Anda di halaman 1dari 10

AGRIKULTUR

Pengertian Aglikultur

Agrikultur adalah proses memproduksi makanan, panganan, serat, dan banyak hasil-
hasil kebutuhan lain di sektor pertanian tanaman-tanaman tertentu dan pertambahan
hewan-hewan lokal(ternak). Praktek agrikultur dikenal juga sebagai “pertanian”, saat
para ahli, penemu, dan lain sebagainya mengubah metode-metode dan peralatan
pertanian, dapat dikatakan agrikultur menjadi lebih berguna.
Agrikultur atau disebut juga pertanian merupakan salah satu cabang ilmu biologi.
Agrikultur atau Pertanian sendiri merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan
atau eksploitasi hutan.

Manfaat Aglikultur Untuk Manusia


1. Aglikultur Sebagai Penyedia Oksigen
Kebutuhan pertama yang paling mendasar bagi manusia adalah oksigen (O2).
Sebegitu pentingnya oksigen bagi kehidupan manusia, adalah seseorang dapat
bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makanan atau beberapa hari tanpa air,
tetapi tanpa oksigen, otak manusia hanya mampu bertahan antara 5-7 menit saja.
Walaupun oksigen sangat vital bagi kehidupan manusia, namun karena
ketersediaannya di alam secara gratis, maka manusia jarang mengapresiasinya.
Kecuali ketika ia susah bernapas atau berada di tempat yang tertutup atau
beroksigen tipis (misalnya di puncak gunung yang tinggi) dan di ICU rumah sakit.

2. Aglikultur Sebagai Penyedia Air

Tumbuhan, terutama pohon-pohon besar yang tumbuh di pegunungan,


terlibat secara langsung dalam siklus hidrologi (siklus air). Hujan yang turun di atas
pegunungan akan ditangkap airnya oleh perakaran pohon-pohon, kemudian
menyimpannya di dalam tanah dan kemudian dikeluarkan melalui mata air yang
jernih di kaki pegunungan. Jika pohon-pohon di pegunungan ditebang dan gunung
menjadi gundul, maka air tidak terserap dan akan menyebabkan erosi dan banjir
lumpur yang sering menyengsarakan.

3. Pertanian/Aglikultur Sebagai Penyedia Pangan

Setelah oksigen dan air, kebutuhan manusia terpenting berikutnya adalah


makanan (pangan). Sampai sejauh ini, pangan masih disediakan oleh pertanian
(dalam arti luas : daging oleh peternakan dan perikanan). Teknologi modern yang
ada sekarang pun belum dapat membuat makanan sintetis, sehingga untuk
kebutuhan pangannya, manusia masih mengandalkan produk-produk pertanian.
Peranan pertanian sebagai penyedia pangan akan semakin krusial
dikarenakan populasi umat manusia di bumi ini bertambah sekitar 2% pertahun,
sementara peningkatan produktivitas pertanian justru lebih rendah dan selalu
berkisar kurang dari 2%. Ironisnya, populasi terbanyak umat manusia terdapat di
negara-negara berkembang yang memiliki produksi dan produktivitas pertanian
yang rendah, sementara produksi dan produktivitas serta pemasarannya, dikuasai
oleh negara-negara maju yang populasinya relatif lebih kurang.

4. Aglikultur/Pertanian Sebagai Penyedia Bahan Papan

Walaupun papan atau perumahan, dapat dibuat dari berbagai bahan sintetis,
semisal plastik, seng, beton, dll., tetapi sebagian besar bahannya menggunakan
produk pertanian, terutama kayu. Kayu dan bahan produk pertanian lainnya juga
menjadi bahan baku berbagai mebeler.

5. Aglikultur/Pertanian Sebagai Penyedia Faktor Keamanan

Produk pertanian juga banyak digunakan sebagai bahan baku berbagai alat-
alat keamanan, karena beratnya yang ringan dan mudah dibentuk, misalnya bagian
dari komponen senjata, dan alat-alat perlindungan dan beladiri lainnya. Komponen
terbesar dari sebuah rumah juga berbahan baku kayu yang merupakan produk
pertanian. Rumah adalah bangunan yang ditujukan untuk keamanan dan tempat
tinggal keluarga, yang melindungi dari cuaca dan faktor-faktor pengancam keamanan
lainnya.

6. Aglikultur/Pertanian Sebagai Sumber Nafkah (Bidang Pekerjaan)

Produk kegiatan pertanian merupakan barang-barang bernilai ekonomis yang


dapat diperjualbelikan, sehingga kegiatan pertanian, bukan saja sebagai suatu upaya
untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga dapat merupakan pekerjaan untuk
mendapatkan nafkah. Dari proses produksinya (bibit, benih, pupuk dan sarana
peralatan lainnya), pemeliharaan, pemanenan, pengolahan, pengepakan, pemasaran,
pembiayaan, dll. melibatkan berbagai jenis usaha dan pekerjaan, dan telah menjadi
mata pencaharian berjuta-juta orang di seluruh dunia.
Jika suatu kegiatan non-pertanian koleps atau bangkrut, contohnya ketika PT
Dirgantara Indonesia dan berbagai bank mengalami krisis dan bangkrut, maka usaha
yang pertama yang dipilih oleh orang-orang yang kehilangan mata pencaharian
adalah kegiatan pertanian. Sejarah krisis ekonomi di seluruh dunia membuktikan
bahwa ketika lapangan kerja lain tidak ada, manusia kembali ke pertanian.

7. Pertanian Sebagai Faktor Sosio-Politik


Mengingat produk pertanian bernilai ekonomi tinggi, maka tentunya dapat
digunakan sebagai suatu alat sosio-politik. Pemerintah suatu negara yang gagal
menyediakan produk pertanian, terutama pangan yang cukup untuk rakyatnya sudah
terbukti banyak yang jatuh. Uni Sovyet sebagai negara adikuasa ternyata terpecah-
pecah menjadi puluhan negara-negara kecil, bukan oleh senjata nuklir tetapi oleh
ketidakmampuan Pemerintahannya dalam menyediakan keadilan pangan yang cukup
buat rakyatnya. Rakyat yang kelaparan dapat berdemonstrasi bahkan menimbulkan
kekacauan jika perut mereka kosong karena produk pertanian sulit dan mahal.

8. Aglikultur/Pertanian Sebagai Penyedia Bahan Baku Industri

Produk pertanian, selain dapat dikonsumsi secara langsung banyak juga yang
merupakan bahan baku berbagai jenis industri. Sebagai contoh, tanaman obat
merupakan bahan baku industri jamu dan farmasi, tanaman berminyak, a.l. kelapa
sawit, kacang tanah, bunga matahari, kanola, menjadi bahan baku industri minyak.
Sementara getah karet menjadi bahan baku industri ban dan industri yang
menggunakan lateks. Dari berbagai bahan baku tanaman, tersebar berbagai jenis
industri yang sering juga berupa rangkaian industri dari hulu sampai ke hilir.
Berjuta-juta orang sangat tergantung dari tetap berlangsungnya kegiatan industri-
industri tersebut. Jika bahan baku tidak dapat lagi disuplai oleh dunia pertanian,
dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

9. Aglikultur/Pertanian Sebagai Sumber Devisa Negara


Produk pertanian juga tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri di dalam negeri,
tetapi banyak juga yang dapat diekspor untuk memenuhi kebutuhan negara-negara
lain. Kegiatan ekspor ini akan menghasilkan devisa yang sangat penting untuk
membiayai pembangunan. Di antara produk pertanian Indonesia yang banyak
diekspor adalah kayu, kakao, kopi, karet, rotan, dll.

10. Pertanian Sebagai Industri Pariwisata Dan Kesehatan Rohani

Tanaman pertanian maupun tumbuhan liar, contohnya perkebunan teh dan


gunung yang menghijau merupakan obyek pariwisata dan penyedia kesehatan
rohani, terutama bagi orang yang sudah penat dan suntuk serta lelah bekerja. Setiap
akhir pekan, apalagi saat liburan, jalur Puncak Cianjur yang sejuk dan teduh serta
menenangkan, selalu dipenuhi oleh orang-orang untuk berlibur atau menenangkan
diri. Bayangkan hanya dengan menyediakan alam yang asri dan indah, pemasukan
dari sektor pariwisata di Puncak sudah sangat berkonstribusi kepada nilai ekonomi
dari tanaman tehnya sendiri. Kalau, semakin lama semakin banyak pejabat dan orang
kaya mengonversi hutan dan kebun teh di Puncak menjadi vila-vila dan hotel untuk
kesenangan segelintir orang, berapa banyak kerugian yang akan dialami.
Proses Pengolahan Aglikultur
1. Land Clearing (Membersihkan Areal)

Pembersihan areal ialah pembersihan galengan sawah dari semua hal nan
mengganggu. Pembersihan dilakukan terhadap pepohonan, semak-semak, alang-
alang atau tumbuhan lainnya. Agar lebih bermanfaat rerumputan nan sudah
dibersihkan tadi bisa dimanfaatkan lebih lanjut. Rerumputan dan residu jerami bisa
dimanfaatkan sebagai pakan ternak , kompos, atau bahan bakar. Galengan sawah
pada tanah pertanian memiliki fungsi nan penting. Galengan sawah berfungsi buat
menahan air selama mengolah tanah agar tak mengalir keluar petakan. Fungsi
lainnya berhubungan dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Setelah dibersihkan dari rerumputan dan tanaman, tanah diperbaiki dan dibuat
lebih tinggi. Selain memperbaiki tanah, pembersihan juga bertujuan memperlancar
arus air dan menekan jumlah biji gulma nan terbawa masuk ke petak sawah.
Pembersihan tanah pertanian bisa dilakukan dengan tangan , cangkul, atau linggis.

2. Pembajakan

Pembajakan merupakan proses pengolahan tanah pada masa tanam. Pembajakan


tanah berfungsi mengembalikan kesuburan tanah setelah masa panen. Membajak
dilakukan dengan memecah lapisan tanah menjadi bongkahan-bongkahan sehingga
tanah bisa digemburkan. Membajak juga melakukan pembalikan tanah dengan
cangkul, garu, waluku, atau traktor. Pembalikan dilakukan dengan kedalaman 30-50
cm bergantung dari jenis tanah. Setelah dibalik tanah diratakan sampai halus agar
bisa ditanami dengan baik. Dari proses ini diharapkan terjadi proses mineralisasi
bahan-bahan organik sehingga tanah menjadi gembur kembali. Membajak tanah
pertanian sebenarnya memiliki arti krusial bagi petani. Membajak membuat petani
mengerti bagaimana menghasilkan produksi nan baik. Hasil produksi nan baik
seharusnya didapatkan oleh petani setelah proses pembajakan. Pembajakan tanah
ialah fase nan paling menghabiskan tenaga petani. Hampir empat puluh persen
biaya produksi terserap pada fase ini. Kondisi tanah pertanian Indonesia dengan
tiga kali panen tiap tahunnya membuat tanah pertanian kehilangan unsur-unsur
organiknya. Akhirnya tanah menjadi tandus dan bisa memengaruhi hasil produksi
pertanian. Maka sebenarnya tanah sebagai media tanam harus disiapkan dengan
baik. Dari sinilah sebenarnya peran sarjana- sarjana pertanian sebagai orang
berilmu buat membantu para petani.

3. Penggaruan

Penggaruan dan pembajakan tanah sebenarnya dua kegiatan nan memiliki kaitan
erat. Penggaruan atau penggemburan dilakukan dua tahap. Termin pertama dengan
cara menghancurkan gumpalan tanah menjadi struktur remah. Dari bentuk remah
struktur tanah akan menjadi halus dan merata.
Jarak antara pembajakan dan penggaruan termin 1 berkisar 1 atau 2 minggu .
Penggaruan termin dua bertujuan buat melumatkan tanah, sehingga semua tanah
melumpur dan tanah menjadi halus. Tanah bisa dikatakan halus ketika
menginjakkan kaki ke dalam lumpur terdapat kubangan bekas kaki dan lumpur
akan saling mengisi.
Tips krusial dalam penggaruan sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu
sebelum proses ini dilakukan. Pemberian pupuk organik atau anorganik saat
penggemburan membuat pupuk teraduk secara rata pada lapisan olah. Pemupukan
nan diberikan lebih awal bisa merangsang perkembangan akar lebih dalam.

Jenis Tanaman Aglikultur


1. Jagung

2. Padi

3. Kedelai
Jenis Tanaman Non Aglikultur
1. Alga

Maanfaat :
1. Sumber Utama Energi Makanan
2. Bahan Makan Manusia
3. Makanan Ternak
4. Bahan Pembuatan Pupuk
5. Bahan Obat Dan Anti Biotik

2. Bambu

Manfaat : sebagai bahan pembuatan pagar

3. Kapas

Manfaat : sebagai isi Pembuatan bantal

Anda mungkin juga menyukai