Anda di halaman 1dari 10

Kebudayaan pangan daerah

MUNA barat

Disusun Oleh:

Wa Seni (Q1A3 16 047)


Fadal (Q1A3 16 011)
Suharbin (Q1A3 16 041)
La Majido (Q1A3 16 019)
La Ode Pute (Q1A3 16 020)

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena atas Rahmat dan
Karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesikan penulisan makalah Kebudayaan Pangan
Daerah dengan judul Kebudayaan Pangan Daerah (Muna Barat) dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun makalah
ini adalah hasil dari usaha dan kerja dari kelompok. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Kendari, April 2017

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................2
Daftar isi:...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belaakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Makanan Khas Daerah Muna..................................................................................6
1. Kabuto...........................................................................................................6
2. Kambuse........................................................................................................7
3.Katumbu.........................................................................................................7
4. Kambewe.......................................................................................................7
5. Kasoami.........................................................................................................8
6. Kadada Katembe............................................................................................8
7. Kaparende......................................................................................................9
8. Tunuha............................................................................................................9
9. Cucuru..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang selalu meningkat seiring
perkembangan zaman. Perkembangan zaman dan masuknya budaya luar ke Indonesia
mengakibatkan timbulnya berbagai macam jenis makanan baru sehingga makanan lokal yang
bersifat tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat.
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki berbagai macam kuliner khas di
setiap daerah-daerahnya, namun banyak dari makanan tersebut masih tergolong sangat
tradisional. Perkembangan zaman menyebabkan banyak dari masyarkat Indonesia sedikit
demi sedikit mulai tergiur dengan makanan modern dan bahkan mulai meninggalkan budaya
pangan daerahnya. Hal ini terjadi juga di daerah Sulawesi Tenggara dengan suku yang
dominan diantaranya adalah suku Tolaki, Buton, Muna, Wakatobi, Wawonii dan masih
banyak lagi. Setiap suku di Sulawesi Tenggara ini memiliki budaya pangan lokal yang
berbeda-beda namun masih memiliki kemiripan baik dari segi bahan, proses pembuatan
maupun cara mengonsumsinya.
Daerah Muna Barat merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki
beragam makanan khas daerah yang tergolong tradisional diantaranya adalah Kabuto,
Kantofino mafusau, Katoofino Mafusau langkakuni, Kamperodo, Kantiniwua, Kantununo
kahitela moghuri, Kaperangi, Kenta Katowo, Pangkora, Dan masih banyak lagi. Beberapa
dari makanan ini sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat khususnya generasi muda yang
lebih memilih makanan bersifat modern. Hal ini akan berakibat pada hilangnya budaya
panagan lokal, padahal tanpa disadari makanan lokal tiap daerah merupakan kekayaan bagi
daerah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai upaya untuk mempertahankan berbagai
pangan lokal tersebut mulai dari penanaman kesadaran kepada masyarakat bahkan dengan
cara memasarkan pangan lokal tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat inovasi
atau penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan pangan daerah agar dapat diterima
dengan baik oleh semua masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana cara pengolahan makanan khas Muna Barat ?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah Kebudayaan Pangan Daerah
Muna Barat adalah untuk mengetahui nama makanan khas dari daerah Muna Barat, serta
cara pengolahan dari makanan khas Muna Barat
Manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah Kebudayaan Pangan Daerah
Muna Barat adalah agar kita sebagai masyarakat Sulawesi Tenggara mengetahuai cara
pengolahan dari makanan khas dari berbagai suku

BAB II
PEMBAHASAN

A. Makanan Khas Daerah Muna Barat


Daerah Muna Barat memiliki beragam makanan khas yang dari dulu sudah menjadi
makanan kesukaan masyarakat Muna Barat. Makanan dari Muna Barat ini sebenarnya
memiliki kesamaan dengan makanan-makanan dari daerah lain di Sulawesi Tenggara, mulai
dari bahan yang digunakan, cara pembuatannya maupun cara mengonsumsinya. Walaupun
demikian, tetap saja ada suatu ciri yang membedakannya dengan daerah-daerah lain. Berikut
ini adalah cara pengolahan makanan khas dari daerah Muna:

A. Makanan Pokok

1. Kabuto
a. Jemur ubi yang telah dikupas kulitnya selama 3-4 hari
b. Peram ubi yang telah kering selama 2-3 hari
c. Bersihkan lalu potong-potong sesuai selera
d. Rendam dalam air sampai lunak atau sekitar 4-6 jam
e. Cuci kembali sampai bersih kemudian kukus hingga matang sekitar 30 menit.

2. Kambose
a. Bersihkan jagung tua yang telah dipisahkan dari tongkolnya
b. Rebus sampai masak
c. Angkat dan hidangkan
.
3. Kantofino Mafusau
a. Tumbuk ubi kayu yang sudah kering lalu saring
b. Campurkan dengan sedikit air lalu aduk hingga rata
c. kukus dalam kantofi sampai matang
d. Angkat dan campurkan dengan parutan kelapa sampai merata
e. hidangkan

4.Kantofino mafusau langkakuni


a. Kupas ubi kemudian cuci hingga bersih.
b. potong sesuai selera kemudian rebus samapai matang.
c. Angkat dan hidangkan bersama ikan kapinda dan sayur bening

5. Kambeweno Kahitela
a. Masak jagung tua yang telah dibersihkan hingga mendidih
b. Campur dengan kapur sirih, tunggu hingga masak
c. Cuci hingga bersih lalu dinginkan.
d. Campurkan bawang lalu giling sampai halus
e. Campurkan garam dan kelapa parut secukupnya lalu aduk hingga merata.
f. Bungkus dengan menggunakan janur yang telah dibentuk kemudian ikat dengan
menggunakan tali rafia
g. Rebus hingga masak
h. Angkat lalu dinginkan Kambewe siap untuk dihidangkan

6. Katumbu Gola
a. Haluskan Jagung muda yang telah dibuka dari tongkolnya dengan cara ditumbuk atau
digiling.
b. Iris gula merah dan siapkan santan kelapa
c. campur gula merah dan santan dalam jagung yang telah dihaluskan.
d. Tambahkan bawang merah dan garam secukupnya. Aduk hingga merata.
e. Bungkus adonan dengan kulit jagung muda, kemudian kukus hingga masak sekitar 30
menit. Angkat dan hidangkan

7. Kamperodo
a. Ambil jagung muda kemudian buka kulitnya sebagian agar tidak terlalu tebal dan
mempercepat pemasakan.
b. Potong kedua ujungnya
c. Rebus hingga masak
d. Angkat dan hidangkan

8. Kantiniwua
a. Bersihkan jagung dari kulitnya
b. Rebus hingga masak
c. Angkat dan hidangkan

9. Kantununo Kahitela
a. Siapkan api dengan nyala yang besar
b. Masukan jagung dalam api dan tunggu hingga masak
c. Angkat dan bersihkan
d. Hidangkan

B. Lauk Pauk

1. Kaperangi
a. Bersihkan ikan lure ( kepala dan tulangnya dibuka).
b. Cuci hingga bersih
c. Masukan garam, lombo dan perasan jeruk nipis . Aduk hingga rata
d. Diamkan selama kurang lebih 10 menit hingga ikan terasa lunak
e. Ikan kaperangi siap untuk disajikan

2. Kenta Katowo
a. Bersihkan ikan yang akan diola
b. Asapi ikan
c. Angkat dan hidangkan

3. Kaparendeno Manu
a. Potong ayam kampung lalu bersihkan
b. Bakar ayam hingga matang.
c. potong-potong lalu cuci hingga bersih
d. Didihkan air dalam panci
e. Masukan potongan-potongan ayam
f. Masukan garam dan daun gholo. tunggu hingga matang
g. Angkat dan hidangkan

4. Kasantano Kenta Pagi


a. Bersihkan ikan pari lalu potong-potong
b. Cuci sampai bersih
c. didihkan air dalam panci
d. Masukan ikan pari dan tunggu hingga masak
e. Masukan garam dan daun gholo atau daun kedondong
f. Angkat dan sajikan

5. Kaparendeno Kasoso
a. Bersihkan kasoso
b. Didihkan air dalam panci
c. Masukan kasoso, daun gholo, dan garam. Tunggu hingga masak.
d. Angkat dan hidangkan

6. Kadadano bhanggai
a. Masak air hingga mendidih
b. Masukan kelor tunggu hingga masak
c. Aduk rata dan masukan penyedap rasa
d. Angkat dan hidangkan

7. Kasantano Kopuhu
a. Ambil jantung pisang lalu buka kulit luarnya.
b. Iris halus lalu cuci hingga bersih.
c. Masak dengan santan kelapa.
d. Masukan garam dan kunyit lalu tunggu hingga matang.
e. Tambahkan penyedap rasa
f. Angkat dan hidangkan
.
8. Katoofino Roono Kapaea
a. Rebus daun pepaya hingga masak
b. Angkat dan hidangkan bersama sambal terasi

C. Makanan Penutup

1. Epu-Epu
a. Parut ubi kayu
b. Peras airnya
c. Bentuk dengan menggunakan kertas lalu masukan inti kelapa didalamnya.
d. Rapikan sehingga terbentuk seperti huruf D
e. Goreng sampai berwarna kuning keemasan.

2. Ghonabu
a. Sangrai jagung tua
b. dinginkan
c. campurkan gula pasir lalu giling
d. ghonabu siap untuk disajikan

3. Roko-Roko
a. . Parut ubi kayu yang telah dibersihkan.
b. Siapkan daun pisang yang telah dipotong sesuai ukuran
c. Ratakan parutan ubi didaun pisang dan masuka pisang
d. Tutup seluruh bagian pisang agar tidak terlihat
e. Bungkus dan ikat kedua ujungnya.
f. Kukus hingga masak
g. Angkat dan hidangkan

4. Cangkuni
a. Parut ubi kayu yang telah dibersihkan
b. Peras airnya
c. Bentuk daun pisang menjadi segitiga
d. Masukan parutan ubi kayu lalu masukan gula merah didalamnya
e. Rapikan sehingga gula merah tidak terlihat
f. Rapikan bungkusan, sehingga berbentuk kerucut
g. Kukus hingga masak, atau sekitar 30 menit
h. Angkat dan cangkuni siap untuk dihidangkan

5. Onde-Onde
a. Parut ubi kayu yang telah dibersihkan
b. Ambil sedikit parutan ubi lalu ratakan/ lepeskan ditangan
c. Masukan gula merah dan bentuk menjadi bola-bola kecil.
d. Goreng dalam minyak yang panas hingga berubah warna menjadi keemasan
e. Angkat dan onde-onde siap untuk disajikan

6. Cucur
a. Rendam beras
b. Tiriskan hingga kering
c. giling
d. Campurkan santan, gula merah dan telur
e. Aduk hingga tercampur rata
f. Ukur menggunakan cangkir dan goreng dengan caran dicucurkan.
g. Balik dan tusuk bagian tengahnya dengan menggunakan lidih dari daun kelapa muda
agar minyak meresap kedalam.
h. Angkat dan sajikan.

7. Sanggara
a. Buka kulit pisang lalu belah pisang menjadi dua
b. Siapkan adonan
c. Celup pisang dalam adonan lalu goreng hingga berwarna kuning keemasan
d. Angkat dan hidangkan

8. Sanggara Banda
a. Parut ubi kayu yang telah dibersihkan
b. Ambil parutan ubi lalu bentuk dengan tangan
c. Isi dengan potongan pisang lalu kukus selama 30 menit
d. Angkat lalu campurkan dengan parutan kelapa
e. Sanggara banda siap untuk dihidangkan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Daerah Muna Barat memiliki beragam makanan khas yang dari dulu sudah menjadi makanan
kesukaan masyarakat Muna Barat. Berikut ini adalah makanan khas dari daerah Muna Barat
diantaranya adalah Kabuto, Kantofino mafusau, Katoofino Mafusau langkakuni, Kamperodo,
Kantiniwua, Kantununo kahitela moghuri, Kaperangi, Kenta Katowo, Pangkora, Dan masih
banyak lagi.
2. Makanan dari Muna Barat sebenarnya memiliki kesamaan dengan makanan-makanan dari
daerah lain di Sulawesi Tenggara, mulai dari bahan yang digunakan, cara pembuatannya
maupun cara mengonsumsinya. Walaupun demikian, tetap saja ada suatu ciri yang
membedakannya dengan daerah-daerah lain.
3. Upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal masyarakat Muna adalah dengan
menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan dengan cara memasarkan pangan lokal
tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat inovasi atau penambahan variasi dan
peningkatan kualitas bahan pangan daerah agar dapat diterima dengan baik oleh semua
masyarakat.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembuatan makalah ini adalah agar seluruh mahasiswa
dapat menyadari betapa pentingnya mengetahui dan mempertahankan makanan atau pangan
lokal sehingga identitas daerah tetap terjaga dan juga kepada tenaga pengajar agar
memberikan pemahaman yang baik dan menanamkan kesadaran kepada seluruh
mahasiswanya agar dapat mempertahankan setiap pangan lokal daerah masing-masing agar
tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai