Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TATANIAGA IKAN NILA Di KOLAM

BELAKANG POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Disusun Oleh :
Anggun Nurmayasari 20744002
Dodi Busadi 20744008
Fajar Cahyo Bawono 20744009
Hendi Karunia R. 20744014
Rahmat Hidayatullah 20744023
Robiatul Adawiyah 20744025

D4 TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKIK NEGERI LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ” Tata Niaga Ikan Nila di Kolam Belakang Politeknik Negeri
Lampung”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya
makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan


baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan


manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

16 November 2022,

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata niaga merupakan suatu proses daripada pertukaran yang mencakup


serangkaian kegiatan yang tertuju untuk memindahkan barang-barang atau jasa-
jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi. Kegiatan ini disebut sebagai fungsi
tataniaga. Proses pengaliran produk melalui suatu sistem dari produsen ke
konsumen disebut sebagai tata niaga (pemasaran). Secara khusus, tata niaga dapat
didefinisikan sebagai telaah terhadap aliran produk secara fisik dan ekonomik,
dari produsen kepada konsumen.
Fungsi tata niaga ini bekerja melalui lembaga tata niaga atau struktur
tataniaga, atau dengan kata lain fungsi ini harus ditampung dan dipecahkan oleh
produsen dan mata rantai saluran barang-barangnya, lembaga-lembaga lain yang
terlibat dalam proses tataniaga misalnya usaha pengangkutan, bank, badan
asuransi, dan sebagainya, maupun konsumen (Hanafiah dan Saefuddin, 1986).
Menurut Dahl dan Hammond (1977), Tata niaga merupakan rangkaian
tahapan fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah atau membentuk input atau
produk mulai dari titik produsen sampai konsumen akhir. Serangkaian fungsi
tersebut terdiri atas proses produksi, pengumpulan, pengolahan, dan penyaluran
oleh pedagang grosir, pedagang pengecer sampai konsumen (Agustina, 2008).
Khol dan Uhl (2002) mendefinisikan tata niaga sebagai suatu aktivitas
bisnis yang didalamnya terdapat aliran barang dan jasa dari titik produksi sampai
ke titik konsumen (Viona, 2013).
Tata niaga perikanan terkait dengan pemasaran memiliki dua fungsi utama
yaitu pengangkutan dan penyimpanan, agar ikan dapat diterima oleh konsumen
dalam keadaan segar (Nurshidiq dkk, 2014).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui tata niaga ikan nila yang berada di kolam belakang Politeknik
Negeri Lsmpung.
BAB 2

PEMBAHASAN

1.1 Saluran Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan


untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia (Anief 2000 dalam Aditama, 2011).
Berdasarkan hasil wawancara terdapat saluran terdapat dua saluran
pemasaran yang terjadi di Kolam Belakang Politeknik Negeri Lampung, yaitu :
a. Saluran I : Petani-Agen-Konsumen
b. Saluran II : Petani-Pengecer-Konsumen
Menurut Mubyarto (1979), sistem pemasaran dianggap efisien apabila
memenuhi dua syarat yaitu : (1) mampu menyampaikan hasil-hasil dari produsen
dengan biaya semurah-murahnya, dan (2) mampu mengadakan pembagian yang
adil dalam keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen akhir kepada semua
pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran tersebut (Agustina,
2008).
Produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan
produk-produk mereka di pasar. Perantara membentuk sebuah saluran pemasaran
yang dapat terdiri dari beberapa tingkat (Aditama, 2011) :
1. Saluran non-tingkat (saluran pemasaran langsung) terdiri dari seorang
produsen yang langsung ke konsumen.
Produsen – Konsumen
2. Saluran satu tingkat mempunyai satu perantara penjualan. Dalam
pasarkonsumen, perantara itu sekaligus sebagai pengecer.
Produsen - Pengecer – Konsumen
3. Saluran dua tingkat mempunyai dua perantara. Di dalam pasar
Konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar sekaligus
pengecer.
Produsen - Grosir - Pengecer – Konsumen
Efisiensi tataniaga secara deskriptif dapat dilihat dari struktur pasar. Struktur
pasar yang dijelaskan akan bermanfaat jika dapat dijelaskan sampai berapa jauh
‘efektivitasnya’ dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diukur dengan variabel-
variabel seperti harga, biaya dan volume produksi.

2.2 Jenis Pasar


Berdasarkan hasil wawancara identifikasi struktur pasar pada Pembenihan
Ikan Nila di Kolam Belakang Politeknik Negeri Lampung adalah pasar abstrak
dan kongkrit. Namun, pasar yang sering digunakan adalah jenis pasar kongkrit
yaitudengan konsumen datang ke lokasi untuk pembelian secara langsung. Untuk
pasar abstrak digunakan untuk pembelian jarakjauh dengan konsumen membeli
secara online melalui handphone lalu barang dikirim setelah mendapatkan
kesepakatan serta ongkos kirim ditanggung pembeli. Struktur pasar dalam makna
sederhana dapat diartikan sebagai sifat atau karakteristik pasar. Faktor penentu
karakteristik struktur pasar yaitu, jumlah pembeli dan penjual, kondisi atau
keadaan produk, kondisi keluar atau masuknya pasar, tingkat pengetahuan
informasi pasar yang dimiliki pertisipan dalam pemasaran.

2.3 Margin, Biaya Pemasaran dan strategi pemasaran


Margin total benih ikan nila adalah sebesar Rp 90 per ekor, karena petani
menjual ikan nila langsung kepada konsumen dengan jumlah yang diinginkan
konsumen, hal tersebut di sebabkan adanya perbedaan antara harga yang
dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima pembudidaya/produsen.
Biaya pemasaran ikan nila jika dari petani seharga Rp. 120/ekor lalu
petani menjual seharga Rp.250/ekor untuk menutupi modal dan biaya-biaya lain
yang dikeluarkan, seperti biaya perawatan sebesar Rp. 40,- modal sendiri yaitu
sebesar Rp. 160,- , jadi Rp. 90,- adalah untung bersihnya.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh petani menggunakan metode
door to door, karena usaha di Kolam Belakang Politeknik Negeri Lampung sudah
lama dirintis mulai dari tahun 2000, maka dari itu sudah banyak konsumen yang
mengetahui.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
sistem tata niaga dikatakan efisien jika memenuhi dua syarat berikut, yaitu
1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani sebagai produsen kepada
konsumen dengan biaya semurah-murahnya,
2. Mampu mengadakan pembagian yang adil (dalam hal pemberian balas jasa
sesuai sumbangannya masing-masing) dari pada keseluruhan harga yang
dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam
kegiatan produksi dan tataniaga barang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, Pandu. 2011. Analisis Tataniaga Beras di Desa Kenduren, Kecamatan
Wedung, Kabupaten Demak. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Agustina, Lusiana.2008.Analisis Tataniaga Dan Keterpaduan Pasar Kubis (Studi
Kasus Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung,
Provinsi Jawa Barat).Skripsi. F,K9 akultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Hanfiah, M dan A.M. Saefuddin.1986.Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Nurshidiq, Rio Sena Eka., Anwar., dan Bianca Benning. 2014. Tata Perdagangan
Perikanan Indonesia Melalui Introduksi Standar Internasional Seafood
Ecolabeling. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Viona, Margaretha Astri. 2013. Konstruksi Sosial dan Ekonomi Tataniaga Beras:
Fenomenologi Tataniaga Beras dari Kabupaten Demak ke Kota
Semarang. Universitas Diponegoro: Semarang.

Anda mungkin juga menyukai