REPRODUKSI IKAN
Semester Genap
Disusun Oleh :
POLITEKNIK NEGERI
LAMPUNG 2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1. Klasifikasi Kakap Merah (Lutjanus marabaricus)..................................3
2.2. Reproduksi...................................................................................................4
2.3 Macam-Macam Seksualitas Ikan................................................................4
2.3.1 Hermaprodit...........................................................................................4
2.3.2 Gonokhorisme........................................................................................5
2.4. Sifat Seksualitas Ikan..................................................................................6
2.4.1 Sifat Seksual Primer..............................................................................6
2.5.2 Sifat Seksual Sekunder..........................................................................6
2.5 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)..........................................................7
2.6. Parental Care...............................................................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................10
3.1 Pembahasan................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
5.1 Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya perikanan merupakan salah satu sumber daya alam yang
harus dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat dan bersifat
khas sebagai sumber daya bersama/publik. milik bersama ). Properti ini
memungkinkan penggunaannya (akses terbuka) artinya setiap orang dapat
menangkap ikan tanpa batasan di dalam perairan teritorial. Karena sifat-sifat
tersebut maka eksploitasinya dapat mengalami overeksploitasi. Hal ini dapat
menyebabkan peningkatan hasil tangkapan, populasi ikan yang tidak seimbang,
dan tidak tereksploitasinya stok ikan tersebut.” (Rahman 1992).
Ikan kakap adalah ikan dasar yang hidup dari perairan dangkal hingga laut
dalam. Ikan kakap merah melimpah di perairan pesisir seluruh Indonesia dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kakap bisa dijual hidup atau diolah dalam
1
bentuk fillet. Distribusi ikan kakap merah meluas di sekitar pantai Indonesia,
sepanjang pantai Teluk Benggala, Teluk Siam,Laut Cina Selatan di utara, dan ke
perairan tropis Australia di selatan (Gunarso, 1995).
1.2. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui sifat reproduksi ikan kakap
merah (Lutjanus marabaricus) baik dari ciri reproduksi, tingkat kematangan
gonad dan sifat parental care
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber : https://rimbakita.com/ikan-kakap/
Nama ikan kakap diberikan kepada sekelompok ikan yang termasuk dalam
tiga marga: Lutjanus, Latidae, dan Labotidae. Spesies yang termasuk dalam famili
Luchanidae biasa disebut Kakap Merah, sedangkan spesies lain yaitu calcarifers
akhir yang termasuk dalam filum Latedae biasa disebut kakap putih dan Lobotos
thrinamensis. yang termasuk suku Lobotidae disebut kakap batu (Hutomo et al.
1986).Ikan kakap merah keluarga Lutjanidae mempunyai klasifikasi sebagai
berikut (Saanin, 1984) :
Filum :cChordata
Kelas : Pisces
Ordo : PercomorphiSub
ordo : Perciodea
Famili : Lutjanidae
3
Sub famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
2.2. Reproduksi
Reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda tergantung kondisi
lingkungan, ada yang berlangsung setiap musim dan ada juga yang tergantung
pada kondisi tertentu setiap tahunnya. Dalam keadaan normal, ikan
melangsungkan pemijahan minimum satu kali dalam satu daur hidupnya. Hampir
semua jenis ikan pemijahannya berdasarkan reproduksi seksual yaitu terjadinya
penyatuan sel reproduksi organ berupa telur dari ikan betina dan spermatozoa dari
ikan jantan (Effendie, 2002).
4
1. Hermaprodit Sinkron
Hermaprodit sinkroni adalah sijfat pematangan sel kelamin jantan
dan betina pada waktu yang bersamaan. Contohnya pada ikan berfamili
Serranidae.Ikan yang tidak mengadakan pembuahan sendiri, dalam satu
kali pemijahan ikan tersebut dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat
pula sebagai ikan betina.
2. Hermaprodit Protandri
Hermaprodit protandi adalah perubahan kelamin dari jantan ke
betina. Contohnya pada ikan kakap putih (Lates calcariver). Dimana kakap
jantan akan mengalami perbuhan kelamin menjadi betina, pada berat 2–4
kg. hasil penelitan menunjukkan populasi ikan kakap jantan menurun
seiring bertambahnya berat badan.
3. Hermaprodit Protagini
Hermaprodit protagini adalah sifat perubahan kelamin dari betina
menjadi jantan. Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina
yang berfungsi, kemudian ikan betina berubah menjadi ikan jantan yang
berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu masa juvenile yang hermaprodit,
masa betina yang berfungsi, masa interseks, dan masa terakhir yaitu masa
jantan berfungsi.
2.3.2 Gonokhorisme
Ikan gonokhorisme mempunyai kondisi seksual yang berganda.
Gonokhorisme tak berdiferensiasi pada ikan tahap juvenile gonad ikan tidak
memiliki jaringan yang jelas mengenai statusnya apakah jantan atau betina.
Kemudian gonad tersebut berkembang seperti ovarium. Setengah dari individu-
individu ikan gonadnya menjadi ovarium (ikan betina), setengah individu lain
gonadnya menjadi testis (ikan jantan) sehingga terjadi interseks. Sedangkan
gonokhorisme berdiferensiasi yaitu sejak muda ikan tersebut sudah memiliki
perbedaan antara jantan dan betina,sehingga tidak terjadi spesies interseks.
5
2.4. Sifat Seksualitas Ikan
2.4.1 Sifat Seksual Primer
Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya
pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Ovarium
memanjang dan kompak.
Ovarium terdiri dari oogania dan jaringan penunjang atau stroma. Mereka
tergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantara mesovaria, dibawah
atau di samping gelembung renang ( jika ada ). Ukuran dan perkembangannya
pada rongga tubuh bervariasi dengan tingkat kematangannya. Pada keadaan
matang, ovarium bisa mencapai 70% dari berat tubuhnya. Sebagian besar pada 98
waktu masih muda warna keputih-putihan dan menjadi kekuningkunngan pada
saat matang.
6
2.5 Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Menurut Effendi (1979), tingkat kematangan gonad (TKG) adalah tahapan
spesifik perkembangan gonad sebelum dan sesudah pemijahan pada ikan.
Penentuan kematangan gonad antara lain dengan mengamati perkembangan
gonad. Dalam proses reproduksi, perkembangan gonad yang semakin matang
merupakan bagian dari proses produksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama
waktu ini, sebagian besar hasil metabolisme terfokus pada perkembangan gonad.
Pencatatan perubahan atau tahapan pematangan gonad diperlukan untuk
menentukan rasio ikan bereproduksi dan tidak. Mengetahui tahap pematangan
gonad juga memberikan informasi kapan ikan memijah, baru memijah, atau sudah
selesai memijah.
d) Tingkat 4 ”Masak”
yaitu tahap masak atau maturity. Pada tahap ini produk seksual sudah
masak dan gonadmencapai berat maksimum. Meskipun begitu produk
seksual tidak bisa keluar bila tidakditekan atau diurut.
7
e) Tingkat 5 ”Reproduksi”
yaitu tahap reproduksi atau reproduction. Pada tahap ini produk
seksual yang memang sudahmatang akan keluar dengan ditekan secara
perlahan. Berat gonad turun dengan cepat dariawal pemijahan sampai
selesai.
8
telur relatif sedikit, sehingga untuk mempertahankan jumlah larva,
anak ikan yang hidup, si induk melakukan parental care
2. Parental Care Pasif
Pemeliharaan diserahkan pada lingkungan. Biasanya induk yang
cenderung parental care pasif sangat selektif terhadap musim dan
tempat. Biasanya tidak memijah pada musim kemarau tetapi pada
musim hujan, karena pada musim hujan, areal terendam lebih
luas,banyak tersedia pakan alami sehingga anakan ikan atau larva
mendapat jaminan hidup yang baik dari lingkungannya.Golongan ikan
yang parental care pasif dicirikan dengan jumlah telur yang relatif
banyak
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan
Ikan kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan
betinanya. hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis
jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola
reproduksinya gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka
jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan
betinasebagai betina. Jenis ikan ini rata-rata mencapai tingkat pendewasaan
pertama saat panjang tubuhnya telah mencapai 41 – 51% dari panjang tubuh total
atau panjangtubuh maksimum. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran
yang lebih kecil dari betinanya.
Kelamin atau gonad ikan jantan umumnya berwarna putih dan kenyal,
sedangkan untuk gonad betina berwarna kuning hingga agak kemerahan dan akan
tampak butiran telur jika telah mencapai kematangan kelamin.
Kelompok ikan ini akan mencapai kematangan kelamin pada ukuran 40-
50% dari panjang maksimumnya (Grimes, 1987). Pada umumnya, penentuan jenis
kelamin dan tingkat kematangan gonad (TKG) ikan kakap dilakukan secara
visual, yaitu dengan cara memperhatikan perubahan morfologi pada gonad jantan
dan betina.
Ikan merah tergolong ikan yang memiliki parental care pasif.Kelompok
ikan yang siap memijah, biasanya terdiri dari sepuluh ekor atau lebih, akan
muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari di bulanAgustus dengan
suhu air berkisar antara 22,2 – 25,2ºC. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif
berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan menyentuhdan menggesek-
gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu baru ikan-ikan
lain ikut bergabung, mereka berputar-putar membentuk spiral sambil melepas
gamet sedikit di bawah permukaan air. Secara umum ikan kakap merah yang
berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnyadibandingkan yang
berukuran kecil. Ikan kakap yang berukuran besar akanmampu mencapai umur
maksimum
1
berkisar antara 15 – 20 tahun, umumnyamenghuni perairan mulai dangkal hingga
kedalaman 60 – 100 meter.
1
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kakap merah utara adalah spesies ikan kakap dari barat Samudera Atlantik
termasuk Teluk Meksiko, di mana ia mendiami lingkungan yang terkait dengan
terumbu. Ikan kakap tergolong diecious yaitu ikan ini terpisah antara jantan dan
betinanya. hampir tidak dijumpai seksual dimorfisme atau beda nyata antara jenis
jantan dan betina baik dalam hal struktur tubuh maupun dalam hal warna. Pola
reproduksinya gonokorisme.
Kelamin atau gonad ikan jantan umumnya berwarna putih dan kenyal,
sedangkan untuk gonad betina berwarna kuning hingga agak kemerahan dan akan
tampak butiran telur jika telah mencapai kematangan kelamin. Kelompok ikan ini
akan mencapai kematangan kelamin pada ukuran 40-50% dari panjang
maksimumnya (Grimes, 1987).
Ikan kakap merah tergolong ikan yang memiliki parental care pasif,itu
dapat dilihat dari tingkah laku ikan sebelum dan sesudah melakukan pemijahan
dan jumlah telur.
1
DAFTAR PUSTAKA