Pengertian ekonomi maritim adalah berbagai kegiatan perekonomian yang meliputi banyak
bidang yang berhubungan dengan transportasi laut, pembangunan serta pengoperasian
pelabuhan, dan tempat pembuatan serta perawatan perahu / kapal
berkualitas terutama di sektor kemaritiman. Dengan demikian, iklim bisnis dan investasi
maritim yang baik akan berkembang. Pembangunan ekonomi maritim
akan membawa industri pada kebutuhan akan sumber daya manusia kemaritiman
dan inovasi teknologi yang berbasis pada pendidikan kemaritiman yang unggul dan modern.
Jika proses ini dapat berlangsung, maka pembangunan ekonomi maritim
4 Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa. Selanjutnya, kondisi
ekonomi maritim di Indonesia, dilihat dari:
a Sektor Pelayaran
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, industri pelayaran merupakan infrastruktur dan
tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun
dalam realita, industri pelayaran nasional saat ini dalam kondisi belum begitu baik. Ditinjau
dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal nasional masih
tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang sebenarnya sangat strategis karena
mempunyai rantai hulu-hilir yang panjang, hingga saat ini belum berkembang.
Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai cabang atau ranting dari Singapura atau
pelabuhan luar negeri lainnya. Pelayanannya masih belum eisien
dan belum produktif. Daya saing sumber daya manusia di sektor pelayaran masih relatif
rendah.
Potensi agrikultur di Indonesia yang paling baik berasal dari potensi pertanian. Hal ini
dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis serta memiliki tanah yang sangat subur,
sehingga menjadikan Indonesia berpotensi untuk menciptakan produk andalan berupa
sayuran, buah-buahan, Bahan Bakar Nabati (BBN), dan rempah-rempah.
a. Iklim
Indonesia memiliki wilayah yang subur dan beriklim tropis sehingga sangat baik untuk
aktivitas pertanian.
b. Keanekaragaman hayati
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen dari spesies
tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, 16% reptil dan amfibi serta 17% burung di
dunia terdapat di Indonesia. Potensi sumberhayati yang berasal dari tumbuhan terdiri dari
400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman
berumbi, dan 55 jenis tanaman rempah. Potensi keberagaman hayati ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber pakan ternak, bahan baku farmasi, bahan
baku industri dan bahan obat-obatan.
c. Lahan pertanian
Total daratan di Indonesia 40 %-nya berpotensi untuk dijadikan sebuah lahan pertanian.
Selain itu, jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa dan danau serta curah hujan
cukup tinggi merupakan potensi yang dapat menunjang pertanian. Meskipun demikian,
potensi ketersediaan lahan pertanian di Indonesia belum dimanfaarkan secara maksimal.
d. Tenaga Kerja
Saat ini, ada 35 juta tenaga kerja di sektor agrikultur. Sayangnya, pesebarannya belum
merata dengan pesebaran lahan sehingga, ada daerah yang kelebihan tenaga kerja dan ada
pula yang kekurangan tenaga kerja. Selain itu, jika kemampuan dan ketrampilan tenaga
kerja ditingkatkan maka tingkat produksi juga akan meningkat.
e. Pasar
Bahan pangan hasil dari olahan sektor agrikultur mempunyai potensi besar untuk
dimanfaatkan lebih dari 230 juta penduduk Indonesia. Jumlah konsumen yang besar
merupakan potensi pasar yang sangat besar dalam sektor agrikultur. Oleh karena itu,
bahan pangan hasil olahan tersebut harus terus dikembangkan guna memaksimalkan
potensi pasar.