Anda di halaman 1dari 4

5 PERUSAHAAN YANG MEMBANGUN EKONOMI INDONESIA

1. Bank Central Asia Tbk / Bank BCA

Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) (BBCA) didirikan di Indonesia tanggal 10
Agustus 1955 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting
Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Kantor
pusat Bank BCA berlokasi di Menara BCA, Grand Indonesia, Jalan M.H. Thamrin No. 1,
Jakarta 10310. Saat ini, Bank BCA memiliki 989 kantor cabang di seluruh Indonesia serta 2
kantor perwakilan luar negeri yang berlokasi di Hong Kong dan Singapura.Pemegang saham
yang memiliki 5% atau lebih saham Bank BCA adalah PT Dwimuria Investama Andalan
(54,94%). Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah sdr. Robert Budi
Hartono dan Sdr. Bambang Hartono, sehingga pengendali terakhir Bank BCA adalah sdr.
Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono.Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan usaha Bank BCA adalah bergerak di bidang perbankan dan jasa
keuangan lainnya.

2. PT Astra International Tbk

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah
perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah
dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran
umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan
saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi
pasar Astra pada akhir tahun 2018 adalah sebesar Rp333,0 triliun.
3. PT. UNILEVER INDONESIA

Sejak didirikan pada 5 Desember 1933


Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk
produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di
dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso,
Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan
masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk
mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh
sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham
perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan
Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap)
yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%,
bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih
dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab
dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam
Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra
usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan
dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di
Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU,
dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang
menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut
didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas
distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia
menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar
program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program
CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program
Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional
(Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang
kekurangan gizi (Blue Band).

4. KLBF (Kalbe Farma Tbk)

Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1966 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Kantor pusat Kalbe berdomisili di Gedung
KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510, sedangkan fasilitas
pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Kalbe Farma Tbk, antara lain: PT Gira
Sole Prima (10.17%), PT Santa Seha Sanadi (9.71%), PT Diptanala Bahana (9.49%), PT
Lucasta Murni Cemerlang (9.47%), PT Ladang Ira Panen (9.21%) dan PT Bina Arta
Charisma (8.61%). Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham pengendali dan
memiliki alamat yang sama yakni, di Jl. Let.Jend. Suprapto Kav. 4, Jakarta 10510.

Produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Kalbe, diantaranya obat resep (Brainact,
Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Broadced, Neurotam, Hemapo, dan CPG),
produk kesehatan (Promag, Mixagrip, Extra Joss, Komix, Woods, Entrostop, Procold,
Fatigon, Hydro Coco, dan Original Love Juice), produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia
senja, serta konsumen dengan kebutuhan khusus (Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School,
Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Diabetasol Zee, Fitbar, Entrasol,
Nutrive Benecol dan Diva).

Kalbe memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni Enseval Putera
Megatrading Tbk (EPMT).

Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KLBF kepada masyarakat sebanyak 10.000.000
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.800,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli
1991.
5. Sumber Alfaria Trijaya Tbk / Alfamart

Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau lebih dikenal dengan Alfamart (AMRT) didirikan
tanggal 22 Februari 1989 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1989. Kantor
pusat Alfamart berdomisili di Jl. M.H. Thamrin No. 9 Cikokol, Tangerang 15117, Indonesia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah PT
Sigmantara Alfindo (induk usaha), dengan persentase kepemilikan sebesar 52,54%. Induk
usaha terakhir Alfamart adalah PT Cipta Selaras Agung, yang didirikan di Indonesia.

Alfamart memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Midi
Utama Indonesia Tbk (MIDI), dimana 86,72 % saham MIDI dimiliki oleh AMRT.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AMRT meliputi usaha
dalam bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen.

Kegiatan usaha AMRT dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan
terutama rokok. Sejak tahun 2002, AMRT bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan
eceran untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama
Alfamart yang berlokasi di beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Cikarang,
Bandung, Sidoarjo, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang, Bali, Klaten, Makassar,
Balaraja, Palembang, Bogor, Jember, Medan, Banjarmasin, Jambi, Pekanbaru, Pontianak,
Manado, Lombok, Rembang, Karawang dan Batam.

Alfamart memiliki 10.666 jaringan minimarket yang terdiri dari minimarket milik sendiri
sebanyak 7.596 unit dan minimarket bentuk kerjasama waralaba sebanyak 3.070.

Pada tanggal 31 Desember 2008, AMRT memperoleh pernyataan efektif BAPEPAM-LK


untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AMRT kepada masyarakat sebanyak
343.177.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan Harga Penawaran
Perdana sebesar Rp395,- per saham. Pada tanggal 15 Januari 2009, seluruh saham Perusahaan
telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai