1. Carilah data dan informasi mengenai 5 (LIMA) Kisah Sukses (Best Practice) Pelaksanaan Program CSR di Indonesia ! 2. Rincian Informasi Terkait : a) Nama Perusahaan b) Gambaran Umum Perusahaan c) Program CSR yang dilaksanakan perusahaan.
PT. Tirta Investama Danone (Air Mineral Aqua)
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Tirta Investama merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi air minum kemasan di Indonesia dan Brunei Darussalam. PT Tirta Investama berdiri pada tahun 1994 dan merupakan anak perusahaan dari Danone-Aqua. Danone-Aqua merupakan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) dan minum ringan dalam kemasan di Indonesia yang berdiri pada tahun 1973. Danone-Aqua adalah salah satu dari kelompok usaha Danone di Indonesia. Danone sendiri merupakan merek produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang memiliki pusat di Prancis. Danone-Aqua mengembangkan 4 kategori utama dalam perusahaannya yaitu produk susu segar, nutrisi awal kehidupan, air dan gizi medis. Perusahaan ini berlokasi di Cyber 2 tower lantai 12, Kuningan, Jakarta Selatan.
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan
Danone melakukan program CSR yang disebut WASH (Water Access, Sanitation, Hygiene Program) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan masyarakat pra-sejahtera dan berkontribusi secara aktif serta berkelanjutan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan air bersih di Indonesia. Program ini banyak dikenal dengan sebutan "1 Liter Aqua untuk 10 Liter Air Bersih".
PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)
Gambaran Umum Perusahaan
Sejak didirikan pada tahun 1978, PT. Sinde Budi Sentosa telah berkembang dari sebuah perusahaan farmasi sederhana yang hanya mempunyai sebuah pabrik di Bekasi, Jawa Barat, menjadi sebuah perusahaan global dengan network operasional dan distribusi di Indonesia, Belgia, Brunei Darussalam, Cina, Hong Kong, Malaysia, Nigeria, Saudi Arabia, Singapura, South Korea dan Timur Tengah. PT Sinde Budi Sentosa telah mengeluarkan 12 jenis produk yang tergolong dalam pengobatan internal dan eksternal, serta diklasifikan lebih lanjut dalam 9 kategori produk. Pengobatan internal mencakupi Larutan Penyegar (Cap Badak & Lasegar), Energy Drink (Ena’O & Enerbee), Minuman Kesehatan Sanzha Plum, Puyer Sakit Kepala, Jamu Ginpasak, dan Chen Chu Liang Teh. Sementara pengobatan eksternal berupa Balsem (Cap Badak & Bapala), Obat Kurap dan Salep Kulit. Produk utama kami Larutan Penyegar adalah produk pertama dalam ketagori minuman penyegar untuk pengobata panas dalam di pasaran Indonesia. Nama "Larutan Penyegar" pun telah menjadi istilah generik di pasaran lokal, dan merupakan jaminan mutu di lingkungan pasar tingkat nasional. PT Sinde Budi Sentosa juga merupakan agen dan distributor tunggal di Indonesia untuk Sirup Obat Batuk Cap Ibu dan Anak (Nin Jiom-Hong Kong), Obat Sakit Perut Pil Chi Kit (Teck Aun - Malaysia), Minyak Angin dan Inhaler (Siang Pure - Thailand) di Indonesia. Kesuksesan tidak membuat kami berhenti berinovasi. PT. Sinde Budi Sentosa tetap melakukan investasi strategis dalam riset dan proses manufaktur terpadu untuk memastikan kami senantiasa memberikan produk yang terbaik untuk anda, konsumen kami. Dengan menerapkan proses-proses pengawasan mutu (Quality Control) yang ketat, dan berpegang teguh pada Good Manufacturing Practice (GMP) standard lewat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), kami menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan obat yang aman dan efektif untuk kesehatan keluarga anda. Salah satu bukti komitmen kami adalah penghargaan ISO 22000:2005 yang diberikan kepada perusahaan kami sebagai pengakuan akan sistem terpadu food safety, kualitas bahan, penyimpanan produk, sampai dengan proses distribusi ke konsumer, yang telah diterapkan oleh perusahaan kami.
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan
Program CSR yang dilakukan oleh PT Sinde Budi Sentosa yaitu dengan melestarikan habitat Badak Jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Program tersebut merupakan kerjasama perusahaan dengan WWF Indonesia dimana PT Sinde Budi Sentosa bertindak sebagai donatur dana.
PT. Pertamina
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Pertamina adalah perusahaan Minyak dan Gas Bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama awal PT. Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Permin di Tahun 1968 namanya berubah PN Pertamina. Tiga tahun kemudian, setelah dikeluarkannya Undang- undang No.8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 1971. Pendirian perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang No.1 Tahun 1996 tentang perseroan terbatas, peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 tentang perusahaan perseroan (persero) dan peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2001 tentang perubahan atas peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 “Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) menjadi perusahaan perseroan (persero)”. Produk yang dikelola Pertamina meliputi bahan bakar minyak (BBM) PSO dan non PSO, bahan bakar khusus (BBK), Gas, non BBM, dan Petrokimia. BBM
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan
Pertamina berkomitmen dalam program CSR-nya dengan membantu pemerintah Indonesia dalam memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia melalui pelaksanaan program-program yang membantu tercapainya target pembangunan, dan membangun hubungan harmonis serta kondusif dengan semua pihak stakeholder (pemangku kepentingan) untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan terutama dalam membangun reputasi perusahaan.
PT. HM Sampoerna
Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. atau yang dikenal dengan nama PT HM Sampoerna Tbk. merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia dan telah berdiri sejak 1913. Perusahaan rokok ini telah berperan penting dalam mengembangkan industri tembakau Indonesia selama lebih dari satu abad. Perusahaan rokok ini dimulai ketika seorang imigran asal Tiongkok bernama Liem Seeng Tee datang ke Surabaya untuk berbisnis di Indonesia. Liem Seeng Tee pertama kali bersinggungan dengan rokok tidak lama setelah menikah dengan istrinya Tjiang Nio. Liem Seeng Tee bekerja pada suatu perusahaan di Lamongan sebagai pencampur dan pelinting rokok. Enam bulan setelahnya, Liem Seeng Tee keluar dari pekerjaan tersebut dan membuka kios kecil yang menjual barang kebutuhan sehari-hari serta produk-produk tembakau. Liem Seeng Tee juga berjualan produk tembakau keliling dengan menggunakan sepeda. Pada 1913, bisnis mereka diresmikan dengan nama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. Pada 1916, dengan menggunakan uang tabungan istrinya, Liem Seeng Tee membeli sejumlah besar campuran tembakau dari pedagang tembakau yang bangkrut. Pembelian tembakau ini merupakan awal dari kesuksesan bisnis rokok keluarga Liem. Kemudian, Liem Seeng Tee menciptakan Dji Sam Soe, produk yang kemudian dikenal sebagai ‘Rajanya Kretek’ hingga saat ini. Pada masa Perang Dunia II dan penjajahan Jepang tahun 1942, tentara Belanda menyerahkan Surabaya ke tentara Jepang. Sepertinya para tentara Jepang mendapat bocoran mengenai Liem Seeng Tee, sang “Miliuner Jawa Timur dan Hindia Belanda”, karena hanya dalam waktu 6 jam setelahnya, Taman Sampoerna dikepung Jepang. Jepang merampok harta benda keluarga Liem, sementara Liem Seeng Tee sendiri ditangkap dan dipenjarakan atas tuduhan mendukung Cina memerangi Jepang. Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah Perang Dunia II berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali.
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan
Program CSR di PT. HM Sampoerna. Program ini dilakukan dengan perusahaan kecil dan menengah, koperasi, dan pondok pesantren untuk menjadi mitra produksi perusahaan sejak 1994 dan telah melahirkan sebanyak 25 MPS. MPS dirancang dengan pendekatan saling menguntungkan (win-win approach). Melalui kegiatan kemitraan ini perusahaan memperoleh beberapa manfaat seperti: 1) peningkatan kapasitas produksi secara signifikan tanpa investasi untuk perluasan lahan dan pembangunan pabrik, 2) masalah tenaga kerja menjadi urusan mitra produksi Sampoerna, demikian halnya dengan masalah dana pension dan hak-hak tenaga kerja lain, 3) ongkos pengangkutan lebih murah dibandingkan jika perusahaan harus mengangkut barang jadi ke sentra produksi, 4) dengan model kerjasama kemitraan nama Djie Sam Soe dan HM Sampoerna akan tersosialisasi dengan sendirinya di lingkungan kemitraan, 5) tenaga kerja di MPS dapat menjadi panutan sehingga konsumen lain menikmati rokok-rokok produksi PT. HM Sampoerna. Manfaat utama yang dirasakan komunitas adalah penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi, dan menghidupkan ekonomi pedesaan (de-urbanisasi). PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk.
Gambaran Umum Perusahaan
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek "Tiga Roda". Indocement juga memiliki beberapa anak perusahaan yang memproduksi beton siap- pakai (Ready-Mix Concrete/RMC) serta mengelola tambang agregat dan trass. Indocement didirikan tahun 1985, yang merupakan penggabungan dari enam perusahaan semen yang saat itu memiliki delapan pabrik. Pabrik pertama Indocement resmi beroperasi sejak 4 Agustus 1975. Pada 5 desember 1975, untuk pertama kalinya Indocement mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode transaksi INTP. Namun sejak 2001, mayoritas saham PT Indocemnent Tunggal Perkasa Tbk dimiliki oleh Heidelberg Cement Group yang berbasis di Jerman. Heidelberg Cement merupakan pemimpin pasar global dalam bidang agregat dan merupakan pemain terkemuka di industri semen dan beton. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu produsen terbesar di dunia pada bidang bangunan. Indocement terus menambah jumlah pabrik hingga saat ini mencapai 12 pabrik, yang sebagian besar berada di Jawa. Sembilan pabrik berada di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dan merupakan salah satu kompleks pabrik semen terbesar di dunia. Dua pabrik berada di Kompleks Pabrik Palimanan, Cirebon, Jawa Barat dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sepanjang 2012, Indocement berhasil mengelola tiga kompleks pabrik berkelas dunia yang memproduksi semen berkualitas dan menorehkan prestasi luar biasa yang belum pernah dicapai sebelumnya. Mereka berhasil melampaui target pertumbuhan sekaligus melewati pertumbuhan industri. Dengan merek dagang “Tiga Roda”, indocemen telah menjual sekitar 18 juta ton semen sepanjang 2012, termasuk angka tertinggi dalam penjualan semen indonesia. Adapun produk semen yang dihasilkan oleh Indocemnet adalah Portland Composite Cemen (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC tipe I, II, dan V), Oil Well Cement (OWC), semen putih dan TR-30 Acian Putih.
Program CSR yang dilaksanakan perusahaan
Dalam rangka pelaksanaan CSR perusahaan melakukan kegiatan Program Clean Development Mechanism (CDM). Program ini merupakan program kerjasama antara Negara maju dan Negara berkembang dalam penandatanganan Protokol Kyoto untuk menurunkan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk. menerapkan Program CDM dengan melakukan Proyek Pemanfaatan Bahan Bakar dan Material Alternatif (BBMA). Proyek ini melibatkan beberapa pihak seperti kementrian lingkungan hidup yang bertanggung jawab dalam pengadaan aturan untuk pemanfaatan BBMA, pihak akademisi dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung sebagai pihak yang bertanggung jawab memantau efek proses dengan pemanfaatan BBMA secara berkelanjutan, pihak industri semen lain sebagai penghasil limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai BBMA, dan komunitas sekitar perusahaan sebagai masyarakat binaan untuk mensosialisasikan proyek pemanfaatan BBMA sehingga tidak menimbulkan efek negatif.