Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

ANALISIS IKLAN DI MEDIA MASSA

Dosen Pembimbing : Marsudi,S.Sos,M.Si.

Disusun oleh :

Ilham Bayu Prayogi 19612288

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
SEMESTER 4 MANAJEMEN MALAM 3
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Deskripsi Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia Tbk

Uniliver didirikan dengan nama lever’s zeep fabrieken N. V. Menjelang akhir tahun1933
dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui
oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember
1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. dan mulai
beroperasi sebagai produsen sabun sunlight di bulan oktober 1934 sebuah pabrik yang terletak
dijalan Tubagus Angke, Jakarta.

Berdirinya Uniliver merupakan hasil penggabungan margarine unio dari belanda dan lever
brother dari inggris. Nama uniliver merupakan hasil penggabungan nama-nama perusahaan
tersebut. Anton Jangens Fabrieken N.V dan Van Der Bengh’s Frabrieken N.V adalah bapak pendiri
Uniliver.

Pada tahun 1936 pada tempat yang sama di Jakarta, didirikan sebuah pabrik untuk
pembuatan lemek-lemak makanan dan minyaak goreng. Perusahaan tersebut ialah Van Der Bengh’s
Frabrieken.

PT. Uniliver Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari unilever Group.

Perluasan Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah


Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak
di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain
dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan
kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources
Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte.
Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr
Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku
pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas
Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung
dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan
metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum
yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.

Visi dan Misi


VISI

Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana
tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana:

1. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang
dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan
perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan.

Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan


orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat
pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi
kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu
menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.

MISI

1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan imbalan di atasrata-rata
karyawan dan pemegang saham.

TUJUAN & PRINSIP


Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari
perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh
dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”

1. Selalu bekerja dengan integritas


Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada
organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.

2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand kami, melalui
kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana
kami berhubungan dengan masyarakat.

3. Komitmen yang berlanjut


Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan
bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

4. Menjalankan aspirasi kami


Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini
diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang
diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab corporate.

5. Bekerja dengan yang lain


Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama
dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip
bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.

Produk Perusahaan
Secara garis besar, Produk PT Unilever dibedakan ke dalam 2 Kategori, Yaitu :

1. Home and Personal Care Products


1) Fabric Cleaning : Rinso dan Surf
2) Fabric Conditioners : Molto dan Molto Pure
3) Personal Wash : Lux Skin Care, Lux Beauty, dan Lifebuoy
4) Household Care : SuperPell dan Domestos Nomos
5) Hair Care : Shampo Lifebuoy, Sunsilk, dan Dove
6) Oral Care : Pepsodent dan Close Up
7) Mass Skin and Deodorant : Pond’s, Citra, Vaseline, Dove, dan Rexona.
2. Food and Ice Cream
1) Spread and Coocking Product : BlueBand
2) Cooking aids : Royco dan Bango
3) Ice Cream : Walls, Paddle Pop, dan Magnum
4) Beverages : Sariwangi dan Lipton ice Tea

B. Deskripsi Produk

Lipton Ice Tea


Lipton Ice Tea merupakan produk dari Unilever Food and Ice Products. Ini adalah tea lipton
baik black tea maupun green tea dalam Botol yang merupakan inovasi terbaru penyajian tea lipton.
Terdapat 6 varian rasa lipton ice tea, yakni : Original (green tea), Rassberry, Lemon, Peach, Citrus
(green tea) dan manggo. Ini merupakan pengembangan dari produk sebelumnya yakni lipton
pyramid tea. Yang merupakan produk tea celup dengan tetrahedral bag berbentuk pyramid.

Lipton Ice Tea adalah salah satu pilihan, sebagai minuman penghilang rasa dahaga dengan
kesegaran tea lipton yang merupakan tea hasil karya thomas lipton yang merupakan peracik tea
ternama dengan khasiat sebagai antioksidan yang mampu menghilangkan rasa dahaga dan berbagai
varian rasa menjadikan tea lipton sebagai salah satu pilihan minuman saat haus mendera.

C. Sasaran dan Segmentasi Produk

Segmentasi Lipton Ice Tea


Untuk sasaran Lipton Ice Tea yakni penikmat teh. Berdasarkan geografi, Penjualan Produk
Lipton Ice tea ditujukan untuk para penduduk dengan iklim tropis. Dimana minuman penghilang
rasa dahaga dengan sensasi dingin menjadi salah satu produk yang pasti dibutuhkan. Lipton ice tea
Ini tidak menetapkan konsumen berdasar jenis kelamin, usia, maupun pendapatan, karena pada
dasarnya minuman ini aman dan terjangkau.

Targeting Lipton Ice Tea


Kelompok konsumen yang akan dibidik oleh Lipton Ice Tea adalah pria dan wanita, anak-
anak sampai dewasa, para pengguna jalan, kantin-kantin sekolah, perusahaan, taman bermain yang
membutuhkan minuman penghilang dahaga setelah kegiatan yang melelahkan.
Menjadikan Lipton Ice tea sebagai bagian dari kebutuhan penghilang dahaga setelah
aktivitas. Berani menembus semua segmen pasar dari mulai aktivitas olah raga, fun bike, jalan
sehat, Sponsor olahraga, pargelaran musik sehingga ketika seseorang haus maka minuman yang
akan dicari adalah Lipton Ice Tea.

Positioning Lipton Ice Tea

Lipton ice tea dengan beragam varian rasa, baik green tea maupun black tea, selain sebagai
minuman penghilang dahaga, juga mengandung flavonoid antioksidan yang berperan menangkal
radikal bebas (antioksidan). Daun teh yang berasal dari perkebunan alliance rainforest bersertifikat
menunjukkan keunggulan dari produk ini.

D. Proses Perancangan Periklanan

Analisis SWOT dan perencanaan strategi baik Analisis pemasaran, Produksi dan Distribusi,
Persaingan dan juga Organisasi dan Personalia.

STRENGTH WEAKNESS
(Keunggulan) (Kelemahan)
 Image perusahaan unilever sangat kuat  Produk mudah dipalsukan

 Distribusi unilever yang efektif  Kemasan tidak ramah lingkungan

 Varian rasa beragam

 Instant ( inovatif )

 Design Kemasan Produk bervariatif

 Image Lipton ice tea untuk teh lipton


yang ekonomis

OPPORTUNITY THREAT
(Peluang) (Ancaman)
 Bisnis teh kemasan menjanjikan  Lipton tea ekonomis dipandang murahan
 Teh kantong dipandang lebih
 Minuman merupakan kebutuhan fisik
menyehatkan
pokok

 Potensi Pasar teh dalam botol

 Jangkauan Pemasaran

 Kesempatan pangsa iklim tropis


menjanjikan

 Respon positif masyarakat

Strategy Analisis pemasaran, Produksi dan Distribusi, Persaingan dan Organisasi dan
Personalia.

 Meningkatkan kontrol distribusi produk


 Meningkatkan jangkauan pemasaran ke seluruh Indonesia
 Melakukan lisensi pada setiap produk
 Menigkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap teh dalam botol yang
menyehatkan
 Menekankan ke masyarakat tentang keunggulan teh lipton
 Meningkatkan kualitas produksi dengan produk yang bervariasi dan inovatif
 Meningkatkan teknologi mesin pabrik yang menghasilkan produk ramah lingkungan
 Meningkatkan inovasi produk dengan untuk menunjang potensi pasar dengan jangkaun
pemasaran yang lebih luas
Penerapan P4

Produk :

Produk Lipton Ice Tea merupakan produk liquid menggunakan kemasan botol kecil netto
250 ml. Setiap kemasan mengandung asam sitrat, Black Tea Extract (0,14%), Flavourings,
antioksidan (asam askorbat), Keasaman Regulator (Trisodium Citrate). Dengan keterangan gizi
yakni :

Nutrition
Typical Values Typical values per -
250ml
Energy 300 kJ/ 75kcal -
Protein nil -
Carbohydrate 18 g -
- of which sugars 17 g -
Fat nil -
- of which saturates nil -
Fibre nil -
Sodium Trace -
(based on sodium) Trace -

Produk Lipton Ice Tea memiliki enam varian rasa yang memiliki kandungan bebrmacam-
macam dalam setiap variar rasanya.

Price :

Harga Lipton Ice Tes kemasan botol dalam negeri berkisar antara 5000  Harga yang
ditawarkan memang cukup mahal dibandingkan beberapa pesaingnya. Namun, harga bukan sebagai
penentu dalam persaingan. Konsumen kembali lagi yang menentukan akan membeli produk yang
mana.

Place :
Tempat hiburan, Taman, Mini Market, Supermarket, Kantin Sekolah, Kantin Perusahaan,
Tempat fitness, Lapangan Futsal, Kaki Lima, Toko, kelontong, dan lain sebagainnya. Kekuatan
distribusi Lipton Ice Tea banyak terbantu karena jaringan distribusi kelompok PT. Unilever
Indonesia Tbk. Yang terkenal tangguh.

Promotion :

Bagi produk yang perputarannya cepat seperti minuman kemasan dalam botol, iklan
memang merupakan faktor yang amat penting. Minuman tergolong produk low involvement.
Artinya, pengammbilan keputusan tidak didasari oleh pemahaman atau pemikiran mendalam.
Akibatnya, iklan memberi pengaruh yang sangat tinggi. Jadi kalau peniklanan yang dilakukan tinggi
maka brand share-nya tinggi pula. Hal ini akan semakin positif pula apabila ditunjang dengan
distribusi yang luas. Akibatnya, produk ini akan meraih share yang sama atau bahkan lebih besar.
Periklanan menjadi salah satu hal yang penting dalam proses mambangun merek
/branding. Mengenalkan produk kepada konsumen adalah salah satu tujuan dalam promosi.
Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan public mengenai ketersediaan dan
karakteristik sebuah produk (product knowledge).

Manajemen Periklanan

1. Sasaran Audiens
Sasaran audiens adalah orang yang menjadi sasaran kampanye iklan. Hal ini serupa atau
menjadi bagian khusus dalam sasaran pasar. Jadi, sasaran audiens Lipton Ice Tea adalah
para penikmat teh.

2. Tujuan periklanan
Lipton Ice Tea yang merupakan produk inovasi minuman teh dalam botol (New Product)
memiliki tujuan periklanan yakni memperkenalkan produk, memberitahu keunggulan teh
Lipton, Mencoba menjadikan Lioton Ice tea sebagai minuman yang harus dicari ketika haus
mendera ( menciptakan kesadaran suatu merk ) dan juga menaikkan penjualan.

3. Mengatur budget periklanan


Dapat dilakukan dengan mengefisienkan media mana yang pantas sebagai tempat
memperkenalkan produk baru seperti Lipton Ice Tea. Untuk mengetahui media mana yang
tepat, maka diperlukan untuk mengetahui karakteristik masing-masing media. Berikut
adalah tabel Sifat beberapa media :

ATRIBUT / SIFAT MEDIA


Atribut Majalah Koran Media Televisi Radio Surat Telemark Internet Telepon
Langsung eting
(Lokal) Luar (Lokal)

Ruang

Selektivitas target Bagus Kurang Kurang* Rata-rata, Bagus Terbaik Terbaik Bagus / Terbaik
aud\ience/konsume kecuali tv terbaik**
n kabel bagus

Jangkauan Terbatas Terbaik Luas Luas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas
a

Dampak pesan Rata-rata Rata-rata Lemah Rata-rata Rendah Kuat Kuat Lemah Kuat

Fleksibilitas Kurang Kurang Bagus Kurang untuk Bagus Bagus Bagus Rendah Terbaik
geografis negara / bagus
untuk local

Proses/waktu Lama Singkat Lama Lama untuk Singkat Menengah Singkat Singkat Singkat
pemasangan iklan negara /
singkat untuk
local

Kemampuan Lemah Kuat Lemah Sangat kuat Sangat Kuat Sangat Sangat Sangat
penetrasi media kuat kuat kuat kuat
terhadap audience

Lokasi di mana Rumah/ Rumah Di luar Rumah Rumah / Rumah / Rumah / Rumah / Rumah /
media paling sering lainnya rumah mobil kantor kantor kantor kantor /
digunakan mobil

Berikut mengenai pembahasan riset media yang tepat untuk Lipton Ice Tea :

1. Mengidentifikasi target media (Media Targeting)

Berkaitan dengan identifikasi target media / audience sasaran, maka ada pertanyaan yang
harus dijawab antara lain :

 Siapakah yang menjadi audience sasaran atau target audience?


o Rencana pemasaran suatu perusahaan memberikan informasi kepada perencana
media siapa target konsumen suatu produk. Sehingga perencana media dapat
memilih medium dan menentukan pasar dengan konsumen yang memiliki sifat-
sifat karakteristik paling sesuai dengan konsumen sasaran. Lipton Ice Tea adalah
produk minuman penghilang dahaga berarti sasarannya adalah penikmat teh
khusus sedang kehausan dan butuh penyegar. Ini berarti produk yang pastinya
sangat dibutuhkan. Maka untuk penentuan media tidak terlalu susah. Ini hanya
berperan perkenalan produk dan pemahaman tentang produk baru tersebut.

 Di manakah target audience berada ?


o Perencana media harus memahami secara geografis dimanakah lokasi dari target
audience. Hal ini sangat penting untuk menentukan pemilihan media berdasarkan
kemampuan media menjangkau suatu wilayah. Wilayah Indonesia untuk
perkembangan dibidang penyiaran dalam maksud ketersediaan sarana maupun
prasarananya memungkinkan untuk berbagai media.

 Berapa besar target audience ?


o Jumlah target audience juga mempengaruhi perencanaan media. Secara umum,
semakin kecil target audience makan pesan yang disampaikan dapat dilakukan
secara lebih personal dan lebih interaktif. Untuk Produk Lipton Ice Tea, audience
tak terbatas maka dari itu media massa adalah media yang dinilai paling efektif.
 Berapa banyak tingkat konsumsi target audience ?
o Kesamaan diantara audience sasaran mempengaruhi pula pilihan media. Lipton Ice
Tea tidak membedakan segmentasi berdasarkan jenis kelamin, usia maupun
pendapatan maka untuk semua program televisi memberikan peluang bagi pemasar
untuk dapat menjangkau semua kelompok.

 Bagaimanakah kinerja merek produk yang bersangkutan antara satu wilayah


pemasaran dengan wilayah pemasaran lainnya ?
o Kinerja merek produk dan penerimaan masyarakat terhadap produk sangat
mempengaruhi pemilihan media dalam kegiatan periklanan. Jika sebuah merek
memiliki peluang yang cukup baik di suatu wilayah, maka akan mempengaruhi
pemilihan dan frekuensi pemakaian media.
2. Menentukan tujuan media (Media Objective)

Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan
penyampaian pesan suatu merek produk. Tujuan komunikasi pemasaran menjelaskan apa yang
diinginkan perusahaan atas pikiran, perasaan dan tindakan konsumen terhadap produk perusahaan.
Tujuan media menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada konsumen
sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek terhadap pikiran, perasaan dan tindakan
konsumen. Untuk produk baru seperti Lipton Ice Tea maka tujuan periklanannya adalah
memperkenalkan produk dan menciptakan brand awarness.

Tujuan media : Membentuk brand awaraness produk Lipton Ice Tea

Langkah pencapaian :

1 Memanfaatkan media televisi dan media cetak yang mampu


menjangkau 80% dari target konsumen selama periode 1 tahun.
2 Mencapai 75% persen target konsumen tersebut selama periode 1
tahun.

3. Menentukan Strategi Media (Media Strategy)

Strategi media menjelaskana antara lain bauran media (media mix) yang membahas
mengenai media apa yang digunakan dan seberapa banyak. Dalam hal ini anggaran selalu
mempengaruhi pemilihan strategi media, dan karena banyak pilihan media yang tersedia maka
keputusan akhir mengenai media apa yang dapat digunakan seringkali dipengaruhi oleh anggaran.
Instrumen yang dapat digunakan untuk membantu dalam membuat perbandingan biaya diantara
berbagai media secara obyektif adalah CPM (cost per thousand) dan CPP (cost per point).

Untuk menentukan media yang paling tepat namun dengan harga yang paling efisien untuk
menyampaikan pesan produk diperlukan pemahaman mendalam terhadap seluruh atribut yang
dimiliki setiap media dan juga biaya yang harus dikeluarkan. Selain itu juga dibutuhkan
pemahaman yang menyeluruh mengenai target audience masing-masing media.
.4. Penjadwalan Penempatan Media (Scheduling Media Placement)

Praktisi pemasaran tentu saja menginginkan agar iklan dari produk yang dipasarkan selalu
muncul setiap saat dimana media massa sehingga konsumen dapat selalu mengingat produk
bersangkutan. Namun pada kenyataannya promosi terus menerus tidak dapat dilakukan karena
berbagai alasan, utamanya adalah karena faktor keterbatan anggaran. Untuk alasan inilah perencana
media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang tepat kapan suatu iklan harus
muncul di media massa.

Tujuan utama dari penjadwalan menurut Belch adalah “to time promotional efforts so that
they will coincide with the highest potential buying time. (mengatur waktu berbagai kegiatan
promosi yang bertepatan dengan potensi waktu pembelian tertinggi).

Ini berarti perencana media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar pesan iklan
dapat diterima oleh sebanyak mungkin target konsumen.

Lipton Ice Tea sebagai produk baru, dengan pertimbangan anngaran dan siklus pembelian
suuatu produk minuman maka metode penjadwwalan yang dinilai tepat adalah metode continuity
(terus menerus/berkelanjutan) .

Penjadwalan ini mengacu pada suatu pola iklan yang berkelanjutan (setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan). Pada cara ini perencana media mengembangkan pola penjadwalan
yang tidak terputus yaitu tanpa adanya suatu gap atau periode tanpa adanya iklan sama
sekali. Sehingga pengenalan atau brand awarness Lipton Ice Tea dapat lebih efektif.

4. Mengembangkan Strategi Kreatif


Mengembangkan strategi kreatif meliputi:

1) Menentukan pada pesan penjualan


Pesan penjualan adalah ide dasar seorang pengiklan untuk berkomunikasi. Untuk
mengembangkan pesan penjualan, pengiklan harus menerjemah fitur-fitur suatu
produk hingga menjadu suatu keuntungan. Fitur unggulan Lipton Ice Tea antara
lain : Terdapat banyak varian rasa, dapat sebagai antioksidan, Teh berasal dari
perkebunan bersertifikat, dan Lipton merupakan racikan teh karya peracik teh
ternama yakni Thomas Lipton.
2) Merumuskan pembuatan pesan
Pembuatan periklanan harus menunjukkan bagaimana suatu produk akan
menguntungkan prospek. Salah satu penerapan yang bisa dilakukan yakni Narasi
iklan yang persuasif yang menunjukkan Lipton merupakan racikan teh karya peracik
teh ternama, Terdapat banyak varian rasa, dapat sebagi antioksidan, teh berasal dari
perkebunan bersertifikat, dibarengi tayangan tentang teh lipton yang dibuat dengan
teknologi higenis, dengan penggambaran kebun teh yang indah dan diakhiri dengan
penggambaran kesegaran yang didapat setelah minum Lipton Ice Tea.

3) Pembuatan unsur iklan


Produk Lipton Ice Tea dapat mengikuti proses AIDA sebagai pendekatan suatu
produk baru, yaitu attention(perhatian), interest(minat), desire(hasrat), dan
action(tindakan) dalam pembuatan unsur-unsur iklan. Proses AIDA adalah rangkaian
unsur dimana para pelaku pemasaran berharap untuk memimpin sasaran konsumen
melalui usaha promosi.

4) Menyediakan perintah teknis untuk produksi iklan


Pekerjaan teknis dalam memproduksi iklan adalah tugas seorang pengarah seni
dalam periklanan cetak dan produser dalam penyiaran periklanan. Seorang pengarah
seni menyiapkan layout iklan dan instruksi untuk pengaturan dan pencetakan iklan.
Seorang pengarah radio menyiapkan iklan dari script yang didalamnya terdapat kata-
kata yang akan dibicarakan dan aturan untuk musik atau efek suara. Seorang
pengarah tv juga bekerja dengan script namun lebih sering menggunakan storyboard.
Storyboard adalah urutan dari sketched frame yangmenunjukkan tindakan kata-kata
yang akan diucapkan dan aturan teknis dalam pembuatan iklan.

Anda mungkin juga menyukai