Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

PROFIL KAMI

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk Perseroan mencakup produk Home &
Personal Care serta Foods & Beverages ditandai dengan brand-brand terpercaya dan ternama
di dunia, antara lain Wall’s, Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Lux, Pond’s, Sunlight, Rinso,
Blue Band, Royco, Dove, Rexona, Clear, dan lain-lain.

NAMA

PT Unilever Indonesia Tbk

KEPEMILIKAN

Penanaman Modal Asing

DASAR HUKUM PENDIRIAN

Akta pendirian dan perubahannya:

Notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuijsen No. 23 tanggal 5 Desember 1933.

Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No.16 tanggal 18 Juni 2008.

Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH. No. 2 tanggal 9 Juni 2011.

PENCATATAN DI BURSA

11 Januari 1982

KANTOR PUSAT

Graha Unilever

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15

Jakarta 12930, Indonesia

Telepon: (62-21) 526 2112 (hunting)

Faksimili: (62-21) 526 4020

Email: unvr.indonesia@unilever.com

Website: www.unilever.co.id
A. TINJAUAN UMUM

Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk
kosmetik, dan produk rumah tangga.

Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun
1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.

Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:

PT Anugrah Lever – didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk
dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain.

PT Technopia Lever – didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor
dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.

PT Knorr Indonesia – diakuisisi pada 21 Januari 2004

B. TUJUAN PT. UNILEVER

Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di


manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi
secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang
meningkatkan kualitas kehidupan. Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di
dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di
masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran
internasional kami dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan
multinasional yang benar-benar multi-lokal.

Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar
kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan
untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus.Kami
percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap
karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang
ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi
usaha serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta
seluruh karyawan Unilever.
C. VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA

Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa
datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang
yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi
seluruh staf perusahaan.

v Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and
community”

v Misi Unilever adalah :

ü Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi
konsumen

ü Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

ü Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

ü Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.

ü Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan


imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

ü Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan


lingkungan hidup.

D. LATAR BELAKANG PT. UNILEVER

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai


Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan
surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan
No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada
tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat
oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham
menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per
saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46
yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
17533 HT.01.04-TH.2003.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000,
yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi
jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah


Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang
bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe
dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas
dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di
bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang
Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan
perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian
tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia
Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan
pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham
minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas
Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan
perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada
tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda
pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan
hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli
2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani
perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)
sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek
“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan
Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

Kronologi PT. UNILEVER

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV

Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)

1965-66 Di bawah kendali pemerintah

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever

berdasarkan undang-undang penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya

1990 Terjun di bisnis teh

1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah


2010 Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan meluncurkan Purit

2011 Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di Surabaya

sekaligus memperluas pabrik es krim Wall’s dan Skin Care di Cikarang

II. TEKS

Di Unilever Indonesia, kami terus bertumbuh untuk menciptakan masa depan yang lebih
baik, pertumbuhan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan yang digerakkan oleh brand-
brand hebat, insan-insan berbakat dan kehidupan yang berkelanjutan. Hal ini berarti kami
terus menumbuhkembangkan brand-brand kami melalui inovasi tiada henti sehingga
menghasilkan kinerja yang istimewa, mempertajam daya saing sekaligus meningkatkan
keuntungan bisnis kami. Brand-brand kami yang terpercaya membantu konsumen kami untuk
melakukan hal-hal sederhana namun penting setiap harinya. Hal ini kami lakukan dengan
menumbuh kembangkan seluruh karyawan Unilever untuk saling bekerja sama mencari cara
yang lebih lestari dalam menjalankan bisnis dan menggunakan sumber daya alam yang
terbatas, sekaligus memotivasi mereka untuk mewujudkan kinerja yang unggul sehingga
kami mampu merealisasikan segenap potensi kami untuk menciptakan nilai lebih, baik bagi
Unilever maupun untuk Indonesia. Dan hal ini juga berarti tumbuh bersama para pemasok,
mitra bisnis dan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan serta membangun landasan
untuk masa depan yang lebih baik, dan lebih lestari.

A. KINERJA USAHA

Kami berhasil mencapai tujuan pertumbuhan di tahun 2011 melalui investasi di balik
portofolio kami, meningkatkan inovasi produk dan pemasaran, sekaligus memperluas
jaringan distribusi kami untuk menciptakan pasar-pasar baru seraya memperkuat keberadaan
kami di pasar-pasar yang sudah ada. Disiplin finansial kami yang ketat telah memberi kami
landasan yang kokoh untuk meraih pertumbuhan yang lebih pesat.

B. BRAND & INOVASI

Brand-brand unggulan kami telah membantu jutaan orang di seluruh Indonesia untuk merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup. Brandbrand kami menjadi pilihan
utama karena mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Kami mendengar dan memahami apa
yang diperlukan konsumen, dan melalui inovasi-inovasi kami berhasil mewujudkannya
menjadi kenyataan. Dengan program inovasi yang tiada henti kami mampu memberikan
produk-produk baru yang menarik untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat di pasar
seraya terus mempertahankan brand-brand kami tetap senantiasa disukai, terdepan dan cocok
di hati konsumen.

Inovasi merupakan penggerak kesuksesan brand-brand kami. Inovasi menjadikan brandbrand


kami lebih baik. Menciptakan nilai lebih sekaligus memberikan peluang untuk merebut hati
lebih banyak konsumen dengan menyajikan produk-produk yang terus disempurnakan sesuai
dengan tuntutan pasar. Sebagian besar produk-produk kami bersumber dari fokus pada
konsumen, yang diinspirasi oleh komitmen kami untuk membantu setiap orang merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup.

C. KEGIATAN-KEGIATAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.

Ø Home Care “Menjadi tanggung jawab sosial pribadi”

Di tahun 2004, Home Care menghadapi tantangan pasar yang ketat, terutama di kategori
deterjen dan sabun mandi. Unilever merasa bangga bahwa produk- produknya menguat di
pasaran. Unilever juga mendorong para karyawannya untuk secara sukarela memberikan
kontribusinya pada masyarakat. Dari masyarakat Unilever belajar banyak tentang berbagi dan
bercita-cita tinggi. Pada akhirnya, tanggung jawab sosial bukan hanya sekedar tanggung
jawab perusahaan, tetapi menjadi tanggung jawab sosial pribadi.

Ø Personal Care “Membantu sesama menjadi suatu kebutuhan”

Secara keseluruhan, Personal Care sekali lagi menikmati pertumbuhan pesat meskipun
persaingan pasar sangat ketat. Keberhasilan ini didukung oleh inovasi luar biasa dari Skin
Care, Oral Care, Hair Care dan Deodorant. Dengan memberi lebih kepada masyarakat,
sesungguhnya membantu Unilever dalam menjalankan bisnis secara berkesinambungan
dengan memperkaya pengetahuan Unilever tentang masalah kesehatan dan kebersihan pada
masyarakat di sekitar Unilever. Membantu sesama kini menjadi suatu kebutuhan, lebih
daripada sekedar kewajiban.

Ø Foods “Memberdayakan perempuan Indonesia di rumah”

Sekali lagi Unilever mencatat keberhasilan dengan meraih peningkatan 2 digit di tahun 2004.
Unilever memastikan tercapainya target laba yang ditentukan, dan secara progresif
meningkatkan marjin melalui efisiensi yang lebih tinggi. Sejalan dengan perkembangan
bisnis, Unilever akan membutuhkan pengadaan bahan baku yang lebih banyak. Karena itu
Unilever akan terus mendorong terciptanya harga yang stabil dan mengembangkan
mekanisme penghargaan bagi para petani rekanan Unilever dengan semangat kerjasama yang
saling menguntungkan.

Ø Ice Cream “Membangun kerjasama secara berkesinambungan”

Tim Ice Cream sekali lagi menyumbangkan pertumbuhan kuat atas penjualan dan laba di
tahun 2004, dengan serangkaian inovasi sehat. Penjualan in-home, melalui anjungan
penjualan modern/pasar swalayan, menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hasil ini, Unilever
yakin adalah berkat hubungan erat Unilever dengan konsumen, pelanggan dan masyarakat.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, Unilever memegang komitmen untuk
memanfaatkan sumber lokal. Melalui kegiatan “Community Connection”, Unilever telah
berbagi saat-saat bahagia dengan anak-anak, terutama dengan mereka yang kurang
beruntung.

Ø Supply Chain “Memilih untuk melibatkan masyarakat dalam rantai pasokan Unilever”
Unilever bertekad untuk melibatkan masyarakat di sekitar pabrik dalam proses usaha
Unilever engan demikian Unilever dapat tumbuh bersama masyarakat secara
berkesinambungan. Unilever yakin bahwa kepedulian pada masyarakat merupakan salah satu
aspek penting dalam pertumbuhan bisnis yang menguntungkan secara berkesinambungan,
dan menjadi nilai yang diyakini oleh rekanan Unilever apabila ingin berhasil.

Ø Development “Peduli lingkungan adalah bagian dari tugas Unilever”

Unilever bertanggung jawab kepada lingkungan sebagaimana tercermin dalam komitmen


untuk menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan pada produk dan kemasannya. Tak
kalah penting, untuk tim Development, Unilever yakin telah mencapai tahap lanjut dari
perjalanan budaya melayani dan akan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan
Unilever konsumen dan masyarakat pada umumnya.

Ø Customer Care “saat kenyataan mewarnai hubungan Unilever dengan masyarakat setiap
hari”

“Saat kenyataan” merupakan saat-saat ketika karyawan Unilever berinteraksi dengan


konsumen yang akan menentukan terjadi atau tidaknya transaksi penjualan. Unilever yakin
bahwa kesuksesan bisnis harus dibangun atas dasar hubungan berharga. Komitmen Unilever
untuk memastikan bahwa hubungan tersebut mencerminkan kepercayaan timbal-balik, seperti
yang terlihat pada saat Unilever berhubungan dengan pelanggan, konsumen dan masyarakat.

Ø Corporate Relations “Menjalin hubungan dengan masyarakat sebagai pihak yang


penting”

Corporate Relations memainkan peran penting dalam berhubungan dengan tiga pihak utama
Perseroan, yaitu: masyarakat, pemerintah dan media. Untuk mempererat ikatan antara
karyawan dan masyarakat Unilever menyelenggarakan program “Community Connection”.
Karyawan Unilever dapat ambil bagian dalam aktivitas bersama masyarakat. Unilever yakin,
hal ini dapat membangun kesan positif pada masyarakat. Unilever berkembang bersama
masyarakat berlandaskan prinsip kesinambungan dan keuntungan bersama.

Ø Human Resources “Mengembangkan manusia seutuhnya - pikiran dan jiwa”

Unilever percaya pada pengembangan karyawan seutuhnya, meliputi pikiran dan jiwa
karyawan. Unilever berupaya untuk menyentuh jiwa mereka, lebih dari sekedar pelatihan
keahlian dan kemampuan. Apabila Unilever mampu meyakinkan karyawan untuk
menuangkan pikiran dan jiwa mereka dalam pekerjaan, maka karyawan bisa terdorong
sendiri dan siap

melakukan hal-hal besar.

D. SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT.UNILEVER INDONESIA

Ø Sasaran Jangka Panjang


Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki standar perilaku yang tinggi
pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua orang, masyarakat dapat tersentuh dan
produk yang diciptakan dapat berdampak di lingkungan sekitar

Ø Strategi Fungsional

Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya operasional. Strategi
fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada berbagai bidang fungsional
dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi
rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan
berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga
dengan strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus
mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan pesaing
bisnisnya, antara lain :

Ø Strategi Manajemen Keuangan

Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka panjang
maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu bagaimana
perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja termasuk dalam
hal pembagian keuntungan.

Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset
penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan
melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat
kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan
(dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000
dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana
keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan
dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan
keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer.
Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran
Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux
buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa
ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari
omset penjualan.

Ø Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar
perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM,
rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara
kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu
diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi,
penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada
tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja.

Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem
produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi
ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah
3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga
maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

Ø Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di
Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam visi kami:
‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar perusahaan dapat terus
tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus
diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar
dapat mencapai hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara
organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam
menghadapi persaingan.

Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan
keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Kami
menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk
melampaui target bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus
menikmati proses dalam mencapainya.

Ø Keragaman

Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi jender,
melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama
dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang
mandiri dan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami
dapat menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah
ke depan, kami akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan
karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.

Ø Memupuk Kepemimpinan

Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat.
Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan
karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan
kinerja. Kami mengidentifi kasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik,
kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program
pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami menyusun rencana bagi
program pengembangan mereka masing-masing.Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus
meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari
“zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.

Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan


tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar
dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka
juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan
mengenali diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi
profesi maupun pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk
mengembangkan pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari
proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan
yang diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi
perusahaan akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.

Ø Membangun Budaya Wirausaha

Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti
wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin
mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah
untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan
menyelenggarakan program seperti Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap
karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru, karyawan didorong untuk
mengasah dan mewujudkan kreativitasnya. “Semangat Wirausaha” ini terbukti menjadi motor
penggerak yang kuat bagi tekad perusahaan untuk berkembang.

Ø Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever

Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan pedoman etika
bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini
dapat dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk
mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi
terhadap Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan
dapat memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip
dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan
mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.

Ø Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai

Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini
dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami.
Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja
berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai
dan perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan
bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu,
nilainilai tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-
artikel, dan didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang
dipandang pantas menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan,
kami selalu mengambil kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan
mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.

Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana
pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan nilai-nilai
dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka berkembang sebagai
individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang lebih besar, mereka akan
mengembangkan perusahaan kami.

Ø Strategi Manajemen Operasional

Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen,


yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana
tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat
dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang,
pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja,
penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.

Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,


menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik
kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan
perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua
karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status
sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan
memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun
per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.

Ø Strategi Manajemen Pemasaran

Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang
kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi
persaingan

a. PRODUCT

Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk,
sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan
wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove
(kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera
menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen
sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk
teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak
muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa
manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan
kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah
persaingan tersebut.

b. PRICE

Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.

c. PLACE

Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever
Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,
sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever
seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang
dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan
keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan
tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua
kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan
oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah
satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan
yang optimal.

Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan
berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik
perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi
yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik
perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.

Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang
media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan
memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini
merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat
berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.

Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan
aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari
strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai
media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra
baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising.
Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
d. PROMOTION

Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:

1. Periklanan

Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh
suatu sponsor tertentu.

2. Promosi Penjualan

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.

4. Penjualan Secara Pribadi

Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesan

5. Pemasaran Langsung

Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan
tertentu dan calon pelanggan.

Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:

Advertising

Consumer Sales Promotion

Trade Promotion and Co-Marketing

Packaging. Point Of Purchase

Personal Selling

Public relations

Brand Publicity

Corporate Advertising

The Internet
Direct Marketing

Experiential contact: Event, sponsorship

Customer Service

Word Of Mouth

III. PENUTUP

Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan,
strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila
tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas
untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan
kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam
bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat
dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang
telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.
Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :

Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi industri
dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan eksternal
perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber
daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .

Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya saing
perusahaan.

Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua
jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah
: meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi
pasar dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai