Anda di halaman 1dari 48

Proses Bisnis PT Unilever

Indonesia Tbk
Kelompok 3 :
 Hesti Dwi Mayliana (5211171131)
 Ardian Nugraha (5211171144)
 Achmad Arief Munawar (5211171152)
 Novy Fajriati (5211171155)
Tugas Kelompok Sistem Informasi Manajemen
Tentang Perusahaan PT Unilever
 Sejarah dan Perkembangan Unilever TBK
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada
5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan
akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16
Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan
diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No. 3.
 Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini
Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah
menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang
dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni
1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal
23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620
tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
 Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh
persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
November 1981. Perusahaan memulai operasi komersialnya
pada tahun 1933.
 Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es
krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan
pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris
No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14
Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama
dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui
oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-
18482HT.01.04-TH.2000.
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru
yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-
saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-
merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad
mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte.
Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat
untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia
Singapore Pte. Ltd.
 Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember
2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham
minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI)
dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini
berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham
antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada
tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan
digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan
saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI
tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini
sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
 Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever)
telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra)
sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari
buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan
Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari
2008.
Perkembangan PT Unilever
Indonesia Tbk
 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke,
Jakarta
 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den
Bergh NV Angke, Jakarta
 1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
 1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)
 1965-66 Di bawah kendali pemerintah
 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever
 berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut,
Surabaya
 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik
Rungkut, Surabaya
 1990 Terjun di bisnis teh
 1992 Membuka pabrik es krim
 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di
Cikarang, Bekasi
 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang,
Rungkut
 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
 2000 Terjun ke bisnis kecap
 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
 2010 Perusahaan memasuki bisnis pemurnian air dengan
meluncurkan Pureit
 2011 Perusahaan mendirikan pabrik sabun mandi Dove di
Surabaya
Sejak didirikan pada 5 Desember 1933 Unilever Indonesia
telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk
produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di
Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-
brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso,
Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami
bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap
hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa
yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain;
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil
setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat
perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan
cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk
tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat
pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11
Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan
menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever
(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100%
(sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran
kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever,
kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang
distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos
Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh
aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka
dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada
perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di
seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan
secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai
dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam
Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan
nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok
dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,
Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa
Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan
berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui
jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang
menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa.
Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik
sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever
Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi,
Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain
kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi
kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan
Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk
membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Profil PT Unilever Indonesia Tbk
 Alamat : Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto
Kav. 15 Jakarta 12930
 Telepon : (021) 526 2112
 Faksimili : (021) 526 2044
 Bidang Usaha : Kosmetik dan Kebutuhan Rumah Tangga
 Website : http://www.unilever.co.id
Direksi PT Unilever Indonesia Tbk
Presiden Direktur : Hemant Bakshi
Direktur Keuangan:Tevilyan Yudhistira Rusli
Direktur Refreshment :Jochanan Senf
Direktur Customer Development : Enny Hartati Sampurno
Direktur Human Resources : Willy Saelan
Direktur Personal Care : Annemarieke Edwardine Eva de Haan
Direktur Foods :Hernie Raharja
Direktur Home Care : Vikas Gupta
Direktur Supply Chain : Amparo Cheung Aswin
Direktur Governance & Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan :
Sancoyo Antarikso
Visi Misi dan Tujuan serta Prinsip
PT Unilever Indonesia Tbk
Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer
and community”
Misi PT Unilever Indonesia Tbk
 Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi konsumen
 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
 Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang
tinggi.
 Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli
kepada masyarakat dan lingkungan hidup
Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk
“Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami
bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap
hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa
yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain;
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil
setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat
perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan
cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk
tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.”
Produk yang diproduksi PT
Unilever
 Surf
 Rinso
 Buavita
 Sunsilk
 Fair & Lovely
 Pepsodent
 Molto
 Lifebuoy
 Clear
 Close Up
 Citra
 Axe
 Royco
 Kecap Bango
 SariWangi
 Blue Band
 Wall's
 Sunlight
 Pond's
 Lux
 Rexona
 Pure It
 CIF
 Vaseline
 Dove
 Domestos Nomos
 Viso
 Wipol
 Vixal
 Lipton
 She
 Molto
 SASEBU™
Proses Bisnis Marketing PT
Unilever
Strategi STP
Segmenting
Pada proses ini Unilever menggunakan dasar analisa
karakteristik konsumendan tanggapannya. Untuk pasar Indonesia
misalnya, Unilever mengombinasikan variable
geografis,demografis dan perilaku konsumen.Perusahaan
multinasional yang memiliki pasar global akan
menghadapikarakter pasar berbeda dari Negara satu dengan
Negara lain. Berbeda Negara berbedapula keadaan
penduduknya, seperti daya beli masyarakat hingga jumlah
penduduk suatu Negara itu sendiri.Untuk variable perilaku,
Unilever mengelompokkan konsumennya ke dalamtingkat
loyalitas, tingkat pemakaian hingga tanggapan atas produk itu.
Targeting
Dalam proses targeting, kami harus mengambil satu contoh
produk yangmampu mewakili strategi targeting dan positioning
Unilever. Karena pada dasarnyastrategi STP suatu produk
akan berbeda dengan produk lainnya. Berikut ini adalah
contoh dari Targeting PT.Unilever Indonesia Tbk
 Sampo Clear =Konsumen di daerah tropis yang mengignkan
sampo berkualitas dengan harga yang terjangkau
 Kecap Bango =Ibu Rumah Tangga yang menginginkan
kecap yang berkualitas
 Pond’s = Konsumen remaja dan dewasa yang menginginkan
produk perawatan kulit wajah dengan harga yang terjangkau
 Lifebuoy =Konsumen mulai dari anak anak, remaja dan dewasa
yang menginginkan sabun berkualitas dengan harga yang
terjangkau
 Vaseline =Konsumen wanita yang menginginkan produk
perawatan kulit tubuh yang berkualitas
 Axe =Konsumen pria yang menginginkan parfum berkualitas
dengan harga yang relatif terjangkau
 Pepsodent =Konsumen mulai dari anak anak, remaja dan
dewasa yang menginginkan pasta gigi pencegah gigi berlubang
yang berkualitasdengan harga terjangkau
Rexona =Konsumen dewasa yang menginginkan deodorant
berkualitas dengan harga terjangkau
 Positioning
 Sampo Clear sebagai pemimpin pasar sampo anti ketombe
mencobamemposisikan produknya di benak konsumen
sebagai sampo anti ketombe terkemukadengan beberapa
pilihan mulai dari gender hingga karekter rambut konsumen
Kecap Bango sebagai pemimpin pasar Kecap mencoba
memposisikan produknya di benak konsumen sebagai kecap
terbaik dan terbukti keaslinnya dengan slogan “benar benar
kecap”
 Vaseline mencoba memposisikan produknya di benak
konsumen sebagai perawatan kulit yang mempunyai
kekuatan memperbaiki diri dari dalam
 Pepsodent mencoba memposisikan produknya di benak
konsumen sebagai pasta gigi pencegah gigi berlubang no1
dipakai dan dipercaya dokter gigi.
 Rexona sebagai pemimpin pasar deodoran mencoba
memposisikan produknya di benak konsumen sebagai
deodoran yang mengurangi bakteri pencegah bau badan
Strategi 7P
PT.Unilever Indonesia pun menjalankan kegiatan pemasaran
dengan menggunakan variabel bauran pemasaran (marketing
mix). Dimana implementasi dari kegiatan marketing mix yang
dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia ini dapat dilihat dalam
tampilan serta konten-konten yang disuguhkan dalam situs web
resminya yaitu www. Unilever.co.id. Disini saya akan mencoba
menganalis marketing mix PT. Unilever Indonesia
 Produk (Product)
 Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup Brand-brand
ternama yang disukai dunia seperti Pepsodent, Ponds, Lux,
Lifebuoy, Sunsilk, Dove, Clear, Rexona, Vaselline, Rinso, Molto,
Sunlight, Wall’s, Blue Band, Royco, Bango dan lain-lain. Dari
masing-masing produk mempunyai tampilan yang berbeda-
beda.
 Harga (Price)
Harga yang di tawarkan untuk produk ini juga relatif murah
sesuai dengan kualitas yang di hasilkan.
 Distribusi (Place)
Distribusi untuk produk ini biasanya dapat berlangsung di
gudang distribusi, supermarket, pasar tradisonal, dan warung-
warung eceran.
 Promosi (Promotion)
Biasanya promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia
melalui pengiklan di televisi, event-event, dll.
 Orang ( People )
Orang-orang yang bersangkutan dalam pemasaran produk
dari PT Unilever memberikan layanan dengan ramah dan
baik,sehingga membuat pelanggan merasa nyaman untuk
berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
 Sarana Fisik ( Physical Evidence )
Lingkungan fisik perusahaan seperti bangunan fisik,
perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-
barang menarik dan terawat,selain itu atmosfir dari
perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata
ruang juga cocok dan menunjang.
 Proses ( process)
Kerjasama antara Marketing dan Operasional dalam PT
Unilever dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen secara cepat dan tepat.
Sistem Informasi Yang Mendukung
PT Unilever
Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan Unilever ada
tiga bagian yaitu:
 Yang pertama : CRM (Customer Relationship Management),
Manajemen Hubungan Pelanggan, Unilever.
 Yang kedua : IMC (Integrated Marketing Communication),
Komunikasi Pasar Terpadu, Unilever.
 Yang ketiga : CSR, Output Sistem Informasi Pemasaran,
Unilever.
Implementasi CRM dalam perusahaan Unilever Indonesia Tbk.
 Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan
mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai
menggunakan Astute Solusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat.
RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan di
masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen.
 RealDialog berfungsi untuk mengontrol pesan, memberikan jawaban lebih
cepat dan fokus dalam membangun hubungan, dan mengumpulkan data
konsumen. Sistem log permintaan dan komentar, sehingga eksekutif dan
manajer dapat mengukur kepuasan konsumen. RealDialog Unilever
digunakan pada situs web yang mampu bereaksi terhadap komentar
konsumen online secara real time.
 Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan
dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan
meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan.
Hambatan
 Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu
satunya hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever
Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan perusahaan lain
yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang dilakukan
Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan
program MT (Management Training) dalam mencari bibit bibit SDM
yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer
selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang ditempatkan di
bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang
pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke
pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan
konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya
sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak
dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
 Implementasi IMC (Integrated Marketing
Communication) dalam PT Unilever Indonesia Tbk
Strategi Teknologi Informasi
Perusahaan Unilever melaksanakan strategi teknologi
informasi dengan menjalankan Komunikasi pasar terpadu
(Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini
berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua
saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara
jelas.
 KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM
IMC
1. DIRECT MARKETING
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri
dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun
harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni
segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh
perusahaan, misal: garansi) sedangkan back end berusaha
mempertemukan harapan konsumen dengan produk
2. SALES PROMOTION
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai tambah
yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons
dari customer.
 3.PUBLIC RELATIONS/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon
customer atau customer secara positif.
 4. PERSONAL SELLING
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang
penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan
pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang
sifatnya tatap muka. Personal selling sendiri merupakan
bagian dari direct marketing.
 5.ADVERSITING
merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan
promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis
(berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang
teridentifikasi.
 6. PUBLICITY
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan
oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency untuk
membantu menangkap perhatian publik dan membedakan
tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan
lain yang menjadi saingannya.
 7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa
promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap
perhatian dan melibatkan customer dalam event. Sponsorship
adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang,
atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan
suatu hubungan
8. INTERACTIVE MARKETINGInteractive marketing disini
lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu
atau tidak berkomunikasi dengan customer-nyaUnilever
sebagai salah satu perusahaan yang menguasai beberapa
pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa
tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang
memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai
muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai
macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan
strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi
untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand
image dan pemasaran yang baik.
 Implementasi CSR,Output Sistem Informasi Perusahaan
PT Unilever Indonesia Tbk
Sistem informasi pemasaran jika didefinisikan dalam arti luas
adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat bubungan pertukaran yang
memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga
barang,jasa dan gagasan.
 Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian
pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut.
Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan
yang berkaitan dengan 4P yaitu :
 Produk (product) : produk apa yang dibeli pelanggan untuk
memuaskan kebutuhannya.
 Promosi (Promotion) : Meningkatkan atau mendorong
penjualan.
 Tempat (Place) : Cara mendistribusikan produk secara fisik
kepada pelanggan melalui saluran distribusi.
 Harga (Price) : Terdiri dari semua element yang berhubungan
dengan apa yang dibayar oleh pelanggan.
Tujuan pembuatan blog adalah untuk menjalin hubungan yang
baik dengan pelanggan serta sebagai media menjaring
inputan dari pelanggan. Banyak pengguna suatu produk akan
menuliskan pendapat, perasaan, kepuasan, kekecewaan dan
perasaan lainnya mengenai produk tersebut, melalui blog.
Dengan memiliki blog, perusahaan akan dapat turut serta
dalam komunitas pelanggan sehingga dapat segera
mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan pelanggan.
Kali ini kami akan merepresentasikan mengenai suatu
perusahaan yang cukup ternama di Indonesia yaitu Unilever.
"Dimananapun Anda berada, besar kemungkinan bahwa
produk-produk Kami adalah bagian familiar dari kehidupan
Anda. Setiap hari di seluruh dunia, masyarakat menggunakan
produk-produk Unilever" , dikutip dari
www[dot]unilever[dot]co[dot]id.
 Dengan 3.903 karyawan (diakhir tahun 2009), 32 brand
internasioanal dan lokal, 5 juta penerima manfaat program
CSR, 8 pabrik yang dimiliki, 137 penghargaan di tahun 2009,
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu
perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-
strategi antara lain:
 KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga dan kualitas produk tetap terjaga
 DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever
tetap mempertahankan kualitas produknya.
 BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,
produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan
cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real.
 MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok
terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan
bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga
melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat
para konsumen mengeluh.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai