NIM : 210313214
Kelas : M211B
( Recognize )
Menurut Kotler dan Keller (2009), brand awareness adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merek dalam kategori, dengan cukup rinci untuk
melakukan pembelian.
Brand recognition adalah sebuah konsep yang ada di dunia pemasaran agar konsumen
mampu mengidentifikasikan atau mengenali merek menggunakan atribut yang menjadi
karakteristiknya.
Artinya, bila konsumen telah mengenali merek dengan salah satu atribut audio maupun
visualnya, misalnya slogan, jingle, logo, kemasan, bahkan brand ambassadornya. Maka, pengakuan
merek dalam pemasaran dianggap sudah berhasil.
Adapun tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu brand dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
( Reach )
Menurut Sprout Social, reach adalah jumlah total orang yang melihat konten yang kamu
buat. Misalnya, jika akun media sosialmu memiliki 100 orang follower dan semua orang tersebut
melihat konten yang di-upload, post tersebut memiliki reach kepada 100 pengguna. Angka reach
tidak akan bertambah meskipun orang yang sama melihat konten tersebut dua kali.
Dalam digital marketing, reach sangat penting untuk bisa berkomunikasi secara langsung
pada target konsumen yang telah ditetapkan. Itulah mengapa reach penting agar konsumen
potensial dapat mengetahui tentang brand atau penawaran yang dimiliki dan komunikasi bisa
dilakukan.
Reach adalah salah satu cara yang bisa dilakukan marketer untuk mengukur kesuksesan
strategi content marketing yang perusahaan lakukan.
Kategori Reach:
1. Organic Reach
Organic adalah nilai reach yang didapatkan dari upaya alami tanpa adanya tambahan biaya.
Semua tindakan seperti memperbaiki kualitas konten dan melakukan posting sesuai waktu
optimum, akan menghasilkan reach secara organic.
2. Paid Reach
Paid adalah jangkauan yang melibatkan biaya dan bantuan dari pihak lain. Salah satu
contohnya adalah fitur promote dalam Instagram.
3. Viral Reach
Semua aktivitas yang dapat menyebabkan konten menjangkau lebih banyak orang.
Sederhananya adalah jumlah audiens yang melakukan share dan retweet.
( Relationship )
Relationship marketing menurut Kotler dan Armstrong (2010: 789) adalah suatu proses
untuk menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan-hubungan yang kuat dengan
para pelanggan dan stakeholder lainnya.
Relationship marketing meupakan strategi pemasaran untuk menjalin hubungan yang lebih
dalam dan bermakna dengan pelanggan. Selain itu, strategi ini juga berfungsi untuk memastikan
loyalitas merek serta kepuasan pelanggan dalam jangka panjang.
( Return )
ROI (Return on Investment) adalah sebuah metode pengukuran yang digunakan untuk
menentukan seberapa efektif kampanye pemasaran digital dalam menghasilkan keuntungan. ROI
menghitung perbandingan antara keuntungan yang dihasilkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan investasi atau kampanye pemasaran.
1. Email marketing
Perusahaan fashion melakukan kampanye email marketing dengan mengirimkan
newsletter pada pelanggan. Di dalam newsletter terdapat tautan yang mengarah ke halaman
pembelian. Total biaya yang dikeluarkan untuk iklan sebanyak Rp1.0000.000, sedangkan rata-
rata harga penjualan Rp30.000.
Berdasarkan pelacakan URL, iklan mampu mengundang 50 audiens ke halaman
produk dan sekitar 20 orang memasukkan produk ke dalam keranjang. Sementara yang
benar-benar membeli hanya 17 orang. Cara menghitung ROI-nya sebagai berikut:
= [((number of leads x lead to customer rate x average sales price) – cost ad) : cost ad] x 100
= [(20 x 0,85 x Rp30.000) – Rp1.000.000) : Rp10.000.000] x 100
= 51%
2. Iklan online
Brand kecantikan baru, tertarik menggunakan iklan PPC untuk meningkatkan
awareness tentang produk baru mereka yang dihargai Rp100.000 per item. Biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan iklan pay per click sekitar Rp500.000.
Dari hasil analisis diketahui 12 orang mengklik dan memasukkan produk ke dalam
keranjang, sedangkan 7 diantaranya melakukan pembelian. Perhitungan return of investment
brand tersebut sebagai berikut:
[((12 x 0,583 x Rp100.000) – Rp500.000) : Rp500.000] x 100 = 39,93%
3. Netral ROI
Ketika perusahaan berada di titik impas, ROI yang dihasilkan adalah 0. Jadi, bila
perusahaan menghabiskan anggaran Rp2.000.000 untuk pemasaran dalam sebulan dan
menghasilkan penjualan sebanyak Rp2.000.000 maka 0= (Rp2000.000-Rp2.000.000) :
(Rp2.000.000).
4. ROI positif
Bagaimana ROI dikatakan positif? Pengembalian investasi dikatakan positif bila
hasilnya tidak negatif. Sebagai contoh perusahaan makeup menghasilkan Rp5.000.000 dan
hanya mengeluarkan dana Rp1.000.000 untuk upaya pemasaran.
Pada bulan ini, perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan penjualan sebesar
10% dari total pendapatan.
ROI = (Rp5.000.000 – Rp500.000 – Rp1.000.000) : Rp1.000.000 = 3,5%
Sebaliknya, jika hasilnya -3,5% maka ROI bisa disebut negatif.
Sumber:
https://toba.ai/blog/mengenal-reach-dalam-digital-marketing/
https://glints.com/id/lowongan/reach-adalah/#apa-itu-reach
https://deepublishstore.com/blog/relationship-marketing/
https://stickearn.com/insights/blog/brand-recognition
https://www.kajianpustaka.com/2022/07/brand-awareness.html
https://myrobin.id/untuk-bisnis/cara-menghitung-return-on-investment-dalam-kampanye-
marketing/