DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
BAB IX KESIMPULAN...................................................................37
REFERENSI..................................................................................39
LAMPIRAN...................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
2.4.2 Misi
Adapun misi yang dimiliki oleh PT Nestle Dancow ini adalah :
1. Memperbaiki nutrisi masa pertumbuhan anak-anak Indonesia
2. Mengurangi impor makanan yang telah diproses khususnya
produk susu bubuk
3. Turut serta membangun kesehatan dan kecerdasan bayi dan anak-
anak Indonesia dengan menyediakan produk nutrisi terpercaya
dan terjangkau
4. Menghasilkan pertumbuhan perseroan yang berkesinambungan
melalui sistem m,anajemen berkualitas tinggi dan pendekatan
inovatif dalam budaya integritas tinggi
5. Mengutamakan kepuasan seluruh stakeholders
Model yang dipakai pada tahap ini ada tiga macam, yaitu:
Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Competitive Profile Matrix (CPM)
Total 1,000
Key External Factor Weight
Opportunity
a. Ekstensifikasi penjualan produk 0,090
b. Peningkatan kebutuhan terhadap produk susu 0,103
c. Adanya kemajuan teknologi yang selalu berkembang (inovasi) 0,080
d. Gaji pegawai yang rendah di negara berkembang 0,148
e. Besarnya pasar domestik yang belum tergarap 0,071
f. Semakin banyaknya kelas menengah 0,076
g. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat 0,097
Threat
h. Harga bahan baku yang mahal 0,050
i. Kompetitor yang menawarkan harga bersaing 0,116
j. Kompetisi global (pesaing baru) yang memasuki pasar domestik 0,075
k. Gangguan keamanan dalam usaha 0,095
Total 1,000
1 Strength
Persaingan harga dengan kompetitor 0,039 4 0,156
Membangun brand image ke seluruh dunia 0,056 4 0,224
Promosi yang gencar dan kuat 0,093 4 0,372
Diversifikasi produk yang tinggi 0,085 4 0,340
Joint ventures 0,060 4 0,240
Pengalaman bisnis yang luas 0,087 3 0,261
Teknologi yang canggih pada proses manufaktur 0,103 3 0,309
Tim kerja yang profesional 0,069 2 0,138
Fasilitas yang lengkap 0,091 2 0,182
Produk yang berkualitas 0,082 4 0,328
2 Weakness
Isu negatif dari brand image 0,045 2 0,090
Lemahnya storage dan transportasi 0,065 3 0,195
Supply chain management yang kompleks 0,062 2 0,124
Modal kerja yang lemah 0,062 1 0,062
Total Skor Strength dan Weakness 1,000 3,021
Weakness:
1. Isu negative dari brand image
PT Nestle selalu berupaya menjaga nama baik perusahaan. Hal
tersebut amat penting karena PT Nestle tidak mau
mengecewakan masyarakat atas kualitas produk dari PT Nestle
Dancow.
2. Lemahnya storage dan transportasi
Perencanaan persediaan dan transportasi yang kurang tepat
dari PT Nestle menghambat jalannya proses distribusi
3. Supply chain management yang kompleks
PT Nestle berusaha menerapkan supply chain management
yang paling tepat
4. Modal kerja yang lemah
Kurangnya modal kerja yang menghambat proses produksi
1 Opportunity
Ekstensifikasi penjualan produk 0,090 4 0,360
Peningkatan kebutuhan terhadap produk susu 0,103 4 0,412
Adanya kemajuan teknologi yang selalu berkembang (inovasi) 0,080 3 0,240
Gaji pegawai yang rendah di negara berkembang 0,148 2 0,296
Besarnya pasar domestik yang belum tergarap 0,071 4 0,284
Semakin banyaknya kelas menengah 0,076 3 0,228
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat 0,097 4 0,388
2 Threat
Harga bahan baku yang mahal 0,050 2 0,100
Kompetitor yang menawarkan harga bersaing 0,116 4 0,464
Kompetisi global (pesaing baru) yang memasuki pasar domestik 0,075 2 0,150
Gangguan keamanan dalam usaha 0,095 1 0,095
Total Skor Opportunity dan Threat 1,000 3,017
Threat :
1. Harga bahan baku yang mahal
Harga bahan baku yang semakin mahal semakin membuat
perusahaan-perusahaan memikirkan cara untuk menagtasi
maslah tersebut
2. Kompetitor yang menawarkan harga bersaing
Persaingan harga merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan.
Untuk itu, perusahaan yang menawarkan produknya dengan
kualitas yang baik dan harga yang reachable itu yang akan
dipilih.
3. Kompetisi global (pesaing baru) yang memasuki pasar
domestik
Bisnis makanan pendamping bayi merupakan sektor bisnis yang
mulai marak diminati oleh perusahaan multi nasional sehingga
tidak menutup kemungkinan akan muncul kompetitor-
kompetitor baru yang meramaikan persaingan.
4. Gangguan keamanan dalam usaha
Kondisi yang kondusif dalam berusaha sangat diperlukan bagi
suatu perusahan.
4.4 Matriks Competitive Profile (CP)
Competitive Profle Matrix digunakan untuk mengidentifikasi
para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan
utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis
perusahaan.
Untuk mengetahui posisi kompetitif dari PT. Nestle Dancow, maka
perlu diperbandingkan dengan perusahaan sejenis. Dalam hal ini dipilih
Indomilk dan RealGood sebagai pesaing PT. Nestle Dancow karena
kedua perusahaan memiliki kelebihan masing-masing dalam layanan
yang di sajikan kepada pelanggannya.
1. Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
meraih peluan-peluang yang ada di luar perusahaan.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang
eksternal.
3. Strategi ST (Strength-Threat)
Pada strategi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara
mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.
5.1.2 Pembahasan
Setelah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal pada PT.
Nestle, maka perlu dicari strategi-strategi yang berhubungan
dengan faktor-faktor tersebut. Berikut matriks SWOT pada PT.Nestle
:
Balance Score Card
W S
-3 -2 -1 1 2 3
-1
-2
-3
FS
+6
Convervative Aggresive
CA IS
-6 0 +6
Defensive Competitive
-6
ES
Keterangan:
Kuadran Aggresive
Alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah:
1. Market Penetration
2. Market Development
3. Product Development
4. Backward Integration
5. Forward Integration
6. Horizontal Integration
7. Conglomerate Diversification
8. Concentric Diversification
9. Horizontal Diversification
10. Combination
Kuadran Conservative
Alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah:
1. Market Penetration
2. Market Development
3. Product Development
4. Concentric Diversification
Kuadran Defensive
Alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah:
1. Retrenchment
2. Divesture
3. Liquidation
4. Concentric Diversification
Kuadran Competitive
Alternatif strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah:
1. Market Penetration
2. Market Development
3. Product Development
4. Backward Integration
5. Forward Integration
6. Horizontal Integration
7. Joint Venture
5.2.2 Pembahasan
Untuk SPACE Matrix pada PT.Nestle Dancow Indosat adalah
sebagai berikut:
22 -10
Total FS / 5 4,4 Total ES / 5 -2
Competitive Advantage (CA) Industry strength (IS)
1. Market share -3 1. Growth potential 5
2. Product quality -2 2. Profit potential 5
3. Customer loyality -1 3. Financial stability 4
4. Competition’s capacity -3 4. Resource utilization
utilization 5
-9 19
Total CA / 4 -2,25 Total IS / 4 4,75
5
Convervative 4 Aggresive
1
CA IS
-6-5-4-3-2-1 0 12345 6
-1
-2
-3
Defensive -4 Competitive
-5
-6
ES
Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk EFE
matriks, skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah sedang,
dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi. Berikut penjelasannya :
INTERNAL
I II III
tinggi
E 3,0
K IV V VI
S
T
E sedang
R
N VII VIII IX
A
L 2,0
rendah
1,0
5.3.2 Pembahasan
Berdasarkan matriks IFE dan EFE diperoleh nilai IFE = 3,021 dan
EFE = 3,017, sehingga posisi perusahaan pada IE Matrix adalah:
IE (Internal-External) Matrix
INTERNA
L
4,0 kuat 3,0 2, lemah 1,0
sedang 0
I II III
E 3,0
K IV V VI
S
T GROWTH
E sedang STABILITY RETRENCHMENT
R
N STABILITY
A
L 2,0
VII VIII IX
1,0
Berdasarkan nilai IFE dan EFE yang dipetakan pada IE Matrix,
didapat informasi bahwa PT.Nestle Dancow berada pada sel I dengan
total skor faktor strategi internal sebesar 3,021 yang termasuk
dalam kategori ”kuat” dan total skor faktor eksternal sebesar 3,017
yang termasuk dalam kategori ”tinggi”. Perusahaan yang berada
pada sel I ini dapat digambarkan sebagai Grow and Build. Dalam
kondisi seperti ini, strategi yang bisa diterapkan adalah:
1. Strategi intensif seperti:
Market penetration, yaitu mencari pangsa pasar yang lebih
besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang lewat
usaha pemasaran yang lebih gencar.
Market Development, yaitu memperkenalkan produk atau jasa
yang sudah ada ke wilayah geografi yang baru.
Product Development, yaitu mencari kenaikan penjualan
dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau
mengembangkan yang baru.
2. Strategi terintegrasi seperti:
Backward Integration, yaitu mencari kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.
Forward Integration, yaitu memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan kendali atas distributor.
Horizontal Integration.
5.4 Matriks Boston Consulting Group (BCG)
5.4.1 Pengertian
Boston Consulting Group (BCG) Matrix, secara grafis
menggambarkan secara jelas perbedaan diantara Strategi Bisnis Unit
(SBU) melalui dua variabel, yaitu posisi pangsa pasar dan rata-rata
pertumbuhan industrinya. BCG matrix menghendaki agar perusahaan
yang memiliki beberapa SBU menangani portofolio bisnis yang ada,
melalui posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri
dari masing-masing SBU terhadap seluruh SBU yang ada dalam
perusahaan. Tujuan BCG adalah sebagai berikut:
Mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk
berdasarkan karakteristik cash flow-nya
Mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga jelas
kekuatan dan kelemahannya
Memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk
yang tidak menguntungkan
Mengalokasikan anggaran pemasaran produk guna
memaksimalkan cash flow jangka panjang
Mengukur kinerja mamajemen berdasarkan kinerja produk di
pasaran
Berikut diagram BCG Matrix :
Tinggi Rendah
Relatif Market Share
Matriks pertumbuhan pangsa pasar dibagi menjadi empat sel,
masing-masing menunjukkan jenis bisnis yang berbeda :
1. Tanda Tanya (Question mark). SBU-SBU yang berada pada
kuadran I ini merupakan unit bisnis yang beroperasi di pasar
dengan pertumbuhan yang tinggi, namun pangsa pasar relatifnya
rendah. Sebagian besar bisnis dimulai dengan tanda tanya,
karena perusahaan baru memasuki pasar yang pertumbuhannya
tinggi dimana telah terdapat pemimpin pasar.
2. Bintang (star). Jika bisnis tanda tanya berhasil, bisnis tersebut
akan masuk ke kategori bintang. Bintang adalah pemimpin pasar
yang berada di pasar yang tumbuh dengan cepat. Bisnis yang
berada padakuadran II ini memperlihatkan bahwa perusahaan
memiliki long-run Opportunities terbaik dalam hal pertumbuhan
dan laba. Perusahaan harus mengeluarkan banyak uang supaya
tumbuh secepat pertumbuhan pasar dan mampu mengalahkan
pesaingnya.
3. Sapi perah (Cash cow). SBU-SBU yang terletak pada kuadran
III memiliki posisi pangsa pasar yang relatif tinggi, tetapi mereka
bersaing dalam pertumbuhan pasar industri yang lambat. SBU
yang kini berada di posisi Cash Cow biasanya berada pada posisi
Star terlebih dahulu. Diibaratkan sebagai Cash Cow karena SBU
ini menghasilkan cash yang melebihi kebutuhannya. Perusahaan
tidak perlu lagi membiayai pengembangan kapasitas bisnis karena
pertumbuhan pasar telah melambat.
4. Anjing (dog). Anjing menggambarkan bisnis yang memiliki
pangsa pasar yang rendah di pasar yang tumbuh dengan lambat.
Umumnya SBU anjing menghasilkan laba yang rendah, atau
bahkan menderita rugi, walaupun kadang-kadang juga
menghasilkan kas. Oleh karena berada pada posisi lemah baik
internak maupun eksternal, maka bisnis ini sering dilikuidasi atau
didivestasi melalui strategi retrenchment.
5.4.2 Pembahasan
Analisis dengan matriks BCG berkaitan dengan posisi perusahaan
pada tingkat pertumbuhan pangsa pasar dan pangsa pasar relatif dalam
industri (Czepiel, 1992).
Data yang dibutuhkan BCG Matrix adalah data pendapatan PT.
Nestle Dancow tahun 2007 dan 2008, serta data pendapatan
kompetitor (Ultrajaya dan RealGood)
PT. Nestle Dancow
Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar)
MGR2007
penerimaan2008 penerimaan2007
penerimaan2006 x100%
MGR2007
16488M 12239M
12239M x100%
MGR2007 35%
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2007 dan 2008
RealGood
Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar)
MGR2007
36670M 29145M
29145M x100%
MGR2007 26%
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2007 dan 2008
MGR2007
8365M 6466M
6466M x100%
MGR2007 29%
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2007 dan 2008
35
Market
Growing
Rate % 30
29
CASH COW DOG
26
low
51
33,3 27 23
1 High
1 1,67 Medium 2,33 Low 3
1 1 2
Selective
Invest / grow Invest / grow investment
High
a
h
s
a )on 1,67
U i
n ts
a o 1 2 3
at P
u Selective
k s Invest / grow investment Harvest / divest
eK ne Medium
oirs
u
tk B
a(
F 2,33
2 3 3
Selective
Low investment Harvest / divest Harvest / divest
Penjelasan:
Kuadran I berarti perusahaan berada pada posisi strategi
excellent
Kuadran II berarti perusahaan perlu mengevaluasi pendekatan
yang mereka lakukan ke pasar secara serius
Kuadran III berarti perusahaan bersaing dalam pertumbuhan
industri yang lambat dan memiliki posisi persaingan yang lemah.
Perusahaan harus mampu membuat beberapa perubahan yang
cukup drastis dan cepat untuk menghindari kebangkrutan
Kuadran IV berarti perusahaan memiliki posisi persaingan yang
kuat tetapi berada dalam pertumbuhan industri yang lambat.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki kekuatan untuk meluncurkan
program-program diversivikasi ke dalam area-area bisnis yang
tumbuh dan menjajikan.
5.6.2 Pembahasan
Dari analisis Competitive Profle Matrix (CPM) diperoleh total skor
pada PT. Nestle Dancow sebesar 3,345 yang menunjukkan bahwa
posisi persaingannya sangat baik, dalam arti memiliki Strong
Competitive Position. Lalu dari tabel BCG juga bisa dilihat bahwa
Market Growth yang dihadapi juga tinggi yaitu di atas 20%.
Berdasarkan hasil dari Competitive Position yang kuat (3,345)
dan Market Growth yang tinggi (> 20%), maka akan diperoleh hasil
posisi kuadran I pada Grand Strategy Matrix, sebagai berikut:
The Grand Strategy Matrix
Rapid Market
Growth
Weak Strong
Competition Competition
Position Position
Slow Market
Growth
Berdasarkan matriks grand strategy, perusahaan yang berada pada
kuadran I memiliki strategi unggul dan dianjurkan untuk memilih
strategi-strategi alternatif yaitu :
Intensive Growth Strategy yang terdiri atas strategi: Market
Penetration, Market Development, dan Product Development.
Integrative Growth Strategy yang terdiri atas strategi: Backward
Integration, Forward Integration dan Horizontal Integration.
Concentric Diversification
Strength
1. Persaingan harga dengan kompetitor 0,039 4 0,156 3 0,117 2 0,078
2. Membangun brand image ke seluruh dunia 0,056 3 0,168 3 0,168 3 0,168
3. Promosi yang gencar dan kuat 0,093 4 0,372 4 0,372 3 0,279
4. Diversifikasi produk yang tinggi 0,085 4 0,34 4 0,34 4 0,34
5. Joint ventures 0,06 - - - - 3 0,18
6. Pengalaman bisnis yang luas 0,087 2 0,174 2 0,174 4 0,348
7. Teknologi yang canggih pada proses manufaktur 0,103 4 0,412 4 0,412 4 0,412
8. Tim kerja yang profesional 0,069 2 0,138 2 0,138 4 0,276
9. Fasilitas yang lengkap 0,091 2 0,182 2 0,182 3 0,273
10. Produk yang berkualitas 0,082 1 0,082 1 0,082 2 0,164
Weakness
1. Isu negatif dari brand image 0,045 - - - - - -
2. Lemahnya storage dan transportasi 0,065 - - - - - -
3. Supply chain management yang kompleks 0,062 3 0,186 3 0,186 - -
4. Modal kerja yang lemah 0,062 3 0,186 3 0,186 4 0,248
10.1 Pengertian
Balanced scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen
untuk mengelola implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh,
mengkomunikasikan visi, strategi dan sasaran kepada stakeholders.
Balanced scorecard merupakan suatu metode penilaian kinerja
perusahaan dengan mempertimbangkan empat perspektif untuk
mengukur kinerja perusahaan yaitu: perspektif keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal serta proses pebelajaran dan pertumbuhan.
10.2 Kegunaan
1. Menerjemahkan visi dan strategi perusahaan kedalam tujuan
konkrit yang terorganisasi
2. Digunakan untuk melakukan perbaikan keseimbangan di antara
sasaran-sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
panjang
3. Dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran kinerja
perusahaan yang lebih komprehensif dan tidak hanya bertumpu
pada pengukuran atas dasar perspektif keuangan saja
10.3 Pembahasan
Visi dan misi dari PT. Nestle Dancow telah dijabarkan pada BAB II.
Sedangkan stategi yang harus dilakukan perusahaan telah didapatkan dari
hasil analisis sebelumnya. Adapun starategi-strategi perusahaan yaitu
sebagai berikut :
1. Pengembangan usaha dan meningkatkan kualitas produk
melalui dengan penguasaan teknologi dan mempersiapkan
sumber daya yang berkompeten
2. Mengatasi proses supply chain yang kompleks dengan
penyempurnaan sistem distribusi dalam usaha peningkatan
kedekatan dengan pelanggan
3. Meningkatkan daya saing industri baik dalam negeri maupun
luar negeri
Mengatasi proses supply chain yang kompleks B1. Meningkatkan sistem informasi 1. Survey ketersediaan informasi
dengan penyempurnaan sistem distribusi dalam
usaha peningkatan kedekatan dengan pelanggan B2. Meningkatkan hubungan dengan 1. Tingkat on time delivery
supplier 2. Tingkat kesalahan pengiriman bahan
baku
B3. Meningkatkan pelayanan kepada 1. Number of Loyal customer
pelanggan 2. Number or new customer
Perspektif Strategi
Keuangan 1,3
Pelanggan 2
Proses Bisnis Internal 1,2,3
Pembelajaran dan Pertumbuhan 1,2
a. ROI 0,333
b. ROE 0,400
0,750
3. Pertumbuhan Pendapatan
0,250
a. Rasio profitabilitas
b. Rasio likuiditas
Perspektif Pelanggan 0,250
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Strategi Investasi
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Rasio aktivitas 100
Total Penilaian Kinerja
2. Meningkatkan Tingkat Return
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
ROI
ROE
Total Penilaian Kinerja
3. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Rasio profitabilitas
Rasio likuiditas
Total Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif keuangan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Strategi investasi
Peningkatan tingkat Return
Pertumbuhan pendapatan
Total Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Pelanggan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Customer Services
Tingkat kepuasan pelanggan
Total Penilaian Kinerja
C. Penilaian kinerja pada perspektif proses bisnis internal
NO TUJUAN STRATEGIS KPI TARGET PENILAIAN SCORE
1 A1. Meningkatkan kualitas produk Prosentase kecacatan produk
Tingkat Number of new product
2 B2. Meningkatkan hubungan Tingkat on time delivery
dengan supplier Tingkat kesalahan pengiriman
3 C1. Meningkatkan pangsa pasar Tingkat penjualan produk
Number of new
product introduction
4 C2. Meningkatkan kemampuan Tingkat Yield Rate
produksi
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Proses bisnis internal adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas produk
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Prosentase kecacatan produk
Tingkat Number of new product
Total penilaian Kinerja
2. Meningkatkan hubungan dengan supplier
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Tingkat on time delivery
Tingkat kesalahan pengiriman bahan baku
Total penilaian Kinerja
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Proses Bisnis Internal mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Kulitas Produk
Customer Relationship
Peningkatan pangsa pasar
Kemampuan produksi
Total Penilaian Kinerja
D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
NO TUJUAN STRATEGIS KPI TARGET PENILAIAN SCORE
1 A2. Meningkatkan kompetensi Tingkat pendidikan karyawan
karyawan Tingkat employee training
2 A3. Meningkatkan kepuasan pekerja Tingkat labour turnover
Tingkat employee absenteeism
3 B1. Meningkatkan Sistem informasi Survey ketersediaan informasi
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi karyawan
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Tingkat pendidikan karyawan
Tingkat employee training
Total penilaian Kinerja
2. Meningkatkan kepuasan pekerja
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Tingkat labour turnover
Tingkat employee absenteeism
Total penilaian Kinerja
Penilaian kinerja PT Nestle Dancow pada perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tolok ukur Bobot (%) Score Penilaian Kinerja
Tingkat kompetensi karyawan
Kepuasan pekerja
Peningkatan siatem informasi
Total Penilaian Kinerja
LAMPIRAN
Tabel AHP Faktor Internal
l. Lemahnya storage dan transportasi 2 2 1/4 1/3 2 2 1/4 1/2 1/2 1/2 3 1 2 2 0,065
m. Supply chain management yang kompleks 1/2 1/2 2 1 1/2 1/3 1/3 2 3 2 1 1/2 1 1/2 0,062
n. Modal kerja yang lemah 3 2 1 1/2 1/3 1/2 1/3 3 1/2 1 2 1/2 2 1 0,062
Total 31,33 23,83 13 15,25 20,17 13,5 11,58 19,08 17,5 15,5 26,83 21,33 20,83 19,17 1,000
Tabel AHP Faktor Eksternal
Total 7 6 4 7 7 1
Total 5 3 3 1
Tabel AHP perbandingan perspektif Balanced Scorecard
Kualitas Produk Supplier Relationship Peningkatan pangsa pasar Kemampuan produksi BOBOT
Kualitas Produk 1 2 1½ 3 0,402
Supplier Relationship ½ 1 ¾ 1½ 0,201
Peningkatan pangsa pasar 2/3 1¼ 1 2 0,264
Kemampuan produksi 1/3 2/3 ½ 1 0,134
2,5 4,91 3,75 7,5 1
Tabel AHP perbandingan Strategi Objectives perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Balanced Scorecard
PERSPEKTIF KEUANGAN
1. Strategi Objectives : Peningkatan Return
Tabel AHP perbandingan KPI
PERSPEKTIF PELANGGAN
1. Strategi Objectives : Customer services
Tabel AHP perbandingan KPI