Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN STRATEGIK
PORTOFOLIO
(CASE STUDY AT PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK)

Disusun Oleh:

Debbie Megasari K15170009


Dore Rhendy Mamori K15170011
Ganistie Furry Qisthina K15170017
Nurlaila Firdani Fajri K15170033
Pradana Jati Kusuma K15170036
Wahana Halian K15170050

Dosen:
Dr. Ir. Lukman M. Baga, MAEc
Dr. Mukhamad Najib, STP, MM
Dr. Ir. Kirbrandoko, MSM

Kelas: R58

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS


SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
Pendahuluan

Suatu bentuk usaha selalu diharapkan agar dapat bertahan, bahkan lebih berkembang dari
waktu ke waktu terkait dengan persoalan strategi verifikasi investasi terhadap usaha
perusahaan. Bentuk verifikasi investasi sering dikenal dengan bentuk portofolio, perusahaan
dapat memilih komponen sesuai dengan keinginan dan analisis yang tepat dari investor.
Analisis portofolio adalah suatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk mengenali dan
mengevaluasi berbagai bisnis yang berbentuk perusahaan. Dalam manajemen strategis dan
pemasaran, istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek,
layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam
mengembangkan portofolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan berbagai teknik
analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis G.E
multi faktor, Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan senantiasa berupaya
untuk meraih diversifikasi dan keseimbangan dalam portofolio produk yang ditawarkan.

Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan pengembalian yang


diharapkan terbesar untuk tingkat resiko tertentu atau dengan kata lain tingkat resiko terendah
untuk tingkat pengembalian tertentu. Portofolio merupakan kombinasi/gabungan sekumpulan
aset, baik berupa real assets maupun financial assets yang dimiliki oleh investor. Hakikat
pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu
mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif.

Company Profile

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di
Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan
nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food
Manufacturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan
Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang (Indofood 2015a).

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik
yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima
oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan
tenaga kerja lokal.

Visi PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

Misi PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri
makanan.

Perkembangan Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990. Berdasarkan keputusan Rapat
Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51
tanggal 5 Februari 1994, Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya
Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada awalnya, PT Indofood Sukses
Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman
yang didirikan pada tahun 1971. PT Indofood Sukses Makmur Tbk terus mengalami kemajuan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan
tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle division yang memiliki areal kantor
dan pabrik seluas 61.640 m. Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan
kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut,
Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk cabang
Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan
olahan di Indonesia. Saat ini, perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan
memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya (Indofood 2015a).
Model BCG Matriks

Matriks BCG adalah suatu diagram yang dibuat oleh Bruce D. Henderson dari Boston
Consulting Group pada tahun 1970 untuk membantu berbagai perusahaan untuk menganalisis
unit bisnis atau lini produk mereka. Diagram ini menempatkan tiap unit bisnis atau produk
perusahaan ke dalam suatu matriks yang memiliki dua sumbu, yaitu pangsa pasar dan
pertumbuhan pasar. Diagram ini membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya
serta merupakan alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen
strategis, dan analisis portofolio. Terdapat tiga komponen dari BCG, antara lain:
a. Pangsa pasar (market share)
b. Tingkat pertumbuhan pasar (market growth)
c. Ukuran bisnis atau penjualan

Perusahaan menempatkan produk ke dalam Matriks BCG ke dalam empat kategori, yaitu
question marks (tanda tanya), stars (bintang), cash cows (sapi perah kas), dan dogs (anjing).

a. Kuadran Question Marks/Problem Child


Pada kuadran ini potensi pertumbuhan terbuka lebar, pangsa pasar masih rendah,
pertumbuhan pasar tinggi, dibutuhkan usaha agar pangsa pasar naik di pasar yang
sedang tumbuh ini. Biasanya merupakan produk baru atau produk dengan keunggulan
yang belum terlihat pasar sehingga pengembangan bisnis sangat diperlukan.
Pertumbuhan bisa dicapai dengan berinvestasi dan meningkatkan kinerja bisnis tetapi
terdapat potensial resiko yang besar jika ternyata dalam pengembangan produk
menemui kegagalan. Pertumbuhan penjualan diperoleh dari peningkatan pangsa pasar.
b. Kuadran Star
Pada kuadran ini perusahaan memegang pangsa pasar yang besar bila
dibandingkan kompetitor, dengan pertumbuhan pasar yang besar pula. Kuadran ini
merupakan tempat dimana Market Leader berada. Bila perusahaan bisa sukses
memenuhi kualifikasi kuadran Question Mark, maka akan bergerak ke kuadran ini.
Organisasi bisnis yang sukses setidaknya mempunyai satu unit bisnis/produk yang
berada di kuadran ini. Untuk terus bertahan diperlukan usaha yang konsisten dan terus
menerus agar tidak terdepak. Selama pasar tumbuh, maka akan selalu ada pemain baru
dari kuadran Question Mark yang akan berusaha masuk. Investasi diperlukan untuk
pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar.
c. Kuadran Cash Cow
Kuadran ini mempunyai pangsa pasar yang besar di banding kompetitor,
pertumbuhan pasar yang rendah, kesempatan di kuadran ini masih terbatas, dan pasar
tidak begitu menarik. Kuadran ini menghasilkan banyak keuntungan yang bisa
digunakan untuk berinvestasi di bidang lain. Dikarenakan kondisi pasar yang tidak
terlalu menarik maka tidak diperlukan investasi yang penting untuk menjaga pangsa
pasar. Namun, kuadran ini harus dilindungi dan dijaga dengan baik karena sedikit
pergeseran akan besar dampaknya terhadap pangsa pasar karena pertumbuhan pasar
yang rendah. Jagalah posisi market leader dan market share yang dimiliki. Keuntungan
diperoleh dari volume penjualan yang besar dan dapat mendukung operasional sehari-
hari. Gunakan keuntungan untuk mendukung bisnis lain.
d. Kuadran Dog
Di area ini pangsa pasar kecil dan beroperasi di pasar dengan pertumbuhan yang
rendah. Jika suatu produk sudah tidak ada lagi pasar dan konsumen sudah tidak mau
membeli produk, maka produk tersebut masuk pada tahap Dog. Pada tahap ini lebih
baik perusahaan menghentikan produksi produk tersebut.
Portofolio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Financial Highlight ISM 2015 (Indofood 2015b)

Matriks BCG PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.


a. Tingkat Pertumbuhan Pasar
Pertumbuhan pasar 2014-2015 = (467,4 : 63.594,5)*100% = 0,73%
Pertumbuhan pasar consumer branded product 2014-2015
= (1.815.017 : 29.920.937)*100% = 6,06%
Pertumbuhan pasar bogasari 2014-2015
= (-749.065 : 19.926.058)*100% = -3,76%
Pertumbuhan pasar agribisnis 2014-2015
= (-1.144.217 : 14.947.177)*100% = -7,65%

b. Tabel Market Share


Product Market Share M. Share Comp. Relative M. Share Market Growth Revenue
IndofoodCBP 69,69% 23% 3,03 6,06% 31735854
Bogasari 69% 12% 5,75 -3,76% 19176993
Agribisnis 4,24% 18,27% 0,23 -7,65% 13802960

c. Matriks BCG

Analisis matriks BCG PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dilihat berdasarkan
pertumbuhan pasar, penerimaan bersih, dan laba bersih melalui unit bisnisnya yaitu
Indofood CBP, Bogasari, dan Indofoodagri. Dalam perhitungan matriks BCG diperoleh
bahwa nilai tingkat pertumbuhan posisi Indofood CBP berada di tengah antara kuadran
Star dan Question Marks yang menandakan perlu adanya pertumbuhan pasar yang tinggi
namun harus diikuti dengan usaha seperti inovasi produk baru atau produk unggulan yang
belum ada di pasar. Pertumbuhan ini juga dapat dilakukan melaui investasi namun ada
beberapa resiko. Dengan produk Indomie, Indofood CBP dapat menjadi market leader
pada produk mie instan yang terlihat pada matriks diatas. Namun, jika tidak konsisten
dalam menjaga kualitas produk dan pertumbuhan penjualan maka pangsa pasarnya dapat
direbut oleh pesaing lainnya.

Pada Indofoodagri dapat dianalisis bahwa pertumbuhan pasar ini rendah dan kecil.
Mengingat bahwa penguasa pasar pada industri yang sama adalah Wilmar Group dan
Musim Mas dengan market share lebih dari 18% dan 13% sehingga perlu perhatian
khusus walaupun perusahaan tersebut adalah sebagai pemasok bahan baku bagi
perusahaan induk.

Pada Bogasari untuk industri flour mill mempunyai pangsa pasar yang besar
dibanding kompetitornya. Keuntungannya adalah perusahaan dapat berinvestasi di
bidang lain karena kondisi pasar yang kurang menarik. Namun, perlu diperhatikan jika
telah bergeser sedikit maka akan masuk pesaing baru yang mencoba untuk menguasai
pasar ini.

B. Product Life Cycle


Penjualan berdasarkan unit usaha produk mengalami naik turun dari tahun ke
tahun. Grafik penjualan selama lima tahun (periode tahun 2011 hingga 2015) penjualan
produk perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:

Net Sales PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk


70,000.00 64,061.90
63,594.50
60,000.00 55,623.70
50,201.50
50,000.00 45,768.10

40,000.00

30,000.00

20,000.00

10,000.00

0.00
2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan grafik Net Sales PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dapat dilihat bahwa
terjadi trend peningkatan penjualan bersih (Net Sales) selama periode 2011 hingga 2015. Net
Sales yang diperoleh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 45.768,1 Milyar; tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 50.201,5 Milyar; tahun 2013 adalah sebesar Rp. 55.623,7 Milyar; tahun 2014
adalah sebesar Rp. 63.594,5 Milyar; tahun 2015 adalah sebesar Rp. 64.061,9 Milyar. Hal
tersebut menandakan adanya pertumbuhan penjualan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk
yang terus meningkat.

SIMPULAN

PT Indofood Sukses Makmur Tbk berdiri pada tanggal 14 agustus 1990 dengan nama
semula PT Panganjaya Intikusuma. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan multinasional
terkemuka di Indonesia dengan produk yang sudah mencapai pasar internasional. PT Indofood Sukses
Makmur terus mengalami kemajuan dibuktikan dengan adanya persebaran distribusi produk yang
dipasarkan. Saat ini, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki 36 pabrik dan lebih dari 10 merek
dengan 150 rasa tipe distribusi yang melayani hampir 150.000 outlet.

Berdasarkan analisis portofolio dengan matriks BCG, PT Indofood Sukses Makmur Tbk berada
di antara kuadran star dan question marks yang berarti diperlukan adanya pertumbuhan pasar yang
tinggi namun harus diikuti dengan usaha seperti melakukan inovasi produk atau menciptakan produk
unggulan yang belum ada di pasar. Dari sisi product life cycle, penjualan unit usaha produk PT Indofood
Sukses Makmur Tbk mengalami peningkatan penjualan pada rentang tahun 2011 hingga 2015.

DAFTAR PUSTAKA

Indofood. 2015a. Brief History of The Company [diacu pada 13 Mei 2017]. Tersedia dari
http://www.indofood.com/company/history.
Indofood. 2015b. Indofood Annual Report 2015-Embracing Challenges Capturing
Opportunities [diacu pada 13 Mei 2017]. Tersedia dari
http://www.indofood.com/investor-relation/annual-report.

Anda mungkin juga menyukai