1. PROFIL PERUSAHAAN
Logo Perusahaan :
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai
nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini
dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih
Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari
teh dan produk-produk kosmetik
Kronologi
Tahun Keterangan Tahun Keterangan
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen 1992 Membuka pabrik es krim
and Brothers
1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan
Lever Angke, Jakarta di Cikarang, Bekasi
1936 Produksi margarin dan minyak oleh 1996-98 Penggabungan instalasi produksi Cikarang,
Pabrik van den Bergh NV Angke, Rungkut
Jakarta
1941 Pabrik komestik Colibri NV, 1999 Deterjen Cair NSD Cikarang
Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan 2000 Terjun ke bisnis kecap
(Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah 2001 Membuka pabrik teh Cikarang
1967 Kendali usaha kembali ke Unilever 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
berdasarkan undang-undang
penanaman modal asing
1981 Go public dan terdaftar di Bursa 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
di Rungkut, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi 2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang
dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
Marketing Planning
a. Visi:
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh
kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
b. Misi:
Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
We work to create a better future every day.
Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
We help people feel good, look good and get more out of life with brands and
service that are good for them and good for others.
Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big
difference for the world.
Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan
kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
We will develop new ways of doing business that will allow us to double the size
of our company while reducing our environmental impact.
Marketing Planning
a. Macam-Macam Produk
Banyak produk makanan & minuman sehat dan berkualitas yang telah
diproduksi oleh PT.Unilever dengan brand-brand tertentu yang sangat laku
di pasaran saat ini. Diantaranya;
Makanan (Foods)
- Blueband
- Royco
- Bango -
- Buavita
- Walls
- Sariwangi
Marketing Planning
2. Home care
Produk Homecare
- Molto
- Sunlight
- Rinso
- Wipol
- Domestos Nomos
- Pure it
- Surf
3. Personal Care
Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever termasuk dalam jenis produk yang
tidak tahan lama (nondurable goods) yang biasanya habis dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya
dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
2. Keberwujudan (Tangibillity)
3. Kegunaan (Use)
P Sabun Shampoo Pasta Gigi Detergen Margarin Sabun Kecap Teh Ice Handbody Sabun cuci
A
N
Mandi Cuci cream piring
J Muka
A
N Lux Sunslik Pepsodent Rinso Blue- Ponds Bango Sariwangi Walls Vaseline Sunlight
G
Band
L
I Lifebuoy Dove Close-up Surf Citra
N
I
Camay Clear
P
R
O
D Dimension
U
K
Organic
Marketing Planning
Lingkungan makro suatu perusahaan adalah suatu kekuatan dan trend yang
berasal dari luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman.
Kekuatan kekuatan ini bersifat uncontrollable dan harus dipantau dan
ditanggapi oleh perusahaan. Lingkungan makro tersebut meliputi situasi
keamanan, situasi politik, situasi sosial budaya, dan perkembangan teknologi.
ada.
Adanya peraturan Dengan adanya Persaingan Akan ada 2 Peluang(+) :
Undang Undang No. undang-undang yang terjadi kemungkinsan PT. Unilever akan
b. Lingkungan Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.
Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan
karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan
dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah
kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar
untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi
dan susu formula.
masyarakat. membeli
Marketing Planning
produknya.
Selera Struktur Industri Perusahaan Konsumen Peluang (+) :
masyarakat perusahaan akan berlomba-lomba dalam Perusahaan
saat ini yang semakin dinamis. untuk melakukan dapat dengan
selalu Perusahaan akan memproduksi pembelian mudah
mengikuti melakukan revisi suatu produk suatu mencermati
trend dan dari waktu ke waktu yang sedang produk, akan selera
dipengaruhi karena selera nge-trend dan terpengaruh masyarakat.
oleh artist masyarakat yang memakai artist oleh trend- Karena,
yang sedang mudah mengalami sebagai bintang trend yang marketer
naik daun. perubahan. iklan untuk ada.Apabila hanya tinggal
(tokoh mengenakan dan produk melihat siapa
terknall) mempromosikan tersebut tokoh yang
produk yang mampu sedng
dibuat oleh dipromosika terknela saat
perusahaan n oleh artist ini lalu bisa
tersebut. papan atas, dijadikan
mereka akan sebagai
dengan bintang iklan
segera perusahaan
membeli untuk
produk mempromosik
tersebut. an produknya
.
kualitasnya target
baik. Karena pasarnya.
itu akan
memberikan Ancaman(-):
kepuasan Apabila
tersendiri terdapat
bagi kenaikan
konsumen harga barang,
untuk dapat kemungkinan
membeli permintaan
barang konsumen
dengan akan suatu
jumlah yang barang akan
lebih banyak menurun.
dengan
keterbatasan
uang yang ia
punya.
Beragamnya Perusahaan harus Masing-masing Konsumen Peluang(+):
budaya dan mampu perusahaan akan akan Semakin
subbudaya di menciptakan berusaha untuk membeli banyak pilihan
Indonesia. perusahaan yang menyesuaikan produk target pasar
Masing- baik. Dengan diri dengan sesuai yang tersedia
masing kriteria bahwa kebudayaan dengan bagi
masyarakat perusahaan masyarakat. keinginan perusahaan.
yang tersebut mampu Selain itu, dan
menganut melaksanakan mereka akan kebutuhan Ancaman(-):
budaya aktivitas bisnisnya mencari tau apa mereka, Adanya
tertentu sesuai dengan saja keinginan Apabila tidak masyarakat
tentunya aturan masyarakat dan kebutuhan sesuai maka yang masih
akan memiliki setempat di target pasarnya mereka tidak sangat kental
selera, sekelilingnya. dengan akan dengan tradisi
keinginan, melakukan membelinya. sehingga sulit
dan strategi-strategi Selain itu, untuk
kebutuhan pemasaran yang apabila menerima
yang telah dirasa perubahan
berbeda- direncanakan. produk dan sulit untuk
Marketing Planning
A. Lingkungan Teknologi
dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
B. Lingkungan alam
Sumber daya alam yang tersedia di alam semesta ini, tidak semuanya
bersifat dapat diperbaharui. Adapula yang tidak dapat
diperbaharui(Langka) sehingga, perusahaan dalam mempergunakannya
tidak boleh seenaknya saja dan harus mampu bertanggungjawab untuk
menjaga kelestarian alam yang ada.
Marketing Planning
yang lebih
banyak pula.
Semakin Struktur Perusahaan Konsumen Peluang(+):
maraknya industri akan saling akan dengan Perusahaan dapat
penggunaaa perusahaan fokus untuk mudah dengan mudah
Marketing Planning
Competitive Forces
Five Forces Determining Segment Structural Attractiveness
Marketing Planning
Model ini didasarkan pada lima unsur penting dari suatu organisasi dan
menggunakan baik internal maupun eksternal kompetensi dan ancaman yang
dihadapi oleh organisasi bisnis.
Buyer Power
Pembeli Unilever yang tersebar di seluruh dunia dan mereka dalam miliaran.
Dalam arti sebenarnya mereka tidak begitu kuat untuk menarik harga ke bawah.
Tapi di sisi lain lebih mudah bagi pelanggan untuk beralih ke pesaing. Jadi
Unilever harus sangat precautious dalam memutuskan tentang harga dan menjaga
pelanggan yang puas.
Marketing Planning
Competitive Rivalry
Dalam produk konsumen Unilever bisnis memiliki sejumlah besar pesaing dan
pesaing ini pada kenyataannya sangat kuat. Mereka berkisar dari pengecer sudut
toko lokal kecil untuk raksasa besar seperti P & G, Kraft dan Nestle. Pesaing ini
hampir menyediakan produk sama-sama menarik dan layanan yang terkadang
lebih baik. Pesaing tersebut memiliki kekuatan untuk menarik dan mempengaruhi
pelanggan dengan pengganti yang lebih menarik, harga dan teknik pemasaran.
Threat of Substitution
cabang atau waralaba. Tapi citra merek adalah penghalang yang kuat di jalan
pendatang baru.
Pemasok Power Unilever memiliki kebijakan pembelian lokal dan manufaktur
lokal. Yang menyediakan sendiri keunggulan kekuasaan rem pemasok dan
membuat mereka lemah untuk bernegosiasi pada istilah sendiri. Sebagian besar
waktu Unilever memiliki perjanjian selimut dengan pemasok untuk menyediakan
untuk jangka waktu tertentu pada tingkat tertentu. Strategi ini membantu untuk
mencegah pemasok dari beralih ke kompetitor lain dan mengenakan tarif yang
lebih tinggi. Juga Unilever memperlakukan dengan adil sehingga tercipta loyalitas
pemasok nya lebih di antara mereka seperti pelanggan.
Unilever beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan stabil dan
krisis ekonomi terutama saat telah membuat sulit bagi banyak perusahaan untuk
beroperasi profitabilitas. Persyaratan hukum, perubahan teknis dan perubahan
dalam kebiasaan pelanggan telah menciptakan masalah bagi bisnis.
Karena itu perusahaan seperti Unilever harus diperbarui dan terus-menerus
mencari solusinya.R & D adalah solusi untuk banyak masalah. Sebuah bisnis yang
menarik adalah satu dengan margin yang lebih tinggi dan kompetisi yang rendah.
Jadi lingkungan di mana Unilever beroperasi adalah dengan tingkat yang lebih
tinggi dari kompetisi dan rendahnya tingkat margin keuntungan. Dalam situasi ini
strategi yang terbaik adalah untuk menjaga pelanggan yang puas dan loyal, R &
D, pengendalian biaya dan responsif terhadap pesaing.
Marketing Planning
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
Current
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Future
Non-
Government production High
existent
Un- Very
Experience effect
important important
Marketing Planning
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Asset specialization High Low
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Number of important buyer Few Many
Availability of substitutes for
Many Few
industry products
Buyer switching cost Low High
Buyers threat of backward
High Low
integration
Industry threat of forward
Low High
integration
Contribution to quality or service
Small Large
of buyers product
Total buyers cost contibuted by Large Small
the industry fraction fraction
Buyers profitability Low high
Marketing Planning
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Number of important suppliers Few Many
Availability of substitutes for the
Low High
suppliers products
Differentiation or switching cost
High Low
of suppliers product
Suppliers threat of backward
High Low
integration
Industry threat of forward
Low High
integration
Suppliers contribution to quality
High Small
or service
Total industry cost contibuted by Large Small
suppliers fraction fraction
Importance of the industry to
Small Large
suppliers profit
Availability of Substitutes
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
UNATTRACTIVE
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Barriers to Entry
Barriers to exit
Power of buyers
Power of suppliers
Availability of subtitutes
UNATTRACTIVE
ATTRACTIVE
ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY
HIGHLY
MIDLY
MIDLY
Overal assessment
Marketing Planning
Meningkatkan
Objectives & market share
Strategi Bisnis
Secara Umum
Kinerja Bisnis
(Pemasaran dan
Keuangan)
Ekspansi Usaha
Improvement
& Inovasi
Bisnis
Perkembangan
Aset Teknologi
dan
Infrastruktur
Bisnis
Upaya Fund
Rising &
Capital
Structure
Hal-hal Lain
yang Berarti &
Penting
(Significant &
Important
Marketing Planning
Tingkat
Keuntungan
Berikan analisanya!
Kekuatan (+)
Program Deskripsi Analisa
Kelemahan
Product
Manfaat Fungsional
Hierarki Core Benefit
Nilai Basic Product
Pelanggan Expected Product
Klasifikasi
Barang
Konsumen
Existing
Product
Merek
Price
Penetapan
Harga
Place
Saluran
Distribusi
Promosi
Promotion
Mix
Penganggar
an Promosi
Promotion
Strategy
Marketing Planning
Strength Analysis
Weakness Analysis
Opportunity Analysis
Threat Analysis
TABEL
MATRIX SWOT
WEAKNESSES (W)
STRENGTHS (S)
Matriks SWOT
OPPORTUNITI STRATEGI SO
STRATEGI WO
ES (O)