Anda di halaman 1dari 43

Marketing Planning

1. PROFIL PERUSAHAAN

PT. Unilever Indonesia Tbk.

Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk


Alamat : Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta
Nomor Telepon : +62 21 526 2112
Fax. : +62 21 525 2602
Email : suara.konsumen{at]unilever.com

Logo Perusahaan :

1.1 Sejarah PT. Unilever


PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22
Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No.3.
Marketing Planning

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan
mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai
nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini
dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih
Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak
sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari
teh dan produk-produk kosmetik

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada


tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga
bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran.
Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-
TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Marketing Planning

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian


dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan,
pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang
Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan
kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan


Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-
barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7
November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli
saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia
Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember


2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk
mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings
Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan
perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings
Limited pada tanggal 21 Januari 2004.

Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.


Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).

Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan


setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah.
Marketing Planning

Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi


Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9
Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah


menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan
transaksi pada bulan Januari 2008.
Marketing Planning

Kronologi
Tahun Keterangan Tahun Keterangan
1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen 1992 Membuka pabrik es krim
and Brothers
1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan
Lever Angke, Jakarta di Cikarang, Bekasi

1936 Produksi margarin dan minyak oleh 1996-98 Penggabungan instalasi produksi Cikarang,
Pabrik van den Bergh NV Angke, Rungkut
Jakarta
1941 Pabrik komestik Colibri NV, 1999 Deterjen Cair NSD Cikarang
Surabaya
1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan 2000 Terjun ke bisnis kecap
(Perang Dunia II)
1965-66 Di bawah kendali pemerintah 2001 Membuka pabrik teh Cikarang
1967 Kendali usaha kembali ke Unilever 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
berdasarkan undang-undang
penanaman modal asing
1981 Go public dan terdaftar di Bursa 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan
di Rungkut, Surabaya
1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi 2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang
dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya
1990 Terjun di bisnis teh 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
Marketing Planning

1.2 Visi dan Misi


Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di
masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai
dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi
adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau
jelas bagi seluruh staf perusahaan.

a. Visi:

Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh
kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

b. Misi:

Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
We work to create a better future every day.
Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
We help people feel good, look good and get more out of life with brands and
service that are good for them and good for others.
Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
We will inspire people to take small everyday actions that can add up to a big
difference for the world.
Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan
kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
We will develop new ways of doing business that will allow us to double the size
of our company while reducing our environmental impact.
Marketing Planning

1.3 Produk yang ditawarkan


PT. Unilever memproduksi barang yang jenisnya merata dengan brand-brand
ternama yang disukai di dunia. Hampir semua jenis barang kebutuhan sehari-hari
diproduksi Unilever. Saat ini Unilever memiliki 27 brand home and personal
care. Brand tersebut mendominasi 75% produk yang dimiliki Unilever. Sisanya
merupakan produk food and baverage dengan 16 brand.

a. Macam-Macam Produk

1. Food and Baverages

Banyak produk makanan & minuman sehat dan berkualitas yang telah
diproduksi oleh PT.Unilever dengan brand-brand tertentu yang sangat laku
di pasaran saat ini. Diantaranya;

Makanan (Foods)
- Blueband
- Royco
- Bango -
- Buavita
- Walls
- Sariwangi
Marketing Planning

2. Home care

PT. Unilever mampu menguasai pasar dengan brand-brand home care


product-nya.Keseluruhan home and care product ini merupakan 78% dari total
seluruh penjualan Unilever. Produk homecare merupakan produk yang
diproduksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Produk Homecare
- Molto
- Sunlight
- Rinso
- Wipol
- Domestos Nomos
- Pure it
- Surf

3. Personal Care

Unilever menguasai Indonesia dengan brand-brand andalannya dalam


kategori personal care product.
Produk personalcare merupakan produk yang digunakan untuk kebutuhan
pribadi(perorangan). Produk ini terbuat dari bahan yang tidak berbahaya
sehingga aman untuk digunakan oleh masyarakat.
Produk Personal care
- Sunsilk - Vaseline
- Lifebuoy - Rexona
- Clear
- Dove
- Ponds
- Citra
Marketing Planning

b. Skema Klasifikasi Produk

1. Daya Tahan Produk (Durability)

Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever termasuk dalam jenis produk yang
tidak tahan lama (nondurable goods) yang biasanya habis dikonsumsi dalam
satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya
dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

2. Keberwujudan (Tangibillity)

Produk yang diproduksi oleh PT.Unilever berdasarkan keberwujudannya,


termasuk dalam jenis produk yang tangible dominant. Maksudnya, produk
tersebut benar-benar berwujud barang yang dapat terlihat dan dirasakan oleh
panca indera manusia.

3. Kegunaan (Use)

Produk PT.Unilever yang terdiri dari foods&baverages , homecare, dan


personal care termasuk jenis produk Convenience Goods. Artinya barang
yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli),
dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang
minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.
Marketing Planning

a. Bauran Produk PT.Unilever

Lebar Bauran Produk

P Sabun Shampoo Pasta Gigi Detergen Margarin Sabun Kecap Teh Ice Handbody Sabun cuci
A
N
Mandi Cuci cream piring
J Muka
A
N Lux Sunslik Pepsodent Rinso Blue- Ponds Bango Sariwangi Walls Vaseline Sunlight
G
Band
L
I Lifebuoy Dove Close-up Surf Citra
N
I
Camay Clear
P
R
O
D Dimension
U
K
Organic
Marketing Planning

2. ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

Lingkungan makro suatu perusahaan adalah suatu kekuatan dan trend yang
berasal dari luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman.
Kekuatan kekuatan ini bersifat uncontrollable dan harus dipantau dan
ditanggapi oleh perusahaan. Lingkungan makro tersebut meliputi situasi
keamanan, situasi politik, situasi sosial budaya, dan perkembangan teknologi.

2.1. Analisis Politik & Regulasi

Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam


lingkungan politis yang terdiri dari hukum, badan pemerintah dan kelompok
berpengaruh. Misal, pengaturan pemerintah untuk melindungi kepentingan
konsumen dari perilaku bisnis yang tidak terkendalikan melalui Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) membawa dampak pada pengawasan produk secara
lebih intensif.
Kondisi politik dan hukum di Indonesia merupakan salah satu lingkungaan
makro(Lingkungan diluar perusahaan) yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas
bisnis suatu perusahaan. Untuk itu, faktor ini perlu untuk di analisis guna
mengetahui apa ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh perusahaan
sehingga perusahaan dapat mempersiapkan secara matang untuk menghadapi hal-
hal tersebut.

a. Analisis Politik dan Regulasi

Lingkungan politik di Indonesia bersifat sangat dinamis. Karena, dapat


mengalami perubahan dari waktu-waktu. Yang masing-masing dari
perubahan itu dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan
perusahaan. Pengaruh tersebut tidak hanya memberikan efek positif tetapi
juga dapat memberikan dampak bagi perusahaan.
Marketing Planning

Saat ini, kondisi persaingan di Indonesia semakin ketat. Perusahaan yang


satu dengan yang lain berlomba-lomba untuk menarik minat target
pasarnya dengan berbagai cara dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

Untuk menghindari hal itu, akhirnya pemerintah melakukan berbagai cara


terutama dengan mengeluarkan Undang-Undang mengenai tata kelola
perusahaan yang baik agar perusahaan dapat menjalankan aktivitas
bisnisnya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan jika melanggar, maka
akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan tersebut.

Dengan adanya Undang-Undang tersebut, pemerintah mengharapkan


kondisi lingkungan industri di Indonesia bisa semakin tertib dan akan
menghasilkan persaingan yang sehat antar masing-masing perusahaan.

Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk membentuk suatu badan


pengawasan bagi berjalannya kegiatan bisnis perusahaan dengan tujuan
agar perusahaan merasa terawasi dan tidak dapat berlaku seenaknya.

Namun, faktanya pada masa sekarang ini Perusahaan tetap saja


mengabaikan aturan dan tidak merasa takut sama sekali sehingga mereka
tetap melakukan segala cara untuk memperoleh keuntungan bisnisnya.
Marketing Planning

Fakta Dampak pada Dampak Dampak pada Kesimpulan: Peluang


Fenomena Struktur pada Perilaku (+) atau
Industri Persaingan Konsumen Ancaman (-)
Pemerintah Struktur industri Persaingan Konsumen akan Peluang(+) :
mengeluarkan perusahaan antar lebih percaya PT. Unilever mampu
peraturan UU. No. tersebut akan perusahaan dan merasa menjalankan kegiatan
33 Tahun 2014 semakin akan aman dalam bisnisnya secara

mengenai tertib(Kondusif) semakin mengkonsumsi aman. Karena, apabila


karena semua sehat. produk dalam ada perusahaan lain
Perindustrian yang
aktivitas bisnis Karena bentuk apapun yang mencoba
berlaku bagi seluruh
yang masing- yang diproduksi bersaing secara tidak
perusahaan yang
dilakukannya masing dan ditawarkan sehat, maka akan
ingin menjalankan
berpedoman perusahaan oleh mendapatkan sanksi
kegiatan bisnisnya. pada peraturan akan perusahaan. sesuai dengan
yang sudah ada. menjalankan Karena mereka ketentuan yang
kegiatan beranggapan berlaku.
bisnisnya bahwa
dengan perusahaan Ancaman(-) :
berpatokan akan mematuhi PT.Unilever harus
pada peraturan- sangat berhati-hati
peraturan peraturan yang sehingga tidak leluasa
yang telah dibuat oleh dalam menjalankan
dibuat oleh pemerintah dan kegiaatan bisnisnya
pemerintah. menerapkannya karena sudah diawasi
dengan baik oleh badan hukum
dalam dengan peraturan
menjalankan yang ada. Selain itu,
kegiatan PT.Unilever harus
bisnisnya. lebih detail
memperhatikan segala
hal yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis
yang dilakukan
perusahannya agar
dapat dipastikan
bahwa semua hal
tersebut telah sesuai
dengan aturan yang
Marketing Planning

ada.
Adanya peraturan Dengan adanya Persaingan Akan ada 2 Peluang(+) :
Undang Undang No. undang-undang yang terjadi kemungkinsan PT. Unilever akan

8 Tahun 1999 mengenai antar yang muncul lebih mudah menjual


perlindungan perusahaan dari perilaku produknya kepada
Tentang
konsumen, akan konsumen : konsumen. Karena,
Perlindungan
dapat semakin konsumen tentunya
Konsumen yang
memberikan ketat. -Konsumen akan merasa lebih
hingga kini semakin
dampak pada Masing- semakin yakin welcome dan yakon
ditekankan oleh struktur industri masing dan tidak ragu- dalam membeli suatu
pemerintah. perusahaan. perusahaan ragu lagi dalam produk.
Bahwa akan mengkonsumsi
perusahaan berlomba- suatu Ancaman(-):
harus mampu lomba untuk produk.dan Kemungkinan akan
memperhatikan memproduksi merasa leluasa ada konsumen yang
hal-hal sedetail suatu produk dalam sengaja ingin
mungkin yang dapat mengkonsumsi menjatuhkan
mengenai memenuhi suatu produk. PT.Unilever(sebagai
kualitas produk, kepuasan bayaran perusahaan
harga, tiap target -Konsumen lain) dengan cara
pelayanan dan pasarnya(ko bertindak membuat pernyataan
lain-lain. nsumennya) seenaknya,kare palsu mengenai
Sehingga, hal ini sehingga na merasa kualitas produk yang
akan membawa akan timbul dirinya diproduksi PT.Unilever
pengaruh positif loyalitas dari dilindungi.
bagi masing-
perusahaan. masing
Stukturnya akan konsumen.
menjadi lebih
tertib.
Kebijakan Presiden Dengan Persaingan Konsumen akan Ancaman (-) :
Jokowidodo dalam kebijakan antar berkomentar Hrga bahan baku
menaikkan harga tersebut, akan perusahaan dan mengeluh- bahan-bahan produksi
bahan bakar minyak berdampak akan menjadi eluhkan tentang akan lebih tinggi
(BBM) pada tahun negatif bagi semakin kenaikan harga (mengikuti kenaikan
2015. struktur industri ketat. Karena produk yang harga bbm) sehingga,
perusahaan. Hal masing- diproduksi perusahaan akan
Marketing Planning

ini dikarenakan masing perusahaan. membutuhkan biaya


seiring dengan perusahaan Selain itu, daya produksi yang lebih
naiknya harga akan beli masyarakat besar lagi. Disamping
BBM, harga berusaha akan sedikit itu, daya beli
biaya produksi menarik lebih menurun. masyarakat juga akan
akan naik, dan minat Mengingat semakin menurun.
tentuknya harga konsumen harga produk Karena harga
produk akan ikut untuk yang lebih tinggi produknya lebih mahal
naik. Dengan membeli dari dari sebelumnya.
begitu, produknya sebelumnya.
permintaan dengan
konsumen untuk harga yang
membeli produk lebih tinggi
perusahaan dari
akan sebelumnya.
berkurang.(Turu
n).Sesuai
dengan hukum
permintaan
pada ekonomi.
Presiden Joko Dengan Persaingan Konsumen akan Peluang (+) :
Widodo (Jokowi) meningkatnya akan menjadi meningkatkan PT.Unilever akan
didampingi Wakil jumlah produk semakin daya beli menjadi semakin
Presiden Jusuf Kalla yang di ekspor meluas. terhadp dikenal oleh negara-
mengundang ke luar negeri, Karena, perusahaan- negara lain karena
sejumlah eksportir akan perusahaan perusahaan telah mengekspor
ke Istana Merdeka, berdampak tidak hanya yang banyak produk-produknya.
Presiden berharap positif bagi berfokus mengekspor Sehingga, otomatis
bisa memperoleh perusahaan. pada produknya jumlah konsumennya
masukan terkait Struktur pesaing keluar negeri. akan semakin
upaya pemerintah Industrinya akan dalam Karena, mereka bertambah (tidak
memperkuat dan semakin luas. negeri. berpikir bahwa hanya di dalam
mengembangkan Dimana Tetapi juga perusahaan negeri).
ekspor produk- perusahaan pesaing- yang mampu
produk dari tanah akan pesaing yang mengekspor
air. membangun ada diluar produknya,
canang-canang negeri. berarti memiliki
Marketing Planning

di berbagai kualitas yang


negara lebih unggul.
bersangkutan Karena tidak
sehingga hanya di dalam
perusahaan negeri
tersebut akan perusahaan tsb
semakin dipercaya.
dikenal. Tetapi hingga ke
luar negeri.

2.2 Sosial, Budaya dan Demografi

a.Lingkungan Sosial dan Budaya


Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan
kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat
mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan
menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang
menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.
Pada masa sekarang ini, lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap
daya beli masyarakat terhadap suatu produk dari perusahaan. Mereka dapat
dengan mudah memperoleh informasi-informasi mengenai suatu kualitas produk
dari rekan kerjanya, rekan sepermainan maupun dari keluarganya. Hal itu
disebabkan karena hubungan sosial yang mereka jalin satu sama lain sangat kuat.
Gaya hidup masyarakat saat ini yang selalu ingin mengikuti perkembangan
jaman, membuat gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan. Masyarakat juga lebih
menyukai hal-hal yang modern dan glamour. Oleh karena itu, perusahaan harus
mampu mensiasati strategi pemasarannya sesuai degan kondisi masyarakat saat
ini. Agar produk yang diproduksi oleh perusahaannya dapat laku di pasaran dan
mendapatkan penilaian yag baik dari masyarakat sekitar.
Marketing Planning

b. Lingkungan Demografi
Berisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.
Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan
karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan
dalam perencanaan pemasaran. Misal data pertumbuhan tingkat jumlah
kelahiran bayi yang meningkat merupakan informasi penting bagi pemasar
untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi
dan susu formula.

Fakta Dampak pada Dampak pada Dampak Kesimpulan:


Fenomena Struktur Industri Persaingan pada Peluang (+)
Prilaku atau
Konsumen Ancaman (-)
Sosial Budaya
Gaya hidup Struktur Industri Persaingan yang Konsumen Peluang(+):
masyarakat perusahaan akan terjadi akan akan lebih Lebih mudah
jaman semakin semakin tertarik dan untuk menarik
sekarang berkembang. ketat.Masing- berminat minat
yang lebih Karena, masing untuk konsumen
glamour perusahaan akan perusahaan akan membeli dalam
akibat adanya berusaha secara merencanakan produk yang membeli
pengaruh maksimal untuk strategi sesuai produk yang
globalisasi. membuat struktur pemasaran dengan gaya telah
perusahaan (dari terutama dalam hidup dan diproduksi.
segi marketing, menciptakan kebutuhanny
produksi, dan lain- iklan yang a.
lain) yang sesuai menekankan
dengan gaya hidup
pada unsur
masyarakat saat ini
estetis dan
agar perusahaannya
mendapatkan
kesan glamour.
perhatian dan Agar dapat

penilaian yang menarik minat

positif dari konsumen untuk

masyarakat. membeli
Marketing Planning

produknya.
Selera Struktur Industri Perusahaan Konsumen Peluang (+) :
masyarakat perusahaan akan berlomba-lomba dalam Perusahaan
saat ini yang semakin dinamis. untuk melakukan dapat dengan
selalu Perusahaan akan memproduksi pembelian mudah
mengikuti melakukan revisi suatu produk suatu mencermati
trend dan dari waktu ke waktu yang sedang produk, akan selera
dipengaruhi karena selera nge-trend dan terpengaruh masyarakat.
oleh artist masyarakat yang memakai artist oleh trend- Karena,
yang sedang mudah mengalami sebagai bintang trend yang marketer
naik daun. perubahan. iklan untuk ada.Apabila hanya tinggal
(tokoh mengenakan dan produk melihat siapa
terknall) mempromosikan tersebut tokoh yang
produk yang mampu sedng
dibuat oleh dipromosika terknela saat
perusahaan n oleh artist ini lalu bisa
tersebut. papan atas, dijadikan
mereka akan sebagai
dengan bintang iklan
segera perusahaan
membeli untuk
produk mempromosik
tersebut. an produknya
.

Semakin Perusahaan harus Persaingan akan Konsumen Peluang (+):


banyak mampu semakin ketat. akan Perusahaan
komunitas- menekankan Masing-masing membeli semakin
komunitas struktur pelayanan perusahaan akan barang mudah
terbentuik di perusahaan merencanakan dengan mengakses
lingkungan terhadap strategi dipengaruhi link ke
masyarakat masyarakat. Hal ini pemasaran oleh masyarakat .
dari berbagai dugunakan untuk dengan sebaik- lingkungan
jenis menciptakan citra baiknya dan sosial di Ancaman(-):
kalangan. yang baik dimata melakukan sekitarnya. Apabila
masyarakat. pendekatan- Apabila perusahaan
Sehingga, pendekatan banyak yang tidak
Marketing Planning

masyarakat yang terhadap target mengatakan memberikan


membicrakan pasarnya barang itu produk atau
mengenai semaksimal bagus, ia pelayanan
perusahaan akan mungkin agar akan yang baik bagi
meyebarkan berita mendapatkan membeli dan masrakat,
yang positif bukan pencitraan yang juga mereka akan
yang negaitifnya. baik dari sebaliknya. dengan
masyarakat. mudah
menyebarkan
kejelekan
perusahaan
kepada
komunitasnya.
Otomatis,
jumlah
pembeli
produk
perusahaan
akan
menurun.
Budaya
Masyarakat Perusahaan harus Persaingan Konsumen Peluang(+):
Indonesia mampu memuatr semakin ketat. akan Dengan
bersifat otak pada bidang Masing-masing semakin adanya sifat
sangat produksi. Sehingga perusahaan akan selektif konsumtif
konsumtif dan mereka dapat berusaha dalam masyarakat,
selalu ingin menghasilkan menciptakan memilih perusahaan
membeli produk yang produk dengan barang yang dapat dengan
barang yang berkualitas degan harga yang akan mudah
harganya harga murah. murah tetapi dibelinya. Ia menawarkan
murah tetapi Namun, jangan kualitasnya tentunya produknya
kualitasnya sampai terjamin. Bisa akan dengan syarat
tinggi. perusahaan juga disiasati membeli produk
memperoleh dengan produk tersebut
kerugian. memasang dengan sesuai dengan
diskon-diskon harga murah keinginan dan
pada produknya. dan kebutuhan
Marketing Planning

kualitasnya target
baik. Karena pasarnya.
itu akan
memberikan Ancaman(-):
kepuasan Apabila
tersendiri terdapat
bagi kenaikan
konsumen harga barang,
untuk dapat kemungkinan
membeli permintaan
barang konsumen
dengan akan suatu
jumlah yang barang akan
lebih banyak menurun.
dengan
keterbatasan
uang yang ia
punya.
Beragamnya Perusahaan harus Masing-masing Konsumen Peluang(+):
budaya dan mampu perusahaan akan akan Semakin
subbudaya di menciptakan berusaha untuk membeli banyak pilihan
Indonesia. perusahaan yang menyesuaikan produk target pasar
Masing- baik. Dengan diri dengan sesuai yang tersedia
masing kriteria bahwa kebudayaan dengan bagi
masyarakat perusahaan masyarakat. keinginan perusahaan.
yang tersebut mampu Selain itu, dan
menganut melaksanakan mereka akan kebutuhan Ancaman(-):
budaya aktivitas bisnisnya mencari tau apa mereka, Adanya
tertentu sesuai dengan saja keinginan Apabila tidak masyarakat
tentunya aturan masyarakat dan kebutuhan sesuai maka yang masih
akan memiliki setempat di target pasarnya mereka tidak sangat kental
selera, sekelilingnya. dengan akan dengan tradisi
keinginan, melakukan membelinya. sehingga sulit
dan strategi-strategi Selain itu, untuk
kebutuhan pemasaran yang apabila menerima
yang telah dirasa perubahan
berbeda- direncanakan. produk dan sulit untuk
Marketing Planning

beda.(Cara Oleh karena itu, tersebut dipengaruhi.


pandang persaingan akan kurang
terhadap semakin ketat memenuhi
suatu produk karena saat ini aturan
berbeda) masing-masing budaya yang
perusahaan ada. Maka,
sudah memiliki konsumen
cara tersendiri juga tidak
untuk melakukan akan
pendekatan membelinya.
terhadap Contoh :
masyarakat. Beer
Demografi
Peningkatan Struktur industri Masing-masing Kebutuhan Peluang(+):
jumlah perusahaan perusahaan akan dan Semakinmuda
populasi dari mengalami meningkatkan keinginan h bagi
tahun ke kemajuan dalam promosinya konsumen perusahaan
tahun di hal kepada akan untuk
Indonesia. marketing(pemasar konsumen semakin melakukan
an) karena dengan berbagai beragam. perluasan
perusahaan dapat cara dan Karena, pemasaran.
degan mudah menyajikannya terkadang
melakukan dengan daya beli
perluasan target memberikan konsumen
pasar. Dengan positioning juga
membuka link-link sehingga dapat dipengaruhi
dan cabang di memberikan oleh orang
dalam negeri kesan tersendiri disekitarnya.
maupun luar negeri. bagi masyarakat
dan produknya
mudah untuk
diingat(memorabl
e)
Usia Perusahaan harus Masing-masing Daya beli Peluang(+):
mampu perusahaan akan masyarakat Pereusahaan
produktif
meingkatkan semakin dengan usia lebih mudah
penduduk
promosi kepada berlomba-lomba produktif menjual
Marketing Planning

indonesia masyarakat. untuk lebih tinggi produknya


Promosi tersebut mempromosikan dibandingka kepada
jumlahnya
dapat dilakukan produknya. Baik n dengan konsumen.
semakin
sesuai dengan melalui iklan di usia non Karena rata-
banyak dan Strategi pemasaran tv,koran,radio,so produktif. rata
lebih masing-masing sial media, dan Masyarakat konsumen di

banyak perusahaan. lain-lain. Tidak akan Indonesia


jarang ada membeli apa dengan usia
dibandingk
perusahaan yang saja yang yang masih
an dengan melakukan tidak hanya produktif
yang positioning ia butuhkan, memilikisifat
usanya berlebihan guna tetapi yang konsumtif
menarik minat mereka yang sangat
belum
konsumen agar inginkan. tinggi dan
produktif
mamu membeli mudah untuk
dan sudah produknya . dipengaruhi.
tidak
produktif.

2.3 Teknologi & Lingkungan Alam

A. Lingkungan Teknologi

Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup


dan pola konsumsi pasar. Untuk itu dibutuhkan adanya inovasi
penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan ide-ide
kreatif produk baru yang berorientasi pasar karena adanya kebutuhan
konsumen yang perlu terpenuhi.

Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan


teknologi,akan ketinggalan jamana. Karena, kemajuan teknologi ini
berfungsi untuk memudahkan perusahaan dalam memproduksi produk
Marketing Planning

dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.

Terbukti saat ini perusahaan-perusahaan menjalankan aktivitas


bisnisnya dengan mengandalkan mesin-mesin canggih yang efektif dan
efisien. Mesin tersebut mampu bekerja lebih cepat dan kemungkinan
melakukan kesalahannya sangat kecil. Alat tersebut juga memudahkan
perusahaan untuk menciptakan produk inovatif yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya.

Namun, kemajuan teknologi juga akan berdampak negatif bagi sumber


daya manusia. Karena, penggunaan tenaga kerja manusia akan
semakin berkurang dan masyarakat akan sulit memperoleh pekerjaan.

B. Lingkungan alam

Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber


daya alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya
energi untuk penentuan program pemasaran suatu produk.

Lingkungan alam merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan


untuk diperhatikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

Sumber daya alam yang tersedia di alam semesta ini, tidak semuanya
bersifat dapat diperbaharui. Adapula yang tidak dapat
diperbaharui(Langka) sehingga, perusahaan dalam mempergunakannya
tidak boleh seenaknya saja dan harus mampu bertanggungjawab untuk
menjaga kelestarian alam yang ada.
Marketing Planning

Fakta Dampak Dampak pada Dampak pada Kesimpulan:


Fenomena pada Persaingan Prilaku Peluang (+) atau
Struktur Konsumen Ancaman (-)
Industri
Teknologi
Kemajuan Stuktur Masing- Konsumen Peluang(+):
teknologi Industri masing akan merasa
berupa perusahaan perusahaan sangat puas, - Perusahaan

semakin akan semakin akan terus karena akan lebih

canggihnya maju dari berusaha dengan cepat dalam

mesin-mesin waktu ke untuk semakin melakukan

pabrik dan waktu. mengikuti canggihnya proses

perusahaan Perusahaan perkembanga teknologi produksi

. akan mampu n kemajuan otomatis suatu produk

memproduksi teknologi . perusahaan dan akan

barang dalam Dengan cara akan lebih menghasilkan

jumlah memasang cepat jumlah yang

banyak dan alat-alat super menghasilkan lebih banyak

dengan waktu canggih pada produk yang pula.

yang singkat. perusahaanny diinginkan - Perusahaan

Sehingga, a. Agar oleh akan lebih

tahapan perusahaanny konsumen. sedikit

produksi a mampu menggaji

produk suatu beroperasi karyawan.

perusahaan dengan lebih Karena,

akan baik, dengan sudah

semakin menghasilkan adanya mesin

cepat(Lebih produk lebih yang canggih.

efisien) dan banyak, dan Tenaga kerja

menghasilkan tentunya jumlahnya

hasil yang menghasilkan akan lebih

maksimal. keuntungan dikurangi.

yang lebih
banyak pula.
Semakin Struktur Perusahaan Konsumen Peluang(+):
maraknya industri akan saling akan dengan Perusahaan dapat
penggunaaa perusahaan fokus untuk mudah dengan mudah
Marketing Planning

n akan semakin selalu memperoleh mengakses dan


smartphone maju. memantau informasi mencari informasi
dengan Perusahaan kondisi megenai mengenai respon
berbagai akan dengan pesaingnya perusahaan konsumen terhadap
macam mudah satu sama lain dan perusahaannya
merk dan memberikan baik melalui menanggapiny melalui media sosial.
fitur yang informasi media sosial, a dengan
digunakan mengenai maupun memberikan Ancaman(-):
oleh berbagai hal berita-berita berbagai Apabila perusahaan
masyarakat. perusahaanny yang tersedia respon baik melakukan sedikit
a kepada di internet. negatif atau saja kesalahan,
masyarakat Sehingga, positif melalui dengan cepat
melalu perusahaan media sosial. berianya dapat
website, dapat mencari Masyarakat menyebar begitu saja
media sosial, tahu juga dapat melalui media sosial.
yang mudah kelemahan melakukan Dan citra perusahaan
diakses oleh maupun pembelian dapat menjadi buruk
masyarakat. kelebihan barang melalui seketika itu juga.
perusahaan sistem online.
saingannya.
Lingkungan Alam

Keterbatasan Dampak Dampak Konsumen Peluang(+):


sumberdaya terhadap pada saat ini juga Dengan keterbatasan
alam yang perusahaan persaingan lebih sumber daya alam,
tersedia. yaitu harus yaitu harus menyukai hal- perusahaan dapat
mengeluarkan saling hal yang dapat melakukan kegiatan
biaya yang bersaing menghasilkan green marketing.
lebih banyak. dalam bahan baku Yang dapat menarik
Karena, bahan memperoleh sendiri. simpati konsumen
baku produksi bahan baku Karena hal itu terhadap perusahaan.
yang dari alam akan menjadi
menggunakan untuk nilai tambah Ancaman(-):
bahan dari digunakan tersendiri bagi Jika perusahaan
alam juga ketika proses suatu benar-benar
harus produksi perusahaan mengeruk
membelinya berlangsung. dimata sumberdaya alam
Marketing Planning

dari luar masyarakat. seenaknya tanpa


negeri. bertanggungjawab.
Atatupun Perusahaan akan
perusahaan memperoleh sanksi
harus yang sesuai dari
memiliki pemerintah.
lahan
perkebunan
sendiri yang
mampu
menyediakan
bahan-bahan
apa saja yang
diperlukan.
Marketing Planning

3. ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI (Bobot 5%)


3.1. Porters Five-Forces

Competitive Forces
Five Forces Determining Segment Structural Attractiveness
Marketing Planning

Menjadi perusahaan global, Unilever memiliki persaingan yang sangat


kuat tidak hanya dari perusahaan-perusahaan multinasional yang kuat lainnya
seperti P & G, Kraft dan Nestle, tetapi juga dari pengecer regional lainnya. 5
model kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang paling dikenal untuk
analisis lingkungan yang kompetitif organisasi. Lima kekuatan Porter Model yang
menentukan intensitas kompetitif dan karena itu daya tarik pasar di mana Unilever
beroperasi. Model ini menjelaskan atribut industri yang menarik dan dengan
demikian menunjukkan ketika peluang akan lebih besar, dan ancaman kurang,
dalam industri ini.

Tarik dalam konteks ini mengacu pada profitabilitas industri secara


keseluruhan dan juga mencerminkan pada profitabilitas Unilever. Sebuah
"menarik" industri adalah salah satu di mana kombinasi kekuatan bertindak untuk
menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri yang sangat
menarik akan menjadi salah satu mendekati "persaingan murni", dari perspektif
teori ekonomi industri murni.

Model ini didasarkan pada lima unsur penting dari suatu organisasi dan
menggunakan baik internal maupun eksternal kompetensi dan ancaman yang
dihadapi oleh organisasi bisnis.

Kelima elemen termasuk :

Buyer Power

Pembeli Unilever yang tersebar di seluruh dunia dan mereka dalam miliaran.
Dalam arti sebenarnya mereka tidak begitu kuat untuk menarik harga ke bawah.
Tapi di sisi lain lebih mudah bagi pelanggan untuk beralih ke pesaing. Jadi
Unilever harus sangat precautious dalam memutuskan tentang harga dan menjaga
pelanggan yang puas.
Marketing Planning

Competitive Rivalry

Dalam produk konsumen Unilever bisnis memiliki sejumlah besar pesaing dan
pesaing ini pada kenyataannya sangat kuat. Mereka berkisar dari pengecer sudut
toko lokal kecil untuk raksasa besar seperti P & G, Kraft dan Nestle. Pesaing ini
hampir menyediakan produk sama-sama menarik dan layanan yang terkadang
lebih baik. Pesaing tersebut memiliki kekuatan untuk menarik dan mempengaruhi
pelanggan dengan pengganti yang lebih menarik, harga dan teknik pemasaran.

Threat of Substitution

Terus-menerus penelitian dan pengembangan dalam produk konsumen dan


rumah tangga telah membawa revolusi di pasar konsumen dan pelanggan saat ini
ingin mencoba sesuatu yang baru dan lebih baik. Tren ini telah mengurangi
loyalitas pelanggan dan siklus hidup produk. Unilever berada di bawah ancaman
terus-menerus produk pengganti dan pesaing sudah menghabiskan banyak uang
pada R & D dan pengembangan produk baru. Unilever harus sangat angkat dan
lebih dekat dengan pelanggan sehingga untuk mendapatkan apa sebenarnya yang
pelanggan inginkan.

Threat of New Entry

Unilever beroperasi di pasar geografis yang berbeda sehingga ancaman


pendatang baru bervariasi di pasar yang berbeda. Di negara-negara berkembang
dengan baik di mana pemain besar seperti Unilever memiliki pegangan dan brand
image yang sangat kuat, sangat sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar
karena biaya yang lebih tinggi untuk mendirikan sebuah bisnis. Di sisi lain di
pasar yang kurang berkembang, lebih mudah untuk memasukkan persyaratan
legal dan modal yang dibutuhkan tidak sebanyak di pasar berkembang. Unilever
memiliki kehadirannya hampir di setiap pasar baik melalui anak perusahaan,
Marketing Planning

cabang atau waralaba. Tapi citra merek adalah penghalang yang kuat di jalan
pendatang baru.
Pemasok Power Unilever memiliki kebijakan pembelian lokal dan manufaktur
lokal. Yang menyediakan sendiri keunggulan kekuasaan rem pemasok dan
membuat mereka lemah untuk bernegosiasi pada istilah sendiri. Sebagian besar
waktu Unilever memiliki perjanjian selimut dengan pemasok untuk menyediakan
untuk jangka waktu tertentu pada tingkat tertentu. Strategi ini membantu untuk
mencegah pemasok dari beralih ke kompetitor lain dan mengenakan tarif yang
lebih tinggi. Juga Unilever memperlakukan dengan adil sehingga tercipta loyalitas
pemasok nya lebih di antara mereka seperti pelanggan.

Conclusions and Recommendations

Unilever beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif dan stabil dan
krisis ekonomi terutama saat telah membuat sulit bagi banyak perusahaan untuk
beroperasi profitabilitas. Persyaratan hukum, perubahan teknis dan perubahan
dalam kebiasaan pelanggan telah menciptakan masalah bagi bisnis.
Karena itu perusahaan seperti Unilever harus diperbarui dan terus-menerus
mencari solusinya.R & D adalah solusi untuk banyak masalah. Sebuah bisnis yang
menarik adalah satu dengan margin yang lebih tinggi dan kompetisi yang rendah.
Jadi lingkungan di mana Unilever beroperasi adalah dengan tingkat yang lebih
tinggi dari kompetisi dan rendahnya tingkat margin keuntungan. Dalam situasi ini
strategi yang terbaik adalah untuk menjaga pelanggan yang puas dan loyal, R &
D, pengendalian biaya dan responsif terhadap pesaing.
Marketing Planning

3.2. Daya Tarik Industri berdasarkan Porter Five-Forces

3.2.1. Barriers To Entry

UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
Current

HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY
Future

Economic of scale Small Large

Product differentiation Little Big

Brand identification Low High

Switching cost Low High

Access to distribution channels Ample Restricted

Capital requirements Low High

Access to latest technology Ample Restricted

Access to raw material Ample Restricted

Non-
Government production High
existent
Un- Very
Experience effect
important important
Marketing Planning

3.2.2. Barriers To Exit

UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY
Asset specialization High Low

One-time cost of exit High Low

Strategic interrelationship High Low

Emotional barriers High Low


Government and social
High Low
restrictions

3.2.3. Rivalry Among Competitor


UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY

Number of equality balanced


Large Small
competitors
Relative industry growth Slow Fast

Fixed or storage cost High Low

Product features Commodity Specialty


Large Small
Capacity increases
increments increments
Diversity of competitors High Low

Strategic stakes High low


Marketing Planning

3.2.4. Power of Buyers

UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY
Number of important buyer Few Many
Availability of substitutes for
Many Few
industry products
Buyer switching cost Low High
Buyers threat of backward
High Low
integration
Industry threat of forward
Low High
integration
Contribution to quality or service
Small Large
of buyers product
Total buyers cost contibuted by Large Small
the industry fraction fraction
Buyers profitability Low high
Marketing Planning

3.2.5. Power of Supplier

UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY
Number of important suppliers Few Many
Availability of substitutes for the
Low High
suppliers products
Differentiation or switching cost
High Low
of suppliers product
Suppliers threat of backward
High Low
integration
Industry threat of forward
Low High
integration
Suppliers contribution to quality
High Small
or service
Total industry cost contibuted by Large Small
suppliers fraction fraction
Importance of the industry to
Small Large
suppliers profit

Availability of Substitutes
UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY

Availability of close subtitutes Large Small

Users switching costs Low High


Subtitutes producers profitability
High Low
and aggressiveness
Subtitutes price/value High Low
Marketing Planning

3.2.7. Overall Assessment

UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY
Barriers to Entry

Barriers to exit

Rivalry among competitors

Power of buyers

Power of suppliers

Availability of subtitutes

3.2.8. Overall Industry Assessment


UNATTRACTIVE

UNATTRACTIVE

ATTRACTIVE

ATTRACTIVE
NEUTRAL
HIGHLY

HIGHLY
MIDLY

MIDLY

Overal assessment
Marketing Planning

4. ANALISIS PERSAINGAN (bobot 5%)

4.1. Identifikasi Pesaing Langsung (Existing Competitor)


4.2. Perbandingan Pesaing Tidak Langsung dengan Sesama produk
4.3. Keunggulan
Item Produk PT X Produk Produk Kesimpulan:Kekuatan
Pengamatan Kompetitor Kompetitor 2 (+) atau Kelemahan (-)

Meningkatkan
Objectives & market share
Strategi Bisnis
Secara Umum

Kinerja Bisnis
(Pemasaran dan
Keuangan)

Ekspansi Usaha

Improvement
& Inovasi
Bisnis

Perkembangan
Aset Teknologi
dan
Infrastruktur
Bisnis

Upaya Fund
Rising &
Capital
Structure

Hal-hal Lain
yang Berarti &
Penting
(Significant &
Important
Marketing Planning

5. ANALISIS PELANGGAN (Bobot 5%)

Karakteristik Pelanggan Pelanggan eksisting Pelanggan Potensial


Geografis
Wilayah
Kepadatan
Demografis
Usia
Siklus hidup
Pekerjaan
Psikografis
Gaya hidup
Kepribadian
Prilaku
Manfaat
Alasan menggunakan
Produk
Status pemakai
Tingkat pemakaian
(outgoing)
Durasi pemakaian
(outgoing)
Tingkat pemakaian
Loyalitas
Kesiapan pembeli
Sikap terhadap produk
Sensitivitas harga
Pembuat keputusan
membeli
Pemberi pengaruh
pembelian
Marketing Planning

5.1. Analisa Pelanggan secara Geografis

5.2. Analisa Pelanggan secara Demografis

5.3. Analisa Pelanggan secara Psikografis

5.4. Perilaku Konsumen


Marketing Planning

6. ANALISIS UKURAN PASAR TOTAL & PERTUMBUHAN (bobot 5%)

Faktor Pendorong Kekuatan (+) atau


Deskripsi
Pertumbuhan Kelemahan(-)

7. EVALUASI STRATEGI DAN PROGRAM PEMASARAN (bobot 15%)

Bulan Volume Penjualan Tingkat Pertumbuhan


2014 (Jutaan Menit) (%)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli

Berikan analisa nya!!!


Marketing Planning

8. EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA PEMASARAN (bobot 15%)

Indikator Kekuatan (+) atau


Deskripsi Analisa
Kinerja Kelemahan (-)
Market Share
Sales Volume
Citra Produk
Perusahaan
Kepuasan
Pelanggan

Tingkat
Keuntungan
Berikan analisanya!

9. SASARAN & TUJUAN PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)

Kekuatan (+) atau


Indikator Deskripsi Analisa
Kelemahan(-)
Peningkatan
Market Share
Peningkatan
Penjualan
Peningkatan
Kepuasan
Pelanggan
Peningkatan
Image
Peningkatan
Profit
Marketing Planning

10. PROGRAM PEMASARAN EKSISTING & EVALUASI (bobot 10%)


Product, Price, Place, Promotion

Kekuatan (+)
Program Deskripsi Analisa
Kelemahan
Product
Manfaat Fungsional
Hierarki Core Benefit
Nilai Basic Product
Pelanggan Expected Product
Klasifikasi
Barang
Konsumen
Existing
Product
Merek
Price

Penetapan
Harga

Place
Saluran
Distribusi
Promosi
Promotion
Mix
Penganggar
an Promosi
Promotion
Strategy
Marketing Planning

11. ANALISIS SWOT (bobot 10%)

Strength Analysis
Weakness Analysis
Opportunity Analysis
Threat Analysis

Dengan menganalisis Kekuatan dan kelemahan yang ada pada internal


organisasi dan kemudian melihat ancaman dan peluang yang ada dari lingkungan
eksternal yang diperoleh dari hasil analisais Lingkungan Makro, Analisis Struktur
Industri, Perilaku pelanggan maka dilakukan Analisis SWOT dengan tujuan untuk
dapat menemukan strategi untuk masing-masing kuadran dimana untuk kuadran
S-O (Strength Opportunity) disusun strategi memanfaatkan kekuatan untuk
meraih peluang. Pada kuadran W-O (Weakness Opportunity) disusn strategi :
memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, pada kuadran S-T
(Strength- Threath) disusun strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman dan pada kuadran W-T (Weakness Threath) disusun strategi
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Adapun hasil dari
analisa SWOT adalah seperti yang ditujukan pada tebel

TABEL
MATRIX SWOT

WEAKNESSES (W)
STRENGTHS (S)
Matriks SWOT

OPPORTUNITI STRATEGI SO
STRATEGI WO
ES (O)

TREATHS (T) STRATEGI ST


STRATEGI WT
Marketing Planning

12. PERAMALAN PASAR (Bobot 10%)

Asumsi Peramalan Kondisi Pasar Baik Kuantitatif dan Kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai