Anda di halaman 1dari 12

Profil PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok
terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas,
seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta “Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. Kami
adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International,
produsen rokok terkemuka di dunia.

Misi kami adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di
Indonesia. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan
memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Kami bangga atas reputasi
yang kami raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan.

Pada tahun 2012, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35,6% di pasar rokok
Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2012. Pada akhir 2012,
jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaannya mencapai sekitar 28.500 orang.
Selain itu, Perseroan juga berkerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (“MPS”)
yang berada di berbagai lokasi di Pulau Jawa dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan,
dan secara keseluruhan memiliki lebih dari 61.000 orang karyawan. Perseroan menjual dan
mendistribusikan rokok melalui 73 kantor penjualan di seluruh Indonesia.

Tahun 2012 merupakan tahun yang cemerlang bagi Perusahaan dimana kami mencapai
rekor penjualan melebihi 100 miliar batang, ditambah berbagai pencapaian lain di banyak
bidang. Tahun 2012 juga merupakan tahun yang istimewa bagi Sampoerna, ditandai dengan
6 HUT kami ke-99 – angka 9 memiliki makna khusus dalam sejarah Sampoerna – dan
beberapa tonggak penting tercapai, antara lain pembukaan dua pabrik sigaret kretek tangan
baru di Jawa Timur dan pendirian pusat pelatihan search and rescue di Pasuruan sebagai
bagian dari program tanggung jawab sosial Sampoerna.
Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi
dan filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan yang didukung dengan merek-merek
yang kuat serta karyawan-karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan yang
lebih gemilang.
Sejarah Pendirian dan awal perusahaan

Liem Seeng Tee, seorang imigran Tionghoa dari Fujian, Tiongkok bersama istrinya, Siem
Tjiang Nio, pada tahun 1912 mulai merintis usaha rokok kecil-kecilan di warung mereka di
Ngaglik, Surabaya, yang dijajakan oleh dirinya dengan sepeda. Liem saat itu sudah memiliki
pengalaman meracik dan melinting rokok dari pekerjaan sebelumnya di sebuah pabrik rokok
yang ada di Lamongan.Untuk memformalkan usahanya, pada tahun 1913, Liem memulai
produksi rokoknya secara komersial dalam wadah Handel Maatschappij Liem Seeng Tee
dengan produk awalnya hanyalah kretek yang dilinting dengan tangan di Surabaya. Rokok
kretek ini kemudian dikenal dengan nama "Dji Sam Soe" Seiring pesatnya pertumbuhan
usaha, Liem meresmikan perusahaannya dengan nama baru, yaitu NVBM Handel
Maatschappij Sampoerna di tahun 1930. Nama "Sampoerna" digunakan sebagai harapan agar
produk-produk yang dihasilkannya memang yang terbaik. Dua tahun kemudian, produksi
rokok Sampoerna dipindahkan Liem ke bangunan yang berdiri di atas lahan 1,5 ha di
Jembatan Merah, Surabaya yang dibelinya dari Jongens Weezen Inrichting, sebuah eks-panti
asuhan. Gedung ini kemudian diberi nama "Taman Sampoerna" yang juga difungsikan
sebagai teater. Bisnis rokok Sampoerna selanjutnya berkembang pesat, dengan memiliki
1.300 karyawan dan memproduksi 3 juta batang/minggu. Permintaannya bahkan
membeludak sehingga pelanggan dan agen harus menunggu beberapa minggu demi mendapat
pesanannya. Sayangnya, kedatangan Jepang pada tahun 1942 memporak-porandakan bisnis
rokok Liem. Ia ditangkap oleh Jepang, dan pabriknya dipaksa memproduksi rokok secara
gratis untuk tentara penjajah bermerek Fuji. Liem juga dibawa kerja paksa ke Jawa Barat,
sehingga ia tidak dapat mengelola bisnisnya. Praktis, setelah Jepang pergi dan Indonesia
merdeka, Liem harus kembali membangun bisnis rokoknya dari nol. Bermodalkan merek Dji
Sam Soe yang sudah terkenal di era sebelum perang, pabrik rokok Sampoerna memulai
operasionalnya kembali di bawah PT Handel Maatschappij (HM) Sampoerna. Para penyalur
pun datang kembali dan usaha Liem sudah pulih di tahun 1949
PT HM Sampoerna Bergerak Di Bidang Apa?

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perseroan”) merupakan salah


satu perusahaan manufaktur yang telah menjadi bagian penting dari industri tembakau
Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri tahun 1913, dengan produk
legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”. Sampoerna adalah pencetus
kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan
memperkenalkan produk Sampoerna A pada tahun 1989. Produk Utama dalam Sampoerna
A adalah merek terdepan di pasar rokok Indonesia. Perseroan juga memproduksi sejumlah
kelompok merek rokok kretek yang telah dikenal luas termasuk Sampoerna Kretek dan
Sampoerna U.

Pengertian dari perusahaan Manufaktur biasanya dibedakan dengan pengertian


perusahaan dagang. Apabila aktivitas utama perusahaan dagang adalah membeli
produk lalu kemudian menjualnya kembali maka aktivitas utama perusahaan manufaktur
adalah membuat produk yang diperjual belikan tersebut. Pembuatan produk itu sering
kali disebut dengan istilah produksi. Istilah produksi disini ditujukan pada kegiatan
mengubah atau mengelola bahan mentah atau bahan baku menjadi barang jadi maupun
barang setengah jadi. Sebagai contoh adalah perusahaan yang mengolah tembakau
menjadi lempengan rokok dan lain sebagainya. Perusahaan pengolahan / manufaktur
merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.
Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :

 Persediaan Bahan Baku


 Persediaan Barang Dalam Proses
 Persediaan Barang Jadi

Penggolongan Proses Produksi Menurut Sifatnya adalah sebagai berikut :

1. Proses Ekstraktif merupakan Proses produksi yang pengerjaannya dimulai dari


bahan mentah. Bahan mentah lebih mengacu pada entitas yang masih berada di alam
sedangkan bahan baku merupakan entitas yang sudah diambil dari alam yang
kemudian diolah dalam proses produksi.

2. Proses Fabrikasi atau yang dikenal dengan proses pengubahan merupakan proses
yang mengubah bentuk bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan
mesin, gergaji dan sebagainya.
3. Proses Sintetik merupakan proses pengkombinasian beberapa bahan atau unsur menjadi
satu bentuk produk baru yang berbeda dari bahan-bahan bakunya seperti contoh
pengolahan produk baja dan kaca.

4. Proses Analitik merupakan proses memisahkan suatu bahan menjadi beberapa


macam produk yang mirip dengan bentuk aslinya. Seperti contohnya adalah pemisahan
minyak mentah menjadi bensin.
5. Proses Perakitan atau assembling, pada proses ini terlihat bahwa bentuk asli atau
bahan bakunya tidak dirubah susunan kimiawinya
Visi dan Misi
Visi Sampoerna terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mencerminkan
lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”
tersebut mewakili: perokok dewasa; karyawan dan mitra bisnis; serta masyarakat luas.
Ketiganya merupakan pemangku kepentingan Sampoerna dalam mencapai visi sebagai
perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
1. Menyediakan produk-produk berkualitas tinggi bagi perokok dewasa dalam kategori
harga pilihan merek
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga
yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan
inovasi untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi yang kompetitif dan lingkungan kerja yang baik kepada
karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha

Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang
yang baik untuk pengembangan karir dan diri adalah kunci utama dalam membangun
motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha Sampoerna juga berperan
penting dalam keberhasilan Perseroan dan kami mempertahankan kerjasama yang erat
dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan keberlangsungan mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas
Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam
mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dan kontribusi Perseroan, kami
memfokuskan pada kegiatan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan,
dan penanggulangan bencana.
Definisi Manajemen Proses Bisnis
Menurut Wikipedia Manajamen Proses Bisnis (Business process Management)
disingkat BPM, adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan
keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. Secara umum, Manajemen proses bisnis (BPM)
merupakan bagian manajemen operasi yang mengkaji peningkatan kinerja perusahaan
mencapai proses bisnis perusahaan yang terkelola dengan optimal. Manajemen proses bisnis
juga dapat digambarkan sebagai "proses optimasi proses". BPM memungkinkan organisasi
lebih efisien, efektif serta mampu berubah hingga dapat mempengaruhi biaya dan pendapatan
sebuah organisasi.
Menurut Asosiasi Profesional Manajemen Proses Bisnis, BPM yaitu suatu cara untuk
mengidentifikasi, merancang, melaksanakan, mendokumentasikan, mengukur, memantau,
dan mengendalikan baik proses bisnis otomatis maupun non-otomatis, tercapai hasil yang
konsisten dan target sesuai tujuan strategis sebuah organisasi dengan metode pendekatan
disiplin, melibatkan definisi, perbaikan, inovasi, dan pengelolaan bisnis yang disengaja,
kolaboratif yang semakin didukung untuk mendorong hasil bisnis, menciptakan nilai, dan
memungkinkan sebuah organisasi memenuhi tujuan bisnisnya dengan lebih banyak
ketangkasan. BPM memungkinkan perusahaan menyelaraskan proses dengan strategi
bisnisnya untuk menghasilkan kinerja perusahaan efektif secara keseluruhan melalui
peningkatan aktivitas kerja tertentu baik di departemen tertentu, seluruh perusahaan, atau di
antara organisasi. Berikut ini adalah beberapa jenis proses bisnis dalam sebuah organisasi
bisnis:

1. Proses Utama: Ini adalah proses fundamental dari sebuah bisnis di mana perusahaan
mengirimkan produk akhir kepada pelanggan. Setiap langkah yang terlibat dalam proses
ini bekerja untuk menambah nilai pada penawaran akhir.
2. Proses Dukungan: Proses dukungan tidak menambahkan nilai ke produk akhir secara
langsung tetapi membuat lingkungan untuk proses utama agar beroperasi secara efisien
dan efektif. Proses ini mendukung operasi sehari-hari suatu organisasi.
3. Proses manajemen: Proses manajemen mengatur operasi, tata kelola perusahaan dan
manajemen strategis. Proses ini menetapkan tujuan dan standar yang mengarah pada
kerja proses primer dan pendukung yang efisien dan efektif. Selain perencanaan, proses
ini juga melibatkan pemantauan dan pengendalian proses bisnis lainnya.
Proses bisnis selalu memainkan peran penting dalam berfungsinya organisasi dan
strukturnya. Proses yang terencana dan strategis akan membantu usaha dengan cara-cara
berikut:

1. Sebuah proses terencana dan baik akan mengurangi pengeluaran dan resiko.
2. Mengurangi kesalahan manusia
3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas departemen dengan memetakan hal yang harus
dilakukan dan langkah relevan yang terbaik untuk bisnis.
4. Lebih fokus pada pelanggan khususnya terkait keinginan pelanggan dan ulasan tentang
produk / layanan.
5. Menjembatani kesenjangan komunikasi antara perusahaan dan pelanggannya melalui
ulasan dan riset pasar.
6. Manajemen waktu yang lebih baik juga akan meningkatkan efisiensi waktu dengan
mengembangkan strategi dan diagram alur untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas tertentu.
7. Perusahaan mengadopsi teknologi baru untuk tetap berdiri tegak dengan meningkatkan
proses bisnis sesuai dengan teknologi terbaru.

Manfaat tersebut hanya dapat dicapai jika semua prinsip dan metode dipetakan secara
optimal dan standar. Perusahaan yang gagal melakukannya akan menghadapi masalah
berikut:

1. Kegagalan mengenali masalahnya.


2. Motivasi rendah pada karyawan.
3. Kurangnya implementasi perubahan.
4. Upaya yang memakan waktu dikarenakan tidak ada diagram alur dan alur kerja yang
tepat.
5. Efisiensi yang lebih rendah.
6. Resiko tinggi dan pengeluaran yang meningkat

Pada intinya untuk mencapai tujuan perusahaan, proses bisnislah yang akan memberdayakan
seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan. Namun yang perlu diketahui adalah bahwa
setiap manajemen proses bisnis masing-masing organisasi bisnis berbeda atau memiliki
keunikan sesuai dengan karakteristik dari perusahaan dan bidang usahanya, seperti proses
pembuatan produk ataupun layanan baru, pengadaan supply, menjawab pertanyaan
pelanggan, ataupun rekruitasi karyawan baru, yang tentunya memiliki perbedaan
karekteristik tersendiri untuk setiap perusahaan. Demikian pula dengan manajemen proses
bisnis yang akan dibahas pada perusahaan manufaktur sub sektor rokok, yakni PT HM
Sampoerna Tbk.

Manajemen Proses Bisnis yang efektif dan efisien tentunya diharapakan dapat diterapkan PT
HM Sampoerna agar dapat menghasilkan nilai nilai kompetitif bagi perusahaan. Proses bisnis
yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang. Meskipun dalam penerapan
manajemen proses bisnis tidak selalu berjalan mulus. Adakalanya beberapa perusahaan
kurang memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang dimilikinya. Pihak
manajemen mungkin telah berhasil membuat prosedur yang ideal untuk menjalankan proses
bisnisnya, tapi pada kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari apa
yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu proses bisnis terjadi dapat
mengalami hambatan dan kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat diantisipasi
sebelumnya.

Analisis SWOT PT HM Sampoerna Tbk.

Visi dari perusahaan ini tercakup pada istilah “Falsafah Tiga Tangan” yang terdiri atas
perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat. Dengan visinya tersebut, PT
HM Sampoerna memiliki misi yaitu memeberdayakan karyawannya secara baik dan menjadi
bisnis rokok terkemuka serta memberikan kontribusi dalam menyejahterakan masyarakat
public melalui program sosialnya.

Analisis SWOT yang kita lakukan berguna untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan
di tengah pasar yang sangat kempetitif, diantaranya :

1) Strength (Kekuatan) adalah apa yang dilakukan perusahaan untuk berkembang menjadi lebih
baik, diantaranya :
a) Memiliki kualitas bahan baku yang bagus dan proses pengolahannya sangat tekontrol
sehingga memiliki cita rasa yang baik
b) Citra perusahaan yang baik karena kualitas yang diberikan serta pelayanan yang diberikan
memberikan efek baik kepada penggunanya
c) Memiliki nilai capital yang besar, karenanya perusahaan mampu menjangkau pasar yang
besar dan lebih dikenal oleh masyarakat luas.
2) Weakness (Kelemahan) yaitu apa saja yang berkemungkinan perusahaan berada di posisi
yang kurang menguntungkan, diantaranya :
a) Dengan kualitas yang diberikan PT HM Sampoerna, harga yang ditawarkan mahal sedangkan
competitor memberikan harga yang lebih rendah
b) Membutuhkan modal yang besar untuk menjangkau pasar dan memberikan program social
berkala
c) Beberapa produk seperti rokok kretek Mild kurang diminati oleh pasar internasional
3) Opportunity (Peluang)
a) Adanya trend pasar untuk rokok ‘Low Tar Nicotine’ di Indonesia
b) Memiliki peluang untuk memasarkan produk pada event yang ada di seluruh Indonesia
c) Masuknya Phillip Morris ke dalam mitra bisnis
4) Threats (Ancaman)
a) Banyanknya campaign anti rokok yang di sebarluaskan
b) Adanya regulasi PERDA mengenai anti rokok
c) Tingginya pajak rokok sehingga masyarkat harus mengeluarkan uang lebih banyak

Adapun pengelolaan bisnis dari pengolahan bahan baku hingga sampai ke customer
diantaranya :

Lahan Pertanian Cengkeh dan Tembakau

Pabrik Rokok :

- Tembakau disimpan selama 3 tahun


- Pemrosesan daun tembakau dan cengkeh yang telah disimpan
- Memproduksi rokok dari bahan baku yang telah siap
- Penegemasan rokok, yang menjadi langkah akhir sebelum
didistribusikan ke customer

Distributor
Distributor Besar Menegah dan Kecil

Konsumen
Penerapan Manajemen Proses Bisnis PT. HM Sampoerna Tbk.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa manajemen proses bisnis yang diterapkan


perusahaan sangat penting dan dapat mendorong efisiensi dan efektifitas suatu organisasi
bisnis dalam mencapai tujuan. Teori manajemen sistem relevan dengan manajemen proses
bisnis yang diterapkan oleh PT. HM Sampoerna Tbk. Hal tersebut dikarenakan berfokus
pada keterlibatan komponen internal perusahaan dalam menerapkan manajemen organisasi
yang baik sehingga dapat menghasilkan output terbaik yang nantinya akan dinikmati oleh
konsumen. Hal tersebut tercermin sebagaimana dijelaskan dalam Annual Report PT. HM
Sampoerna Tbk pada Tahun 2018.

Perseroan ini telah memegang posisi pemimpin pasar selama lebih dari 10 tahun di pasar
rokok Indonesia, dengan 33,0% pangsa pasar pada tahun 2018, dan telah menjadi bagian
penting industri tembakau Indonesia selama lebih dari seratus tahun dengan produk
legendaris Dji Sam Soe yang dikenal sebagai “Raja Kretek”. Hal tersebut tentunya tidak
terlepas dari penerapan manajemen terhadap kinerja keuangan dan sumber daya manusia
PT. HM Sampoerna Tbk yang baik. Sehingga dapat menghasilkan output atau produk yang
disenangi oleh konsumen.

Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktek global


terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 25.000 karyawan tetap di
Perseroan dan anak perusahaan. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra
Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau Jawa dan secara bersama-sama
mempekerjakan sekitar 39.200 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek
Tangan (“SKT”). Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 114 lokasi kantor
cabang zona, kantor penjualan dan pusat distribusi di seluruh pelosok Indonesia.

Implementasi tata kelola perusahaan yang baik pada sumber daya manusia ini membuat
perseroan ini menerima sejumlah penghargaan yang diterima pada tahun 2018. Salah satu
penghargaan yang didapat adalah penghargaan dari Top Employers Institute sebagai peraih
peringkat pertama Top Employer Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas pula dari komponen
internal perusahaan yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Hal
tersebut sebagaimana dijelaskan pula dalam evaluasi kinerja direksi pada annual report
tahun 2018. Direksi mengelola Sampoerna dengan strategi yang fokus serta memastikan
pelaksanaan strategi yang tepat. Sehingga pada tahun 2018 strategi Perseroan telah
memperkuat bisnis dengan menghasilkan penjualan sebesar 101,4 miliar unit dan terus
menempatkan Sampoerna sebagai pemimpin perusahaan rokok di Indonesia dengan pangsa
pasar 33,0%.

PT. HM Sampoerna juga menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan pendapatan
bersih mencapai Rp106,7 triliun dan laba bersih Rp13,5 triliun, atau masing-masing
meningkat 7,7% dan 6,8% dibandingkan tahun lalu. PT. HM Sampoerna tentunya
memandang sumber daya manusia sebagai bagian integral dalam organisasi yang akan
mendukung keberlanjutan korporasi jangka panjang serta memperoleh pengakuan
internasional, salah satunya penghargaan sebagai “The Top Employer Indonesia 2018” dari
Top Employers Institute. Dalam mengkaji kondisi pasar, tantangan dan peluang bisnis, serta
progres dari inisiatif-inistiatif strategis yang dilakukan, perusahaan mengadakan rapat
gabungan atau forum diskusi. Hal ini diupayakan agar memudahkan komponen internal
Sampoerna melaksanakan komunikasi yang transparan di lintas organisasi sehingga seluruh
karyawan terlibat dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik. Rapat
gabungan selain mengkaji terkait tantangan dan peluang, juga mengembangkan dan
memastikan strategi PT. HM Sampoerna dan inisiatif tersebut mampu mengatasi tantangan
serta merealisasikan peluang di pasar.
Struktur Dan Tata Kelola Organisasi PT HM Sampoerna Tbk
Struktur Organisasi terdiri atas
1. Komisaris yang kerjanya dibantu oleh komite audit dan sekretaris komisaris
2. Direktur utama yang dibawahi langsung oleh komisaris
3. Wakil Direktur Utama yang memiliki hubungan vertical dengan direktur utama
4. Kepala divisi yang terdiri atas
a) Kepala Satuan Pengawasan Intern
b) Direktur Pengelola Aset Saham
c) Direktur Pengelola Aset Kredit & Properti
d) Direktur Hukum dan Sumber Daya Manusia
e) Direktur Keuangan & Dukungan Kinerja
f) Direktur Sistem Prosedur
Setiap kepala divisi ini membawahi bidang yang menjadi tanggung jawabnya sehingga PT
HM Sampoerna memiliki alur dan hubungan yang jelas bagi para Sumber Daya Manusianya
untuk berkomunikasi. Komunikasi dan structural yang jelas sangat membantu perusahaan
untuk berkembang lebih baik dan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman.
Tata Kelola Dan Struktur Perusahaan

Kami juga teguh menjalankan program tata kelola perusahaan yang baik dan ditujukan untuk
melindungi seluruh pemangku kepentingan Sampoerna. Komitmen tersebut kami wujudkan
dengan mengembangkan dan menjaga standar kepatuhan, perilaku tanggung jawab dan
integritas yang tertinggi di seluruh lapisan organisasi Sampoerna.Sampoerna menetapkan
standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan
berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi PMI, termasuk
Sampoerna, dikomunikasikan kepada seluruh karyawan Sampoerna. Program pelatihan
diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan diawasi dengan seksama

Anda mungkin juga menyukai