Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG PENYAKIT ASMA BRONKIAL

Dosen Pengampuh :
Dr. Darwis, S.Kp.,M.Kes

Disusun Oleh :
Shela Ramadania
P05170020071

JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2022


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT ASMA BRONKIAL

Topik : Asma Bronkial


Sub pokok bahasan : Penyakit Asma Bronkial
Sasaran : Remaja
Target : Tercapainya Pemahaman Masyarakat Tentang
Penyakit Asma Bronkial
Hari / Tanggal : Selasa, 26 April 2022
Waktu : 08.00- selesai
Tempat : Ruang Kelas Promosi Kesehatan
Penyuluh : Shela Ramadania

A. LATAR BELAKANG
Asma Bronkial adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran
nafas yang menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang
ditandai dengan gejala episoodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa
berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel
baik dengan atau tanpa pengobatan. Asma bersifat fluktuatif (hilang timbul) artinya
dapat tenang tanpa gejala tidak mengganggu aktivitas tetapi dapat eksaserbasi dengan
gejala ringan sampai berat bahkan dapat menimbulkan kematian (Nugroho, T & Putri,
T, B, 2016).

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan remaja dapat
mengerti tentang penyakit Asma Bronkial

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Asma Bronkial masyarakat dapat :
1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Apa itu Asma Bronkial
2. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Faktor risiko Asma Bronkial
3. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Penyebab Asma Bronkial
4. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Gejala Asma Bronkial
5. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Komplikasi Asma Bronkial
6. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Jenis-jenis Asma Bronkial
7. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai Diagnosis Asma Bronkial
8. Memberi informasi kepada masyarakat mengeni Pengobatan Asma Bronkial
9. Memberi informasi kepada masyarakat mengeni Pencegahan Asma Bronkial
10. Sumber Pustaka

D. MATERI
Terlampir

E. SASARAN
Remaja

F. METODE
 Ceramah
 Tanya Jawab ( Diskusi )

G. MEDIA
Poster

H. PROSES PELAKSANAAN PROSES PELAKSANAAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan

1 3 menit Pembukaan:
 Menyambut salam dan mendengarkan
 Memperkenalkan diri
 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
 Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.
 Mendengarkan
 Menyebutkan materi penyuluhan
yang akan diberi kan
2 15 Pelaksanaan :
menit  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang pengertian
 Mendengarkan dan memperhatikan
Asma Bronkial
 Mendengarkan dan memperhatikan.
 Menjelaskan tentang faktor risiko
 Mendengarkan dan memperhatikan
Asma Bronkial
 Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang penyebab
 Mendengarkan dan memperhatikan
Asma Bronkial
 Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang gejala Asma
Bronkial
 Menjelaskan tentang komplikasi
Asma Bronkial
 Menjelaskan tentang jenis-jenis
Asma Bronkial
 Menjelaskan tentang diagnosis Asma
Bronkial
 Menjelaskan tentang pengobatan
Asma Bronkial
 Menjelaskan tentang pencegahan
Asma Bronkial
3 7 menit Evaluasi :
 Menjawab & menjelaskan pertanyaan
 Menanyakan pada seseorang tentang
materi yang diberikan dan
reinforcement kepada seorang bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
4 2 menit Teriminasi :
 Mendengarkan dan membalas salam
 Mengucapkan terimakasih kepada
orang-orang yang sudah hadir
 Mengucapkan salam

I. EVALUASI
Diharapkan setelah dilaksanakannya penyuluhan ini remaja mampu memahami,tentang
Penyakit Asma Bronkial yaitu, mengenai Apa itu Asma Bronkial, Faktor risiko Asma
Bronkial, Penyebab Asma Bronkial, Gejala Asma Bronkial, Komplikasi Asma
Bronkial, Jenis-Jenis Asma Bronkial, Diagnosis Asma Bronkial, Pengobatan Asma
Bronkial, Pencegahan Asma Bronkial.

J. TEORI

ASMA BRONCHIAL

1. Pengertian
Asma bronkial adalah penyakit saluran napas kronis yang menyerang berbagai
usia dan biasanya dimulai sejak masa kanak-kanak. Penyebab penyakit asma
ini adalah suatu reaksi alergi yang kompleks dan menyebabkan respons
berlebihan dari saluran pernapasan, utamanya bronkus.
Asma diklasifikasikan menjadi 4 golongan berdasarkan tingkat keparahannya
1) Asma intermiten. Asma ini ditandai dengan gejala kurang dari 1 kali per
minggu dan gejala malam kurang dari 2 kali per bulan, fungsi paru normal.
2) Asma persisten ringan. Asma ini ditandai dengan gejala lebih dari 1 kali
per minggu dan gejala malam kurang dari 1 kali per bulan, fungsi paru
normal.
3) Asma persisten sedang. Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang hari
dan gejala malam lebih dari 1 kali per minggu, fungsi paru mulai menurun.
4) Asma persisten berat. Asma ini ditandai dengan gejala sepanjang hari dan
lebih parah pada malam hari, fungsi paru menurun cukup drastis.

2. Faktor Risiko
1) Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (tidak dapat diubah) ada
riwayat atopi pada penderita atau keluarganya, hipersensitif saluran
napas, jenis kelamin, ras atau etnik.
2) Faktor risiko yang dapat diubah
Faktor lingkungan meliputi:
1. Bahan-bahan di dalam ruangan : tungau, debu rumah,
binatang, kecoa.
2. Bahan-bahan di luar ruangan : tepung sari bunga, jamur
3. Makanan-makanan tertentu: Seperti ikan laut, udang, kedelai,
telur, susu, minuman bersoda, serta makanan yang
mengandung bahan pengawet, penyedap dan pewarna
makanan.
4. Obat-obatan tertentu seperti aspirin, antibiotic, steroid.
5. Parfum dan bau-bauan yang merangsang.
6. Ekspresi emosi yang berlebihan.
7. Asap rokok
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan.
9. Infeksi saluran napas.
10. Asma kambuh ketika melakukan aktivitas fisik tertentu
11. Perubahan cuaca.

3. Penyebab
Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab alias pemicu asma, antara
lain:
• Perokok aktif dan perokok pasif.
• Infeksi saluran pernapasan atas (seperti pilek, flu, atau
pneumonia).
• Alergi terhadap makanan, serbuk sari, jamur, tungau debu, dan
bulu hewan peliharaan.
• Paparan zat-zat di udara (seperti polusi udara, asap kimia, atau
racun).
• Faktor cuaca (seperti cuaca dingin, berangin, dan panas yang
didukung dengan kualitas udara yang buruk dan perubahan
suhu secara drastis).
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti aspirin, NSAID,
dan beta-blocker)
• Makanan atau minuman yang mengandung pengawet (seperti
MSG).
• Mengalami stres dan kecemasan berat.
• Bernyanyi, tertawa, atau menangis yang terlalu berlebihan.
• Parfum dan wewangian.
• Memiliki riwayat penyakit refluks asam lambung (GERD).

4. Gejala.
Beberapa ciri-ciri dan gejala khas dari penyakit asma adalah:
• Batuk, Batuk merupakan gejala yang umum pada penyakit
saluran napas, termasuk asma.
• Mengi, Suara mengi atau ngik ngik yang terdengar tanpa atau
menggunakan stetoskop merupakan salah satu gejala asma
yang paling dominan. Suara mengi ini terjadi karena adanya
penyempitan saluran napas.
• Dada sesak, Penyempitan saluran napas tersebut dapat
menyebabkan sensasi yang tidak enak seperti dada yang diikat
oleh tali yang erat.
• Sesak napas, Penyempitan saluran napas yang terjadi pada
asma menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas.

Selain empat yang paling umum di atas, gejala lain yang mungkin saja muncul
karena asma, antara lain:

• Badan lemas, lesu, dan tidak bertenag


• Suara sengau
• Menghela napas terus-terusan
• Rasa gelisah yang tidak biasa

 Mengenali tingkat keparahan asma


Tidak hanya mengetahui gejala, penting juga untuk memahami tingkat
keparahan dari asma bronkial yang Anda derita. Pasalnya, kekambuhan
asma biasanya tergantung seberapa parah kondisi yang Anda miliki.
Berikut adalah tingkat-tingkat keparahan asma:
• Intermiten
• Persisten ringan
• Persisten sedang
• Persisten berat

5. Komplikasi
Berikut beberapa komplikasi asma yang mungkin bisa terjadi:
1) Pneumonia (infeksi paru-paru)
2) Rusaknya paru-paru sebagian atau keseluruhan
3) Kegagalan pernapasan, di mana kadar oksigen dalam darah menjadi
sangat rendah, atau kadar karbon dioksida menjadi sangat tinggi
4) Status asmatikus (serangan asma berat yang tidak merespon
pengobatan)

7. Jenis Jenis Asma


Tergantung faktor pemicunya, asma biasanya dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu:
1. Asma olahraga
2. Asma nokturnal (kambuh hanya di malam hari)
3. Asma karena pekerjaan tertentu
4. Asma batuk
5. Asma alergi

8. Diagnosis
Asma hanya bisa didiagnosis oleh dokter. Dokter akan menanyakan riwayat
kesehatan Anda (termasuk jenis dan frekuensi gejala), riwayat medis keluarga,
serta menjalani pemeriksaan fisik dan tes fungsi paru-paru. Selama
pemeriksaan fisik, dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari
tanda-tanda penyakit pernapasan atau alergi. Dokter kemudian akan
menggunakan tes spirometri untuk memeriksa cara kerja paru-paru Anda. Tes
ini mengukur seberapa cepat dan banyak udara yang dapat Anda hirup serta
embuskan.
Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan sejumlah tes lain, seperti:
 Tes alergi untuk mengetahui alergen yang mempengaruhi Anda, jika
ada.
 Tes bronkus untuk mengukur sensitivitas saluran pernapasan Anda.
 Tes untuk menunjukkan apakah Anda memiliki kondisi lain dengan
gejala yang sama seperti asma (misalnya refluks asam lambung,
kelainan pita suara, atau sleep apnea)
 Rontgen dada atau EKG (elektrokardiogram). Tes ini akan membantu
mengetahui apakah benda asing atau penyakit lainnya menyebabkan
gejala Anda.

9. Pengobatan
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang diberikan hanya
bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuh. Pengobatan asma
harus dibicarakan antara Anda dengan dokter. Hal ini dilakukan guna
mendapatkan hasil pengobatan yang efektif dan maksimal.
Berikut adalah pilihan pengobatan yang diberikan oleh dokter:
1. Obat kontrol jangka panjang
Apabila kondisi yang dialami termasuk kronis atau persisten ringan
hingga berat, pengobatan yang cocok untuk Anda adalah terapi jangka
panjang. Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan
keparahan gejala, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan.
2. Obat kontrol jangka pendek
Pengobatan jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan
akut dengan segera saat kejadian. Fungsi obat ini adalah membantu
meringankan gejala yang baru muncul dan kambuh sewaktu-waktu.
Namun, obat ini tidak boleh diminum lebih dari 2 minggu

10. Pencegahan
Meski tak bisa disembuhkan, serangan penyakit ini dapat Anda cegah supaya
tidak kambuh. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
kambuhnya asma, di antaranya:
 Buat rencana aksi asma
Setiap pasien dengan kondisi ini dianjurkan untuk menentukan rencana
perawatan bersama dokter dan tim kesehatan lainnya. Ini disebut
rencana aksi asma. Dokter akan membantu dalam menentukan jenis
obat dan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Pastikan Anda
mengikuti rancangan perawatan tersebut supaya kambuhnya gejala
dapat dicegah.
 Menghindari faktor pemicunya
Seseorang akan mengalami serangan gejala bila terpapar pemicunya.
Maka dari itu, kenali hal-hal apa saja yang dapat memicu kekambuhan
gejala Anda. Beberapa faktor pemicu yang paling umum adalah
paparan zat iritan dari asap rokok, polusi udara, bahan kimia dalam
produk rumah tangga hingga bulu binatang dan serbuk sari.
 Rutin cek fungsi paru-paru
Rutin mengecek fungsi paru-paru dengan peak flow meter juga bisa
jadi cara mencegah kekambuhan serangan. Peak flow meter membantu
mengukur jumlah aliran udara dalam napas penderita sehingga akan
memudahkan penanganan sebelum gejalanya memburuk. Di sisi lain
ini alat ini pun dapat membantu mengenali pemicunya sehingga
penderita dapat menghindarinya.
 Minum obat sesuai yang dianjurkan dokter
Ketika gejala penyakit asma muncul, segera minum obat yang
dianjurkan dokter dan hentikan aktivitas yang memicu kekambuhan
gejala. Bila gejala yang Anda alami tidak juga membaik, jangan ragu
untuk segera periksa ke dokter. Jangan menghentikan pengobatan
tanpa sepengetahuan dokter meski Anda merasa sudah lebih baik.
 Vaksin flu
Gejala dapat kambuh dipicu oleh batuk berkepanjangan akibat flu.
Maka itu, tidak ada salahnya untuk melakukan vaksin flu. Namun
pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter
K. Evaluasi

Pertanyaan dan Jawaban.

1) Apakah bronkitis asma dengan asma bronkial itu sama?


 Asma bronchiale adalah istilah lengkap untuk asma. Hal ini berbeda
dengan bronkhitis asma (asthmatic bronchitis). Berikut kami berikan
penjabarannya:
 Asma adalah suatu penyakit atopik, ditandai dengan peradangan di
saluran pernapasan terbawah yang menyebabkan otot halus
disekitarnya mengetat dan dinding saluran napas membengkak, hingga
membuat jalan napas menyempit. Kondisi ini terjadi karena gabungan
dari faktor genetik dan lingkungan. Gejala yang muncul khasnya
berupa sesak, mengi, dan batuk-batuk yang sifatnya kambuhan.
Seringnya, gejala asma akan kambuh karena beragam pencetus, yakni:
1. Kontak dengan dingin, alergen, asap, dan substansi udara
tertentu, seperti serbuk sari, tungau debu, bulu hewan.
2. Infeksi saluran pernapasan
3. Konsumsi beberapa jenis makanan dan obat tertentu
4. Stres psikis dan kelelahan fisik
5. Refluks asam lambung, dan sebagainya
 Bronkhitis adalah suatu kondisi dimana brokhus (saluran penghubung
antara trakea dan bronkhiolus) meradang. Bronkhitis bisa terjadi secara
akut maupun kronis. Bronkhitis akut gejalanya bisa sangat mirip
dengan asma, yakni memicu sesak, batuk, mengi, namun seringnya
disertai juga dengan demam, tenggorokan berdahak, berkeringat
berlebih, nyeri dada, dan beragam sensasi tidak nyaman lainnya.
Pencetus bronkhitis akut utamanya adalah infeksi, seperti karena virus
atau bakteri. Adapun bronkhitis kronis gejalanya seringkali tidak khas,
dan lebih umum disebabkan oleh paparan jangka panjang dari asap
rokok, debu, dan asap kimia lainnya.
 Bronkhitis asma adalah sebutan jika seseorang mengalami asma dan
bronkhitis akut secara bersamaan.

Bisa Anda lihat dari penjelasan kami, bahwa asma dan bronkhitis asma, meski
gejalanya bisa serupa, sesungguhnya merupakan 2 penyakit yang berbeda.
Penanganan atas kedua kondisi ini pun bisa berbeda juga, tergantung
pencetusnya, keparahan gejalanya, dan kondisi kesehatan penderita secara
umum.

2) Makanan apa yang baik untuk seorang penderita asma ?


 Berikut makan-makann yang baik utuk penderita asma
1. Makan banyak buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan
tersebut adalah sumber antioksidan yang baik seperti karotin dan
vitamin C dan E, yang bisa membantu mengurangi
pembengkakan paru-paru dan iritasi (peradangan) yang
disebabkan bahan kimia yang merusak sel yang dikenal sebagai
radikal bebas.
2. Ambil vitamin D. Orang-orang yang memiliki asma parah bisa
memiliki tingkat vitamin D yang rendah. Susu, telur dan ikan
seperti salmon, semuanya mengandung vitamin D. Bahkan
menghabiskan beberapa menit diluar yang terkena matahari bisa
meningkatkan tingkat vitamin D.
3. Hindari sulfit. Sulfit bisa memicu gejala asma pada beberapa
orang. Digunakan sebagai pengawet, sulfit bisa menemukan
dalam wine, buah-buahan kering, acar, udang beku dan segar dan
beberapa makanan lain.
4. Hindari makanan yang memicu alergi. Memiliki asma itu
meningkatkan resiko memiliki alegi makanan. Dan reaksi alergi
makanan bisa menyebabkan gejala asma. Beberapa orang,
berolahraga setelah makan makanan yang menyebabkan alergi
bisa menyebabkan gejala asma.
5. Makan untuk menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan berat
badan bisa memperparah asma. Bahkan kehilangan sakit berat
badan bisa meningkatkan gejalamu. Belajar bagaimana untuk
makan dengan baik untuk menjaga berat badan yang sehat untuk
jangka waktu yang panjang.
6. Bisa juga dengan memakan makanan yang sedikit garam
(sodium) dan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3
(minyak bisa ditemukan di ikan berair dingin dan beberapa
kacang-kacangan dan biji-bijian. Dapat mengurangi gejala asma.

3) Sebutkan Jenis obat Asma Jangka Panjang !

1) Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat asma jangka panjang yang dianggap paling
efektif untuk mengontrol gejala dan mengurangi frekuensi munculnya
serangan asma.
2) Agonis beta kerja lambat (long-acting beta-agonist)
Agonis beta kerja lambat adalah obat bronkodilator yang dapat mencegah
munculnya gejala asma dengan cara menjaga saluran pernapas tetap
terbuka, setidaknya selama 12 jam.
3) Leukotrien (leukotriene modifiers)
Obat asma ini mampu mengurangi frekuensi munculnya gejala asma
dengan cara menghambat kinerja leukotrien, yaitu senyawa kimia di dalam
sistem imun tubuh yang dapat menimbulkan peradangan dan penyempitan
saluran pernapasan.

4) Sebutkan Jenis obat Asma jangka pendek !


1) Agonis beta kerja cepat (short-acting beta-agonist)
Seperti agonis beta yang digunakan dalam jangka panjang, agonis beta
kerja cepat juga termasuk ke dalam golongan obat bronkodilator
2) Ipratropium
Ipratropium adalah obat yang sering diresepkan untuk penderita bronkitis
kronis dan emfisema. Namun, obat ini juga dapat digunakan untuk
meredakan gejala serangan asma.
3) Kortikosteroid
Selain mengurangi frekuensi munculnya serangan asma, obat
kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mengobati asma yang sedang
kambuh dengan cepat.

5) Kapan Asma dikatakan terkontrol?


 Asma dikatakan terkontrol jika memiliki enam kriteria, yaitu;
1. Tidak mengalami atau jarang mengalami gejala asma (maksimal
2 kali seminggu).
2. Tidak pernah terbangun pada malam hari karena asma
3. Tidak pernah atau jarang menggunakan obat pelega.
4. Dapat melakukan aktivitas dan latihan secara normal.
5. Hasil tes fungsi paru-paru (PEF-FEV) normal atau mendekati
normal.
6. Tidak pernah atau jarang mengalami serangan asma. Indikator
tersebut dikembangkan oleh Global Initative for Asthma (GINA).

L. SUMBER PUSTAKA
https://aido.id/diseases/asma-bronkial/detail
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-paru-kronik-dan-
gangguan-imunologi/asma-bronkial-faq#:~:text=Suatu%20kelainan%20berupa
%20inflamasi%20(peradangan,terutama%20%2Cmalam%20atau%20dini%20hari.
https://hellosehat.com/pernapasan/asma/pengertian-asma/

MEDIA POSTER

Anda mungkin juga menyukai