Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

ASMA BRONKHIAL

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Promosi
Kesehatan yang diampu oleh Ns.Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Rakhmat Susilo, S.Kep., M.Kep

Oleh:
FEBRY KURNIAWAN

1911010049

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASMA BRONKHIAL

Topik : Asma
Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan asma
Sasaran : Anak Tn.D
Tempat : Desa Gengtasari RT10/RW04, Rumah Tn.D
Hari/tanggal : Jumat, 18 Juni 2021
Waktu : 6 menit
Penyuluh : Febry Kurniawan

I. Analisa Data

A. Kebutuhan peserta didik

Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan
reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh. Yang salah satu
anggota keluarganya mengalami asma bronkhial, hal itulah yang kemungkinan menjadi
penyebab terjadinya kejadian asma bronkhial, maka dari itu perlu diadakan penyuluhan
yang penyuluhan itu berfungsi untuk memberi pengetahuan kepada anggota keluarga
terutama anak Tn.D yang belum mengetahui hal tentang asma bronkhial.

B. Karakteristik peserta didik

Anak dari Tn.D sekarang sedang bersekolah di bangku sekolah menengah pertama
kelas 8

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 6 menit diharapkan dapat mengetahui tentang


penyakit asma bronkhiale

III. Tujuan Intruksional Khusus

dilakukan penyuluhan kesehatan selama 6 menit diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale


2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma

4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma

IV. Materi (Terlampir)

1. Menjelaskan pengertian asma bronkhial

2. Menyebutkan penyebab asma bronkhial

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma

4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma

V. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

VI. Media dan Alat Pembelajaran

a. Lembar balik

b. Kertas

c. Pensil/Bolpoin

VII. Kegiatan

Kegiatan
Peserta
NO TAHAP KEGIATAN

1. Pembukaan  Perkenalan Mendengarkan


 Menjelaskan tujuan
( 1 menit ) Berkenalan
 Kontrak waktu
 Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan
yang dimiliki tentang penyakit asma
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi tentang penyakit asma Mendengarkan
( 3 menit ) bronkhiale dan
1. Pengertian asma memperhatikan
2. Penyebab asma
3. Tanda dan gejala penyakit asma
4. Pencegahan penyakit asma
 memperhatikan penjelasan tentang
penyakit asma bronkhial
 menanyakan tentang hal-hal yang belum
jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi Menjawab
 Mengevalusi tentang materi yang telah pertanyaan
( 2 menit)
diberikan
 Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan salam

VIII. Evaluasi

Metode evaluasi yang digunakan adalah memberi pertanyaan

1. Jelaskan pengertian asma bronkhiale ?

2. Sebutkan penyebab asma bronkhiale ?

3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit asma ?

4. Jelaskan pencegahan penyakit asma ?

IX. Refrensi

Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer. Jakarta: Hipokrates.

Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.

ASMA BRONKHIAL
A. Pengertian
Asma Bronkhial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa peningkatan
reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang menyeluruh.

Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa disembuhkan,
bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol tetapi bisa tiba-
tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua
usia mulai dari bayi sampai manula.

B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
asma.
1. Faktor predisposisi

a. Genetik

Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui


bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi
biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena
adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial
jika terpapar dengan faktor pencetus.

2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.

Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan
polusi.

2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.

Seperti : makanan dan obat-obatan.

3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.

seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.


b. Perubahan cuaca.

Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan
asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim
hujan, musim kemarau, musim bunga.

c. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga
bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang
timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan
emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena
jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja.

Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.

e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.

Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan
serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan
tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan
inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup
istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-
batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang
disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya
buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik,
dapat memudahkan terjadinya asma.

C. Tanda dan Gejala


1. Sesak nafas
2. Nafas bunyi (ngik-ngik)
3. Lesu atau kurang sehat
4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
5. Berkeringat
6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin  pucat (kebiru-biruan).

D. Pencegahan asma
1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan
lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya adalah
faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor fisik seperti
perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa
mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara
dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama menyebabkan
peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat kimia, dan asap
rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor
pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
a. Berikan makanan dan minum yang bergizi
b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
c. Minum cukup
d. Hindari merokok

Anda mungkin juga menyukai