Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONKIAL

Oleh :

SHERLI AMELIA OKTA FIRDAUS

19037140050

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN


ASMA BRONKIAL

Pokok Bahasan : Asma Bronkial

Sasaran                    : Klien dan Keluarga

Pemberi Materi       : Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Bondowoso

Hari, Tanggal      : ,juni 2022

Waktu                 : 15.00 — Selesai

Tempat             : Rumah Klien dan Keluarga

I. Analisis Situasi

1.1     Peserta diskusi :Klien dan Keluarga

1.2     Ruangan Diskusi :Di rumah Keluarga Binaan

1.3     Pemberi Materi :Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas

Bondowoso

II.   Tujuan

2.1    Tujuan Umum :

Setelah mengikuti diskusi tentang Asma Bronkial diharapkan keluarga dapat

mengerti dan menjelaskan tentang Asma Bronkial dengan benar.

2.2    Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti diskusi tentang Asma Bronkial, diharapkan keluarga dapat

a. Menjelaskan Definisi Asma Bronkial


b. Menjelaskan Etiologi Asma Bronkial

c. Menjelaskan Klasifikasi Asma Bronkial

d. Menjelaskan Manifestasi Klinis Asma Bronkial

e. Menjelaskan Komplikasi Asma Bronkial

f. Menjelaskan Pencegahan Asma Bronkial

III. Materi

3.1 Definisi pengertian Asma Bronkial

3.2 Etiologi Diabetes Asma Bronkial

3.3 Klasifikasi Asma Bronkial

3.4 Manifestasi Klinis Asma Bronkial

3.5 Komplikasi Asma Bronkial

3.6 Pencegahan Asma Bronkial

IV.  Metode dan Media

4.1 Metode : Ceramah

4.2 Media : Leaflet

V.   Kegiatan Diskusi

No TAHAP KEGIATAN KEGIATAN WAKTU


KEGIATAN FASILITATOR PESERTA

1. Pembukaan / -  Salam -Menjawab salam 5 menit


pendahuluan -  Memperkenalkan diri - Mendengarkan
-   Kontrak waktu -  Menyimak
-  Mengkondisikan peserta -      Peserta
untuk berkonsentrasi menyampaikan
pendapatnya

2. Pelaksanaan / Menjelaskan meteri tentang - Mendengarkan 15 menit


penyajian

1. Definisi Asma - Menyimak


Bronkial
2. Klasifikasi Asma - Menanyakan
Bronkial
3. Etiologi Asma
Bronkia
4. Manifestasi
Asma Bronkial
5. Komplikasi
Asma Bronkial
6. Pencegahan
Asma Bronkial

3. Evaluasi/ - Menyimpulkan - Menyimpulkan 10 menit


penutup
- Menjawab pertanyaan - Memberi
pertanyaan
- Memberi salam
- Menjawab salam

VI.  Kriteria Evaluasi

6.1  Evaluasi Struktur

a. Kesiapan materi

b. Kesiapan SAP

c. Kesiapan media : leaflet

d. Peserta hadir di tempat diskusi

e. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di rumah klien dan keluarga

6.2    Evaluasi Proses

a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan

b. Peserta antusias terhadap materi diskusi yang ditandai dengan peserta

menyampaikan pendapatnya.

c. Suasana menyenangkan
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diskusi sebelum diskusi

selesai

6.3   Evaluasi Hasil

a. Peserta dapat mengulangi materi yang telah diberikan

b. Peserta dapat memahami tentang Asma Bronkial

Daftar Pustaka

Nurarif, Amin Huda. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan

Diagnosa, Nanda, Nic, Noc dalam berbagai kasus. Jogjakarta :

Mediaction

Wijaya, Saferi A dan Putri, Mariza Y. 2013 Keperawatan Medikal Bedah

Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta. Nuha Medika


MATERI PENYULUHAN

ASMA BRONKIAL

A DEFINISI

Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan

karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan

peradangan; penyempitan ini bersifat berulang namun reversible, dan diantara

episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih

normal (Nurarif Huda, 2016)

B Etiologi

Menurut Wijaya dan Putri (2013). Etiologi asama dapat di bagi atas :

1. Asma ekstrinsik/alergi

Asma yang disebabkan oleh elergen yangdiketahui masanya sudah

terdapat semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein, serbuk sari, bulu

halus, binatang dan debu.

2. instrinsik/idopatik

Asma yang tidak ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya

faktor-faktor non spesifik seperti : flu, latihan fisik atau emosi sering memicu

serangan asma. Asma ini sering muncul/timbul sesudah usia 40 tahun setelah

menderita Infeksi sinus/cabang trakeobronchial.

3. Asma campuran
Asma yang terjadi/timbul karena adanya komponen ekstrinsik dan

instrinsik.

1. Macam-macam faktor pencetus

a. Alergen

Faktor alergi dianggap mempunyai peranan pada sebagai penderita

dengan asma disamping itu hiperaktivitas saluran nafas juga merupakan faktor

yang penting bla tingkat hiperaktivitas bronkus tinggi diperlukan jumlah alergen

yang sedikit dan sebaliknya untuk menimbulkan serangan asma.

b. Infeksi

Biasanya virus penyebabnya respiratory synchyhal virus (RSV) dan virus

para influenza.

c. Iritas

Hairspray, minyak wangi, asap rokok, bau asam dari cat dan polutan

udara air dingin dan udara dingin.

d. ISPA

e. Reflek gastroesopagus

Iritasi trakeobronkeal karena isi lambung dapat memperberat penyakit

asma.

f. Psikologis
C Klasifikasi

Menurut Naga Sholeh, (2013). Asma bronkial dibagi menjadi:

1. Asma Bronkial Ekstrinsik

Asma bronkial ekstrinsik ini biasanya terjadi pada usia muda, dan lebih

sering terjadi pada anak kecil. Gejala awal pada penyakit ini biasanya berupa

ekzema. Hal ini ditandai dengan serangan bersin-bersin dan ingus yang encer.

Ekzema dapat timbul pada penderita yang pada dasarnya peka terhadap alergen,

yaitu bahan-bahan yang terdapat di dalam udara. Keadaan ini disebut atopi.

Alergen yang telah lama dikenal ialah sari bunga, bakteri, polusi dan lain-lain.

Walaupun begitu, bulu kucing dan debu rumah dapat juga menjadi suatu alergen

yang pada anak-anak.

2. Asma Bronkial Intrinsik

Penyakit asma bronkial ini biasanya timbul pada usia yang lebih lanjut.

Hampir sepanjang hidup penderita ini tidak kita temukan suatu faktor alergi

yang menjadi penyebabnya, tetapi ditemukan kepekaan yang berlebihan dari

bronkus terhadap sejumlah stimulus nonalergi, misalnya infeksi virus atau

bakteri dari bronkus. Terkadang, kegiatan jasmani seperti menghirup udara

dingin juga dapat menjadi penyebab dari penyakit ini. Asma bronkial cenderung

lebih lama berlangsung dibanding dengan bentuk ekstrinsik pada anak muda.

Tipe penyakit ini memang cenderung lama, bahkan bisa sampai terjadi dyspnea

yang menetap dan sertai dengan mengi. Akan tetapi, pada kondisi ini tidak
terdapat faktor atopi, sebagaimana kondisi tipe penyakit asma bronkial yang

ekstrinsik.

D Manifestasi Klinis

Pada penderita Asma biasanya ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut:

1. Batuk (disertai lendir atau tidak) biasanya terjadi batuk kering pada awalnya

dan diikuti dengan batuk yang lebih kuat dengan produksi spunum yang

berlebih

2. Sesak nafas (dispnea) yang lebih sering menyerang pada malam hari dan

di pagi hari nafas dangkal dan berubah,

3. Klien tampak gelisah

4. Terdapat suara nafas tambahan (wheezing) schingen mengakibatkan

obstruksi jalan nafas yang memburuk yang dapat menimbulkan dispnea

dan peningkatan tekanan nadi yang cepat. Menurut (Umara A.F dkk,

2021)

E Komplikasi

Menurut Wijaya dan Putri, (2013). Komplikasi yang mungkin timbul adalah:

1. Pneumothorak

2. Pneumomediastinum dan emfisema sub kutis

3. Atelektasis

4. Aspirasi
5. Kegagalan jantung/gangguan irama jantung

6. Sumbatan saluran nafas yang meluas/ gagal nafas

7. Asidosis

F PECEGAHAN

1. Berhenti merokok

2. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang

mengiritasi seperti parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian

3. Jangan memelihara hewan seperti anjing dan kucing

4. Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain

penutup yang terbuat dari bahan sintesis

5. Usahakan tidak memakai karpet di dalam rumah/kamar tidur

6. Jemur dan tepuk-tepuk kasur secara rutin

Anda mungkin juga menyukai