Oleh :
19037140050
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
I. Analisis Situasi
Bondowoso
II. Tujuan
III. Materi
V. Kegiatan Diskusi
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
menyampaikan pendapatnya.
c. Suasana menyenangkan
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diskusi sebelum diskusi
selesai
6.3 Evaluasi Hasil
Daftar Pustaka
Mediaction
ASMA BRONKIAL
A DEFINISI
B Etiologi
Menurut Wijaya dan Putri (2013). Etiologi asama dapat di bagi atas :
1. Asma ekstrinsik/alergi
terdapat semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein, serbuk sari, bulu
2. instrinsik/idopatik
Asma yang tidak ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya
faktor-faktor non spesifik seperti : flu, latihan fisik atau emosi sering memicu
serangan asma. Asma ini sering muncul/timbul sesudah usia 40 tahun setelah
3. Asma campuran
Asma yang terjadi/timbul karena adanya komponen ekstrinsik dan
instrinsik.
a. Alergen
dengan asma disamping itu hiperaktivitas saluran nafas juga merupakan faktor
yang penting bla tingkat hiperaktivitas bronkus tinggi diperlukan jumlah alergen
b. Infeksi
para influenza.
c. Iritas
Hairspray, minyak wangi, asap rokok, bau asam dari cat dan polutan
d. ISPA
e. Reflek gastroesopagus
asma.
f. Psikologis
C Klasifikasi
Asma bronkial ekstrinsik ini biasanya terjadi pada usia muda, dan lebih
sering terjadi pada anak kecil. Gejala awal pada penyakit ini biasanya berupa
ekzema. Hal ini ditandai dengan serangan bersin-bersin dan ingus yang encer.
Ekzema dapat timbul pada penderita yang pada dasarnya peka terhadap alergen,
yaitu bahan-bahan yang terdapat di dalam udara. Keadaan ini disebut atopi.
Alergen yang telah lama dikenal ialah sari bunga, bakteri, polusi dan lain-lain.
Walaupun begitu, bulu kucing dan debu rumah dapat juga menjadi suatu alergen
Penyakit asma bronkial ini biasanya timbul pada usia yang lebih lanjut.
Hampir sepanjang hidup penderita ini tidak kita temukan suatu faktor alergi
dingin juga dapat menjadi penyebab dari penyakit ini. Asma bronkial cenderung
lebih lama berlangsung dibanding dengan bentuk ekstrinsik pada anak muda.
Tipe penyakit ini memang cenderung lama, bahkan bisa sampai terjadi dyspnea
yang menetap dan sertai dengan mengi. Akan tetapi, pada kondisi ini tidak
terdapat faktor atopi, sebagaimana kondisi tipe penyakit asma bronkial yang
ekstrinsik.
D Manifestasi Klinis
Pada penderita Asma biasanya ditemukan tanda dan gejala sebagai berikut:
1. Batuk (disertai lendir atau tidak) biasanya terjadi batuk kering pada awalnya
dan diikuti dengan batuk yang lebih kuat dengan produksi spunum yang
berlebih
2. Sesak nafas (dispnea) yang lebih sering menyerang pada malam hari dan
dan peningkatan tekanan nadi yang cepat. Menurut (Umara A.F dkk,
2021)
E Komplikasi
Menurut Wijaya dan Putri, (2013). Komplikasi yang mungkin timbul adalah:
1. Pneumothorak
3. Atelektasis
4. Aspirasi
5. Kegagalan jantung/gangguan irama jantung
7. Asidosis
F PECEGAHAN
1. Berhenti merokok
4. Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain