Anda di halaman 1dari 5

BERKAS PENYULUHAN

TEMA PENYULUHAN: ASMA

Disusun oleh:

DIVA DE LAURA, S.Kep., Ners


NIP. 19940516 201712 2 001

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA BARAT

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB PADANG

2021
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH SUMATERA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II B PADANG
Alamat : Jl. By pass Anak Air Kota Padang 25171
email : padangrutan@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Asma


Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi Asma
2. Etiologi Asma
3. Tanda dan Gejala Asma
4. Patofisiologi Asma
5. Penatalaksanaan Asma
Sasaran : Pasien dengan Asma
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
Hari/ Tanggal : Jumat, 08 Oktober 2021
Tempat : Klinik Rutan Padang

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan tentang asma.
2. Tujuan khusus instruksional
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian asma
b. Mengetahui penyebab asma
c. Memahami tanda dan gejala asma
d. Memahami patofisiologi asma
e. Memahami penatalaksanaan asma

B. Garis besar materi


Pada sub penyuluhan ini akan dibahas tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan asma yang mencakup:
1. Definisi Asma
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara.
Derajat asma menurut GINA:
a. Intermineten: gejala kurang dari 1 kali/minggu dan serangan singkat
b. Persisten ringan: gejala lebih dari 1 kali/minggu tapi kurang dari 1 kali/hari
c. Persisten sedang: gejala terjadi setiap hari
d. Persisten berat: gejala terjadi setiap hari dan serangan sering terjadi
2. Etiologi Asma
Faktor predisposisi
a. Genetik
Faktor presipitasi
a. Alergen
b. Perubahan cuaca
c. Stress
d. Lingkungan kerja
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
3. Tanda dan Gejala Asma
a. Sesak napas
b. Batuk dengan mengi( napas berbunyi yang berulang –ulang)
c. Lendir kental dan sulit dikeluarkan
d. Tidak dapat tidur dengan posisi berbaring, melainkan harus dalam keadaan
duduk
e. Cemas gelisah
f. Berkeringat
4. Patofisiologi Asma
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut: Bila seseorang
menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen
bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel
ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis
yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik
dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan
edema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental
dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga

menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.

Pada asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi


daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama
eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah
tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan
eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.
5. Penatalaksanaan Asma
Prinsip umum pengobatan asma:
a. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara.
b. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan
asma
c. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai
penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya

Penatalaksanaan asma terbagi dua, yaitu:


Penatalaksanaan non farmakologi
a. Memiliki pengetahuan tentang penyakit
b. Menghindari faktor pencetus
c. Pemberian cairan
d. Fisiotherapy
e. Beri O2 bila perlu

Penatalaksanaan secara farmakologi


a. Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas.
Terdiri dari :
Simpatomimetik/ andrenergik (Adrenalin dan efedrin)
Nama obat :
- Orsiprenalin (Alupent)
- Fenoterol (berotec)
- Terbutalin (bricasma)

C. Metode Penyuluhan
Metode dalam penyuluhan ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media Penyuluhan
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan

Alokasi
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
pembelajaran
2 Penyajian 1. Menyampaikan definisi, 1. Memperhatikan 20 Menit
etiologi, dan tanda
gejala asma
2. Menjelaskan 2. Memperhatikan
patofisiologi dan
penatalaksanaan asma 3. Mengajukan
3. Memberikan pendapat/ pertanyaan
kesempatan kepada
peserta untuk
berpendapat/bertanya
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan dosen 5 menit
penyuluhan 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi
kemampuan peserta 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
penutup

F. Evaluasi
1. Peserta mampu menyebutkan definisi asma
2. Peserta mampu menjelaskan etiologi asma
3. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala asma
4. Peserta mampu menjelaskan patofisiologi asma
5. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan asma

Padang, 08 Oktober 2021


Mengetahui
Kasubsi Pelayanan Tahanan Petugas Penyuluh Kesehatan

MUHAMMAD NANDA GUSTIKO DIVA DE LAURA


NIP. 19970820 201808 1 001 NIP. 19940516 201712 2 001

Anda mungkin juga menyukai