ASMA
Oleh:
Mutia Adeline
NPM. 2114201210219
Judul : Asma
Pokok Bahasan : a. Pengertian asma
b. Tanda dan gejala asma
c. Penyebab asma
d. Komplikasi dari asma
e. Pencegahan asma
f. Cara perawatan penderita asma
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Desember 2021
Waktu : 16.00 – 16.15 WIB (15 menit)
Tempat : Rumah Klien
Sasaran : Klien dan Keluarga Klien
A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, klien dan keluarga
mengerti tentang penyakit asma dan pencegahannya.
D. Metode
· Diskusi
· Tanya-jawab
E. Media
· Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Struktur
· Satuan acara penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
· Kontrak waktu sudah tepat dengan keluarga
· Media sudah disiapkan (SAP, leaflet)
2. Proses
· Klien hadir memperhatikan materi dengan baik
· Klien antusias terhadap materi penyuluhan
· Klien tidak meninggalkan kegiatan penyuluhan
· Klien mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar
· Klien mengikuti kegiatan hingga selesai
3. Hasil
· Klien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
MATERI PENYULUHAN
“ASMA”
A. PENGERTIAN ASMA
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas
penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai
manula.
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran
napas yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi,
batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari atau dini
hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan
(Depkes RI, 2009)
Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu
(Smeltzer&Bare, 2002).
Jadi dapat disimpulkan bahwa asma adalah penyakit jalan napas obstruktif
yang disebabkan oleh berbagai stimulan, yang ditandai dengan spasme otot
polos bronkiolus.
B. PENCETUS ASMA
1. Faktor predisposisi
Genetik. Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun
belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita
dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga
menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit asthma bronkhial jika terpapar dengan
faktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga
bisa diturunkan.
2. Faktor presipitasi
a. Debu rumah tangga, kecoa, kutu, dll.
b. Asap dapur, asap rokok
c. Serbuk bunga
d. Bulu hewan/kotoran
e. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap, pewarna
makanan, contoh: mie instan, chiki, dll
f. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering
mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan
faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau,
musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga
dan debu.
g. Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma,
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita
asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat
untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stresnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
h. Lingkungan kerja.
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan
asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang
yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes,
polisi lalu lintas.
i. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat
paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena
aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
C. TANDA DAN GEJALA ASMA
Sesak nafas
Nafas bunyi (ngik-ngik)
Lesu atau kurang sehat
Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
Berkeringat
Pada serangan asma berat, ujung-ujung kuku menjadi dingin pucat,
D. KOMPLIKASI ASMA
Gangguan pertumbuhan fisik sering dijumpai pada anak-anak yang
menderita sesak beruntun
Infeksi akut saluran pernafasan bawah.
Bronkitis Kronis. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus
(saluran udara ke paru-paru).
Enfisema paru. Emphysema (emfisema) adalah penyakit paru kronis
yang dicirikan oleh kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru
kehilangan keelastisannya.
Cor pulmonale, yaitu perubahan dari struktur dan fungsi dari ventrikel
kanan yang disebabkan oleh kelainan primer pada sistem pernafasan.