PROMOSI KESEHATAN
ASMA
Disusun Oleh :
Angga Aditya Ismatullah
Tia
Judul : Asma
Pokok Bahasan : a. Pengertian asma
b. Tanda dan gejala asma
c. Penyebab asma
d. Komplikasi dari asma
e. Pencegahan asma
f. Cara perawatan penderita asma
Hari/Tanggal : Minggu, 31 Maret 2013
Waktu : 09.30 – 10.00 WIB (30 menit)
Tempat : Rumah Klien
Sasaran : Klien dan Keluarga Klien
A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, klien dan keluarga
mengerti tentang penyakit asma dan pencegahannya.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian asma
2. Tanda dan gejala asma
3. Penyebab asma
4. Komplikasi dari asma
5. Pencegahan asma
6. Cara perawatan penderita asma
C. Materi
· Pengertian asma
· Tanda dan gejala asma
· Penyebab asma
· Komplikasi dari asma
· Pencegahan asma
· Cara perawatan penderita asma
D. Metode
· Diskusi
· Tanya-jawab
E. Media
· Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Struktur
· Satuan acara penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
· Kontrak waktu sudah tepat dengan keluarga
· Media sudah disiapkan (SAP, leaflet)
2. Proses
· Klien hadir memperhatikan materi dengan baik
· Klien antusias terhadap materi penyuluhan
· Klien tidak meninggalkan kegiatan penyuluhan
· Klien mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar
· Klien mengikuti kegiatan hingga selesai
3. Hasil
· Klien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
MATERI PENYULUHAN
“ASMA”
A. PENGERTIAN ASMA
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya.
Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran
napas yang menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi,
batuk, sesak napas dan rasa berat di dada terutama pada malam hari atau dini
hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan
(Depkes RI, 2009)
Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu
(Smeltzer&Bare, 2002).
Jadi dapat disimpulkan bahwa asma adalah penyakit jalan napas obstruktif
yang disebabkan oleh berbagai stimulan, yang ditandai dengan spasme otot
polos bronkiolus.
B. PENCETUS ASMA
1. Faktor predisposisi
GenetiK. Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
terkena penyakit asthma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
2. Faktor presipitasi
a. Debu rumah tangga, kecoa, kutu, dll.
b. Asap dapur, asap rokok
c. Serbuk bunga
d. Bulu hewan/kotoran
e. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap, pewarna
makanan, contoh: mie instan, chiki, dll
f. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu
terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan
musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini
berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.
g. Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu
juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala
asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stresnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati.
h. Lingkungan kerja.
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
i. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya
terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
D. KOMPLIKASI ASMA
· Gangguan pertumbuhan fisik sering dijumpai pada anak-anak yang
menderita sesak beruntun
· Infeksi akut saluran pernafasan bawah.
· Bronkitis Kronis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-
paru).
· Enfisema paru dan Cor pulmonale
Emphysema (emfisema) adalah penyakit paru kronis yang dicirikan oleh
kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru kehilangan keelastisannya.
Cor pulmonale : perubahan dari struktur dan fungsi dari ventrikel kanan
yang disebabkan oleh kelainan primer pada sistem pernafasan.