Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT ASMA

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Asma
Sasaran : Tn. S
Hari / Tanggal : Kamis, 15.12.2016
Waktu : 13.00- selesai

PENGERTIAN

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas
yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita
asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi.
Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua

Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada
beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang,
aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.

Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih


sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika
paru-paru teriritasi pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita
asma akan menjadi kaku dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu,
akan terjadi peningkatan produksi dahak yang menjadikan bernapas makin sulit
dilakukan.
A. TUJUAN
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan Tn S dapat :
a. Memahami pengertian, tanda dan gejala dan penyebab penyakit asma
b. Memahami pertolongan pertama bagi penderita asma
c. Memahami cara pencegahan kekambuhan penyakit asma

B. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

C. MEDIA
Leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon peserta Waktu

1. Pendahuluan 5 menit
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Apersepsi c. Menjawab pertanyaan

2. Penyampaian materi Mendengarkan dan 15 menit


a. Menjelaskan pengertian, memperhatikan
penyebab, tanda dan
gejala asma.
b. Menjelaskan cara
pencegahan kekambuhan
asma
c. Menjalaskan cara
pernafasan yang benar
3. Penutup 10 menit
Tanya jawab a. Menyampaikan
a. Menyimpulkan hasil pertanyaan
materi b. Mendengarkan
b. Mengucapkan salam c. Menjawab salam

E. EVALUASI
Pada evaluasi dilakukan tanya jawab yang dilakukan akhir penyeluhan
pertanyaan
a. Pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab asma
b. Pencegahan kekambuhan asma
c. Cara pernafasan yang benar

F. REFERENSI
Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medikal Medah, Salemba Medika, Jakarta
Konsep teori
Asma adalah penyakit sukar bernapas yang ditandai adanya penyempitan
saluran napas, napas mencuit-cuit atau bengek.. Asma bersifat refersibel. Asma
terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi dan hiperresponsif. Penyakit ini
menyebabkan penyempitan pada saluran nafas sehihngga menimbulkan kesulitan
bernafas. Asma adalah penyakit obstruksi saluran peranfasana yang bersifat
refersibel dan berbeda dari obstruksi saluran peranafasan lain seperti pada penyakit
empisema maupun bromnkitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu.

Etiologi
Etiologi asma mungkin merupakan reaksi alergi yang sering terjadi pada
pasien dengan umur kurang dari 30 tahun. Namun, munculnya asma pada pasien
dengan menyebabkan asma antara lain yaitu beberapa bahan iritan seperti debu-
debu yang beterbangan, asap, produk pembersih atau bau. Pemicu tambahan
lainnya adalah udara dingin, infeksi saluran peranfasan atas atau bawah dan stres.

Patofisiologi
Patofiiologi asma diawali dengan reaksi inflamasi pada slauran peranfasan
yang memicu terjadinya perubahan patofisiologi yang berupa bronki menjadi
hiperresponsif dna terjadi bronkospasme. Sehingga mengganggu proses pertukaran
udara dan ventilasi. Kebanyakan pasien berupay mengatasi penyakit asma dengan
baik. Namun begitu, pasien yang mengidap penyakit asma perlu diangani secara
serius karena reaksi asma bisa mengarah pada gagal nafas dan akhirnya
menyebabkan kematian.

Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala asma meliputi batuk (krok-krok, krek-krek), dispnea, wheezing,
hiperventilasi (salah satu gejala awal), pusing-pusing, kebiruan di mulut dan
sekitarnya, perasaan yang merangsang, skait kepala, nausea, penigkatan nafas
pendek, kecemasan, diaporesis, dan kelelahan, dan gejala meningkat pada malam
dan dini hari. Tingkat keparahan dari serangan asma tergantung pada tingkat
obstruksi pada saluran peranfasan, kadar saturasi oksigen, pembawaan pola
pernafasan, perubahan status mental, dna bagaimana tanggapan penderita terhadap
pernafasannya. Tanda-tanda buruk dari perubahan status mental biasanya meliputi
hal-hal berikut : kurang istirahat yang makin meningkat kemudian diikuti dengan
atau gampang mengantuk.Ketika orang tersebut jatuh akibat kelelahan yang amat
sangat, maka kondisi kritis ini seirng mengarah pada aggal nafas akut. Bebrapa
penderita memliki penurunan reaksi asma yang lambat. Tetapi ada beberapa yang
cepat, misalnya dalam hitungan menit. Oleh karena itu, waktu bukanlah parameter
yang etrbaik utnuk mennetukan apakah perlu memamnggil dokter dulu atau
mencari pertolongan darurat secepat mungkin. Sehingga semua indikator yang
disebutkan diatas perlu mendapatkan perhatian yang semestinya.

Kekambuhan asma terjadi karena terpapar faktor pencetus, yaitu :


1. Emosi ( keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
2. Cuaca ( hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
3. Infeksi ( flu, nyeri tenggorokan)
4. Udara kotor ( asap dapur, asap rokok, asap obat nyamuk ,debu rumah, kapuk,
bulu kucing, kecoa, dll)
5. Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, tomat, minyak goreng, dll)

Yang terjadi pada penderita Asma :


Ada 3 hal yang terjadi pada saluran napas:
1. Otot dinding saluran napas mengerut
2. Dinding saluran napas membengkak
3. Saluran napas terisi banyak lendir
4. Hindari faktor pencetus
5. Bina suasana hormonis dalam keluarga
6. Mengenal gejala awal serangan Asma dan selalu tersedia obat.
Manajemen terapeutik difokuskan pada aturan pengobatan, penyuluhan ekstensif
bagi pasien dan keluarganya mengenai penanganan penyakit asma, perubahan gaya
hidup dan terapi pernafasan. Sedangkan terapi obat yang terus dijalani meliputi
bronchodilator, b-adrenergic, pereda sakit, methylxanthines, dan kortikosteroid.

Cara Bernapas Yang Benar


Latihan pernafasan yaitu bernafas lambat dan berirama dengan cara yang rileks
untuk memperbaiki pertukaran udara.
Caranya :

a. Pernafasan diafragma:
- letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada
tengah-tengah dada
- Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut
mengembang menonjol sebesar mungkin
- Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan
otot-otot perut
- Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil
menghembuskan nafas
- Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama 2 menit
- Lakukan selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan dan
waktu mau tidur

b. Pernafasan bibir dirapatkan :


- Hirup nafas melalui hidung sambil menghitung sampai 3
- Hembuslah dengan lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengencangkan otot perut, dan menghitung sampai 7
- Dilakukan sambil duduk di kursi.

Anda mungkin juga menyukai