Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Asma


Sub Pokok Bahasan : Penjelasan tentang Penyakit Asma
Sasaran : Keluarga binaan di Puskesmas Dalam Pagar
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah keluarga binaan
Hari / Tanggal : Kamis, 9 April 2015

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu
memahami tentang penyakit asma.

II. Tujuan Instuksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 15 menit diharapkan keuarga
dapat :
a. Keluarga dapat mengetahui apa pengertian asma
b. Keluarga dapat mengetahui apa tanda dan gejala asma
c. Keluarga dapat mengetahui apa penyebab asma
d. Keluarga dapat mengetahui bagaimana cara pencegehan asma
e. Keluarga dapat mengetahui bagaimana cara penanganan jika terjadi serangan asma.

III. Sasaran : Keluarga Binaan

IV. Materi (Terlampir)


1. Pengertian Asma
2. Tanda dan gejala Asma
3. Penyebab Asma
4. Pencegahan Asma
5. Penanganan Asma
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

VI. Media / Alat Peraga


1. Menggunakan alat bantu Leaflet

VII. Kriteria Evaluasi


- Kriteria struktur :
 Keluarga Binaan di Puskesmas Dalam Pagar
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah keluarga binaan
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan.
- Kriteria Proses :
 Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
 Keluarga konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
 Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan
benar.
- Kriteria Hasil :
 Keluarga dapat mengetahui tentang pengertian asma
 Keluarga dapat mengetahui tentang tanda dan gejala asma
 Keluarga dapat mengetahui tentang penyebab asma
 Keluarga dapat mengetahui cara pencegehan asma
 Keluarga dapat mengetahui cara penanganan jika terjadi serangan asma
VIII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

KEGIATAN
NO TAHAP WAKTU
Perawat Peserta
1. Pembukaan 2 menit  Memberikan salam.  Menjawab salam
 Mengenalkan nama dan  
   
akademi.
 Memperhatikan
 Memberi tahu kontrak
waktu.
 Menjelaskan tujuan
tentang pemberian
penkes tentang
penyakit asma.
2. Pelaksanaan 10 menit  Perawat menjelaskan  Keluarga
Pengertian asma. memperhatikan
 
 Perawat menjelaskan penjelasan tentang
tanda dan gejala asma. penyakit asma
 Perawat menjelaskan  Keluarga
penyebab asma. menanyakan tentang
hal-hal yang belum
jelas.

3. Penutup 3 menit Memberikan evaluasi  Keluarga kooperatif


Memberikan salam penutup  Menjawab salam
 

IX.   Pengorganisasian
Pembicara:
1. Dosen Pembimbing :
2. Penyaji : Noor Fitria Ruslina

MATERI PENYAKIT ASMA


A. Pengertian Asma
Menurut The American Thoracic Society (1962) dalam arif muttaqin (2008) Asma
adalah penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakhea dan bronkhus terhadap berbagai
rangsangan dengan manisfestasi adanya penyempitan jalan nafasyang luas dan derajatnya
dapat berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.
Asma Bronkhial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh peningkatan reaksi
trakea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan, yang manifestasinya berupa
kesukaran bernapas karena penyempitan yang menyeluruh dari saluran napas. Penyempitan
tersebut bersifat dinamis dan derajad penyempitannya dapat berubah-ubah, baik secara
spontan maupun karena pemberian obat-obatan. (United States Nasional Tuberculosis
Assosiation, 1967)

B. Tanda Dan Gejala Terjadinya Serangan Asma Bronkhial


1. Sesak napas/dispnea.
2. Batuk yang disertai lendir/batuk kering.
3. Nyeri dada.

4. Adanya suara nafas mengi (wheezing), yang bersifat paroksismal, yaitu membaik pada
siang hari dan memburuk pada malam hari.

5. Gelisah.

6. Kemerahan pada jaringan.


Pada serangan asma yang lebih berat, gejala-gejala yang timbul makin banyak dan
makin berat, antara lain : barrel chest, sianosis, gangguan kesadaran, takikardi,
peningkatan tekanan darah, dan pernafasan yang cepat dan dangkal.

C. Penyebab Asma
Serangan Asma Bronkhial dapat timbul karena beberapa keadaan, yaitu:
1. Faktor alergi
Alergen pencetus serangan asma dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Contohnya: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.
b. Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Contohnya: makanan dan obat-obatan.
c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
Contohnya: perhiasan, logam, dan jam tangan.
2. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir
yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-
kadang, serangan asma berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim
kemarau, dan musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan
debu.
3. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Stress juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus
segera diobati penderita asma yang mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi
nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi
maka gejala asmanya belum bisa diobati.
4. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani
atau olah raga yang berat. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah
aktifitas tersebut selesai.

D. Pencegahan Asma Bronkhial


Untuk mencegah terjadinya Asma Bronkhial, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Megenali faktor presipitasi dan tanda terjadinya serangan asma bronkhial.
2. Menghindari faktor penyebab serangan asma bronkhial.
3. Menghindari stress.
4. Menghindari kegiatan yang melelahkan.
5. Persediaan obat-obatan, jika terjadi serangan Asma.
E. Penanganan Serangan Asma Bronkhial
Saat terjadi serangan Asma, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Kenali tanda-tanda akan terjadinya serangan asma.
2. Berikan obat asma yang telah diberikan oleh dokter sebelumnya.
3. Atur posisi duduk yang dapat meringankan keluhan sesak nafas, seperti posisi setengah
duduk.
4. Longgarkan pakaian.
5. Tempatkan penderita pada ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
6. Jika nafas semakin sesak dan kondisi anak semakin parah, segera bawa ke
puskesmas/rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai