DISUSUN OLEH :
1. Pembukaan
Memberi salam Leaflet Menjawab
( 5 menit )
Perkenalan salam
Menjelaskan tujuan Menyetujui
Kontrak waktu kontrak waktu
Apersepsi dengan cara menggali Menjawab dan
pengetahuan yang dimiliki warga tentang memperhatikan
penyakit asma
2. Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang penyakit asma Leaflet, Mendengarkan
( 20 menit ) bronkhiale pada anak LCD dan
1. Pengertian asma memperhatikan
2. Penyebab asma Keluarga
3. Tanda dan gejala penyakit asma memperhatikan
4. Pencegahan penyakit asma penjelasan
5. Penanganan penyakit asma tentang penyakit
asma bronkhiale
pada anak
Keluarga
menanyakan
tentang hal-hal
yang belum
jelas
3. Penutup Menyimpulkan materi Menjawab
Mengevalusi warga tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan salam
IV. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Soal
VIII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
c. Evaluasi hasil
1. Keluarga anak mampu mengetahui tentang pengertian asma
bronkhiale pada anak
2. Keluarga anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma
bronkhiale pada anak
3. Keluarga anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma
bronkhiale pada anak
4. Keluarga anak mampu mengetahui tentang cara pengobatan dan
penanganan pada kekambuhan asma bronkhiale pada anak
ASMA BRONKHIALE PADA ANAK
A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas
penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai
manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asma.
1. Faktor predisposisi
a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat
mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor
pencetus.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur,
bakteri dan polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering
mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan
faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau,
musim bunga.
c. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma,
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita
asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat
untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang
bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi
lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat
paling mudah menimbulkan serangan asma.
E. Penanganan
1. Pertolongan pertama :
a. Tenangkan anak
b. Berikan ruang cukup lapang
c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan
menggunakan 2-3 bantal)
d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk
memberikan obat inhaler kembali.
h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah
setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-
10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan
pertolongan medis.
2. Mengatasi Serangan Akut
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air
putih hangat untuk diminum.
b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya
faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada
infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering
tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan
untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-
mana.
F. KOMPLIKASI ASMA
Soal
1. Jelaskan pengertian dari asma ?
2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?
3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?
DAFTAR PUSTAKA