Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ASMA BRONKHIALE PADA ANAK

DISUSUN OLEH :

RATNA DWI AYUNINGTYAS


201910461011023

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan


Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Keluarga dengan anak penyakit asma bronkhiale
Tempat : di Puskesmas Ciptomulyo

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan klien dan
keluarga dengan anak asma brokhiale dapat mengetahui pencegahan dan
penanganan kekambuhan asma pada anak.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
warga desa dapat :
1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale
2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak
4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak
5. Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak

III. Kegiatan Pengajaran


KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA PESERTA

1. Pembukaan 
Memberi salam Leaflet Menjawab
( 5 menit ) 
Perkenalan salam

Menjelaskan tujuan Menyetujui

Kontrak waktu kontrak waktu

Apersepsi dengan cara menggali Menjawab dan
pengetahuan yang dimiliki warga tentang memperhatikan
penyakit asma
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi tentang penyakit asma Leaflet, Mendengarkan
( 20 menit ) bronkhiale pada anak LCD dan
1. Pengertian asma memperhatikan
2. Penyebab asma Keluarga
3. Tanda dan gejala penyakit asma memperhatikan
4. Pencegahan penyakit asma penjelasan
5. Penanganan penyakit asma tentang penyakit
asma bronkhiale
pada anak
Keluarga
menanyakan
tentang hal-hal
yang belum
jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi Menjawab
 Mengevalusi warga tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
 Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan salam

IV. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
3. Soal
VIII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
c. Evaluasi hasil
1. Keluarga anak mampu mengetahui tentang pengertian asma
bronkhiale pada anak
2. Keluarga anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma
bronkhiale pada anak
3. Keluarga anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma
bronkhiale pada anak
4. Keluarga anak mampu mengetahui tentang cara pengobatan dan
penanganan pada kekambuhan asma bronkhiale pada anak
ASMA BRONKHIALE PADA ANAK

A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas
penderitanya. Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai
manula.

B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asma.
1. Faktor predisposisi
a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat
mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor
pencetus.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur,
bakteri dan polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering
mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan
faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau,
musim bunga.
c. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma,
selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada.
Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita
asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat
untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang
bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi
lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat
paling mudah menimbulkan serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila


makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi
alergi dan inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa
cukup istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan
mengalami batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA).
Batuk yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk,
asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau
cat yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau
manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun
kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.

C. Tanda dan Gejala


1. Sesak nafas
2. Nafas bunyi (ngik-ngik)
3. Lesu atau kurang sehat
4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
5. Berkeringat
6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin pucat (kebiru-
biruan).

D. Pencegahan asma pada anak


1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus!!!
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu
dengan lainnya). Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di
antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat
kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-
obatan. Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang
bisa mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti
emosi, udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang
terutama menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut,
alergen, zat kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat
dicegah dengan menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
a. Berikan makanan dan minum yang bergizi
b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
c. Minum cukup
d. Hindari merokok

E. Penanganan
1. Pertolongan pertama :
a. Tenangkan anak
b. Berikan ruang cukup lapang
c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan
menggunakan 2-3 bantal)
d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk
memberikan obat inhaler kembali.
h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah
setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-
10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan
pertolongan medis.
2. Mengatasi Serangan Akut
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air
putih hangat untuk diminum.
b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya
faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada
infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering
tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan
untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-
mana.
F. KOMPLIKASI ASMA

· Gangguan pertumbuhan fisik sering dijumpai pada anak-anak yang


menderita sesak beruntun
· Infeksi akut saluran pernafasan bawah.
· Bronkitis Kronis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-
paru).
· Enfisema paru dan Cor pulmonale
Emphysema (emfisema) adalah penyakit paru kronis yang dicirikan oleh
kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru kehilangan keelastisannya.
Cor pulmonale : perubahan dari struktur dan fungsi dari ventrikel kanan
yang disebabkan oleh kelainan primer pada sistem pernafasan.

Soal
1. Jelaskan pengertian dari asma ?
2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?
3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?
DAFTAR PUSTAKA

Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer.


Jakarta: Hipokrates.
Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.
Lampiran:

Anda mungkin juga menyukai