Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan             : Penyakit Saluran Pernafasan


2. Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak
 Pengertian
 Penyebab terjadinya asma
 Penanganan pada asma
3. Sasaran             : Orangtua dari anak dengan penyakit asma
4. Waktu : 30 Menit
5. Tempat             :
6. Hari/tanggal : Jumat, 28 Januari 2021
7. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat
mengetahui tentang penyakit asma bronkhiale pada anak
b. Tujuan Istruksional Khusus/TIK
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga
desa dapat :
1) Menjelaskan pengertian asma bronkhiale
2) Menyebutkan penyebab asma bronkhiale
3) Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak
4) Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak
5) Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak
6) Kegiatan

Kegiatan
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
Peserta

1. Pembukaan(  Perkenalan Leaflet Mendengarkan


5 menit )  Menjelaskan tujuan Berkenalan

 Kontrak waktu
 Apersepsi dengan cara menggali
pengetahuan yang dimiliki orang
tua tentang penyakit asma

 Menjelaskan materi tentang


penyakit asma bronkhiale pada anak
1. Pengertian asma
2. Penyebab asma
3. Tanda dan gejala penyakit asma
Mendengarkan
Pelaksanaan( 4. Pencegahan penyakit asma Leaflet,LCD
2. dan
20 menit ) 5. Penanganan penyakit asma  
memperhatikan
Ibu pasien memperhatikan penjelasan 
tentang penyakit asma bronkhiale pada
anak
Ibu pasien menanyakan tentang hal-hal
yang belum jelas

 Menyimpulkan materi
 Mengevalusi warga tentang materi
Menjawab
3. Penutup yang telah diberikan 
pertanyaan
 Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan salam
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
2. LCD/Proyektor
3. Microfon
4. Materi : Terlampir
VII.Evaluasi
1. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
2. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
3. Evaluasi hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma bronkhiale
pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma
bronkhiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma
bronkhiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn asma
bronkhiale pada anak
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian dari asma ?
2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?
3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?

ASMA BRONKHIALE PADA ANAK


A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang terkontrol
tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya. Asma dapat
terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
Faktor Predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya
mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi
ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan
faktor pencetus.
Faktor Presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
 Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
 Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.
 Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.
seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma.
Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim
kemarau, musim bunga.
Stress
Gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu
diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum
diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
asma.
Secara umum pencetusnya adalah:
1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan
tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan
inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup
istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-
batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk
yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau manisnya
buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronik,
dapat memudahkan terjadinya asma.
11. Tanda dan Gejala
12. Sesak nafas
13. Nafas bunyi (ngik-ngik)
14. Lesu atau kurang sehat
15. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
16. Berkeringat
17. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin  pucat (kebiru-biruan).
C. Pencegahan asma pada anak
1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus. Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara
penderita yang satu dengan lainnya). Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai
pemicu di antaranya adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan,
zat kimia, faktor fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa
mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi, udara
dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama
menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan
menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
4. Berikan makanan dan minum yang bergizi
5. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
6. Minum cukup
7. Hindari merokok
D.  Penanganan Pertolongan pertama :
1. Tenangkan anak
2. Berikan ruang cukup lapang
3. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3
bantal)
4. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
5. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
6. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
7. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler
kembali.
8. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5
menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa
anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
9. Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan asma pada anaknya.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih hangat
untuk diminum.
2. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
3. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya faktor lain, seperti status
daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering tidak menimbulkan
panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran napasnya. Bagi penderita asma yang
belum stabil sangat disarankan untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi)
ke mana-mana.
Obat tradisional asma :
Madu untuk Asma
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan dan membuang lendir dari
sistem pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan menghambat aliran udara sehingga
dapat memicu atau membuat serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan asma:
 Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.
 Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh bubuk kunyit
diminum dua kali sehari.
 Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu manis diminum
sekali sehari (baik pagi atau malam).
Jahe untuk asma
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan peradangan/inflamasi. Asma
terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan
bahan tertentu, jahe juga bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan
membantu menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :
 Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum sehari
 Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji jinten. sejumput
pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan tersebut dan didihkan. Minum
ramuan selagi hangat.
1. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil perasannya
dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa campur juga perasan ¼
jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar benar tercampur. Minum ramuan
tersebut pada sore dan malam menjelang tidur.
2. Cara pembuatan  ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7 lembar
daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan minyak kayu putih
secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan ramuan ini di dada
dan leher penderita asma.
1. Hal – hal yang perlu di perhatikan pada asma anak
 Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola, bersoda,
kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.
 Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk,
selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.
 Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak wangi, asap
rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara yang
tercemar,udara dan air dingin.
 Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.

E. REFERENSI
1. Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer. Jakarta:
Hipokrates.
2. Price, Sylvia A. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai