Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

PERTOLONGAN PERTAMA PADA GANGGUAN PERNAFASAN


( ASMA BRONKHIALE PADA ANAK )

DISUSUN OLEH :
1. HERU WIDIYATMA
2. I PUTU INDRAWAN ADINATA
3. TSULATUL FITRI

( TINGKAT II A / SEMESTER III )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MATARAM
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Gangguan Pernafasan


Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak
Waktu : 30 Menit
Sasaran : Warga desa yang mempunyai anak
Tempat : jln.ade irma suryani gang badak raya monjok culik

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat
mengetahui tentang penyakit asma bronkhiale pada anak

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga desa
dapat :
1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale
2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak
4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak
5. Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak

III. Kegiatan Pengajaran


Kegiatan
NO TAHAP KEGIATAN MEDIA Peserta

1. Pembukaan  Perkenalan Leaflet Mendengar


( 5 menit )  Menjelaskan tujuan kan
 Kontrak waktu Berkenalan
 Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan
yang dimiliki warga tentang penyakit asma
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi tentang penyakit asma Leaflet, Mendengar
( 20 menit ) bronkhiale pada anak LCD kan dan
1. Pengertian asma memperhati
2. Penyebab asma kan
3. Tanda dan gejala penyakit asma
4. Pencegahan penyakit asma
5. Penanganan penyakit asma
 warga memperhatikan penjelasan tentang
penyakit asma bronkhiale pada anak
 warga menanyakan tentang hal-hal yang
belum jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi Menjawab
 Mengevalusi warga tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan
 Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan
salam

IV. Media
1. LCD/Proyektor
2. Microfon

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Pustaka
1. Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer.
Jakarta: Hipokrates.
2. Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.

VII. Lampiran
1. Materi
2. Soal
VIII. Evaluasi
a. Standart Persiapan
1. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan leaflet
b. Standart Proses
1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak
2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak
c. Evaluasi hasil
1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian
asma bronkhiale pada anak
2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor
penyebab asma bronkhiale pada anak
3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara
pencegahan asma bronkhiale pada anak
4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara
pengobatatn asma bronkhiale pada anak

ASMA BRONKHIALE PADA ANAK


A. Pengertian
Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa
peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang
menyeluruh.
Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa
disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang
terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya.
Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.

B. Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya
serangan asma.
1. Faktor predisposisi

a. Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit
alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.
2. Faktor presipitasi
a. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan
polusi.
2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.
Seperti : makanan dan obat-obatan.

3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.


seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.
b. Perubahan cuaca.
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu
terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan
musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.
c. Stress.
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu
juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala
asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya
belum bisa diobati.
d. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.
Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila


makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi
dan inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup
istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami
batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk
yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap
rokok.
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat
yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).
8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau
manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.
9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).
10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun
kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.

C. Tanda dan Gejala


1. Sesak nafas
2. Nafas bunyi (ngik-ngik)
3. Lesu atau kurang sehat
4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.
5. Berkeringat
6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin  pucat (kebiru-biruan).
D. Pencegahan asma pada anak
1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi
2. Menghindari faktor pencetus!!!
Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan
lainnya).
Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya
adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor
fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.
Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa
mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi,
udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama
menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat
kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan
menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.
3. Tingkatkan kesehatan optimal
a. Berikan makanan dan minum yang bergizi
b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur
c. Minum cukup
d. Hindari merokok

E. Penanganan
1. Pertolongan pertama :
a. Tenangkan dan Berikan ruang cukup lapang
b. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan
menggunakan 2-3 bantal)
c. Siapkan obat semprot inhaler atau nebulizer.
d. Beri dan bantu menggunakan obat semprot inhaler atau nebulizer..
e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
g. Jika setelah 5-10 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan
obat inhaler atau nebulizer kembali.
h. Jika pemberian obat tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah
setelah lebih dari 10 menit, cobalah untuk membawa ke dokter untuk
mendapatkan pertolongan medis.
2. Mengatasi Serangan Akut
Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan
asma pada anaknya.
Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih
hangat untuk diminum.
b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.
c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.
Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya
faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada
infeksi di dalam tubuhnya.
Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering
tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran
napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan
untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-
mana.
3. Obat tradisional asma :
a. Madu untuk Asma
Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan
dan membuang lendir dari sistem pernapasan.
Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan
menghambat aliran udara sehingga dapat memicu atau membuat
serangan asma semakin memburuk.
Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan
asma:
 Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.
 Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh
bubuk kunyit diminum dua kali sehari.
 Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu
manis diminum sekali sehari (baik pagi atau malam).
b. Jahe untuk asma
Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan
peradangan/inflamasi. Asma terjadi karena adanya peradangan pada
saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe juga
bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan membantu
menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.
Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :
 Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum
sehari
 Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji
jinten. sejumput pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan
tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi hangat.
c. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil
perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa
campur juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar
benar tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam
menjelang tidur.
d. Cara pembuatan  ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7
lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan
minyak kayu putih secukupnya.
Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan
ramuan ini di dada dan leher penderita asma.

4. Hal - hal yang perlu di perhatikan pada asma anak


a. Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola,
bersoda, kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.
b. Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal
kapuk, selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.
c. Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak
wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan
kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin.
d. Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.

Soal
1. Jelaskan pengertian dari asma ?
2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?
3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?

Anda mungkin juga menyukai