Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyuluhan kesehatan


Sub Pokok Bahasan : Asma bronchial
Sasaran/Target : Keluarga Tn. S
Waktu : 16.00
Tempat : Rumah Tn. S
Hari/tanggal : Kamis, 20 desember 2012

A. Latar belakang
Asthma Bronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus terhadap berbagai
macam rangsangan, yang mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang
tersebar luas diseluruh paru dan derajatnya dapat berubah secara sepontan atau
setelah mendapat pengobatan.
Salah satu faktor pencetus serangan asma adalah kondisi psikologis
klien yang tidak stabil termasuk di dalamnya cemas. Hal ini sering diabaikan
oleh klien sehingga frekwensi kekambuhan menjadi lebih sering dan klien
jatuh pada keadaan yang lebih buruk. Kondisi ini merupakan suatu rantai
yang sulit ditentukan mana yang menjadi penyebab dan mana yang merupakan
akibat. Keadaan cemas menyebabkan atau memperburuk serangan, serangan
asthma dapat menyebabkan kecemasan besar pada klien asthma padahal
kecemasan justru memperburuk keadaan.
Berdasarkan wawancara dengan anggota keluarga Tn. S, didapatkan
data bahwa salah satu anggota keluarga khususnya Tn. S mempunyai riwayat
asma dan sering mengalami kekambuhan apabila terkena cuaca dingin.
Keluarga memberikan air hangat apabila Tn. S mengalami kekambuhan dan
tidak mengerti secara setail tentang penyakit asma. Berdasarkan data di atas,
maka prakteka tertarik untuk memberikan implementasi pendidikan kesehatan
tentang asma kepada keluarga Tn. S.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan dan mengikuti penyuluhan kesehatan tentaang asma
bronchial diharapkan keluarga Tn. S dapat memahami asma bronchial.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan asma bronchial diharapkan keluarga Tn. S
dapat :
a. Mengetahui pengertian asma bronchial
b. Mengetahui manfaat asma bronchial

C. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji

: Pembimbing

: Audience

D. Kegiatan
No Tahap Kegiatan Pendidikan Kegiatan Warga Media Waktu
Kegiatan Kesehatan
1. Pembukaan a. Membuka kegiatan Menjawab salam 5 menit
dengan
mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan Mendengarkan

2
diri.
c. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari penyuluhan.
d. Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan diberikan
2. Inti Penyajian : 20 menit
a. Menjelaskan a. Memperhatikan
pengertian asma
bronchial
b. Menjelaskan
manfaat asma b. Memperhatikan
bronchial
3. Evaluasi Memberikan Bertanya 10 menit
kesempatan kepada
keluarga untuk
bertanya
4. Penutupan a. Mengucapkan a. Mendengarkan 5 menit
terimakasih. a.
b. Mengucapkan b. Menjawab
salam penutup salam

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/Tanya jawab.

F. Median dan Alat


1. leaflet
2. Laptop

G. Rencana Evaluasi Kegiatan

3
1. Evaluasi struktur
a. Semua anggota keluarga Tn. S hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Tn. S
c. Metode penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
b. Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga mengerti tentang asma bronchial
b. Keluarga dapat menyebutkan manfaat asma bronchial
c. Keluarga dapat memahami isi materi asma bronchial sebesar 80%.

H. Lampiran Materi
ASMA BRONCHIAL

A. Pengertian
1. Asthma Bronkiale
Asthma Bronkiale merupakan suatu penyakit yang ditandai
dengan adanya respon yang berlebihan dari trakea dan bronkus
terhadap berbagai macam rangsangan, yang mengakibatkan
penyempitan saluran nafas yang tersebar luas diseluruh paru dan
derajatnya dapat berubah secara sepontan atau setelah mendapat
pengobatan,(Tjen Daniel, 1991).
2. Status Astmatikus
Status Asthmatikus merupakan serangan asthma berat yang tidak
dapat diatasi dengan pengobatan konvensional dan merupakan keadaan
darurat medik ,bila tidak diatasi dengan cepat akan terjadi gagal
pernafasan,(Aryanto Suwondo, karnen B. Baratawidjaja, 1995).

B. Gejala asma

4
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa
penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan
serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.
Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi
(bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi
virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan.
Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan
nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas.
Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan
nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan
dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.

C. Faktor penyebab asma


1. Inhalan yang masuk ke tubuh melalui alat pernafasan : debu, bulu
binatang, spora jamur
2. Ingestan yang masuk ke mulut : susu, telur, ikan
3. Kontaktan yang masuk ke badan dengan kontak kulit : salop, logam

D. Penatalaksanaan
Pengobatan asthma secara garis besar dibagi dalam pengobatan non
farmakologik dan pengobatan farmakologik.
1. Pengobatan non farmakologik
a) Penyuluhan
Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan pengetahuan
klien tentang penyakit asthma sehinggan klien secara sadar
menghindari faktor-faktor pencetus, serta menggunakan obat
secara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan.

b) Menghindari faktor pencetus

5
Klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan
asthma yang ada pada lingkungannya, serta diajarkan cara
menghindari dan mengurangi faktor pencetus, termasuk pemasukan
cairan yang cukup bagi klien.
c) Fisioterapi
Fisioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran
mukus. Ini dapat dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan
fibrasi dada.
2. Pengobatan farmakologik
a) Agonis beta
Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberika 3-4 kali semprot dan
jarak antara semprotan pertama dan kedua adalan 10 menit. Yang
termasuk obat ini adalah metaproterenol ( Alupent, metrapel ).
b) Metil Xantin
Golongan metil xantin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini
diberikan bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang
memuaskan. Pada orang dewasa diberikan 125-200 mg empatkali
sehari.
c) Kortikosteroid
Jika agonis beta dan metil xantin tidak memberikan respon yang
baik, harus diberikan kortikosteroid. Steroid dalam bentuk aerosol (
beclometason dipropinate ) dengan disis 800 empat kali semprot
tiap hari. Karena pemberian steroid yang lama mempunyai efek
samping maka yang mendapat steroid jangka lama harus diawasi
dengan ketat.
d) Kromolin
Kromolin merupakan obat pencegah asthma, khususnya anak-
anak.Dosisnya berkisar 1-2 kapsul empat kali sehari.

e) Ketotifen

6
Efek kerja sama dengan kromolin dengan dosis 2 x 1 mg perhari.
Keuntunganya dapat diberikan secara oral.
f) Iprutropioum bromide (Atroven)
Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan
bersifat bronkodilator.
(Evelin dan joyce L. kee, 1994 ; Karnen baratawijaja, 1994 )
3. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
a) Infus RL : D5 = 3 : 1 tiap 24 jam
b) Pemberian oksigen 4 liter/menit melalui nasal kanul
c) Aminophilin bolus 5 mg / kg bb diberikan pelan-pelan selama 20
menit dilanjutka drip Rlatau D5 mentenence (20 tetes/menit)
dengan dosis 20 mg/kg bb/24 jam.
d) Terbutalin 0,25 mg/6 jam secara sub kutan.
e) Dexamatason 10-20 mg/6jam secara intra vena.
f) Antibiotik spektrum luas.
(Pedoman penatalaksanaan status asthmatikus UPF paru RSUD Dr
Soetomo Surabaya ).

E. Dampak masalah
1. Pada klien
Penderita asthma harus merubah gaya hidup sehari-hari untuk
menghindari faktor pencetus. Perubahan ini dimulai dari lingkungan
hidup sanpai dengan lingkungan kerja. Pada klien dengan serangan
asthma, maka terjadi penurunan nafsu makan, minum sehingga
mempengarui status nutrisi klien. Dalam istirahat klien sangat
terganggu sehingga dapat menyebabkan kelelahan. Adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen
mempengarui toleransi dalam melakukan aktivitas, kelelahan cepat
lelah dan ketidak mampuan memenuhi ADL. Klien dapat tumbuh dan
berkembang menjadi rendah diri, merasa tidak mampu, berkepribadian
labil,mudah tersinggung,gelisah dan cemas. Adanya keterbatasan

7
aktifitas, klien lebih tergantung pada orang lain, terkadang klien tidak
dapat berperan sesuai dengan peranya, (Antony C. 1997 ; Tjen daniel,
1991).
2. Pada keluarga
Melihat kondisi klien dengan gejala asthma dan dirawat dirumah
sakit, tentang penyebab, prognosa penyakit dan keberhasilan dari
terapi, akan menimbulkan kecemasan pada keluarga. Perlunya klien
dirawat dirumahsakit menimbulkan respon kehilangan pada keluarga
yang ditinggalkan. Peran klien dalam keluarga sebagai sumber
ekonomi akan terganggu karena klien tidak bisa masuk kerja serta
perawatan dan biaya rumah sakit yang tidak sedikit akan menjadi
beban bagi keluarga.

LAPORAN HASIL PENYULUHAN KESEHATAN

8
Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan
Sub Pokok Bahasan : Asma bronchial
Sasaran / Peserta : Keluarga TN. S
Waktu : 16.00
Tempat : Rumah Tn. S
Hari / Tanggal : Jumat, 21 desember 2012

A. Laporan pelaksanaan
1. Struktur / Persiapan
Persiapan alat, media, bahan seperti lenmar balik, dan materi sudah di
siapkan, kegiatan dilaksanakan di rumah Tn. K di RT 11/1 kelurahan
Bangetayu wetan Semarang. Waktu telah disepakati oleh keluarga pada
hari sabtu, tanggal 15 desember 2012 jam 19.00 dan telah dikonfirmasi
sehari sebelumnya.
2. Proses / Pelaksanaan
Proses pelaksaan sebelum memberikan penyuluhan terhadap keluarga TN.
K membaca doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi
rumah PHBS dan rumah sehat.. Pelaksanaan penyuluhan alhamdulillah
berjalan lancar karena keluarga antusias dan akitf bertanya.
3. Hasil
Awalnya keluarga tidak mengerti tentang rumah sehat, setelah diberikan
penyuluhan tentang rumah sehat keluarga mengerti tentang rumah sehat
dan aktif bertanya.

B. Faktor Penghambat
Tidak ada faktor penghambat karena waktu pelaksanaan kegiatan sudah
dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan keluarga dan waktu pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

C. Faktor Pendukung

9
1. Keluarga antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Keluarga aktif bertanya sehingga kegiatan berjalan lancar , pemberian
materi tidak hanya berfokus pada rumah sehat saja tetapi meliputi
pertanyaan lain seperti bagaimana memodifikasi rumah agar bisa
dikatakan sehat.

10

Anda mungkin juga menyukai