Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERKULOSIS PADA KELUARGA Tn. H

Disusun Oleh:

MUHAMMAD INSAN DZAKY (P27820716026)

PRODI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TUBERKUOSIS

Mata Kuliah : Praktek Klinik Keluarga


Topik / Materi : Tuberkulosis
Sasaran : Keluarga Tn H
Waktu : Pukul 16.00 (45 menit)
Tempat : Rumah keluarga Tn. H

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien
dapat mengetahui pengertian, gejala dan pencegahan penyakit Tuberkulosis
serta pengobatannya sehingga dapat menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluan tentang Tuberkulosis diharapkan audience
memahami tentang :
1) Pengertian Tuberkulosis
2) Penyebab Tuberkulosis
3) Pengobatan Tuberkulosis
4) Pencegahan Tuberkulosis
5) Perawatan di rumah pada penderita Tuberkulosis

B. Pengorganisasian
Pembimbing :
1. Dosen pembimbing akademik praktik keperawatan keluarga
Irine Christiany, S.ST, M.Kes
2. Pembimbing klinik praktik keperawatan keluarga
Anita Dwi A. H., S.Kep., Ns.

C. Metode
a. Diskusi

D. Media
a. Poster
E. Susunan Tempat

XXXXXX
XXXXXXXXX

Keterangan

: Poster X : pasien & keluarga

: penyaji

Susunan Acara

Proses Kegiatan Penyaji Kegaiatan Peserta Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Pengenalan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
dari penyuluhan
Penyajian Melakukan Mendengarkan dan tanya 30 menit
penyuluhan dan jawab
melaksanakan
intervensi
- Mendiskusikan
tentang pengertian
tuberkulosis
- Mendiskusikan
tentang penyebab
tuberkulosis
- Mendiskusikan
tentang pengobatan
tuberkulosis
- Mendiskusikan
tentang pencegahan
tuberkulosis
- Mendiskusikan
tentang perawatan di
rumah pada
penderita
tuberkulosis
Penutup 1. Pemberian 1. Mendengarkan 10 menit
kesimpulan 2. Mendengarkan
2. Menutup 3. Menjawab salam
3. Memberi salam

Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur :
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kediaman keluarga Tn. H
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan narasumber menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.
3. Kriteria Hasil :
a. Peserta yang datang dalam penyuluhan minimal 3 orang
b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
d. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
e. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat
dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar

:
MATERI PENYULUHAN

Tuberkulosis

A. Pengertian Tuberkulosis
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi menahun menular yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Kuman tersebut biasanya masuk
ke dalam tubuh manusia melalui udara (pernapasan) ke dalam paru-paru,
kemudian menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui peredaran
darah, yaitu : kelenjar limfe, saluran pernafasan atau penyebaran langsung ke
organ tubuh lain (Depkes RI, 2002).

B. Penyebab Tuberkulosis
Penyebab Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberkulosis, dengan ukuran
panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Kuman Mycobacterium Tuberkulosis
adalah kuman berbentuk batang aerob tahan asam yang tumbuh dengan lambat
dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet (Smeltzer, 2001: 5584).

C. Pengobatan Tuberkulosis
a. Pengobatan TBC Paru
Paduan obat jangka pendek 6–9 bulan yang selama ini dipakai di
Indonesia dan dianjurkan juga oleh WHO adalah 2 RHZ/4RH dan variasi
lain adalah 2 RHE/4RH, 2 RHS/4RH, 2 RHZ/4R3H3/ 2RHS/4R2H2, dan
lain-lain. Untuk TB paru yang berat (milier) dan TB Ekstra Paru, therapi
tahap lanjutan diperpanjang jadi 7 bulan yakni 2RHZ/7RH. Departemen
Kesehatan RI selama ini menjalankan program pemberantasan TB Paru
dengan panduan 1RHE / 5R2H2.
Bila pasien alergi / hipersensitif terhadap Rifampisin, maka paduan
obat jangka panjang 12–18 bulan dipakai kembali yakni SHZ, SHE, SHT,
dan lain-lain.
Beberapa obat anti TB yang dipakai saat ini adalah :
1. Obat anti TB tingkat satu
Rifampisin (R), Isoniazid (I), Pirazinamid (P), Etambutol (E),
Sterptomisin ( S ).
2. Obat anti TB tingkat dua
3. Kanamisin (K), Para-Amino-Salicylic Acid (P), Tiasetazon (T),
Etionamide, Sikloserin, Kapreomisin, Viomisin, Amikasin, Ofloksasin,
Sifrofloksasin, Norfloksasin, Klofazimin dan lain-lain.
Pengobatan tetap dibagi dalam dua tahap yakni
1) Tahap intensif (initial), dengan memberikan 4–5 macam obat anti TB
per hari dengan tujuan :
a. Mendapatkan konversi sputum dengan cepat (efek bakterisidal)
b. Menghilangkan keluhan dan mencegah efek penyakit lebih lanjut
c. Mencegah timbulnya resistensi obat
2) Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan 2
macam obat per hari atau secara intermitten dengan tujuan :
a. Menghilangkan bakteri yang tersisa (efek sterilisasi)
b. Mencegah kekambuhan
Pemberian dosis diatur berdasarkan Berat Badan yakni kurang dari 33 kg,
33 – 50 kg dan lebih dari 50 kg.

D. Pencegahan Tuberkulosis
1. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1. Menutup mulut bila batuk
2. Membuang dahak tidak di sembarang tempat. Buang dahak pada wadah
tertutup yang diberi lisol
3. Makan, makanan bergizi
4. Memisahkan alat makan dan minum bekas penderita
5. Memperhatikan lingkungan rumah, cahaya dan ventilasi yang baik
6. Untuk bayi diberikan imunisasi BCG (Depkes RI, 2002)

E. Perawatan di rumah pada penderita Tuberkulosis


Perawatan yang harus dilakukan pada penderita tuberculosis adalah :
1. Awasi penderita minum obat, yang paling berperan disini adalah orang
terdekat yaitu keluarga.
2. Mengetahui adanya gejala efek samping obat dan merujuk bila
diperlukan.
3. Mencukupi kebutuhan gizi seimbang penderita
4. Istirahat teratur minimal 8 jam per hari
5. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang dahak pada bulan kedua,
kelima dan enam
6. Menciptakan lingkungan rumah dengan ventilasi dan pencahayaan yang
baik (Depkes RI, 2002)
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI 2002. Pedoman Nasional penanggulangan Tuberkulosis. Jaarta : EGC.

Smeltzer, S.C. Bare, B. G. 2001. Buku Ajar Keperawatan medikal bedah Brunner &

Suddarth. Vol. 2. Edisi 8. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai