Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT TBC (TUBERKULOSIS)

Tema : Penyakit Tuberkulosis (TB)


Sasaran : Pasien yang menderita penyakit TB
Hari / Tanggal : Kamis, 18 Januari 2024
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Ruang Tulip
Pengajar : Putri Triyani Piga
Prianka Jean K. Lomi Rihi

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Tuberculosis selama 1 x 30 menit
diharapkan pasien dan keluarga di ruang Tulip mengerti tentang penyakit Tuberkulosis
(TBC).
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian penyakit Tuberkulosis (TBC).
2. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Tuberkulosis
(TBC)
3. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang tanda dan gejala penyakit
Tuberkulosis (TBC).
4. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Tuberkulosis
(TBC).
5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pengobatan penyakit
Tuberkulosis (TBC).
6. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit
Tuberkulosis (TBC).
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien dan keluarga
diruang Tulip
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian penyakit tuberculosis (TBC)
2. Penyebab penyakit tuberculosis (TBC)
3. Tanda dan gejala penyakit tuberculosis (TBC)
4. Cara penularan penyakit tuberculosis (TBC)
5. Cara pengobatan penyakit tuberculosis (TBC)
6. Cara pencegahan penyakit tuberculosis (TBC)
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO. TAHAP KEGIATAN Kegiatan Peserta
1. Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
 Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
yang dimiliki pasien
dan keluarga tentang
penyakit tuberculosis
2. Pelaksanaan  Menjelaskan materi  Mendengarkan
( 20 menit )  Pasien dan keluarga  Bertanya
memperhatikan
penjelasan tentang
penyakit tuberculosis
(TB)
 Pasien dan keluarga
menanyakan tentang
hal-hal yang belum
jelas
3. Penutup  Menyimpulkan materi  Mendengarkan
(5menit)  Mengevalusi pasien  Menjawab salam
dan keluarga tentang
materi yang telah
diberikan
 Mengakhiri pertemuan

H. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab :
2. Moderator : Putri Triyani Piga
3. Penyaji : Prianka Jean K. Lomi Rihi
4. Fasilitator :

I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada pasien dan keluarga tentang :
1. Apakah pengertian dari penyakit tuberkulosis?
2. Apakah penyebab penyakit tuberkulosis?
3. Apa saja tanda gejala penyakit tuberkulosis?
4. Bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis?
5. Bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis?
6. Bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis ?
MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN TUBERKULOSIS
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberkulosis yang terutama menyerang paru-paru, sehingga penyakit paru merupakan
penyakit yang paling sering ditemui. Namun, TBC merupakan penyakit multi-sistemik
dengan presentasi yang beragam. Sistem organ yang paling sering terkena meliputi sistem
pernafasan, sistem gastrointestinal (GI), sistem limforetikular, kulit, sistem saraf pusat, sistem
muskuloskeletal, sistem reproduksi, dan hati (Adigun & Singh, 2023) .
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). Sebagian besar kuman TB
sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun bakteri ini
juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya (Na & Hipertensiva, 2019).

2. PENYEBAB TUBERKULOSIS
M. tuberkulosis menyebabkan tuberkulosis. M. tuberkulosis adalah basil tahan
alkohol dan asam. Ini adalah bagian dari sekelompok organisme yang diklasifikasikan
sebagai kompleks M. tuberkulosis . Anggota lain dari kelompok ini adalah Mycobacterium
africanum, Mycobacterium bovis, dan Mycobacterium microt . Sebagian besar organisme
mikobakteri lainnya diklasifikasikan sebagai organisme mikobakteri non-tuberkulosis atau
atipikal.
M. tuberkulosis adalah bakteri intraseluler yang tidak membentuk spora, tidak bergerak,
aerobik obligat, fakultatif, katalase-negatif. Organisme ini bukan gram positif atau gram
negatif karena reaksi yang sangat buruk terhadap pewarnaan Gram. Sel positif lemah kadang-
kadang dapat ditunjukkan pada pewarnaan Gram, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “sel
hantu (Adigun & Singh, 2023).
Organisme ini memiliki beberapa ciri unik dibandingkan bakteri lain, seperti adanya beberapa
lipid pada dinding sel, antara lain asam mikolat, faktor tali pusat, dan Wax-D. Kandungan
lipid yang tinggi pada dinding sel diperkirakan berkontribusi terhadap sifat-sifat infeksi M.
tuberkulosis berikut ini :
 Resistensi terhadap beberapa obat anti tuberculosis.
 Kesulitan dalam pewarnaan dengan pewarnaan Gram dan beberapa pewarnaan
lainnya.
 Kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrim seperti keasaman atau
alkalinitas ekstrim, situasi oksigen rendah, dan kelangsungan hidup intraseluler
(dalam makrofag).
Pewarnaan Ziehl-Neelsen adalah salah satu pewarna yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis TBC. Sampel awalnya diwarnai dengan karbol fuchsin (pewarnaan warna
merah muda), dihilangkan warnanya dengan asam-alkohol, dan kemudian diwarnai dengan
pewarna lain (biasanya berwarna biru). metilen biru). Sampel yang positif akan
mempertahankan warna merah jambu dari karbol fuchsin asli, oleh karena itu dinamakan
alkohol, dan basil tahan asam (AAFB).

3. TANDA DAN GEJALA TUBERKULOSIS


 Batuk lebih dari 2 minggu
 Batuk berdahak
 Batuk darah
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Malaise
 Penurunan BB
 Menurunnya nafsu makan
 Menggigil
 Demam
 Berkeringat di malam hari.

4. CARA PENULARAN
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TBC, seperti terpapar droplet (percikan ludah/dahak), cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan (Na & Hipertensiva, 2019).
5. PENGOBATAN
Tahapan pengobatan TB terdiri dari 2 tahap, yaitu (Na & Hipertensiva, 2019) :
1) Tahap awal
Pengobatan diberikan setiap hari, panduan pengobatan pada tahap ini adalah
dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh
pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah
resisten sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan awal pada
semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan
pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat
menurun setelah pengobatan selama 2 minggu pertama.
2) Tahap lanjutan
Pengobatan tanhap lanujutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada
dalam tubuh, khususnya kuman persisten sehingga pasien dapat sembuh dan
mencegah terjadinya kesembuhan. Durasi tahap lanjutan selama 4 bulan. Pada fase
lanjutan seharusnya obat diberikan setiap hari.

Dosis rekomendasi harian 3 kali per minggu

Dosis Maksimum Dosis Maksimum


(mg/kgBB) (mg) (mg/kgBB) (mg
Isoniazid 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900
Rifampisin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 800
Pirazinamid 25 (20-30) - 35 (30-40)
Etambutol 15 (15-20) - 30 (25-35)
Streptomisin 15(12-18) - 15( 12-18)
Pasien yang berusia diatas 60 tahun tidak dapat mentoleransi lebih dari 500-700 mg
per hari, beberapa pedoman merekomendasikan dosis 10mg/kg BB pada pasien
kelompok usia ini. Pasien dengan berat badan di bawah 50kg tidak dapat mentoleransi
dosis lebih dari 500-750mg per hari.
6. CARA PENCEGAHAN
- Untuk Penderita :
1. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
2. Menutup mulut menggunakan tissu/lengan bagian dalam ketika batuk atau bersin
3. Memakai masker
4. Tidak meludah di sembarang tempat
5. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang sudah
ada larutan clorin 0,5%
- Untuk Keluarga :
1. Jemur kasur seminggu sekali
2. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
- Pencegahan Lain :
1. Imunisasi BCG pada bayi
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
DAFTAR PUSTAKA

Adigun, R., & Singh, R. (2023). Tuberculosis. StatPearls.


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441916/
Na, D. E. C., & Hipertensiva, C. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai