H. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab :
2. Moderator : Putri Triyani Piga
3. Penyaji : Prianka Jean K. Lomi Rihi
4. Fasilitator :
I. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada pasien dan keluarga tentang :
1. Apakah pengertian dari penyakit tuberkulosis?
2. Apakah penyebab penyakit tuberkulosis?
3. Apa saja tanda gejala penyakit tuberkulosis?
4. Bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis?
5. Bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis?
6. Bagaimana cara pencegahan dari penyakit tuberculosis ?
MATERI PENYULUHAN
1. PENGERTIAN TUBERKULOSIS
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberkulosis yang terutama menyerang paru-paru, sehingga penyakit paru merupakan
penyakit yang paling sering ditemui. Namun, TBC merupakan penyakit multi-sistemik
dengan presentasi yang beragam. Sistem organ yang paling sering terkena meliputi sistem
pernafasan, sistem gastrointestinal (GI), sistem limforetikular, kulit, sistem saraf pusat, sistem
muskuloskeletal, sistem reproduksi, dan hati (Adigun & Singh, 2023) .
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga sering dikenal dengan Basil Tahan Asam (BTA). Sebagian besar kuman TB
sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan TB paru, namun bakteri ini
juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya (Na & Hipertensiva, 2019).
2. PENYEBAB TUBERKULOSIS
M. tuberkulosis menyebabkan tuberkulosis. M. tuberkulosis adalah basil tahan
alkohol dan asam. Ini adalah bagian dari sekelompok organisme yang diklasifikasikan
sebagai kompleks M. tuberkulosis . Anggota lain dari kelompok ini adalah Mycobacterium
africanum, Mycobacterium bovis, dan Mycobacterium microt . Sebagian besar organisme
mikobakteri lainnya diklasifikasikan sebagai organisme mikobakteri non-tuberkulosis atau
atipikal.
M. tuberkulosis adalah bakteri intraseluler yang tidak membentuk spora, tidak bergerak,
aerobik obligat, fakultatif, katalase-negatif. Organisme ini bukan gram positif atau gram
negatif karena reaksi yang sangat buruk terhadap pewarnaan Gram. Sel positif lemah kadang-
kadang dapat ditunjukkan pada pewarnaan Gram, sebuah fenomena yang dikenal sebagai “sel
hantu (Adigun & Singh, 2023).
Organisme ini memiliki beberapa ciri unik dibandingkan bakteri lain, seperti adanya beberapa
lipid pada dinding sel, antara lain asam mikolat, faktor tali pusat, dan Wax-D. Kandungan
lipid yang tinggi pada dinding sel diperkirakan berkontribusi terhadap sifat-sifat infeksi M.
tuberkulosis berikut ini :
Resistensi terhadap beberapa obat anti tuberculosis.
Kesulitan dalam pewarnaan dengan pewarnaan Gram dan beberapa pewarnaan
lainnya.
Kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrim seperti keasaman atau
alkalinitas ekstrim, situasi oksigen rendah, dan kelangsungan hidup intraseluler
(dalam makrofag).
Pewarnaan Ziehl-Neelsen adalah salah satu pewarna yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis TBC. Sampel awalnya diwarnai dengan karbol fuchsin (pewarnaan warna
merah muda), dihilangkan warnanya dengan asam-alkohol, dan kemudian diwarnai dengan
pewarna lain (biasanya berwarna biru). metilen biru). Sampel yang positif akan
mempertahankan warna merah jambu dari karbol fuchsin asli, oleh karena itu dinamakan
alkohol, dan basil tahan asam (AAFB).
4. CARA PENULARAN
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TBC, seperti terpapar droplet (percikan ludah/dahak), cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan (Na & Hipertensiva, 2019).
5. PENGOBATAN
Tahapan pengobatan TB terdiri dari 2 tahap, yaitu (Na & Hipertensiva, 2019) :
1) Tahap awal
Pengobatan diberikan setiap hari, panduan pengobatan pada tahap ini adalah
dimaksudkan untuk secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh
pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah
resisten sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan awal pada
semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan
pengobatan secara teratur dan tanpa adanya penyulit, daya penularan sudah sangat
menurun setelah pengobatan selama 2 minggu pertama.
2) Tahap lanjutan
Pengobatan tanhap lanujutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada
dalam tubuh, khususnya kuman persisten sehingga pasien dapat sembuh dan
mencegah terjadinya kesembuhan. Durasi tahap lanjutan selama 4 bulan. Pada fase
lanjutan seharusnya obat diberikan setiap hari.