Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PADA MAHASISWA DAN


ANGGOTA KELUARGA”

DOSEN PEMBIMBING : Ns.L.DEDY SUPRIYANTA, S.Kep.,M.Kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10

1. EKA NURAINI MUSLIMAH


2. KHAIRIL ANWAR
3. NINDA AULIA
4. NUR DEWI ANGGRIANI
5. RASMI HARIRI
6. SINTA RUKYANI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGAM STUDI PENDIDIKAN NERS

2020
A. LATAR BELAKANG
Pencapaian kesejahteraan rakyat didukung oleh kesehatan masyarakat salah
satunya meliputi kesehatan keluarga. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu
modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.
Penyakit menular atau commnicable disease adalah penyakit yang dapat
berpindah dari satu individu ke individu lain, baik pada manusia maupun hewan.
penyakit menular yang di sebabakan oleh agen biologi seperti mikroorganisme
patogenik ( virus, bakteri, dan fungsi ) serta parasit . Keberadaan mereka di dalam
atau di permukaan tubuh dapat mengakibatkan infeksi. Perpindahan agen infeksi atau
parasit tersebut dari individu yang sakit ke individu yang sehat dapat menyebabkan
menularnya penyakit.
Salah satu penyakit communicable disease adalah penyakit tuberculosis (TBC).
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia
setiap tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan
Indonesia adalah negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak di
dunia setelah Cina dan India. Sulit memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Myobacterium tuberculosis ini disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya
adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu,
upaya penemuan obat baru terus dilakukan.

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
hingga saat ini. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang mudah menyebar karena
penularan melalui udara (airborne disease). Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria
daripada wanita, dan dua-pertiga kasus diperkirakan terjadi pada kelompok usia
produktif yaitu 15-59 tahun.

Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan keluarga


melalui proses pembelajaran bersama keluarga. Promosi kesehatan ini dilakukan agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat didukung
oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan kesehatan.
Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa keluarga mampu
berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan, memelihara dan
meningkatkan dearajat kesehatan serta mampu pula mengatasi apabila masalah
kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.

B. TUJTUAN
1.ujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang fraktur selama 1 x 45 menit
diharapkan pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit Tuberculosis (TBC).
2.Tujuan Intruksional Khusus
a. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami pengertian penyakit
tuberculosis (TBC).
b. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami tentang penyebab
penyakit Tuberculosis (TBC).
c. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami tentang tanda dan gejala
penyakit Tuberculosis (TBC).
d. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami tentang cara penularan
penyakit Tuberculosis (TBC).
e. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami tentang cara pengobatan
penyakit Tuberculosis (TBC).
f. Mahasiswa dan anggota keluarga mampu memahami cara pencegahan
penyakit Tuberculosis (TBC).

C. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan kepada Mahasiswa dan anggota
keluarga mahasiswa di kampus STIKES YARSI MATARAM.

D. KARAKTERISTIK SASARAN
1. Ciri-ciri Sasaran
Agar mengetahui dan pentingnya belajar tentang penyakit Tuberculosis sehingga
mahasiswa atau sasaran bisa memberikan edukasi yang tepat pada keluarga untuk
mencegah penyakit Tuberculosis (TBC).
2. Fungsi Sasaran
Memberi tahu atau menyampaikan secara perlahan dan bertahap pentingnya
menjaga kesehatan, mencegahkan diri dari penyakit Tuberculosis yang dimulai
dari hal-hal kecil.

E. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal :
Pukul :
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
3. Dokumentasi
4. Evaluasi

G. MEDIA DAN ALAT PENDIDKAN


1. Leaflet
2. LCD, laptop

H. SETTING TEMPAT
Tempat: Ruang laboratorium Kampus STIKES YARSI MATARAM

I. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Pendahuluan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan kesehatan
d. Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan yang dimiliki peserta
penyuluhan tentang penyakit Tuberculosis.
2. Penyajian
a. Menjelaskan materi
b. Peserta memperhatikan tentang pejelesan tentang penyakit Tuberculosis
(TBC)
3. Penutup
a. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas
b. Menjelaskan kembali hal yang belum dimengerti oleh peserta
c. Menyimpulkan materi
d. Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
e. Mengakhiri pertemuan
f. Salam terapeutik

J. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

TUBERCULOSIS (TBC)

1. Pengertian
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini menetap dan menginfeksi alveoli melalui
saluran pernafasan. (Pratiwi, 2008).

2. Penyebab
Bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak
tahan  panas serta akan mati pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati
jika terkena sinar matahari lansung selama 2 jam. Dalam dahak, bakteri mycobacterium
dapat bertahan selama 20-30 jam. (Hiswani M.Kes, 2010).

3. Tanda dan Gejala


a. Gejala umum
 Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam.
 Penurunan nafsu makan akibat merasakan mual.
 Penurunan berat badan yang tergantung pada tubuh penderita dan nafsu makan
penderita tersebut, bisa saja terjadi penurunan berat badan yang drastis dalam
waktu 1 bulan.
 Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
 Lemas akibat terjadinya penurunan nafsu makan.
b. Gejala khusus
 Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru), akan menimbulkan
suara nafas melemah yang disertai sesak.
 Kalau ada cairan dirongga  pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada. (Anonim b, 2010)

4. Cara Penularan

 Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang dapat menyebabkan


penyakit tuberkolosis atau disingkat TBC. Sumber penularan adalah penderita
Tuberculosis (TB) yang dahaknya mengandung kuman TB hidup (BTA (+)).
Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne, droplets
infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang
mengandung kuman berasal dari penderita saat ia batuk, bersin, tertawa,
bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman ini akan terhirup oleh orang
sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas atau mati dengan sendirinya
karena sinar matahari langsung.
Bakteri aktif mikobakteria mencemari udara yang ditinggali atau ditempati
banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat
hidup selama beberapa jam pada udara terbuka, dan selama itulah dia akan
berterbangan di udara hingga akhirnya menemukan manusia sebagai tempat
hidup. (U-knee, 2008)

5. Cara Pencegahan
a. Makan makanan yang baik dengan gizi yang seimbang.
b. Olahraga teratur seperti rutin melakukan lari pagi.
c. Istirahat yang cukup ( 6-8 jam/hari).
d. Mengkonsumsi multivitamin yang membantu menjaga daya tahan tubuh.
e. Biasakan mencuci tangan.
f. Berhenti merokok, hindari minum minuman beralkohol, dan obat bius atau
penenang.
g. Mengatur sistem sirkulasi udara di rumah contohnya seperti membuka jendela
rumah pada pagi hari dan membuat fentilasi rumah yang cukup.
h. Menggunakan masker saat kontak atau berada di dalam suatu ruangan dengan
penderita TBC.
i. Pemberian vaksin BCG ( Bacille Calmette-Guerin ) pada bayi ataupun anak-anak.

6. Cara Pengobatan
 Secara medis
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3  bulan)
dan fase lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat
utama dan obat tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan
rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan
Etambutol. Sedang jenis obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon,
Makrolide dan Amoksisilin + Asam Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.
(Anonim f, 2010)

K. EVALUASI
1. Evaluasi Jenis
a. Evaluasi Struktur
o pengorganisasian di laksanakn sebelum pelaksaana ke giatan
 kontak ke luaraga
 pelaksanaan ke giataan sesuai dengn susunan le giatan

b.Evualuasi peroses
peserta antusias dalam menyimak uriaan materi peyuluhan tentang turbacolosisi

2. evaluasi bentuk
a. Setelah melakukan penyuluhan selama 45 menit sasaran mampu
b. peserta mampu menjelaskan tentang pengertian tuberculosisi
c. peseta mamapu menjelaskan penyebab penyakit turbercuosis
d. peserta mamapu menjelaskan gejala penyakit turbacolosis
e. peserta mampu menjelaskan cara pengobatan penakit turbacolosis
f. peserta mampu menjelaskan bagaimana pencegahn penyakit turbacolosis
g. peserta mamapu menjelaskn kode etika cara batuk yang baik dan benar
3 . evulasi soal

a. apakah pengertian penyakit tubercolosiai ?


b. apakah penyebab penyakit tubercolosis?
c. apa saja gejala gejala penyakit tubercoloslis ?
d. bagaiman cara penularan tubercolosis?
e. bagaimana cara pencegahan dari penyakit tubercolisis

L SUMBER PUSTAKA
Dikrullah Ahmad. 2013. Satuan acara penyuluhan “Penyakit TBC (tuberkulosis)”
di ruang 26prs. Dr. Saiful anwar malang. Academia. Edu . 10(4) : 2-5

Anda mungkin juga menyukai