TUBERCOLOSIS (TBC)
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1
TUGAS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah 1
Dosen pengajar : Sri Mulati Nendah, S.Kp, M.M, M.Kep (SM)
Disusun oleh:
1. DEFINISI
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan
mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. TB adalah
salah satu penyakit menular yang perlu Di waspadai. Menurut data dari WHO, pada
tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB. Bahkan kini, TB
adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak
menyebabkan kematian setelah COVID-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan
penanganan yang tepat.
Namun angka tersebut tidak lebih banyak dari jumlah pasien yang berhasil
diselamatkan. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini
dengan pengobatan medis. TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu
ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap TB.
paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.
2. ETIOLOGI
Penyebab TBC Paru Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium
tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara
sebagai berikut.
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh
hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.
2. Infeksi Laten
Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika
sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif
menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.
3. Infeksi Aktif
Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan
berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru.
Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.
3. PATHOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Patofisiologi tuberkulosis paru atau TBC paru disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis yang menular melalui aerosol dari membran mukosa paru-paru individu yang
telah terinfeksi. Ketika seseorang dengan TB paru yang aktif batuk, bersin, atau meludah,
droplet akan keluar ke udara bebas. Ketika terinhalasi oleh individu lain, droplet infeksius
akan terkumpul di paru-paru dan organisme akan berkembang dalam waktu 2–12 minggu.
Kontak pertama bakteri Mycobacterium tuberculosis dengan host dapat menyebabkan
infeksi tuberkulosis primer yang umumnya membentuk lesi tipikal TB, yaitu kompleks Ghon.
Kompleks Ghon merupakan granuloma epiteloid dengan nekrosis kaseosa di bagian
tengahnya. Lesi ini paling umum ditemukan dalam makrofag alveolar dari bagian subpleura
paru-paru. Lesi inisial dapat sembuh dengan sendirinya dan infeksi menjadi laten. Fibrosis
terjadi bila enzim hidrolitik melarutkan tuberkel dan lesi dikelilingi oleh kapsul fibrosis.
Nodul fibrokaseosa ini sering kali mengandung mycobacteria dan berpotensi reaktivasi.
Ketika host tidak dapat menekan infeksi inisial, infeksi primer TB dapat berkembang
lebih lanjut, terutama di lobus tengah dan bawah dari paru-paru. Eksudat yang purulen dan
mengandung basil tahan asam (BTA) dapat ditemukan di sputum dan jaringan paru. Namun,
bila infeksi tuberkulosis dapat ditekan atau dilawan oleh sistem imun, infeksi tuberkulosis
dapat menjadi infeksi laten.
Individu dengan infeksi tuberkulosis laten tidak dapat menularkan bakteri tetapi infeksi
laten dapat teraktivasi bila host mengalami imunosupresi. Setelah itu, infeksi akan menjadi
infeksi tuberkulosis sekunder. Lesi tuberkulosis sekunder umumnya berada di apeks paru-
paru
4. TANDA DAN GEJALA
Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:
3. Kematian
TBC yang menyebar luas ke organ-organ lain berisiko menyebabkan kematian.
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
A. Panduan OAT dan peruntukannya
1). Kategori-1(2 HRZE/ 4H3R3) diberikan untuk pasien baru .
a). Pasien baru TB paru BTA positif
b). Pasien TB paru BTA negatif thorak positif
c). pasien TB ekstra paru
2). Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya.
a). Pasien kambuh
b). Pasien Gagal
c). Pasien dengan pengobatan 3 tahun terputus (Default)
3). OAT sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti panduan paket untuk tahap kategori-1
yang diberikan selama sebulan (28 hari)
B. Jenis dan dosis obat OAT
1. Isoniasid (H)
Obat ini sanagat efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolic aktif.dosis harian yang
dianjurkan 5 mg/kg BB,sedangkan untuk pengobatan intermiten 3x seminggu diberikan
dengan dosis 10 mg/kg BB.
2. Rifamisin (R)
Dapat membunuh kuman semi dormanf yang tidak dapat dibunuh isoniasid.dosis
10mg/kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun 3x seminggu.
3. Pirasinamid (Z)
dapat memmbunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam.dosis harian
dianjurkan 25mg/kgBB,sedangkan untuk pengobatan intermiten 3x seminggu.
4. streptomisin (S)
dosis harian dianjurkan 15mg/kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3x
seminggu diberikan dengan dosis yang sama.penderita berumur sampai 60 tahun
dosisnya 0,75 gr/hari.sedangkan untuk berumur 60 tahun atau lebih diberikan 0,50
gr/hari.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TUBERCOLOSIS (TBC)
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Suku Bangsa :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
No. Register :
b. Biodata Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Suku Bangsa :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Hub. Dengan Klien :
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama.
Keluhan utama ialah keluhan yang paling menganggu klien. Keluhan
utama digunakan untuk menentkan prioritas intervensi dan mengkaji
pengetahuan klien terhadap penyakitnya. Keluhan utama yang biasa
timbul ialah :Batuk, peningkatan produksi sputum
b. Riwayat Kesehatan Sekarang ( P Q R S T )
Pengkajian yang dilakukan dimulai dengan perawat menanyakan
tentang perjalanan penyakit sejak timbul keluhan hingga alasan dibawa
ke rumah sakit, seperti sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama dan
berapa kali keluhan dirasakan, bagamana sifat dan hebatnya keluhan
yang dirasakan, dimana pertama kali keluhan di rasakan, apa yang
dilakukan ketika keluhan tersebut timbul, keadaan apa yang
memperberat atau memperingan keluhan, usaha apa yang dilakukan
untuk mengurangi keluhan tersebut apakah usaha yang dilakukan
berhasil
c. Riwayat kesehatan Dahulu
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 1.Data Sekret yang mengental Ketidakefektifan bersihan
DS : jalan nafas
•Pasien mengatakan
mengeluh sering batuk
berdahak
kental selama 1 Minggu
• Pasien mengatakan badan
terasa lemas
• Pasien mengatakan pada
malam hari tubuhnya sering.
. berkeringat.
DO :
•Pasien tampak lemas
• Terdapat dahak berwarna
putih kental
. • Terdengar suara ronchi
didaerah paru
•TD : 110/70
. • N : 80×/menit
. •S : 37,2 °C
. •RR : 20×/menit
2 DS : Intake yang tidak adekuat Defisit nutrisi
. • Pasien mengatakan mual
•Pasien mengatakan nafsu
makan berkurang
. •Pasien mengatakan badan
terasa lemas
DO :
•Pasien hanya menghabiskan
1/4 porsi makan yang
dihidangkan
• Pasien terlihat lemas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif d.d pasien batuk berdaha
selama 1 Minggu ,pasien terlihat lemas , terdapat dahak
berwarna putih kental dan terdengar suara ronchi paru
2.Defisit nutrisi d.d pasien tidak nafsu makan ,pasien hanya
menghabiskan 1/4 porsi makan yang disediakan,dan pasien
merasa mual.
C. PERENCANAAN