MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok 2
Bismillahirahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Banyak rintangan dalam penulisan laporan ini, tetapi dengan bantuan dan dukungan
kerabat serta guru, kami dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, kami ingin
1.Ns. Winasari Dewi, M.Kep.Selaku pengajar mata kuliah konsep dasar keperawatan.
ii
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 6
PENUTUP..................................................................................................................................... 27
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali
dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
hidup sendiri dan membutuhkan keberadaan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya.
lainnya untuk saling bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Manusia atau
“kelompok” masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang esensi ( Widjaja, 1986: 8).
Menurut Simmel dunia nyata tersusun dari peristiwa, tindakan, interaksi, dan lain
Suatu himpunan manusia dapat membentuk jaringan kelompok sosial jika terdapat
diantaranya adalah adanya persamaan perasaan atau latar belakang tertentu. Guna
memecahkan teka-teki realitas ini orang menatanya dengan menerapkan sejumlah pola
atau bentuk padanya. Seseorang berinteraksi dengan manusia lainnya dan membentuk
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini menjadi prinsip keperawatan bahwa
asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut. Kozier dan Erb's
(2007) menyampaikan karena perawat memberikan perawatan yang holistik, maka tidak
hanya memperhatikan unsur fisik dan pikiran pasien, tetapi juga unsur spiritual pasien,
1
dengan terjaganya spiritual pasien maka akan dapat mengurangi penderitaan dan
spiritual adalah asuhan keperawatan spiritual pasien seharihari, termasuk hari suci, Kitab
suci, simbol suci, meditasi, diet dan nutrisi, kelahiran, kematian dan doa. Identifikasi
pemberian asuhan keperawatan spiritual seperti do’a merupakan suatu strategi penting
yang membantu pasien mengatasi penyakitnya (Mauk dan Schmidt, 2004; dalam Kozier &
Erb's, 2007).
kendala dan sering tidak dilaksanakan. Baldacchino (2011) menyatakan bahwa 96,9%
perawat belum menerima pelatihaan spiritualitas dan penyembuhan spiritual, dalam satu
studi perawat yang belum mendapat pelatihan spiritual menyatakan bahwa mereka merasa
tidak mempunyai kemampuan yang memadai dalam hal pemberian asuhan keperawatan
Penelitian yang dilakukan Yilmaz dan Okyay (2009) menyatakan bahwa 65,2%
perawat belum mendapatan informasi dan pelatihan tentang spiritual, untuk itu sangat
spiritual merupakan konsep penting yang harus dimasukkan dalam pelatihan perawat.
pendidikan tentang asuhan keperawatan spiritual, hal ini akan mempengaruhi persepsi
pengambilan data pendahuluan di Rumah Sakit Islam Jombang pada bulan Oktober 2017,
Asuhan Keperawatan Spiritual yang dilakukan meliputi empat unsur yang saling
Jombang belum ada yang mengatur wewenang pemberian asuhan keperawatan spiritual,
belum ada pembagian tupoksi yang jelas tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
spiritual, belum ada SOP untuk perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
spiritual, dan belum ada format asuhan keperawatan spiritual yang memadai. Selama ini
kebutuhan spiritual pasien diserahkan kepada bagian Bina Rohani yang hanya terdiri satu
orang saja. Bina rohani melakukan pengkajian sendiri yang tidak terintegrasi dengan
catatan asuhan keperawatan, Bina Rohani melakukan kebutuhan spiritual hanya jika ada
permintaan.
Berdasarkan wawancara kepada empat orang perawat yang di Rumah Sakit Islam
memang belum maksimal, bahkan mereka mengaku terjebak dalam rutinitas harian.
Mereka mengakui bahwa asuhan keperawatan spiritual adalah bagian dari tugas perawat
yang harus dilakukan, tetapi banyak kendala yang mereka hadapi sehingga tidak bisa
dilaksanakan. Kedala-kendala yang mereka sampaikan tersebut antara lain; rasa takut
salah, tidak adanya panduan yang baku, rasa kebingungan bagaimana cara melakukanya,
merasa itu adalah tanggung jawab pasien sendiri hingga merasa kurang pengetahuan dan
seseorang baik secara positif maupun negatif, yang selanjutnya faktor tersebut
berbagai jenis penyakit berkembang dengan cepat, seperti penyakit degeneratif, penyakit
kejiwaan (Hawari, 2002). Dalam keperawatan, perawatan pasien didekati secara integritas,
perawat mengevaluasi aspek fisik pasien, mental, aspek psikologis, dan spiritual dalam
sesuai dengan agama yang dipeluknya guna mengatasi penderitaan. Sebagai contoh
misalnya dalam agama (Islam) digunakan kaidah-kaidah agama (do’a dan dzikir) sebagai
tuntunan dalam menghadapi stres krisis ataupun musibah. Spiritualitas yang diantaranya
seperti doa dan dzikir dapat membangkitkan harapan (hope), rasa percaya diri (self
confidence) pada diri seseorang yang sedang sakit, yang pada giliranya kekebalan
mengabaikan terapi dengan obat dan tindakan medis lainya (Hawari, 2002). Allah
berfirman: ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57), dalam Firman
Allah SWT tersebut sangat jelas bahwa penyembuh atau obat adalah dari Allah SWT jadi
yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik.
perawatan. Asuhan keperawatan spiritual bisa menjadi panduan pada pemeriksaan fisik
awal, spiritualitas harus dipastikan dan dijelaskan sejak awal, hal ini penting untuk
transfusi darah, KB, dan pembatasan diet, perawat harus mencatat bahwa kebutuhan
spiritual dalam bentuk apapun adalah kebutuhan universal (Seidel et al., 2003 dalam
Vincensi, 2011).
4
Berdasarkan pemaparan masalah di atas hal ini menunjukan perlu adanya
asuhan keperawatan spiritual kepada perawat. Kondisi di atas menarik peneliti untuk
melakukan penelitian tentangpengaruh penerapan modul Spritual Care terhadap sikap dan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MANUSIA
Manusia dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu manusia sebagai makhluk
holistik dan manusia sebagai sistem (Potter dan Perry, 1997; Hidayah & Uliyah, 2014)
Merupakan makhluk yang utuh paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual. Sebagai makhluk biologis, manusia tersusun atas sistem organ tubuh
berfikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup bersama
orang lain saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup
dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia memiliki
keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan
yang dianutnya.
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal dan
6
keutuhan. Sebagai sistem personal, masnusia memiliki proses persepsi dan
berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain. Sementara itu sebagai sistem
pekerjaan.
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis,
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Perry, 1997; Hidayah &
Uliyah, 2014).
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan
budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. Lalu jika gagal memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berfikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha
mendapatkannya
a. Penyakit
7
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan
kebutuhan baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ
b. Hubungan Keluarga
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga,
dan lainnya.
c. Konsep diri
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar . konsep
diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang.
Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan yang positif terhadap diri. Orang
yang merasa positif tentan g dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali
d. Tahap Perkembangan
biologis, psikologis dan sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ
8
Berikut akan dijelaskan secara singkat pendapat beberapa ahli tentang model
Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar
Bernafas secara normal Makan dan minum yang cukupE liminasi (buang air besar
dan kecil) Bergerak dan mempertahankan postur yang di inginkan Tidur dan
istirahat Memilih pakaian yang tepat Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran
Menjaga kebersihan diri dan penampilan Menghindari bahaya dari lingkungan dan
keyakinan agama dan kepercayaan Bekerja sedemikian rupa sesuai modal untuk
rekreasi Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada
tersedia
dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
orser needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
9
dalam konteknya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting
dalam Potter dan Perry (1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan
Kebutuhan akan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain
Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.
prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga
10
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat digambarkan sebagai suatu paramida pada
B. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik maupun negatif. Manusia adalah
makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan
massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi.
Walaupun ini adalah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa dengan otak
apa yang baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun
berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan
11
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah
sebagai berikut :
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani
2.ABINENO JI : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi
makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan manusia
adalah makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
5.SOKRATES : Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak mengelola
6.KEES BERTENS : Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari 2 unsur yang
7.I WAYAN WATRA : Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias
Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
12
9.PAULA J. C & JANET W. K : manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih
makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup
secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul dengan
berbagai kemungkinan.
C. HAKIKAT MANUSIA
1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
3) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
4) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur hakikat manusia terdiri
darihal-hal berikut:
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan
ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (Murray
menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),
keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan
yang tidak terpe nuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak
sehatpada satu atau lebih dimensi manusia. (Sumber : Potter dan Patricia, 1997).
14
Kebutuhan adalah sesuatu yang perlu berguna atau diperlukan sekali untuk menjaga
homeostasis dan hidup itu sendiri (Wolf et all) Kebutuhan Dasar Manusia merupakan inti
proses keperawatan ditarik dari kebutuhan manusia (Yura and Walls). Ciri-ciri kebutuhan
manusia:
:3. Semua kebutuhan harus terpenuhi, namun ada yang dapat ditunda
7. Pada dasarnya, kebutuhan dasar yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan
mempengaruhi
Teori Maslow mengenai kebutuhan dasar manusia dapat memberikan dasar untuk pemberian
perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan pelayanan kesehatan.
Teori Maslow ini yang paling terkenal. Ada 5 kebutuhan dasar yang secara bertahap ketingkat
yang lebih tinggi. Jika digambarkan akan berbentuk seperti piramid. Abraham Maslow
menyebutkan bahwa kebutuhan dasar pada dasarnya bertingkat. Kebutuhan dasar satu tingkat
15
dibawahnya harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini sesuai hirarki
kebutuhan manusia yang dirumuskannya. Secara umum dapat dijelaskan bahwa kebutuhan dasar
psikologis.
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia Menurut Maslow mengatur kebutuhan dasar kedalam 5
tingkatan, yaitu:
a. Keselamatan fisik Keadaan mengurangi atau megeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan.
b. Keselamatan Psikologis : Ancaman tehadap pengalaman baru atau yang tidak dikenal Misal :
mahasiswa yang berada dilingk baru merasa terancam dalam berdaptasi dengan
16
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki
b. Bila individu merasa aman dan selamat mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari
h. Membutuhkan kebersamaan
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri Kebutuhan harga diri berhubungan dengan
keinginan terhadap:
a. Kekuatan
b. Pencapaian
c. Rasa cukup
d. Kompetensi
17
f. Kemerdekaan
k. Prestise
m. Penghargaan
Manusia juga membutuhkan penghargaan dan apresiasi dari orang lain bila terpenuhi seseorang
merasa pecaya diri dan berguna dan bila tidak terpenuhi seseorang merasa tidak berdaya dan
rendah diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri: merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut maslow .Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh
kebutuhan pada semua tingkatan yg lebih rendah, melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka
mencapai potensi yg paling maksimal sehingga seseorang Manusia yang teraktulisasi dirinya:
18
5. Walau mungkin mengalami keraguan dan kegagalan dan namun secara
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan mendasar yang perlu bagi manusia untuk mengatur keseimbangan biologis, antara
lain : oksigen , air makan, eliminasi , istirahat tidur terhindar dari rasa nyeri dan regulasi suhu.
Antara lain: Perasaan emosi Kognisi afeksi Kebutuhan eksplorasi kegiatan seksual.
19
b. cemas yang hebat
c. konsistensi pergaulan hubungan dengan orang lain kesadaran kekurangan kelebihan diri dan
orang lain, rasa kekeluargaan, kontrol diri, komunikasi saling mengerti. Mencintai Menyayangi :
a. Mencintai orangtua, teman, keluarga, cinta Tuhan b.Karakteristik cinta menurut ASHLEY
MONTAGU: 1. Cinta tidak punya suatu perasaan obyektif. 2. Cinta itu punya syarat dan tanpa
syarat. 3. Cinta itu supportif. Mencintai berarti punya sahabat dihargai,kehadiran dan
keberadaannya.
6. Penghargaan Diri : Berupa menghormati diri, restu diri, percaya diri, dan memiliki integritas
konsep diri. Dipengaruhi oleh perasaan mereka dari ketergantungaqn dan kecukupan diri sendiri.
7. Aktualisasi Diri berupa rasa kebahagiaan atas harga diri, kesuksesan, perasaan menyenangkan.
terdapat kekuasaan kekuatan yang lebih besar mengayomi dan menggerakkan orang secara
irrasional
c. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Stoll
(1989)
dimensi:
Dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun
kehidupan seseorang,
Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan
dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut.
21
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal
11. Beribadah
Kebutuhan dasar bersifat heterogen, namun pada dasarnya sama. Misal semua orang perlu makan,
tetapi makanan apa yang dikonsumsi akan berbeda antara orang satu dengan lainnya. Hal ini
2. Hubungan keluarga (support system). Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena dukungan keluarga sangat berarti bagi orang yang sakit.
3. Konsep diri. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Orang
yang mengenal kebutuhannya secara baik akan berusaha memenuhinya secara sehat.
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Menurut Erikson, jika individu dapat membina hubungan
yang akrab (intimacy), maka kebutuhan cinta dan rasa memiliki akan terpenuhi
22
E. KONSEP SEHAT-SAKIT
1. Konsep Sehat
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pernyataan tersebut sudah sejak lama dikenal oleh banyak
orang. Kebenaran bahwa dalam tubuh sehat memang terdapat jiwa yang kuat, sehingga orang
rutin melakukan olah raga agar memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Tubuh yang sehat akan
membuat kita dapat melakukan kegiatan seharI-hari dengan baik, bersemangat, tidak mudah lelah,
dan tidak mudah terserang penyakit. Selain itu, di dalam tubuh yang sehat, terdapat psikis atau
jiwa yang sehat pula, selalu berprasangka baik, mampu mengelola setiap emosi dengan baik pula.
Semua tercermin dalam menjalani kehidupan ini, seseorang melaluinya dengan tenang dan
bahagia apapun kondisinya. Upaya mencapai kedamaian dengan diri sendiri merupakan suatu
perjalanan panjang. Memiliki kondisi sehat adalah sebuah upaya. Hal itu bisa dilakukan oleh
individu sendiri maupun bantuan orang lain yang memiliki kepedulian terhadap sesama.
Keyakinan akan sehat timbul pada setiap diri individu. Seseorang merasa dirinya sehat akan
tampak dari raut wajah dansemangatnya dalam menghadapi kehidupan dan setiap permasalahan
yang dihadapi. Raut wajah yang segar, tegar, dan kuat sering kali ditampakkan badan diri
seseorang yang merasa sehat. Keyakinan ini sangat penting, sebagai bentuk prasangka baik
terhadap diri atas karunia Tuhan kepadanya. Sehat adalah keadaan tubuh yang normal baik
jasmani, rohani, dan sosial, tidak terbatas dari suatu penyakit dan ketidakmampuan atau kecacatan
menurut WHO. UU No.36 tahun 2009, yang dimaksud kesehatan dimana kondisi baik secara
fisik, mental, spiritual, maupun sosial dimana setiap orang mampu hidup produktif baik sosial
maupun ekonominya.
23
Ada pandangan bahwa tolok ukur yang digunakan untuk menetapkan apakah seseorang
sehat, haruslah berdasarkan kajian yang dilakukan oleh profesional (Yuliandari, 2018: 20).
Namun, ada juga pandangan bahwa keyakinan sehat bergantung dari persepsi seseorang akan
kondisi dirinya.Berbicara tentang sehat yang berkaitan dengan kesehatan manusia melibatkan dua
aspek, yaitu aspek psikologi dan aspek psikososial. Karena manusia adalah individu sekaligus
sebagai makhluk sosial. Konsep sehat sangat berhubungan dengan sikap, nilai, perilaku yang
berkembang. Sehat merupakan tanggungjawab diri sendiri, sehingga pilihan akan makna sehat
yang sesungguhnya bergantung pada pandangan dan cara memperoleh kesehatan setiap individu.
Menurut John Wayne (dalam Yuliandari, 2018: 24) bahwa ada 6 parameter kesehatan,
yaitu : 1) fungsi fisik, orang sehat tidak mengalami gangguan fisik, 2) kesehatan mental, dimana
perasaan nyaman, mampu mengontrol emosi diri, perilaku positif, 3) sosial well-being, hubungan
interpersonal aktif, 4) fungsi peran, tidak mengalami gangguan hubungan dengan sesama, 5)
gangguan fisiologi maupun psikologi. Sehingga dari keenam parameter tersebut saling berkaitan.
Dari beberapa pernyataan tentang keyakinan konsep sehat, maka dapat penulis simpulkan
bahwa konsep sehat adalah suatu keadaan/kondisi fisik yang lengkap dan normal, dan kondisi
mental serta sosial yang baik tanpa gangguan yang berarti, sehingga akan menimbulkan
kebahagian bagi diri orang tersebut.orang sehat akan mampu menjalani aktivitas kehidupan
dengan baik
2. Sakit
24
Kata penyakit dan sakit adalah dua kondisi yang berbeda, namun penggunaannya sering
tertukar. Kata sakit identik dengan sesuatu yang tidak beres atau abnormal. Perlu kita bedakan
orang yang sakit (gangguan fisiologis/tubuh) dengan orang yang bermasalah. Penyakit adalah
merupakan istilah medis yang di gambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi saat tubuh tidak seimbang serta keadaan
yang tidak normal Menurut Hidayah (2014) sakit adalah suatu keadaan dimana emosional, fisik,
sosial, intelektual, perkembangan, atau seseorang terganggu atau berkurang, bukan hanya kondisi
perubahan fungsi tubuh yang tidak semestinya dan keluhan lain yang menyebabkan munculnya
tanda atau gejala. Perwujudan penyakit dapat meliputi hipofungsi (seperti konstipasi), hiperfungsi
(seperti peningkatan produksi lendir) atau peningkatan fungsi mekanis (seperti kejang).
Ada dua jeins penyakit, yaitu kronis dan tidak kronis. Dikatakan kronis bila gangguan
kesehatan berlangsung lama, kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Apabila
sudah terlanjur parah, bisaberujung kematian. Biasanya menyerang usia produktif, yaitu diantara
usia 25-50 tahun. Hipertensi, stroke , diabetes, kanker, bahkan penyakit jantung yang rawan
sehat, seperti merokok, obesitas, kurang aktif bergerak, dan pengelolahan stress yang buruk
merupakan beberapa penyebab seseorang menderita penyakit kronis di usia muda. Dari beberapa
definisi sakit di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa sakit adalah suatu kondisi tidak
nyaman, adanya ketidaknormalan atau gangguan pada sistem metabolisme tubuh, gangguan pada
pola pikir atau perasaan yang tidak nyaman atau yang berkaitan dengan psikologi seseorang,
25
Dari beberapa uaraian di atas, maka kita sangat perlu menjaga asupan makanan dan
minuman yang kita konsumsi, Tuhan menyediakan begitu banyak makanan dan minuman yang
berasala dari tanaman dan binatang yang halal dan baik untuk menjaga tubuh kita tetap sehat.
Pola dan gaya hidup sehat dengan menjauhi makanan dan minuman yang berbahaya dan rajin
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari rangkaian yang telah disampaikan dari makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal
sebagi berikut :
1.Manusia di anggap sebagai makhluk sosial, dalam konsep paradigma keperawatan yaitu
manusia dipandang sebagai makhluk yang kompleks yaitu bio,psiko, sosio, dan spiritual.
2.Kebutuhan dasar manusia yaitu suatu unsur yang dibutuhkan manusia, baik dari
4..Sakit adalah dimana keadaan seseorang yang tidak mengenakan atau adanya gangguan ,
5.Sehat adalah dimana keadaan seseorang merasa enakan atau tidak adanya gangguan,
27
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuh Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses
Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. & Uliyah, Musrifatul. 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Potter & Perry, 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktek
edisi
4, Jakarta: EGC
http://eprints.ums.ac.id
http://respository.umy.ac.id ,
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-
ahli.html?m=1
https://www.academia.edu>
28