Anda di halaman 1dari 31

KONSEP MANUSIA DALAM UNSUR PARADIGMA KEPERAWATAN

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Dosen pengajar : Ns. Winasari Dewi, M.Kep

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Arneta Fitriana (221FK06092)


2. Gita Rahmawati (221FK06099)
3. Haura Al Banina (221FK06100)
4. Indar Sri Sugiarti (221FK06104)
5. Ikpi Abdul Jabar (221FK06103)
6. Livia Wardani (221FK06108)
7. Novi Novianti (221FK06113)
8. Putri Fauziah Nur Intan (221FK06133)
9. Rajasa Mandalawangi (221FK06115)
10. Risa Novi Santi (221FK06121)
11. Ripal Hapitra (221FK06120)
12. Siti Rohimah (221FK06129)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Banyak rintangan dalam penulisan laporan ini, tetapi dengan bantuan dan dukungan

kerabat serta guru, kami dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, kami ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1.Ns. Winasari Dewi, M.Kep.Selaku pengajar mata kuliah konsep dasar keperawatan.

2.Teman-teman yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan membantu

dalam menyusun laporan ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 5

C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................... 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

A. KONSEP MANUSIA ....................................................................................................... 6

B. PENGERTIAN MANUSIA ........................................................................................... 11

C. HAKIKAT MANUSIA .................................................................................................. 13

D. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ............................................................................. 14

E. KONSEP SEHAT-SAKIT ............................................................................................. 23

BAB III ......................................................................................................................................... 27

PENUTUP..................................................................................................................................... 27

A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dibekali

dengan akal dan pikiran dalam bertindak. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

hidup sendiri dan membutuhkan keberadaan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya.

Keterbatasan manusia inilah yang menyebabkan manusia satu membutuhkan manusia

lainnya untuk saling bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Manusia atau

seseorang melakukan serba hubungan dengan manusia-manusia lainnya yang disebut

“kelompok” masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang esensi ( Widjaja, 1986: 8).

Menurut Simmel dunia nyata tersusun dari peristiwa, tindakan, interaksi, dan lain

sebagainya yang tidak terhingga (Ritzer, 2011: 179).

Suatu himpunan manusia dapat membentuk jaringan kelompok sosial jika terdapat

faktor-faktor tertentu yang melatar belakangi terbentuknya kelompok sosial tersebut,

diantaranya adalah adanya persamaan perasaan atau latar belakang tertentu. Guna

memecahkan teka-teki realitas ini orang menatanya dengan menerapkan sejumlah pola

atau bentuk padanya. Seseorang berinteraksi dengan manusia lainnya dan membentuk

adanya sebuah pola sosial dalam menjalankan kehidupannya.

Manusia dalam Keperawatan dipandang sebagai makhluk holistik yang meliputi

biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini menjadi prinsip keperawatan bahwa

asuhan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan aspek tersebut. Kozier dan Erb's

(2007) menyampaikan karena perawat memberikan perawatan yang holistik, maka tidak

hanya memperhatikan unsur fisik dan pikiran pasien, tetapi juga unsur spiritual pasien,

1
dengan terjaganya spiritual pasien maka akan dapat mengurangi penderitaan dan

memberikan bantuan penyembuhan fisik dan mental.

Praktik asuhan keperawatan yang yang diberikan dalam asuhan keperawatan

spiritual adalah asuhan keperawatan spiritual pasien seharihari, termasuk hari suci, Kitab

suci, simbol suci, meditasi, diet dan nutrisi, kelahiran, kematian dan doa. Identifikasi

pemberian asuhan keperawatan spiritual seperti do’a merupakan suatu strategi penting

yang membantu pasien mengatasi penyakitnya (Mauk dan Schmidt, 2004; dalam Kozier &

Erb's, 2007).

Asuhan keperawatan spiritual dalam pelaksanaanya sering mengalami banyak

kendala dan sering tidak dilaksanakan. Baldacchino (2011) menyatakan bahwa 96,9%

perawat belum menerima pelatihaan spiritualitas dan penyembuhan spiritual, dalam satu

studi perawat yang belum mendapat pelatihan spiritual menyatakan bahwa mereka merasa

tidak mempunyai kemampuan yang memadai dalam hal pemberian asuhan keperawatan

spiritual kepada pasien.

Penelitian yang dilakukan Yilmaz dan Okyay (2009) menyatakan bahwa 65,2%

perawat belum mendapatan informasi dan pelatihan tentang spiritual, untuk itu sangat

dibutuhkan adanya pelatihan kepada perawat tentang keperawatan spiritual, perawatan

spiritual merupakan konsep penting yang harus dimasukkan dalam pelatihan perawat.

Ramezani et al., (2014) mengemukakan pentingnya pemberian pelatihan atau

pendidikan tentang asuhan keperawatan spiritual, hal ini akan mempengaruhi persepsi

perawat tentang asuhan keperawatan spiritual, persepsi perawat tentang asuhan

keperawatan spiritual mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan spiritual. Hasil

pengambilan data pendahuluan di Rumah Sakit Islam Jombang pada bulan Oktober 2017,

Asuhan Keperawatan Spiritual yang dilakukan meliputi empat unsur yang saling

berkaitan, yaitu; Sistem,


2
Perawat, Pasien dan Bina Rohani. Sistem yang terdapat di Rumah Sakit Islam

Jombang belum ada yang mengatur wewenang pemberian asuhan keperawatan spiritual,

belum ada pembagian tupoksi yang jelas tentang pelaksanaan asuhan keperawatan

spiritual, belum ada SOP untuk perawat tentang pelaksanaan asuhan keperawatan

spiritual, dan belum ada format asuhan keperawatan spiritual yang memadai. Selama ini

kebutuhan spiritual pasien diserahkan kepada bagian Bina Rohani yang hanya terdiri satu

orang saja. Bina rohani melakukan pengkajian sendiri yang tidak terintegrasi dengan

catatan asuhan keperawatan, Bina Rohani melakukan kebutuhan spiritual hanya jika ada

permintaan.

Berdasarkan wawancara kepada empat orang perawat yang di Rumah Sakit Islam

Jombang mereka semua mengatakan jika pelaksanaan asuhan keperawatan spritual

memang belum maksimal, bahkan mereka mengaku terjebak dalam rutinitas harian.

Mereka mengakui bahwa asuhan keperawatan spiritual adalah bagian dari tugas perawat

yang harus dilakukan, tetapi banyak kendala yang mereka hadapi sehingga tidak bisa

dilaksanakan. Kedala-kendala yang mereka sampaikan tersebut antara lain; rasa takut

salah, tidak adanya panduan yang baku, rasa kebingungan bagaimana cara melakukanya,

merasa itu adalah tanggung jawab pasien sendiri hingga merasa kurang pengetahuan dan

pemahaman dalam pelaksanaan asuhan keperawatan spiritual.

Kondisi faktor psikologis seseorang berhubungan erat dengan sistem kekebalan

seseorang baik secara positif maupun negatif, yang selanjutnya faktor tersebut

mempengaruhi derajat kesehatan seseorang dalam proses penyembuhan. Dewasa ini

berbagai jenis penyakit berkembang dengan cepat, seperti penyakit degeneratif, penyakit

jantung koroner, kardiovaskuler, kanker, gangguan metabolisme, penyakit psikomatik dan

kejiwaan (Hawari, 2002). Dalam keperawatan, perawatan pasien didekati secara integritas,

perawat mengevaluasi aspek fisik pasien, mental, aspek psikologis, dan spiritual dalam

memberikan asuhan keperawatan, meskipun perawat diberikan pelatihan spiritual, tetapi


3
yang paling penting adalah kesadaran dari perawat tentang pentingnya dari perawatan

spiritual (Çetinkaya, Dündar dan Azak, 2013).

Pelaksanaan asuhan keperawatan dengan pendekatan spiritual bukan maksud

mengubah keyakinan pasien, melainkan membangkitkan kekuatan keimanan seseorang

sesuai dengan agama yang dipeluknya guna mengatasi penderitaan. Sebagai contoh

misalnya dalam agama (Islam) digunakan kaidah-kaidah agama (do’a dan dzikir) sebagai

tuntunan dalam menghadapi stres krisis ataupun musibah. Spiritualitas yang diantaranya

seperti doa dan dzikir dapat membangkitkan harapan (hope), rasa percaya diri (self

confidence) pada diri seseorang yang sedang sakit, yang pada giliranya kekebalan

(imunitas) tubuh meningkat, sehingga mempercepat proses penyembuhan tanpa

mengabaikan terapi dengan obat dan tindakan medis lainya (Hawari, 2002). Allah

berfirman: ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu

dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yangberada) dalam dada dan

petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57), dalam Firman

Allah SWT tersebut sangat jelas bahwa penyembuh atau obat adalah dari Allah SWT jadi

spiritualitas sangat erat berkaitan dengan kesehatan dan kesembuhan penyakit.

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan paling

besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan

yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik.

Pentingnya asuhan keperawatan spiritual ini direkomendasikan dilakukan sejak awal

perawatan. Asuhan keperawatan spiritual bisa menjadi panduan pada pemeriksaan fisik

awal, spiritualitas harus dipastikan dan dijelaskan sejak awal, hal ini penting untuk

mengetahui spiritulitas pasien karena berimplikasi pada intervensi keperawatan seperti

transfusi darah, KB, dan pembatasan diet, perawat harus mencatat bahwa kebutuhan

spiritual dalam bentuk apapun adalah kebutuhan universal (Seidel et al., 2003 dalam

Vincensi, 2011).
4
Berdasarkan pemaparan masalah di atas hal ini menunjukan perlu adanya

penelitian untuk menganalisis tentang pemberian pelatihan ataupun edukasi tentang

asuhan keperawatan spiritual kepada perawat. Kondisi di atas menarik peneliti untuk

melakukan penelitian tentangpengaruh penerapan modul Spritual Care terhadap sikap dan

tindakan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan spiritual.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang telah penulis uraikan diatas, maka rumusan

masalah dari makalah ini adalah:

1.Bagaimana konsep manusia dalam paradigma keperawatan?

2.Apa yang dimaksud dengan manusia?

3.Bagaimana hakikat manusia dalam paradigma keperawatan?

4.Apa saja kebutuhan dasar manusia?

5.Bagaimana konsep sehat sakit?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui

permasalahan yang telah di uraikan adalah sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui konsep manusia dalam paradigma keperawatan.

2. Untuk mengetahui penegrtian manusia.

3.Untuk mengetahui hakikat manusia dalam paradigma keperawatan.

4.Untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.

5.untuk mengetahui konsep sehat-sakit

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP MANUSIA

1) Konsep dasar manusia

Manusia dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu manusia sebagai makhluk

holistik dan manusia sebagai sistem (Potter dan Perry, 1997; Hidayah & Uliyah, 2014)

1). Manusia Sebagai Makhluk Holistik

Merupakan makhluk yang utuh paduan dari unsur biologis, psikologis, sosial, dan

spiritual. Sebagai makhluk biologis, manusia tersusun atas sistem organ tubuh

yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya mulai dari lahir tumbuh

kembang hingga meninggal. Sebagai makhluk psikologis, manusia memiliki

struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manifestasi kejiwaan, dan kemampuan

berfikir serta kecerdasan. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu hidup bersama

orang lain saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup

mudah dipengaruhi kebudayaan, serta dituntut untuk bertingkah laku sesuai

dengan harapan dan norma yang ada. Sebagai makhluk spiritual, manusia memiliki

keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan

yang dianutnya.

2). Manusia Sebagai Sistem

Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem adaptif, personal, interpersonal dan

sosial. Sistem adaptif merupakan proses perubahan inividu sebagai respon

terhadap perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi integritas atau

6
keutuhan. Sebagai sistem personal, masnusia memiliki proses persepsi dan

bertumbuh kembang. Sebagai sistem interpersonal manusia dapat berinteraksi,

berperan, dan berkomunikasi terhadap orang lain. Sementara itu sebagai sistem

sosial, manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan

di lingkungannya, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungan

pekerjaan.

2) Konsep kebutuhan dasar manusia

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia

dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis yang tentunya

bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar

manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan

bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis,

keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Perry, 1997; Hidayah &

Uliyah, 2014).

1.Ciri Kebutuhan Dasar Manusia

Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada

dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena terdapat perbedaan

budaya, maka kebutuhan tersebut pun ikut berbeda. Lalu jika gagal memenuhi

kebutuhannya, manusia akan berfikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha

mendapatkannya

2.Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusaia dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut:

a. Penyakit

7
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan

kebutuhan baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ

tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.

b. Hubungan Keluarga

Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar

karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga,

dan lainnya.

c. Konsep diri

Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar . konsep

diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang.

Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan yang positif terhadap diri. Orang

yang merasa positif tentan g dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali

kebutuhan, dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah

memenuhi kebutuhan dasarnya.

d. Tahap Perkembangan

Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap

tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan

biologis, psikologis dan sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ

tubuh mengalami proses kematangan dengan aktifitas yang berbeda.

3) TEORI TENTANG KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

8
Berikut akan dijelaskan secara singkat pendapat beberapa ahli tentang model

kebutuhan dasar manusia.

1). Virginia Henderson

Virginia Henderson (dalam Potter dan Perry, 1997) membagi kebutuhan dasar

manusia ke dalam 14 Komponen berikut :

Bernafas secara normal Makan dan minum yang cukupE liminasi (buang air besar

dan kecil) Bergerak dan mempertahankan postur yang di inginkan Tidur dan

istirahat Memilih pakaian yang tepat Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran

normal dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan modifikasi linkungan

Menjaga kebersihan diri dan penampilan Menghindari bahaya dari lingkungan dan

menghindari membahayakan orang lain Berkomunikasi dengan orang lain dalam

mengekspresi emosi, kebutuhan, kekhawatiran, dan opini Beribadah sesuai dengan

keyakinan agama dan kepercayaan Bekerja sedemikian rupa sesuai modal untuk

membiayai kebutuhan hidup Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk

rekreasi Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada

perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang

tersedia

2). Jean Waston

Jean Waston dalam B. Talento (1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke

dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower

orser needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).

Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya

kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang

9
dalam konteknya terhadap kebutuhan lain, dan semuanya dianggap penting

(Hidayat & Uliyah, 2014).

3). Abraham Maslow

Teori Hierarki kebutuha n dasar manusia yang dikemukakan Abraham Maslow

dalam Potter dan Perry (1997) dapat dikembangkan untuk menjelaskan kebutuhan

dasar manusia sebagai berikut :

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, yaitu kebutuhan

fisiologis seperti oksigen, cairan, nutrisi, keseimbangan suhu tubuh, eliminasi,

tempat tinggal, istirahat dan tidur serta kebutuhan seksual

Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik

dan perlindungan psikologis

Kebutuhan akan rasa cinta serta rasa memiliki dan dimiliki, antara lain

memberi dan menerima kasih dan sayang, mendapatkan kehangatan keluaraga,

memiliki sahabat, diterima oleh kelompok sosial dan sebagainya

Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.

Kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan meraih

prestasi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga

memerlukan pengakuan dari orang lain

Pengakuan aktualisasi diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki

Maslow, merupakan kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/ lingkungan

serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

10
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat digambarkan sebagai suatu paramida pada

gambar dibawah ini:

B. PENGERTIAN MANUSIA

Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya

yang tunduk pada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,

perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan

lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik maupun negatif. Manusia adalah

makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan

massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi.

Walaupun ini adalah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa dengan otak

tubuh manusia memang memberi petunjuk dari segi lrelatif.

Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang

apa yang baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun

berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan

lingkungan dan tempat tinggalnya.

11
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah

sebagai berikut :

1.NICOLAUS D. & A. SUDIRJA : Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal.

Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani

dan rohani merupakan satu barang

2.ABINENO JI : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi

yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"

3.UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,

pikiran, dan prana atau badan

4.OMAR MOHAMMADAL-TOUMY AL-SYAIBANY : Manusia adalah

makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan manusia

adalah makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam

pertumbuhannya adalah faktor keturunan dan lingkungan.

5.SOKRATES : Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak mengelola

dengan kuku data dan lebar.

6.KEES BERTENS : Manusia adalah suatu makhluk yang terdiri dari 2 unsur yang

kesatuannya tidak dinyatakan.

7.I WAYAN WATRA : Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias

dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

8.ERBE SENTANU : Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya.

Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna

dibandingkan dengan makhluk lain.

12
9.PAULA J. C & JANET W. K : manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih

makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup

secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul dengan

berbagai kemungkinan.

C. HAKIKAT MANUSIA

1. Pengertian Hakikat Manusia

Secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatuan integral dari potensi-potensi

esensial yang ada pada diri manusia yaitu sbb:

1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku

intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif

mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

3) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak

pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

4) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk

mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik

untuk ditempati.

5) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan

dengan potensi yang tak terbatas.

6) Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan

baik dan jahat.


13
7) Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,

bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup

di dalam lingkungan sosial.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur hakikat manusia terdiri

darihal-hal berikut:

1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga,

2. Setiap kodrat terdiri atas makhluk individu dan social:

3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

D. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan

ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (Murray

dalam Bherm, 1996).

Kebutuhan Dasar Manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia

dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya

bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan Dasar Manusia

menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap

manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum),

keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri. Seseorang yang seluruh kebutuhannya

terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan

yang tidak terpe nuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak

sehatpada satu atau lebih dimensi manusia. (Sumber : Potter dan Patricia, 1997).

14
Kebutuhan adalah sesuatu yang perlu berguna atau diperlukan sekali untuk menjaga

homeostasis dan hidup itu sendiri (Wolf et all) Kebutuhan Dasar Manusia merupakan inti

proses keperawatan ditarik dari kebutuhan manusia (Yura and Walls). Ciri-ciri kebutuhan

manusia:

1. Tiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, namun dimodifikasi


dengan kultur setempat.

2. Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang akan mendahulukan yang prioritas.


Dalam kondisi terancam, orang akan menyelamatkan diri dahulu baru kemudian
memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

:3. Semua kebutuhan harus terpenuhi, namun ada yang dapat ditunda

atau dipenuhi kemudian.

4. Adanya kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan dapat menyebabkan


ketidakseimbangan homeostasis sehingga dapat berakibat sakit.

5. Kebutuhan membuat seseorang dapat berpikir dan bergerak untuk


memenuhinya.

6. Seseorang akan merespon atau memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara.

7. Pada dasarnya, kebutuhan dasar yang satu dengan lainnya saling berkaitan dan
mempengaruhi

Penerapan Teori Kebutuhan Dasar

1. Menurut Abraham Maslow

Teori Maslow mengenai kebutuhan dasar manusia dapat memberikan dasar untuk pemberian

perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan pelayanan kesehatan.

Teori Maslow ini yang paling terkenal. Ada 5 kebutuhan dasar yang secara bertahap ketingkat

yang lebih tinggi. Jika digambarkan akan berbentuk seperti piramid. Abraham Maslow

menyebutkan bahwa kebutuhan dasar pada dasarnya bertingkat. Kebutuhan dasar satu tingkat

15
dibawahnya harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini sesuai hirarki

kebutuhan manusia yang dirumuskannya. Secara umum dapat dijelaskan bahwa kebutuhan dasar

adalah sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan homeostasisfisiologis &

psikologis.

Hirarki Kebutuhan Dasar manusia Menurut Maslow mengatur kebutuhan dasar kedalam 5

tingkatan, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis (physiologic needs ) adalah kebutuhan paling dasar, meliputi: a.

Oksigen b. Cairan c. Nutrisi d.Temperatur e. Eliminasi f. Tempat tinggal g. Istirahat h. Seks

2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman

a. Keselamatan fisik Keadaan mengurangi atau megeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan.

Misal: penyakit, kecelakaan , bahaya, pemajanan terhadap lingkungan

b. Keselamatan Psikologis : Ancaman tehadap pengalaman baru atau yang tidak dikenal Misal :

mahasiswa yang berada dilingk baru merasa terancam dalam berdaptasi dengan

pelajaran/sosialisasi dan lain lain

16
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki

a. Biasanya meningkat setelah terpenuhi kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi

b. Bila individu merasa aman dan selamat mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari

cinta dan rasa memiliki

c. Memberikan dan menerima cinta dan kasih sayang

d. Membutuhkan teman hidup dan bergaul

e. Membutuhkan hubungan interpersonal dan kasih sayang

f. Membutuhkan peran yang memuaskan

g. Membutuhkan perlakuan yang halus

h. Membutuhkan kebersamaan

i. Membutuhkan pergaulan yang intim

4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri Kebutuhan harga diri berhubungan dengan

keinginan terhadap:

a. Kekuatan

b. Pencapaian

c. Rasa cukup

d. Kompetensi

e. Rasa percaya diri

17
f. Kemerdekaan

g. Menghargai diri sendiri

h. Menghargai orang lain

i. Dihargai oleh orang lain

j. Kebebasan yang mandiri

k. Prestise

l. Dikenal dan diakui

m. Penghargaan

Manusia juga membutuhkan penghargaan dan apresiasi dari orang lain bila terpenuhi seseorang

merasa pecaya diri dan berguna dan bila tidak terpenuhi seseorang merasa tidak berdaya dan

rendah diri

5. Kebutuhan aktualisasi diri: merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki

kebutuhan dasar manusia menurut maslow .Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh

kebutuhan pada semua tingkatan yg lebih rendah, melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka

mencapai potensi yg paling maksimal sehingga seseorang Manusia yang teraktulisasi dirinya:

1. Memiliki kepribadian multidimensi yang matang

2. Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas dengan banyak

3. Mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yg dikerjakan dgn baik

4. Tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai

18
5. Walau mungkin mengalami keraguan dan kegagalan dan namun secara

umum menghadapi secara realistis Kebutuhan aktulisasi diri meliputi:

1. Kebutuhan pengenalan diri sendiri

2. Penerimaan diri sendiri

3. Kenyataan diri sendiri

4. Hubungan interpesonal yang mendalam

5. Penghargaan diri sendiri

6. Pemenuhan diri sendiri

7. Persepsi yg sehat dan realistis

Kebutuhahan Dasar Manusia Menurut Calista Roy

1. Kebutuhan Fisiologis

2. Kebutuhan mendasar yang perlu bagi manusia untuk mengatur keseimbangan biologis, antara

lain : oksigen , air makan, eliminasi , istirahat tidur terhindar dari rasa nyeri dan regulasi suhu.

3. Stimulasi :Kebutuhan untuk merangsang membangkitkan semangat orang untuk berinteraksi.

Antara lain: Perasaan emosi Kognisi afeksi Kebutuhan eksplorasi kegiatan seksual.

4. Perlindungan : Kebutuhan untuk terhindar dari ancaman integritas,benturan fisik,berupa: Rasa

aman psikologis , Hubungan interpersonal

5. Rasa aman Psikologis. Antara lain

a. sikap ancaman khayalan

19
b. cemas yang hebat

c. konsistensi pergaulan hubungan dengan orang lain kesadaran kekurangan kelebihan diri dan

orang lain, rasa kekeluargaan, kontrol diri, komunikasi saling mengerti. Mencintai Menyayangi :

a. Mencintai orangtua, teman, keluarga, cinta Tuhan b.Karakteristik cinta menurut ASHLEY

MONTAGU: 1. Cinta tidak punya suatu perasaan obyektif. 2. Cinta itu punya syarat dan tanpa

syarat. 3. Cinta itu supportif. Mencintai berarti punya sahabat dihargai,kehadiran dan

keberadaannya.

6. Penghargaan Diri : Berupa menghormati diri, restu diri, percaya diri, dan memiliki integritas

konsep diri. Dipengaruhi oleh perasaan mereka dari ketergantungaqn dan kecukupan diri sendiri.

Keterbatasan dalam pemenuhan ADL bisa menurunkan penghargaan diri sendiri.

7. Aktualisasi Diri berupa rasa kebahagiaan atas harga diri, kesuksesan, perasaan menyenangkan.

8. Spiritual : meliputi sistem kepercayaan religius, keyakinan atas kemampuannya terbatas,

terdapat kekuasaan kekuatan yang lebih besar mengayomi dan menggerakkan orang secara

irrasional

2. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Burkhardt (1993)

Spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut:


20
a. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan.

b. Menemukan arti dan tujuan hidup.

c. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.

d. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Stoll

(1989)

Selanjutnya menguraikan bahwa spiritualitas sebagai konsep dua

dimensi:

Dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang Maha Tinggi yang menuntun

kehidupan seseorang,

Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan

dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut.

3. Keburtuhan Dasar Manusia menurut Virginia Henderson. Henderson mengungkapkan bahwa

kebutuhan dasar manusia ada 14 jenis:

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum yang cukup

3. Eliminasi (buang air besar dan kecil)

4. Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan

5. Tidur dan istirahat

6. Memilih pakaian yang tepat

21
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal

8. Menjaga kebersihan diri dan penampilan

9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan orang lain

10. Berkomunikasi dengan orang lain

11. Beribadah

12. Bekerja oleh membiayai kebutuhan hidup

13. Bermain dalam berbagai bentuk rekreasi

14. Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu.

Jika ditelaah, 14 kebutuhan dasar diatas dapat dikelompokkan menjadi 2 Yaitu:

Kebutuhan dasar bersifat heterogen, namun pada dasarnya sama. Misal semua orang perlu makan,

tetapi makanan apa yang dikonsumsi akan berbeda antara orang satu dengan lainnya. Hal ini

dipengaruhi banyak faktor, diantaranya:

1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh, menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan.

2. Hubungan keluarga (support system). Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan

pemenuhan kebutuhan dasar karena dukungan keluarga sangat berarti bagi orang yang sakit.

3. Konsep diri. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Orang

yang mengenal kebutuhannya secara baik akan berusaha memenuhinya secara sehat.

4. Tahap perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan

dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Menurut Erikson, jika individu dapat membina hubungan

yang akrab (intimacy), maka kebutuhan cinta dan rasa memiliki akan terpenuhi

22
E. KONSEP SEHAT-SAKIT

1. Konsep Sehat

Pepatah terkenal mengatakan “Mensana in Corporesano” yang artinya di dalam tubuh

yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pernyataan tersebut sudah sejak lama dikenal oleh banyak

orang. Kebenaran bahwa dalam tubuh sehat memang terdapat jiwa yang kuat, sehingga orang

rutin melakukan olah raga agar memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Tubuh yang sehat akan

membuat kita dapat melakukan kegiatan seharI-hari dengan baik, bersemangat, tidak mudah lelah,

dan tidak mudah terserang penyakit. Selain itu, di dalam tubuh yang sehat, terdapat psikis atau

jiwa yang sehat pula, selalu berprasangka baik, mampu mengelola setiap emosi dengan baik pula.

Semua tercermin dalam menjalani kehidupan ini, seseorang melaluinya dengan tenang dan

bahagia apapun kondisinya. Upaya mencapai kedamaian dengan diri sendiri merupakan suatu

perjalanan panjang. Memiliki kondisi sehat adalah sebuah upaya. Hal itu bisa dilakukan oleh

individu sendiri maupun bantuan orang lain yang memiliki kepedulian terhadap sesama.

Keyakinan akan sehat timbul pada setiap diri individu. Seseorang merasa dirinya sehat akan

tampak dari raut wajah dansemangatnya dalam menghadapi kehidupan dan setiap permasalahan

yang dihadapi. Raut wajah yang segar, tegar, dan kuat sering kali ditampakkan badan diri

seseorang yang merasa sehat. Keyakinan ini sangat penting, sebagai bentuk prasangka baik

terhadap diri atas karunia Tuhan kepadanya. Sehat adalah keadaan tubuh yang normal baik

jasmani, rohani, dan sosial, tidak terbatas dari suatu penyakit dan ketidakmampuan atau kecacatan

menurut WHO. UU No.36 tahun 2009, yang dimaksud kesehatan dimana kondisi baik secara

fisik, mental, spiritual, maupun sosial dimana setiap orang mampu hidup produktif baik sosial

maupun ekonominya.

23
Ada pandangan bahwa tolok ukur yang digunakan untuk menetapkan apakah seseorang

sehat, haruslah berdasarkan kajian yang dilakukan oleh profesional (Yuliandari, 2018: 20).

Namun, ada juga pandangan bahwa keyakinan sehat bergantung dari persepsi seseorang akan

kondisi dirinya.Berbicara tentang sehat yang berkaitan dengan kesehatan manusia melibatkan dua

aspek, yaitu aspek psikologi dan aspek psikososial. Karena manusia adalah individu sekaligus

sebagai makhluk sosial. Konsep sehat sangat berhubungan dengan sikap, nilai, perilaku yang

berkembang. Sehat merupakan tanggungjawab diri sendiri, sehingga pilihan akan makna sehat

yang sesungguhnya bergantung pada pandangan dan cara memperoleh kesehatan setiap individu.

Menurut John Wayne (dalam Yuliandari, 2018: 24) bahwa ada 6 parameter kesehatan,

yaitu : 1) fungsi fisik, orang sehat tidak mengalami gangguan fisik, 2) kesehatan mental, dimana

perasaan nyaman, mampu mengontrol emosi diri, perilaku positif, 3) sosial well-being, hubungan

interpersonal aktif, 4) fungsi peran, tidak mengalami gangguan hubungan dengan sesama, 5)

persepsi umum,pandangan diri tentang kesehatan pribadi, 6) symtom-symtom, tidak ada

gangguan fisiologi maupun psikologi. Sehingga dari keenam parameter tersebut saling berkaitan.

Difinisi sehat yang di kemukakan oleh WHO:

a. Merekflesikan perhatian pada manusia.

b. Sehat dari sudut pandang lingkungan dari dalam dan luar.

c. Pemaknaan sehat sebagai pola hidup aktif berkarya dan berproduksi.

Dari beberapa pernyataan tentang keyakinan konsep sehat, maka dapat penulis simpulkan

bahwa konsep sehat adalah suatu keadaan/kondisi fisik yang lengkap dan normal, dan kondisi

mental serta sosial yang baik tanpa gangguan yang berarti, sehingga akan menimbulkan

kebahagian bagi diri orang tersebut.orang sehat akan mampu menjalani aktivitas kehidupan

dengan baik

2. Sakit
24
Kata penyakit dan sakit adalah dua kondisi yang berbeda, namun penggunaannya sering

tertukar. Kata sakit identik dengan sesuatu yang tidak beres atau abnormal. Perlu kita bedakan

orang yang sakit (gangguan fisiologis/tubuh) dengan orang yang bermasalah. Penyakit adalah

merupakan istilah medis yang di gambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang

menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi saat tubuh tidak seimbang serta keadaan

yang tidak normal Menurut Hidayah (2014) sakit adalah suatu keadaan dimana emosional, fisik,

sosial, intelektual, perkembangan, atau seseorang terganggu atau berkurang, bukan hanya kondisi

terjadinya proses penyakit.

Secara umumnya dinyatakan terkena suatu penyakit apabila sudah menimbulkan

perubahan fungsi tubuh yang tidak semestinya dan keluhan lain yang menyebabkan munculnya

tanda atau gejala. Perwujudan penyakit dapat meliputi hipofungsi (seperti konstipasi), hiperfungsi

(seperti peningkatan produksi lendir) atau peningkatan fungsi mekanis (seperti kejang).

Ada dua jeins penyakit, yaitu kronis dan tidak kronis. Dikatakan kronis bila gangguan

kesehatan berlangsung lama, kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Apabila

sudah terlanjur parah, bisaberujung kematian. Biasanya menyerang usia produktif, yaitu diantara

usia 25-50 tahun. Hipertensi, stroke , diabetes, kanker, bahkan penyakit jantung yang rawan

menyerang usia produktif di karenakan pola hidup yang tidak

sehat, seperti merokok, obesitas, kurang aktif bergerak, dan pengelolahan stress yang buruk

merupakan beberapa penyebab seseorang menderita penyakit kronis di usia muda. Dari beberapa

definisi sakit di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa sakit adalah suatu kondisi tidak

nyaman, adanya ketidaknormalan atau gangguan pada sistem metabolisme tubuh, gangguan pada

pola pikir atau perasaan yang tidak nyaman atau yang berkaitan dengan psikologi seseorang,

sehingga akan berpengaruh pada terganggunya proses menjalani kehidupannya.

25
Dari beberapa uaraian di atas, maka kita sangat perlu menjaga asupan makanan dan

minuman yang kita konsumsi, Tuhan menyediakan begitu banyak makanan dan minuman yang

berasala dari tanaman dan binatang yang halal dan baik untuk menjaga tubuh kita tetap sehat.

Pola dan gaya hidup sehat dengan menjauhi makanan dan minuman yang berbahaya dan rajin

berolahraga menjadikan sistem kekebalan tubuh kita juga akan baik.

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari rangkaian yang telah disampaikan dari makalah ini dapat disimpulkan beberapa hal

sebagi berikut :

1.Manusia di anggap sebagai makhluk sosial, dalam konsep paradigma keperawatan yaitu

manusia dipandang sebagai makhluk yang kompleks yaitu bio,psiko, sosio, dan spiritual.

2.Kebutuhan dasar manusia yaitu suatu unsur yang dibutuhkan manusia, baik dari

fisiologis atau psikologis yang dimana bertujuan untuk mempertahankan kehidupannya.

4..Sakit adalah dimana keadaan seseorang yang tidak mengenakan atau adanya gangguan ,

baik dari fisik atau mental.

5.Sehat adalah dimana keadaan seseorang merasa enakan atau tidak adanya gangguan,

baik dari fisik atau mental.

27
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuh Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Asmadi.2008.konsep dasar dan aplikasi kebutuhan manusia.Jakarta: Salemba

Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. & Uliyah, Musrifatul. 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan

Dasar. Jakarta: Salemba Medika

Potter & Perry, 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktek
edisi

4, Jakarta: EGC

http://eprints.ums.ac.id

http://respository.umy.ac.id ,

http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-
ahli.html?m=1

https://www.academia.edu>

28

Anda mungkin juga menyukai