Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN KONSEP CARING PADA PASIEN

GANGGUAN
JIWA

Disusun Oleh :

1. Cindy oktaviana putri (22048 )


2. Devi Ismeiyanti (22050)
3. Dianita Afifah (22051)
4. Fahrul Ali (22053)
5. Febriani (22056)
6. Khoirun Nisa (22060)

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Sri Atun W.,Ns.Sp.Kep.J


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


BAB I1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Caring................................................................................................................................. 3
B. Tujuan Caring ....................................................................................................................................... 3
C. Sifat dan Karakteristik Caring .............................................................................................................. 4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring .............................................................................. 5
E. Definisi Asuhan Keperawatan Jiwa ...................................................................................................... 5
F. Tahapan Asuhan Keperawatan Jiwa ..................................................................................................... 5
G. Peran Perawat Jiwa .............................................................................................................................. 8
H. Perilaku Caring Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Jiwa ......................................................... 8
I. Manfaat Caring Terhadap Pasien Gangguan Jiwa ................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 10
REFERENSI ........................................................................................................................................... 10

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang " PENERAPAN CARING
PADA PASIEN GANGGUAN JIWA” Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Sri Atun W.,Ns.Sp.Kep.J yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima sarandan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 21 Maret 2023

Kelompok 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan kesehatan jiwa (mental health nursing) adalah bentuk pelayanan


profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, menerapkan teori perilaku
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
Mata kuliah keperawatan kesehatan jiwa ini mempelajari tentang konsep dan prinsip-
prinsip serta trend dan isu kesehatan dan keperawatan jiwa. Dalam mata kuliah ini dibahas
tentang klien sebagai sistem yang adaptif dalam tentang respons sehat jiwa sampai
gangguan jiwa, psikodinamika, terjadinya masalah kesehatan/keperawatan jiwa yang umum
di Indonesia.

Upaya keperawatan dalam pencegahan primer, sekunder dan tertier terhadap klien
dengan masalah psikososial dan spiritual serta gangguan kesehatan jiwa pada semua tingkat
perkembangan manusia dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, termasuk
hubungan terapeutik secara individu dan dalam koteks keluarga. Pengalaman belajar ini
akan berguna dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan jiwa dan integrasi
keperawatan jiwa pada area keperawatan lainnya. Praktik klinik keperawatan jiwa
merupakan kegiatan belajar studi kasus yang akan memungkinkan peserta didik
memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktik pada situasi sebenarnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Tujuan Caring ?


2. Apa itu komponen caring ?
3. Sifat dan karakteristik caring ?
4. Tahap tahap dalam caring ?
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring ?
6. Definisi asuhan keperawatan jiwa ?
7. Tahapan asuhan keperawatan jiwa ?
8. Peran perawat jiwa ?
9. Perilaku caring dalam pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa ?
10. Manfaat Caring terhadap pasien gangguan jiwa ?

1
C. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Umum Setelah proses pembelajaran diharapkan mampu mempraktekkan


asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa dengan pendekatan humanistic.
2. Tujuan Khusus Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mampu:
a) Menganalisis proses terjadinya gangguan jiwa dalam perspektif keperawatan jiwa
dan konseptual model dalam keperawatan jiwa.
b) Menganalisis sejarah keperawatan jiwa dan trend serta isu dalam keperawatan jiwa
secara global.
c) Menganalisis konsep recovery, supportive environment, dan peran
perawat jiwa serta interdisiplinary approach dalam keperawatan jiwa.
d) Menerapkan proses keperawatan jiwa, prinsip-prinsip legal etis dan lintas
budaya dalam asuhan keperawatan keperawatan jiwa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Caring

Caring adalah sikap atau perilaku sepenuh hati yang diberikan perawat kepada klien
dengan rasa peduli, perhatian dan memperhatikan emosi pasien untuk menciptakan
hubungan terapeutik.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

1. Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan


lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih,
ventilasi yang baik dan tenang kepada pasien.
2. Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas, tetapi ada tiga
makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab,
dan ikhlas.
3. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung jawab, dan ikhlas.
4. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dalam
hubungannya dengan orang lain.

B. Tujuan Caring

1. Meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik


2. Menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain
3. Mengembangkan hubungan saling percaya
4. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif klien
5. Penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah untuk pengambilan keputusan
6. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal
7. Menciptakan lingkungan mental
8. Sosial cultural dan spiritual yang mendukung
9. Memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya
tekanan yang bersifat fenomologis agar pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien
dapat dicapai.

3
C. Sifat dan Karakteristik Caring

1. Sifat Caring
Faktor karatif yang dikemukakan oleh Watson merupakan 10 sifat dari karakter perawat
yang menjelaskan bagaimana caring dimanifestasikan sebagai esensi dan inti
keperawatan. Kesepuluh faktor karatif tersebut ialah sebagai berikut :

a. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik


b. Memberikan keyakinan dan harapan
c. Menumbuhkan kesensitifan terhadap diri dan orang lain
d. Mengembangkan hubungan saling percaya
e. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien
f. Menggunakan sistematis metode penyelesaian masalah untuk mengambil keputusan
g. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal
h. Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosiokultural, dan spiritual yang mendukung
i. Membantu memenuhi kebutuhan dasar manusia
j. Menghargai kekuatan eksistensinya, fenomenologi, dan spiritual

2. Karakteristik
Menurut Meidiana (2007), karakteristik caring adalah sebagai berikut:
a. Be ourself : Sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tergantung pada orang
lain.
b. Clarity : Keinginan untuk terbuka dengan orang lain
c. Respect : Selalu menghargai orang lain
d. Separateness : dalam caring perawat tidak terbawa dalam depresi atau ketakutan
dengan oranglain
e. Freedom : Memberi kebebasan kepada orang lain untuk mengekspresikan
perasaannya.
f. Empathy : Mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain,
mengetahui apa yangorang lain rasakan dan pikirkan
g. Communicative : Komunikasi verbal dan non verbal harus menunjukan
kesesuaian dan evaluasi dilakukan secara bersama-sama

4
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring

Gibson, James, & John (2000) mengemukakan 3 faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja individu meliputi faktor individu, psikologis, dan organisasi.

1. Faktor Individu
Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar
belakang, dan demografis. Sub variabel kemampuan dan keterampilan merupakan faktor
utama yang mempengaruhi perilaku individu. Sub variabel demografis mempunyai efek
tidak langsung padaperilaku dan kinerja individu.
2. Faktor Psikologis
Variabel psikologis merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur. Variabel ini terdiri
atas sub variabel sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Faktor ini banyak
dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan karakteristik demografis
(Gibson, James, & John,2000).
3. Faktor Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannnya.
Variabel organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan meliputi; sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan (Gibson, James, & John, 2000).

E. Definisi Asuhan Keperawatan Jiwa

Keperawatan kesehatan jiwa (mental health nursing) merupakan bentuk pelayanan


profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, menerapkan teori
perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik dan
interpersonal

F. Tahapan Asuhan Keperawatan Jiwa

1. Pengkajian

Pada tahapan ini tugas perawat adalah mengumpulkan data yang menyeluruh, akurat,
dan sistematis secara berkesinambungan. Untuk melakukan pengkajian, perawat
diharapkan dapat membina hubungan saling percaya dengan pasien.

Menurut Hamid (2009), penggunaan diri secara terapeutik sangat penting dalam
menciptakan lingkungan ketika melakukan pengkajian. Ketepatan pengumpulan data
bergantung pada kemampuan perawat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
wawancara. Berikut ini pedoman wawancara yang baik dalam mengumpulkan data
mengenai pasien gangguan jiwa meliputi:

5
a. menggunakan pendekatan yang jujur dan berdasarkan fakta yang menyadari
bahwa pasien sedangmempunyai masalah.
b. mempertahankan kontak mata dan duduk dekat pasien.
c. memberi waktu yang memadai untuk membahas masalah pasien dan jangan
terburu-buru.
d. menggunakan pertanyaan terbuka, umum dan luas untuk mendapatkan informasi
tentang pasien.

Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat antara lain: identitas demografi
pasien, alasan masuk, faktor predisposisi, konsep diri, hubungan sosial, spiritual,
status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, aspek medik
(Keliat, 2008; Soeroyo, 2009).

2. Diagnosa Keperawatan

Perawat merumuskan diagnosa keperawatan untuk menarik kesimpulan yang


didukung oleh data pada pengkajian. Pada tahap ini, perawat menganalisa data yang
ada sesuai dengan kerangka teori yang dapat diterima, mengumpulkan data tambahan
atau penunjang jika diperlukan, perawat mengidentifikasi masalah kesehatan aktual
dan risiko, dan merumuskan diagnosa keperawatan dengan single statement diagnosis
(Soeroyo, 2009).

3. Perencanaan Perawat

Membuat rencana asuhan keperawatan dengan tujuan yang spesifik untuk mengatasi
diagnosa keperawatan. Pada tahap perencanaan ini perawat bertugas untuk,
menetapkan prioritas masalah atau diagnosis, menetapkan tujuan yang realistis dan
dapat diukur, menentukan tindakan sesuai standar yang ada yang terdiri dari terapi
modalitas keperawatan dan tindakan kolaborasi, menentukan prioritas tindakan, dan
memodifikasi rencana sesuai dengan respon pasien (Soeroyo, 2009).

4. Implementasi

Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana sehingga pasien


memiliki kemampuan;

a. kognitif seperti mengetahui, memahami, dan menyadari


b. afektif seperti mau dan bersedia
c. psikomotor yaitu memperagakan, melakukan, dan melaksanakan.

6
Kegiatan yang dilakukan oleh perawat pada tahap ini ialah: perawat memastikan
kebutuhan pasien terpenuhi melalui tindakan keperawatan mandiri atau kolaborasi,
perawat berperan sebagai advokat pasien jika diperlukan untuk memfasilitasi
pencapaian kesehatan, meninjau dan memodifikasi tindakan berdasarkan perkembangan
pasien, mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan yang bersifat nursing order
(perintah keperawatan), dan tidak mendokumentasikan standart approach,Evaluasi
Perawat mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan untuk meninjau
kembali data, diagnosis dan rencana keperawatan.

Tindakan yang dilakukan oleh perawat pada tahap ini ialah: mengidentifikasi
respon pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan, baik subjektif maupun objektif,
membuat analisis dengan membandingkan respon pasien setelah tindakan dengan
kriteria evaluasi pada tujuan, membuat rencana tindak lanjut atau rencana tindakan
berikutnya sesuai analisis terhadap pencapaian tujuan, dan mendokumentasikan evaluasi
pada catatan keperawatan (Soeroyo, 2009). 2.2.2.6 Dokumentasi Dokumentasi adalah
segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang
bukti bagi individu yang berwenang (Soeroyo, 2009).

5. Evaluasi

Perawat mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan untuk meninjau


kembali data, diagnosis dan rencana keperawatan. Tindakan yang dilakukan oleh
perawat pada tahap ini ialah: mengidentifikasi respon pasien setelah dilakukan tindakan
keperawatan, baik subjektif maupun objektif, membuat analisis dengan membandingkan
respon pasien setelah tindakan dengan kriteria evaluasi pada tujuan, membuat rencana
tindak lanjut atau rencana tindakan berikutnya sesuai analisis terhadap pencapaian
tujuan, dan mendokumentasikan evaluasi pada catatan keperawatan (Soeroyo, 2009).

6. Dokumentasi

Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan
sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang (Soeroyo, 2009

7
G. Peran Perawat Jiwa

Keperawatan kesehatan jiwa merupakan proses interpersonal yang berupaya untuk


meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mendukung pada fungsi yang terintegrasi
sehingga sanggup mengembangkan diri secara wajar dan dapat melakukan fungsinya
dengan baik, sanggup menjalankan tugasnya sehari-hari sebagaimana mestinya. Dalam
upaya mengembangkan pelayanan keperawatan jiwa, perawat sangat penting, untuk
mengetahui dan meyakini akan peran dan fungsinya, serta memahami beberapa konsep
dasar yang berhubungan dengan asuhan keperawatan jiwa. Para perawat kesehatan jiwa
mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik. Aspek dari peran tersebut meliputi
kemandirian dan kolaborasi.

H. Perilaku Caring Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Jiwa

Perilaku caring sangat penting karena akan memberikan kepuasan pada klien sehingga
diharapkan setiap perawat memahami konsep caring dan mengaplikasikan dalam asuhan
keperawatan. Selain itu perilaku caring dapat mempengaruhi kualitas layanan kesehatan dan
kepuasan klien di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra institusi
pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan (Saputri, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku Caring perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit jiwa daerah surakarta. Dari hasil penelitian
ini didapatkan bahwa perilaku caring perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
dilakukan dengan baik. Dimana pada komponen mempertahankan keyakinan dapat
mengaktualisasikan diri untuk menolong pasien dengan tulus, dapat memberikan ketenangan
kepada pasien dan memiliki sikap yang positif.Pada komponen pengetahuan, perawat dapat
memberikan pemahaman klinis tentang kondisi pasien dan dalam menentukan diagnosa
perawat menentukannya berdasarkan pengkajian untuk proses tindakan keperawatan. Pada
komponen kebersamaan, perawat dapat menunjukkan sikap pedulinya dengan tulus dalam
memberikan kenyamanan kepada pasien, selain itu juga perawat dapat membina hubungan
saling percaya dengan pasien. Pada komponen tindakan, perawat lebih memperhatikan
proses komunikasi selama melakukan tindakan terapeutik terhadap pasien dengan tujuan
agar pasien tetap merasa nyaman selama menjalani proses pengobatan. Pada tahap
memungkinkan, perawat selalu melakukan kontrak dan kesepakatan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan asuhan keperawatan terhadap pasien.

8
Contoh perilaku Caring yang dapat diaplikasikan perawat:

1. Sikap peduli.
2. Bertanggung jawab.
3. Ramah.
4. Sikap tenang dan sabar.
5. Selalu siap sedia.
6. Memberi motivasi
7. Sikap empati.

I. Manfaat Caring Terhadap Pasien Gangguan Jiwa

Asuhan keperawatan isolasi sosial disadari perawat dapat memberikan manfaat baik untuk
pelayanan keperawatan maupun pasien dan keluarga, sehingga direkomendasikan kepada
pihak rumah sakit untuk meningkatkan keterlibatannya dalam mempertahankan
sustainability implementasi asuhan keperawatan isolasi sosial

9
DAFTAR PUSTAKA

Rumah Sakit Jiwa Agung Nugroho


Program Studi Ilmu Keperawatan FIK-UKSW, 2015

Watson, J. 2007. Theory of Human Caring. Danish Clinical Nursing Journal.

Watson, J. 2007. Theory of Human Caring, Danish Clinical Nursing Journal. Available
from www.uchsc.edu/nursing/caring. Diakses pada tanggal 5 Januari 2019.

REFERENSI

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4967/1/Wahyudi_opt.pdf
http://repository.uki.ac.id/5942/1/ModulBahanAjarCaring.pdfhttps://id.scribd.com/docu
ment/338211763/T
ujuan-Cari

10
11

Anda mungkin juga menyukai