KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Konsep Caring Dalam
Keperawatan”.
Adapun tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan dan sebagai kajian terhadap pemahaman pembaca mengenai
konsep caring dalam keperawatan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing tutorial yaitu ibu Ns. Yulia
Rizka, M.Kep. Dan pembimbing pleno ibu Juniar Ernawati, M.Kep., MNg. Dan juga kepada
semua pihak yang terlah berpartisipasi baik moril maupun materil dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan.
Karena itu, penulis mengharapkan masukkan, kritikan dan saran dari semua pihak terkait dan
para pembaca agar karya ilmiah ini menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Step 1.........................................................................................................................3
B. Step 2.........................................................................................................................3
C. Step 3.........................................................................................................................4
D. Step 4.........................................................................................................................4
E. Step 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang
lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang pesat. Jean Watson, seorang
professeor keperawatan memiliki persepsinya sendiri mengenai caring. Tulisan ini akan menjelaskan
lebih lanjut mengenai caring menurut Watson.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini, caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu, artinya dalam
melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan klien.
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah
kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap
respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk
mampu menghadapi klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal, yaitu hubungan yang terjadi
antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk
mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga
berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang
didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif, yaitu
pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan dan harapan dengan
memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik, menumbuhkan rasa sensitif
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima
ekspresi perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian masalah
untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal, menciptakan
lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang mendukung, memberi bimbingan dan
memuaskan kebutuhan manusiawi dan mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar
petumbuahn diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
2
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan oleh Watson
menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan pendekatan spiritual bagi iman
klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan
menerapkannya dalam profesi keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring.
Jadi, dari teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek
jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Step 1
Membuat Terminologi
1. Nyeri adalah Sensasi rasa sakit akibat kerusakan pada tubuhnya.
2. Serangan Jantung adalah kerusakan pada jantung ketika pasokan darah ke
jantung terhambat.
3. Caring adalah suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
dan waspada untuk menunjukkan perhatian, perasaan empati kepada orang lain
dan perasaan cinta dan menyayangi merupakan kehendak keperawatan.
4. Intonasi adalah tinggi rendahnya nada seseorang saat berbicara.
5. Infus adalah memasukkan obat atau cairan kedalam tubuh melalui Intra Vena.
6. Riwayat adalah sesuatu yang pernah dialami oleh seseorang.
7. Tanda Vital adalah pengukuran dari berbagai fisiologis statistik dengan
pemeriksaan nadi, suhu tubuh, tekanan darah dll.
8. Ruang Gawat Jantung adalah ruangan yang dikhususkan untuk pasien penyakit
jantung.
9. Komunikasi adalah interaksi antara seseorang dengan individu lain atau
kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan berbagi
informasi.
B. Step 2
Membuat Pertanyaan
1. Apa saja yang termasuk sikap caring tersebut?
2. Apa saja tanggung jawab perawat A dan D terhadap perawatan pasien?
3. Apa fungsi menyapa dan menyanyakan apakah tadi malam pasien bisa
beristirahat di malam hari?
4. Mengapa komunikasi dengan melakukan kontak mata dan sentuhan perlu saat
perawat melakukan pengecekan pada pasien?
5. Apakah bagi perawat intonasi harus diperhatikan untuk berkomunikasi dengan
pasien?
4
C. Step 3
Menjawab Pertanyaan
1. a. Dengan melakukan kontak mata, memberi sentuhan dan dukugan.
b. Berkomunikasi dengan baik.
c. Melibatkan keluarga dalam penyembuhan pasien.
d. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
e. Memberikan stimulasi dan informasi kepada pasien.
Perawat A
overan
Perawat D
E. Step 5
Membuat LO
1. Apa definisi caring dalam keperawatan?
2. Apa saja teori-teori caring yang dikemukakan menurut para ahli?
3. Apa fungsi dan tujuan caring dalam keperawatan?
4. Apa saja perilaku caring dalam keperawatan?
5. Apa dampak jika tidak melakukan caring terhadap pasien?
6. Bagaimana persepsi pasien terhadap caring?
7. Bagaimana caring dalam etika keperawatan?
8. Bagaimana tantangan dalam mengimplementasikan caring?
9. Apa perbedaan caring dengan curing?
Menjawab LO
2. Caring Moment yaitu moment ketika perawat dan pasien bersatu dalam suatu
cara dimana kesempatan untuk perawatan manusia tercipta.
3. Caring (Healing) yaitu meggunakan istilah caring penyembuhan – kesadaran
menyayangi.
4. Clinical caritas processes yaitu perawatan yang dikenal sebagai representasi
nilai, sikap dan perilaku perawat yang menimbulkan perasaan dipedulikan yang
dipersepsikan oleh klien. (dalam Fawcett, 2005)
d. Memfasilitasi jalan orang lain untuk melalui transisi kehidupan atau kejadian
yang tidak dikenal.
e. Mendukung keyakinan pada kapasitas orang lain untuk melalui suatu kejadian.
(Tomey dan Alligood, 2006)
Leininger : caring merupakan aktifitas, proses dan pengambilan keputusan yang
bersifat memelihra baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
meningkatkan status kesehatan. ( Fundamental of Nursing, potter perry)
Barnum : caring memiliki mana yang bersifat aktifitas, sikap (emosional) dan
kehati-hatian. Dapat dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan berupa
tindakan yang memperhatikan kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian,
empati maupun rasa menyayangi yang berupaya meningkatkan kesehatan
klien.(Fundamental of Nursing, potter dan perry)
a. Kehadiran ( Presence )
Suatu persetujuan orang dengan orang yang merupakan sarana untuk lebih
mendekatkan dan menyampaikan manfaat caring. Tidak hanya kehadiran secara fisik,
etapi juga termasuk komunikasi dan pengertian ( Fredi Ikson, 1999 ).
Jenis kehadiran merupakan seseuatu yang ditawarkan perawat kepada klien
dengan maksud untuk mendapatkan dukungan, kenyamanan, atau dorongan,
mengurangi intensitas perasaan yang tidak diinginkan/untuk menaenangkan hati (
Fareed Penderson ).
b. Sentuhan ( Contact )
Sentuhan merupakan suatu bentuk pendekatan yang dapat menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien dalam memberikan perhatian dan
dukungan. Pada saat melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan
sentuhan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada klien, sebagai contoh pada
saat pemasangan NGT ( Naso Gaster ). Menurut Boyek & Watson ( 1994) dalam Potter
& Perry ( 2009 ) sentuhan juga dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang
dapat mempengaruhi rasa keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri
dan membantu klien menerima keadaannya. Selain itu sentuhan juga memberikan
banyak makna, oleh sebab itu sentuhan harus digunakan dengan bijaksana. Salah satu
bentuk masalah yang sering timbul dalam perilaku sentuhan yaitu adanya perbedaan
budaya antara perawat itu sendiri maupun perawat dan klien.
Ada dua jenis sentuhan yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non kontak.
Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kulit dengan kulit. Sedangkan sentuhan
non kontak merupakan kontak mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkan dalam tiga
kategori :
1. Sentuhan Berorientasi – Tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini.
Perlakuan yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan
memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas
pertimbangan kebutuhan klien.
2. Sentuhan Pelayanan (Caring)
10
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati atau terlibat dalam
pembicaraan ( Komunikasi nonverbal ). Sentuhan ini dapat mempengaruhi
kemaann dan kenyamanan klien, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki
orientasi tentang kenyataan ( Boyek & Watson, 1994 )
3. Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu benuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien ( Fredrikson, 1999 ). Contoh sentuhan perlindungan adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar
tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus
digunakan secara bijak.
c. Mendengarkan ( Listen )
Mendengarkan merupakan salah satu perilaku caring yang dapat menjadi awal
dalam menjalin hubungan interpersonal. Dalam suatu hubungan pelayanan perawat
untuk membentuk kepercayaan nyata perawat harus dapat mendengarkan keluhan
ataupun perasaan klien. Selain itu dengan mendengarkan juga menunjukkan bahwa
perawat memiliki ketertarikan dan perhatian penuh kepada klien. Pada saat
mendengarkan juga perawat harus dapat memahami apa yang disampaikan klien,
mengerti maksud klien dan memberikan respon terhadap apa yang disampaikan klien.
d. Memahami ( Knowing )
Salah satu proses caring yang dapat dilakukan oleh perawat adalah memahami
klien ( Swanson, 1991 ). Menurut Bulfin ( 2005 dalam Potter & Perry 2009 )
menyatakan bahwa dengan memahami klien secara menyeluruh akan dapat membantu
perawat dalam merespon apa yang menjadi persoalan klien. Memahami klien maka
perawat akan terhindar dari asumsi, berfokus pada klien, dan ikut serta dalam hubungan
caring dengan klien yang memberikan informasi dan petunjuk untuk dapat berfikir
kritis dan memberikan penilaian klinis. Dengan memahami klien dapat menjadi
pertimbangan perawat dalam mengambil keputusan klinis. Hal terpenting bagi perawat
pemula adalah pemahaman klien bukan hanya sekedar mengumpulkan data kondisi
klien dan gejala klinis yang dialami klien ( Potter & Perry, 2009 ).
11
5. Dampak Caring
Perilaku caring yang diberikan oleh perawat terhadap pasien dapat menimbulkan
dampak terhadap kesejahteraan emosional dan spiritual klien;meningkatkan martabat klien,
control diri, kepribadian , peningkatan kessembuhan fisik; memberikan keamanan,
memberikan lebih banyak energy bagi pasien, mengurangi biaya perawatan dan mengurangi
respon kehilangan, serta menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien;
menurunkan perasaan terasing dan menghubungkan hubungan kekeluargaan dengan erat (
Watson, 2005 ).
Palesse dkk ( 2011 ) menyatakan bahwa semakin tinggi perilaku caring yang
dipersepsikan oleh pasien, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan pasien.
penerapan perilaku caring pada perawat dapat meningkatkan pencapaian prestasi kerja
perawat, peningkatan kepuasan dalam bekerja, mendorong terwujudnya cita-cita, dan
meningkatkan rasa syukur, memlihara integritas seorang perawat, pemenuhan dan peningkatan
harga diri bagi perawat, hidup dalam filosofi sendiri, meningkatkan penghargaan terhadap
hidup dan mati, refleksi, meningkatkan rasa cinta dalam keperawatan dan meningkatkan
pengetahuan seorang perawat ( Oskouie, Rafii & Nikravesh, 2006 ).
( Watson, Jean. 2005. Caring Science As Sacred Science. Philadelphia : F.A. Davis Company
)
12
Persepsi pasien tentang perilaku caring perawat adalah perawat memberi perhatian
lebih pada pasien dan pasien dianggap keluarga, perilaku caring perawat. Contoh : perawat
aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsive, terampil, menghargai dan
menjelaskan tindakan kepada pasien ( M. Dwiyanti, 2007 ).
Apa yang klien alami selama berinteraksi dengan fasilitas institusional dan pelayanan
kesehatan, dan apa yang klien pikirkan tentang pengalaman tersebut, menjelaskan bagaimana
klien menggunakan sistem pekayanan kesehatan dan apa keuntungan yang mereka dapatkan (
Gerteis, et.al, 1993, Mayer, 1996 ).
Attree ( 2001 )
Wolf ( 2003 ) Persepsi dari Klien Umum Persepsi dari klien kanker
Persepsi dari Klien & Keluarganya
Jantung
Mengelola peralatan Merawat klien Menerima klien dan
dengan terampil Bersikap empati & keluarganya
Bersikap mudah sabar Menyajikan
mengerti dan simpati Menunjukkan rasa kenyaman
Kehadiran secara sensitive dan simpati Hubungan yang
fisik Gunakan pendekatan terpercaya antara
Menggunakan yang baik, ramah, klien dan perawat
kelembutan dan suara dan tenang Monitor gejala dan
yang lembut tindakan lanjut
Menjadi sukarelawan melalui intervensi
tanpa diminta Antisipasi kebutuhan
Menyajikan klien dan keuarganya
keamanan dan
kenyamanan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang
optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia.
B. Saran
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari – hari,agar perilaku caring
tumbuh secara alami dalam jiwa perawat. Ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah
memberikan asuhan keperawatan. Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati
dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh
karena itu sebagai perawat disarankan agar benar – benar paham tentang perilaku caring ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Watson, Jean. 2005. Caring Science As Sacred Science. Philadelphia : F.A. Davis Company