Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KESEHATAN JIWA

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok :

1. Martias
2. Putri Aulia Indah
3. Novia Azmi
4. Tiwi Martha Yudi
5. Rastini
6. Nina Fitri Yeni
7. Mela Putri
8. Fatri Andini Hidayati
9. Auliadiah Sanchi
10. Triska Wahyuni
11. Nova Rezki Amelia
12. Agustina F
13. Reti Silvana Putri
14. Diana

STIKES INDONESIA

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat beserta hidayah-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran dan
Fungsi Perawat kesehatan Jiwa” ini.

Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar para pembaca mengetahui secara
jelas tentang “Peran dan Fungsi Perawat kesehatan Jiwa” . Terimakasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang turut serta mendukung kami dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna bagi kita semua
khususnya dalam pemenuhan tugas Keperawatan Kesehatan Jiwa.

Padang , 03 September 2023

i
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar Pustaka.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.Latar Belakang....................................................................................................1
2.Rumusan Masalah..............................................................................................1
3.Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Perawat Jiwa................................................................................3


B.Definisi Kesehatan Jiwa..................................................................................3
C.Peran Perawat Jiwa.........................................................................................3
D.Fungsi Perawat................................................................................................4

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan..........................................................................................................10
2.Saran....................................................................................................................10
3.DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-
negara maju, meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan
ketidakmampuan individu dalam berperilaku yang dapat menghambat pembangunan karena
mereka tidak produktif (Hawari, 2009).

(Menurut WHO), Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara fisik, sosial dan
mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Atau dapat
dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental dan
sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat
mengendalikan stress yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup produktif,
dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan

Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan jiwa menyeluruh, bukan sekedar
terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa diterjemahkan sebagai suatu
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang. Perkembangan tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain (Febriani, 2008).

Pelayanan kesehatan jiwa yang komperehensif yaitu pelayanan yang difokuskan pada
pelayanan kesehatan jiwa primer,sekunder dan tersier. Dan pelayanan kesehatan jiwa yang
holistic yaitu pelayanan yang difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
dengan perawatan mandiri individu dan keluarga. Pelayanan kesehatan berperan penting untuk
menjalankan konsep kesehatan jiwa masyarakat. Yang bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan klien dalam memelihara kesehatan jiwanya.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


220/MENKES/SK/III/1992 tentang pedoman umum tim Pembina, Pengarah, Pelaksana
kesehatan jiwa Masyarakat. Kesehatan Jiwa Masyarakat (Community Mental Health)

1
merupakan suatu orientasi kesehatan jiwa yang dilaksanakan di masyarakat. Kesehatan jiwa
masyarakat ini dititik beratkan pada upaya promotif dan preventif tanpa melakukan upaya
kuratif dan rehabilitatif.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari perawat jiwa?
b. Bagaimana Peran dari Perawat jiwa?
c. Apa fungsi dari perawat kesehatan jiwa?

3. Tujuan
a. Mendeskripsikan pengertian dari perawat Jiwa
b. Menjelaskan tentang peran dari perawat jiwa
c. Menjelaskan tentang pengertian dan bagaimana peran dan fungsi perawat kesehatan
jiwa.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawat Jiwa
Konsep perawat jiwa meliputi defenisi kesehatan jiwa, peran perawat jiwa, fungsi
perawat jiwa.

B. Definisi kesehatan Jiwa


Keperawatan jiwa merupakan merupakan sebagian dari penerapan ilmu tentang
perilaku manusia, psikososial, bio-psik dan teori-teori kepribadian, dimana penggunaan diri
perawat itu sendiri secara terapeutik sebagai alat atau instrumen yang digunakan dalam
memberikan asuhan keperawatan (Erlinafsiah, 2010)

C. Peran Perawat Jiwa


Peran perawat kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik
(Dalami, 2010). Aspek dari peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi diantaranya
adalah

1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

Perawat memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa kepada individu,


keluarga dan komunitas. Dalam menjalankan perannya, perawat menggunakan konsep
perilaku manusia, perkembangan kepribadian dan konsep kesehatan jiwa serta gangguan
jiwa dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga dan komunitas.

Perawat melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif melalui pendekatan


proses keperawatan jiwa, yaitu pengkajian, penetapan diagnosis keperawatan, perencanaan
tindakan keperawatan, dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi terhadap
tindakan tersebut.

2. Sebagai pelaksana pendidikan keperawatan

Perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa kepada individu, keluarga dan

3
komunitas agar mampu melakukan perawatan pada diri sendiri, anggota keluarga dan
anggota masyarakat lain. Pada akhirnya diharapkan setiap anggota masyarakat bertanggung
jawab terhadap kesehatan jiwa.

3. Sebagai pengelola keperawatan

Perawat harus menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam


mengelola asuhan keperawatan jiwa. Dalam melaksanakan perannya ini perawat diminta
menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan, menggunakan berbagai strategi perubahan
yang diperlukan, berperan serta dalam aktifitas pengelolaan kasus dan mengorganisasi
pelaksanaan berbagai terapi modalitas keperawatan.

4. Sebagai pelaksana penelitian

Perawat mengidentifikasi masalah dalam bidang keperawatan jiwa dan menggunakan


hasil penelitian serta perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan asuhan keperawatan jiwa.

Perawat jiwa memiliki peran dalam tingkat pelayanan kesehatan jiwa yaitu:

1. Peran dalam prevensi primer

a. Memberikan penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa

b. Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan, &


pendidikan

c. Memberikanpendidikankesehatan

d. Melakukan rujukan yang sesuai dengan sebelum gangguan jiwa terjadi

e. Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah psikiatri dimasa mendatang

f. Bersama-sama keluarga memberi dukungan pada anggota keluarga & meningkatkan


fungsi kelompok

g. Aktif dalam kegiatan masyarakat & politik yang berkaitan dengan kesehatan jiwa

4
2. Peran dalam prevensi sekunder

a. Melakukan skrining & pelayanan evaluasi kesehatan jiwa

b. Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan

c. Memberikan konsultasi

d. Melaksanakan intervensi krisis

e. Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai tingkat


usia

f. Memberikan intervensi pada komunitas & organisasi yang telah teridentifikasi


masalah yang dialaminyananganan dirumah

g. Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU

h. Menciptakan lingkungan yang terapeutik

i. Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan

j. Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri

3. Peran dalam prevensi tersier

a. Melaksanakan latihan vokasional & rehabilitasi

b. Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitas kesehatan
jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas

c. Memberikan pilihan “partial hospitalization” (perawatan rawat siang) pada klien

5
D. Fungsi Perawat jiwa

Fungsi perawat jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tidak langsung (Erlinafsiah, 2010). Fungsi tersebut dapat
dicapai melalui aktifitas perawat jiwa, yaitu:

1) Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa


sehingga dapat memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik, mental,dan sosial
sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.

2) Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now” yaitu dalam membantu
mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukkan masalah.

3) Sebagai model peran yaitu perawat dalam memberikan bantuan kepada pasien
menggunakan diri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh
perawat.

4) Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan klien merupakan hal yang sangat
penting. Dalam hal ini perawat perlu memasukkan pengkajian biologis secra
menyeluruh dalam evaluasi pasien jiwa untuk mengidentifikasi adanya penyakit fisik
sedini mungkin sehingga dapat diatasi dengan cara yang tepat.

5) Memberikan pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien, keluarga dan


komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, ciri-ciri sehat
jiwa, penyebab gangguan jiwa, ciri- ciri gangguan jiwa, fungsi dan tugas keluarga, dan
upaya perawatan pasien ganggua jiwa.

6) Sebagai perantara sosial yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien,
keluarga dan masyarakat dalam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.

7) Kolaborasi dengan tim lain adalah perawat membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter jiwa, perawat kesehatan masyarakat

6
(perawat komunitas), pekerja sosial, psikolog, dll.

8) Memimpin dan membantu tenaga perawatan adalah pelaksanaan pemberian asuhan


keperawatan jiwa didasarkan pada manajemen keperawatan kesehatan jiwa.

9) Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental. Hal ini


penting diketahui oleh perawat bahwa sumber-sumber yang ada dimasyarakat perlu
diidentifikasi untuk digunakan sebagai faktor pendukung dalam mengatasi masalah
kesehatan jiwa yang ada dimasyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka keluarga, perawat,
dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada
kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi
memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi
kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim
kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan keperawatan jiwa yang berkualitas.

B. Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang kami uraikan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Berger, J. Karen and Williams. 1999. Fundamental Of Nursing; Collaborating for Optimal


Health, Second Editions. Apleton and Lange. Prenticehall. USA
Dalami E, 2010. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media
Erlinafsiah. 2010. Modal Perawat dalam Praktik Kepeawatan Jiwa.Jakarta: Trans Info Media
Febriani, 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Hawari, 2009. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 220/MENKES/SK/III/1992

Anda mungkin juga menyukai