KELOMPOK 2
Anggota Kelompok :
1. Martias
2. Putri Aulia Indah
3. Novia Azmi
4. Tiwi Martha Yudi
5. Rastini
6. Nina Fitri Yeni
7. Mela Putri
8. Fatri Andini Hidayati
9. Auliadiah Sanchi
10. Triska Wahyuni
11. Nova Rezki Amelia
12. Agustina F
13. Reti Silvana Putri
14. Diana
STIKES INDONESIA
Puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat beserta hidayah-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran dan
Fungsi Perawat kesehatan Jiwa” ini.
Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar para pembaca mengetahui secara
jelas tentang “Peran dan Fungsi Perawat kesehatan Jiwa” . Terimakasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang turut serta mendukung kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih sangat sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna bagi kita semua
khususnya dalam pemenuhan tugas Keperawatan Kesehatan Jiwa.
i
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Pustaka.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.Latar Belakang....................................................................................................1
2.Rumusan Masalah..............................................................................................1
3.Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1.Kesimpulan..........................................................................................................10
2.Saran....................................................................................................................10
3.DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-
negara maju, meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
menyebabkan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan
ketidakmampuan individu dalam berperilaku yang dapat menghambat pembangunan karena
mereka tidak produktif (Hawari, 2009).
(Menurut WHO), Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara fisik, sosial dan
mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Atau dapat
dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental dan
sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat
mengendalikan stress yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup produktif,
dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan
Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan jiwa menyeluruh, bukan sekedar
terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta
mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa diterjemahkan sebagai suatu
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang. Perkembangan tersebut berjalan selaras dengan keadaan orang lain (Febriani, 2008).
Pelayanan kesehatan jiwa yang komperehensif yaitu pelayanan yang difokuskan pada
pelayanan kesehatan jiwa primer,sekunder dan tersier. Dan pelayanan kesehatan jiwa yang
holistic yaitu pelayanan yang difokuskan pada aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual
dengan perawatan mandiri individu dan keluarga. Pelayanan kesehatan berperan penting untuk
menjalankan konsep kesehatan jiwa masyarakat. Yang bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan klien dalam memelihara kesehatan jiwanya.
1
merupakan suatu orientasi kesehatan jiwa yang dilaksanakan di masyarakat. Kesehatan jiwa
masyarakat ini dititik beratkan pada upaya promotif dan preventif tanpa melakukan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari perawat jiwa?
b. Bagaimana Peran dari Perawat jiwa?
c. Apa fungsi dari perawat kesehatan jiwa?
3. Tujuan
a. Mendeskripsikan pengertian dari perawat Jiwa
b. Menjelaskan tentang peran dari perawat jiwa
c. Menjelaskan tentang pengertian dan bagaimana peran dan fungsi perawat kesehatan
jiwa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawat Jiwa
Konsep perawat jiwa meliputi defenisi kesehatan jiwa, peran perawat jiwa, fungsi
perawat jiwa.
3
komunitas agar mampu melakukan perawatan pada diri sendiri, anggota keluarga dan
anggota masyarakat lain. Pada akhirnya diharapkan setiap anggota masyarakat bertanggung
jawab terhadap kesehatan jiwa.
Perawat jiwa memiliki peran dalam tingkat pelayanan kesehatan jiwa yaitu:
c. Memberikanpendidikankesehatan
g. Aktif dalam kegiatan masyarakat & politik yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
4
2. Peran dalam prevensi sekunder
c. Memberikan konsultasi
b. Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitas kesehatan
jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas
5
D. Fungsi Perawat jiwa
Fungsi perawat jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tidak langsung (Erlinafsiah, 2010). Fungsi tersebut dapat
dicapai melalui aktifitas perawat jiwa, yaitu:
2) Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now” yaitu dalam membantu
mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukkan masalah.
3) Sebagai model peran yaitu perawat dalam memberikan bantuan kepada pasien
menggunakan diri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh
perawat.
4) Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan klien merupakan hal yang sangat
penting. Dalam hal ini perawat perlu memasukkan pengkajian biologis secra
menyeluruh dalam evaluasi pasien jiwa untuk mengidentifikasi adanya penyakit fisik
sedini mungkin sehingga dapat diatasi dengan cara yang tepat.
6) Sebagai perantara sosial yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien,
keluarga dan masyarakat dalam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
7) Kolaborasi dengan tim lain adalah perawat membantu pasien mengadakan kolaborasi
dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter jiwa, perawat kesehatan masyarakat
6
(perawat komunitas), pekerja sosial, psikolog, dll.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka keluarga, perawat,
dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada
kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi
memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi
kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim
kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan keperawatan jiwa yang berkualitas.
B. Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang kami uraikan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA