OLEH :
KENDARI
2023
3
BAB I
PENDAHULUAN
negara maju meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan jiwa menyeluruh, bukan sekedar
terbatas dari gangguan jiwa tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia sehat, serta
mampu menangani tantangan hidup titik secara medis kesehatan jiwa diterjemahkan
sebagai suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik intelektual dan emosional
yang optimal dari seseorang. Perkembangan tersebut berjalan selaras dengan keadaan
orang lain.
Himpitan hidup yang semakin berat dialami hampir oleh semua kalangan
kesehatan jiwa yang komprehensif yaitu pelayanan yang difokuskan pada pelayanan
kesehatan jiwa yang primer sekunder dan tersier. Dan pelayanan kesehatan jiwa yang
holistik yaitu pelayanan yang yang difokuskan pada aspek bio psiko sosial kultural dan
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perawat jiwa?
2. Bagaimana peran perawat jiwa?
3. Apa dan bagaimana dengan kolaborasi interdisiplin pada kesehatan dan
keperawatan jiwa?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perawat jiwa
2. Untuk mengetahui bagaimana peran perawat jiwa
3. Untuk mengetahui bagaimana kolanorasi interdisiplin pada kesehatan dan
keperawatan jiwa
1.4 Manfaat
Agar pembaca dapat memahami tentang keperawatan kesehatan jiwa melalui dari
pengertian peran perawat jiwa itu sendiri dan bagaimana kolaborasi interdisiplin pada
keperawatan jiwa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
menciptakan lingkungan yang terapeutik
melakukan supervisi klien yang dapat kan pengobatan
memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri.
memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang telah
teridentifikasi masalah yang dialami
Peran perawat kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifikasi
spek dari peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi diantaranya adalah:
3
4. Peran perawat sebagai pelaksana penelitian
Perawat mengidentifikasi masalah dalam bidang keperawatan jiwa dengan
menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa.
3
2.4 Pengertian Pelayanan Dan Kolaborasi Interdisiplin Keperawatan Jiwa
Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh sekelompok tim kesehatan profesional meliputi perawat,
dokter, tim kesehatan lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa. Yang
mempunyai hubungan yang jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa, tindakan tindakan
medis dorongan moral dan kepedulian khususnya kepada pasien Sakit jiwa. Pelayanan
akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dan memberikan
pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien Sakit jiwa.
Anggota tim kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter fisioterapi, pekerja sosial
ahli gizi manajer dan apoteker titik oleh karena itu tim kolaborasi interdisiplin hendaknya
memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab yang saling menghargai antara satu
sama anggota tim. Secara integral, pasien adalah anggota tim yang penting. Partisipasi
pasien dalam mengambil keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi
efektif. Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien
sebagai pusat anggota tim. Karena dalam hal ini pasien Sakit jiwa tidak dapat berpikir
dengan nalar dan pikiran yang rasional, maka keluarga pasien lah yang dapat dijadikan
pusat dari anggota tim.
Disana anggota tim dapat berkolaborasi dalam menentukan tindakan-tindakan yang
telah ditentukan titik apabila pasien Sakit jiwa tidak memiliki keluarga terdekat, maka
disinilah peran perawat dibutuhkan sebagai pusat anggota tim. Karena perawat lah yang
paling sering berkomunikasi dan kontak langsung dengan pasien Sakit jiwa. Perawat
berada di samping pasien dan banyak kesempatan untuk memberikan pelayanan yang baik
dengan tim yang baik.
Perawat adalah anggota membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim.
Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari
praktik profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien
dan pemberi pelayanan kesehatan.
Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah
penyakit itik pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian
obat dan pembedahan titik mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya
sebagaimana membuat referral pemberian pengobatan.
3
2.5 Elemen Penting Dalam Mencapai Kolaborasi Interdisiplin Efektif
Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak
dalam mencapai tujuan titik elemen penting untuk mencapai kolaborasi interdisiplin yang
efektif meliputi kerjasama, asertivitas tanggung jawab, komunikasi kewenangan dan
koordinasi seperti skema dibawah ini.
1. Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk memeriksa
beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan
2. Ketegasan penting ketika individu dalam mendukung pendapat mereka dengan
keyakinan titik tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar
dan konsensus untuk dicapai.
3. Tanggung jawab artinya mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari hasil
konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya
4. Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi
informasi penting mengenai perawatan pasien sakit jiwa dan isu yang relevan untuk
membuat keputusan klinis.
5. Pemberian pertolongan artinya masing-masing anggota dapat memberikan tindakan
pertolongan namun tetap mengacu pada aturan aturan yang telah disepakati titik
6. Kewenangan mencakup kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya.
7. Koordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien sakit
jiwa mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam
penyelesaian permasalahan.
8. Tujuan umum artinya setiap argumen atau tindakan yang dilakukan memiliki tujuan
untuk kesehatan pasien sakit jiwa.
3
2.6 Manfaat Kolaborasi Interdisiplin Dalam Pelayanan Keperawatan Jiwa
Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, kontribusi praktisi profesional,
kolegalitas komunikasi dan praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalitas
menekankan pada saling menghargai, dan peningkatan profesional untuk masalah-masalah
dalam tim daripada menyalahkan seseorang atau menghindari tanggung jawab.
1. Beberapa tujuan kolaborasi interdisiplin dalam pelayanan keperawatan jiwa
antaralain: memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional untuk pasien sakit jiwa.
2. Produktivitas maksimal serta efektivitas dan efisiensi sumberdaya.
3. Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja dan loyalitas.
4. Meningkatnya kohesivitas antar profesional.
5. Menjelaskan peran dalam berinteraksi antar profesional.
6. Menumbuhkan komunikasi, menghargai argumen dan memahami orang lain.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
untuk mencapai pelayanan keperawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka
keluarga,perawat dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi satu sama lain.
Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-
masing profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika
digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan titik
kolaborasi efektif antara anggota tim kesehatan terselenggaranya pelayanan keperawatan
jiwa yang berkualitas. ada banyak hambatan antara anggota dan interdisiplin, meliputi
ketidak sesuaian pendidikan dan latihan anggota tim, struktur organisasi yang
konvensional, konflik peran dan tujuan, kompetensi interpersonal, status dan kekuasaan,
dan individu itu sendiri.
3.2 Saran
Demikianlah isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun materi yang
kami uraikan.oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
3
DAFTAR PUSTAKA