Anda di halaman 1dari 24

PERSPEKTIF

KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:

1. DEDIK KURNIAWAN

2. DEVI KURNIAWATI

3. DIMAS SURYA RAMADHAN

4. DONA NATALIA PATMAWATI

5. NURHAYATUL NUPUS

6. SADDAM HUSEIN

PRODI : S1 KEPERAWATAN

KELAS : 1c

STIKES INSAN CENDIKIA MEDIKA

JOMBANG

2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya.Sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perspektif Keperawatan”.Makalah
Keperawatan”.Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Ilmu Keperawatan Dasar 1
tahun ajaran 2011/2012.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:
1) Direktur STIKES “ICME” Jombang, Drs. M. Zainul Arifin, M.Kes
2) Ketua Prodi, Bambang Tutuko, SH. S.Kep.Ns
3) Pengampu Mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 1, Muarofah, S.Kep.Ns
4) Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
 bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Kami mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah ini.

Jombang, Oktober 2011

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................................ i


Kata Pengantar ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perspektif Keperawatan Anak................................................................................................... 2
2.2 Perspektif Keperawatan Maternitas ......................................................................................... 3
2.3 Perspektif Keperawatan Jiwa .................................................................................................... 9
2.4 Perspektif Keperawatan Komunitas .......................................................................................... 10
2.5 Perspektif Keperawatan Medikal Bedah ....................................................................... 11
2.6 Perspektif Keperawatan Gerontik ................................................................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 17
3.2 Saran ......................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 19
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perspektif keperawatan dibagi menjadi 6. Yaitu keperawatan Anak, kaperawatan
Jiwa,keperawatan Maternitas, keperawatan Komunitas, keperawatan Medikal Bedah,
keperawatan Gerontik. Di setiap bagian mamiliki pengertian.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan pembahasan lebih lanjut mangenai “
Perspektif Keperawatan “.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini, antara lain ;
1. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Anak?
2. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Maternitas?
3. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Jiwa?
4. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Komunitas?
5. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Medikal bedah?
6. Apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Gerontik?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Anak
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Maternitas
3. Untuk mengetahui apa dimaksud dengan perspektif keperawatan Jiwa
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Komunitas
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Medikal bedah
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perspektif keperawatan Gerontik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persfektif Keperawatan Anak

A. Pengertian

Persfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya . Isi bahasan
keperawatan anak mencakup keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat
anak

B. Prinsip/cara keperawatan anak

1. Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan
 pendekatan family centred

2. Tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya. Pendidikan


kesehatan merupakan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat
aktif dalam perawatan anaknya

3. Cegah cedera baik fisik maupun psikologis. Rasa nyeri akibat tindakan perlukaan
(misalnya suntikan) tidak akan bisa dihilangkan, tetapi tidak dapat dikurangi dengan
menggunakan teknik distraksi dan relaksasi

4. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit, dengan mendesainnya seperti di rumah, yaitu
 penataan dan dekorasi

C. Paradigma keperawatan anak

Ada 4 komponen dalam keperawatan anak yaitu manusia, sehat, lingkungan, dan keperawatan
itu sendiri

a. Manusia (Anak)
Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya,
artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya dan untuk belajar mandiri.

 b. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah kesejahteraan optimal antara fisik dan mental
dan sosial yang harus di capai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat
 pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.
c. Lingkungan
Terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan Eksternal dan dapat mempengaruhi
kesehatan anak.

d. Keperawatan
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang
 berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik.

D. Peran perawat

Beberapa peran penting seorang perawat anak yaitu sebagai pembela (Advokasi), pendidik,
konselor, kordinator, pembuat keputusan Etik, perencana kesehatan, pembina hubungan
terapeutik, pemantau, evaluator dan peneliti.

2.2 PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS


2.1.1 Konsep Keperawatan Maternitas
A. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kualitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
 berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal,
intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi
sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan
 pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan
sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan
dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan
 proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
B. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
1. Member pelayanan
2. Advocate
3. Pendidik
4. Change Agent
5. Political Activist
6. Peneliti
C. Pendekatan Pelayanan Keperawatan
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
1. Holistik
2. Penghargaan terhadap pasien
3. Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
4. Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
5. Proses keperawatan
6. Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Cente red Maternity Care)
7. Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien;
Penyuluhan/konseling kesehatan.
D. Model Konsep
*FCMC (Family Centered Maternity Care):
1. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
2. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
3. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
4. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
5. Menetapkan peraturan yang flexibel.
6. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
7. Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
8. Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
9. Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
10.Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
11. Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

*Tradisional Care:
1. Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
2. Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
3. Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
4. Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
5. Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
6. Kontak orang tua & anak kurang.
7. Pemberian susu bayi dibatasi.
8. Waktu berkunjung dibatasi.
9. Rooming-in dibatasi.
10. Tidak ada Follow-up ke rumah.
11. Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
*Model Konsep “Self Care Orem” :
a. Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
 b. Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
c. Melihat dari kemampuan.
• Berdasarkan kondisi.
*Model Konsep “Adaptasi” :
a. Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
 b. Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
c. Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik,
 psikologis, dan social.

*Model Konsep “I King” :


a. Personal.
 b. Interpersonal.
c. Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).

D. Tujuan
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
1. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi
kehamilan.
2. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
3. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah
 pengalaman positif & menyenamgkan.
4. Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
5. Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
6. Memahami keadaan social & ekonomi ibu.

E. Karakteristik
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
1. Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
2. Pendekatan keluarga = FCMC
3. Tindakan khusus dengan peran perawat.
4. Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
5. Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.

F. Paradigma Keperawatan Maternitas


Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk
melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang
terjadi dalam profesi tersebut.
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.
1. Manusia
Manusia terdiri dari:
• WUS
• PUS
• Perempuan dan Janin
• Perempuan masa persalinan
• Perempuan nifas hingga 6 minggu
• Bayi sampai usia 40 hari
• Keluarga
• Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang.
2. Lingkungan
Lingkungan terdiri dari:
• Anggota keluarga
• Masyarakat : Sikap, nilai, & perilaku ,Lingkungan Budaya & Sosial Psikologi
(Termasuk Fisik)
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan
melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan
 permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga
 pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan
angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis, tergantung
dari perubahan- perubahan fisik & psikososial “Adaptasi”.
Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ibu dapat beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi, baik fisik maupun psikososial.
Kesejahteraan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, & social secara utuh,
tidak semata-mata bebas dari penyakit / kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi serta fungsi & prosesnya.
4. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik & psikososial ibu selama proses
konsepsi/kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, & bayi baru lahir dengan menekankan
 pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.
Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai
klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan
 perawatan yang sesuai untuk dirinya.
5. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
 b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes
6. Standar Praktek
Menurut OGNN :
• Area Klinik =
a. Keperawatan Antepartum
 b. Keperawatan Intrapartum
c. Keperawatan Postpartum
• Praktek Keperawatan =
a. Perawatan Obstetrik
 b. Perawatan Ginekology
c. Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, &
masyarakat dengan kerangka proses keperawatan.
• Pendidikan Kesehatan =
Pendidikan kesehatan untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian
integral dari praktek keperawatan OGN.

2.3 PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA


A. Pengertian Kesehatan Jiwa
a. A mind that grows and adjust, is in control and is free of stress. (Kondisi jiwa
seseorang yang terus tumbuh berkembang dan mempertahankan keselarasan, dalam
 pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius). (Rosdahl, Textbook of Basic
 Nursing, 1999: 58)
 b. Sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi
diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan
dalam beradaptasi dengan lingkungan. (Stuart & Laraia, Principle and Practice
Psychiatric Nursing, 1998) (Yahoda)
c. Fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini
 berjalan selaras dengan orang lain. (UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996)
B. Kriteria Sehat Jiwa Menurut Yahoda
1. Sikap positif terhadap diri sendiri
2. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri
3. Integrasi (keseimbangan/keutuhan)
4. Otonomi
5. Persefsi realitas
6. Environmental mastery (Kecakapan dalam adaptasi dengan lingkungan)

C. Rentang Sehat Jiwa


1. Dinamis bukan titik statis
2. Rentang dimulai dari sehat optimal mati
3. Ada tahap-tahap
4. Adanya variasi tiap individu
5. Menggambarkan kemampuan adaptasi
6. Berfungsi secara efektif sehat
D. Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa
Keperawatan adalah ilmu dan kiat yang merupakan perpaduan dan integrasi dari area
teori-teori yang berbeda: ilmu-ilmu sosial, seperti psikologi dan sosiologi, ilmu-ilmu
dasar seperti Anatomi, fisiologi, mikrobiologi, dan biokimia serta ilmu media tentang
diagnose dan pengobatan terhadap penyakit.
Menurut Stuart Sundeen
Keperawatan mental adalah proses interpersonal dalam meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang berpengaruh pada fungsi integrasi.

E. Prinsip-Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa


1. Peran dan fungsi keperawatan jiwa
2. Hubungan yang terapeutik antara perawat dengan klien
3. Konsep model keperawatan jiwa
4. Model stress dan adaptasi dalam keperawatan jiwa
5. Keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan jiwa
6. Keadaan-keadaan psikologis dalam keperawatan jiwa
7. Keadaan-keadaan sosial budaya dalam keperawatan jiwa
8. Keadaan-keadaan lingkungan dalam keperawatan jiwa
9. Keadaan-keadaan legal etika dalam keperawatan jiwa
10. Penatalaksanaan proses keperawatan: dengan standar-standar keperawatan
11. Aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar profesional

2.4 PERSPEKTIF KEPERAWATAN KOMUNITAS


Keperawatan komunitas merupakan suatu kesatuan yang unik dari praktek keperawatan
dan kesehatan masyarkat yang ditujukan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan
kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan
kesehatan untuk masyarakat (Freedman, 1981).
Menurut Anderson & Farlane (2007), menjelaskan bahwa perawat komunitas idealnya
sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil dalam membangun
hubungan saling percaya, perawatan memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan
 pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai advokat kesehatan individu dan keluarga,
 perawat, dalam suatu model advokasi komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus
mereka tentang pelayanan keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan
komunitas.
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari:
1) Manusia
Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang memilki nilai,
keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan.
2) Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien atau
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3) Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang bersifat biologis,
 psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.
4) Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat kemampuan klien melalui
upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.

2.5 PERSPEKTIF KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Keperawatan medikal bedah membahas tentang masalah kesehatan yan lazim terjadi pada
usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa tindakan operatif yang
meliputi gangguan fungsi tubuh pada sistem CARDIOVASCULAR, PENGINDERAAN
(MATA,THT), PENCERNAAN, dan UROLOGI oleh karena berbagai penyebab patologis
seperti infeksi atau peradangan, kongenital, neoplasma trauma, dan degeneratif.

2.6 PERSPEKTIF KEPERAWATAN GERONTIK


A. Pengertian
Gerontologi:
- geros: lanjut usia
- logos: ilmu
ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor yang menyangkut lansia
Geriatri:
- geros: lanjut usia
- eatriea: kesehatan
cabang ilmu pengetahuan/kedokteran yang mempelajari: penyakit lansia, aspek klinis dan
terapetik bagi lansia, pencegahan penyakit pada lansia, proses menjadi tua dan akibat-
akibat pada tubuh.
B. Proses menua
Secara fisiologis dan biologis, wajar terjadi dimana sel-sel tubuh mengalami kematuran
dan degeneratif.
- dimulai sejak kelahiran bahkan sebelumnya
- berlangsung secara bertahap
C. Kategori Lansia Secara Kronologi
I. Usia lanjut muda: 65-74 th
II. Usia lanjut menengah: 75-84 th
III. Usia lanjut tua: 85 th ke atas
D. Teori Proses Penuaan
• Proses Menua Primer : berjalan secara normal sesuai umur kronologis
• Proses Menua Sekunder : terjadi karena adanya masalah fisik, psikologis, & sosial
E. Tahap Proses Menua
Masa bayi & permulaan masa kanak2
Menjelang usia remaja (7-11 th)
Masa pancaroba & masa remaja
L: 13-21 th
P: 12-14 th
Kedewasaan & ketuaan
F. Teori proses penuaan
1. BIOLOGIK
Pada org tua terjadi proses degenerasi karena:
- Berkurangnya jumlah sel-sel baru
- Sel-sel yang terbentuk pada usila(usia lanjut), kualitas kurang daripada usia
-organ aus
- Keturunan
2. SOSIAL
- T. Activity
Lansia yg aktif, lebih besar terpuaskan hidup. Konsep diri bhd peran & peran
sebelumnya harus diganti dg peran yg baru utk tetap aktif (Cavin, 1949;
Havighurst, 1953)
- T.Continuity
Mengembangkan interaksi antara pengalaman biologik & psiikologik (Atchley,
1972)
- T. Stratifikasi Usia
Interdependen yg tinggi antara lansia & masy (Riley, Johnson, Poner, 1972)
- T. Person
Environtment fit. Perubahan pd kompetensi akan mempengaruhi lansia dalam bhd
lingkungan (Lawton, 1982)
3. PSIKOLOGIK
 Genertif >< self absorption/stagnasi (40-65 th):
dewasa menengah
kematangan
ekspresi tentang dunia umum
 Integritas ego >< despair (65-70 th)
dewasa tua
menerima, menjanda
 T. Addendum
ketidakberhasilan memecahkan kasus dapat mengakibatkan perasaan putus
asa dalam memandang kehidupan sebagai kemalangan & kekecewaan &
kegagalan .

4. KULTUR/BUDAYA
• Culture: pengalaman universal, unik
• Culture: stabil, dinamis
• Bagian dari : kehidupan

G. Perubahan yang terjadi pada lansia


1. Otot
- Berkurangnya massa otot
- Perubahan degeneratif jar. Konektif
- Osteoporosis:
- kekuatan otot menurun
- endurance & koord Menurun
- ROM terbatas
- Mudah jatuh/fraktur
2. Kulit
- Proliferasi epidermal menurun
- Kelembaban kulit menurun
- Suplai darah ke kulit menurun
- Dermis menipis
- Kelenjar keringat (-):
- kulit kering
- pigmentasi ireguler
- kuku mudah patah
- kulit berkerut, elastisitas berkurang
- sensitivitas kulit menurun
3. SEXUAL
P:
- Post menopause: atrofi dr organ reproduksi
- Vagina tipis & kering
- Panjang & lebar vagina berkurang
- Lubricasi vagina berkurang selama intercourse
L : Degeneratif organ reproduksi
- Intensitas respon thd stimulus sex berkurang
- Aktivitas sexual berkurang
- Gg. Kelenjar prostat
4. Pola Tidur
• Butuh waktu lebih lama untuk jatuh tidur
• Sering terbangun
• Mutu tidur berkurang
• Lebih lama berada di bed
5. Fungsi Kognitif
• Beberapa lansia menunjukkan penurunan keterampilan intelektual, tapi masih
mampu mengembangkn kemampuan kognitif
• Penurunan kemampuan mengingat/mengenali memori
- Tidak ada/jarang penurunan intelegensi (Arif & kreatif: wawasan pengetahuan, dll
6. Perubahan Penglihatan
• Kornea kuning/keruh
• Size pupil mengecil/atropi M. Ciliaris
• Atropi sel-sel fotoreseptor
• Penurunan suplai darah & neuron ke retina
• Pengkapuran lensa katarak
•  Konsekuensi:
- meningkatnya sensitivitas thd cahaya silau
- respon lambat terhadap perubahan cahaya
- lap. Pandang menyempit, perubahan persepsi warna
- lambat dalam memproses informasi visual
- sulit berkendara pada malam hari
7. Fungsi Kardiovaskuler
- Pengerasan pembuluh darah
- Hipertropi dinding ventrikel kiri
- Vena tebal, kurang elastik
- Perubahan mekanisme konduksi
- Peningkatan resistensi perifer
- Konsekuensi:
- Tekanan darah meningkat
- Berkurangnya respon adaptif terhadap exercise
- Berkurangnya aliran darah ke otak
- Meningkatnya susceptibilitas untuk aritmia
- Atherosclerosis & varicosis
8. Perubahan Fx Respirasi
- Otot-otot reseptor melemah
- Kapasitas vital berkurang
- Berkurangnya elastisitas paru
- Alveoli melebar
- Dinding dada mengeras
- Konsekuensi:
- meningkatnya penggunaan otot tertentu
- meningkatnya energi yg dikeluarkan utk respirasi
- menurunnya efisiensi pertukaran gas
- menurunnya tekanan oksigen arterial
H. Perubahan aspek psikososisal
1. Fungsi Mental
- Kognitif
- proses belajar
- pemahaman
- pengertian
- tindakan

I. Tujuan Keerawatan Gerontik


1. Mempertahankan derajat kesehatan Lansia pada taraf yang setinggi-tingginya
2. Memelihara kondisi kesehatan lansia dengan aktivitas fisik dan mental
3. Berupaya agar usila mandir secara optimal
4. Diagnosa dini jika ada gangguan
5. Jika usila sakit/gangguan dapat memahami –   beradaptasi –   memelihara kemandirian
secara optimal
6. Usila dalam keadaan terminal: beri bantuan &i simpati agar usila meninggal dengan
tenang
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Persfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya .
• Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan
sampai berusia 40 hari beserta keluarganya
•  Keperawatan mental adalah proses interpersonal dalam meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang berpengaruh pada fungsi integrasi
o Keperawatan komunitas merupakan suatu kesatuan yang unik dari praktek keperawatan
dan kesehatan masyarkat yang ditujukan pada pengembangan dan peningkatan
kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif
sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup
spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat (Freedman, 1981).
• Perspektif keperawatan medical bedah membahas tentang masalah kesehatan yan lazim
terjadi pada usia dewasa baik yang bersifat akut maupun kronik dengan atau tanpa
tindakan operatif yang meliputi gangguan fungsi tubuh .
o Gerontologi:
- geros: lanjut usia
- logos: ilmu
à ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai faktor-faktor yang menyangkut lansia
•  Geriatri:
- geros: lanjut usia
- eatriea: kesehatan
à cabang ilmu pengetahuan/kedokteran yang mempelajari: penyakit lansia, aspek klinis dan
terapetik bagi lansia, pencegahan penyakit pada lansia, proses menjadi tua dan akibat-
akibat pada tubuh.
3.2 Saran
• Pendidikan keperawatan dari waktu ke waktu harus terus mengalami peningkatan.
• Kita harus pintar menjaga kesehatan anak
• Para pekerja medis harus meningkatkan pelayanan kesehatan, baik di bidang keperawatan
anak, jiwa, maternitas, komunitas, medical bedah, maupun gerontik.
DAFTAR PUSTAKA

Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.
Handout Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKep., Sp.Mat. 2010.
http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keperawatan-
maternitas.html

Anda mungkin juga menyukai