BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh
tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan
dewasa yang mandiri.
g. Tahap VII : orangtua usia pertengahan
Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan.
h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun,
hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya
meninggal. Sedangkan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah menurut Duvall dan Miller, Carter dan McGoldrik dalam Friedman
(1998) yaitu :
1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah
dan mengembangkan hubungan dengan teman seba ya yang sehat
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
3) Kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5
2.2.2 Etiologi
Penyakit TB Paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam
(BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal
24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP). Penyakit TB Paru adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya
bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-
paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada
e. Batuk darah
f. Badan terasa lemas
g. Kehilangan nafsu makan
h. Berat badan turun
i. Rasa kurang enak badan (malaise)
j. Berkeringat malam padahal tidak ada kegiatan.
k. Penatalaksanaan
2.2.4 Cara Penularan
2.2.5 Patofisiologi
Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan menjadi
terinfeksi. Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli,tempat dimana
mereka berkumpul dan mulai untuk memperbanyak diri dalam sistem imun
tubuh dengan melakukan reaksi inflamasi. Fagosit (neurofil & makrofagi)
menelan banyak bakteri, limfosit spesifik tuberculosis melisis
(menghancurkan) basil dan jaringn normal. Reaksi jaringan ini
mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli akan terjadi gangguan
pertukaran gas karena sputum menumpuk akan menutupi jalan nafas, dan
sputum bergerak maju ke bronkus, maka akan terjadi ganguan jalan nafas.
(Brunner & Suddart, 2002 : 585).
7
2.2.6 Komplikasi
a. Pneumonia (radang parenkim paru)
b. Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga pleura)
c. Pneumotorak (adanya udara dan gas dalam rongga selaput dada)
d. Empiema
e. Lasingitis
f. Menjalar ke organ lain (spt, usus)
2.2.7 Penatalaksanaan
Pengobatan untuk individu dengan TB aktif memerlukan waktu lama
karena basil resisten terhadap sebagian besar antibiotic dan cepat bermutasi
apabila terpajan antibiotic yang semula masih efektif. Saat ini terapi untuk
pasien dengan infeksi aktif adalah kombinasi empat obat dan berlangsung
paling kurang 9 bulan dan biasanya lebih lama. Apabila pasien tidak
berespons terhadap obat-obatan tersebut, maka obat dan protocol pengobatan
lain akan dicoba. Individu yang memperlihatkan uji kulit tuberculin positif
setelah sebelumnya negative biasanya mendapat antibiotic selama 6-9 bulan
untuk membantu respons imunnya dan meningkatkan kemungkinan
eradikasi basil total.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan daribeberapa
komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai sebagaimana individu.
a. Duvall (1986)
Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.
b. Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
salaing berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
c. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan
yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, mempunyai ikatan
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan lainnya.
a. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai
ikatan emosional dan mengembangkan dalam iterelasi sosial, peran dan
tugas.
Dari pengertian tentang keluarga dapat disimpulkan bahwa
karakteristik keluarga adalah:
9
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial: suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. Mempunyai tujuan;
a. menciptakan dan mempertahankan budaya
b. meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, sosial anggota.
Dari uraian diatas menunjukan bahwa keluarga juga merupakan suatu
sistem. Sebagai sistem keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan
anak atau semua individu yang tinggal didalam rumah tangga
tersebut.anggota keluarga saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan
sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra sistemnya
yaitu lingkungannya yaitu masyarakat dan sebaliknya sebagai subsitem
dari lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat
(supra sistem). Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi
keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang
sehat biopsikososial spiritual. Jadi sangatlah tepat jika keluarga sebagai
titik sentral pelayanan keperawatan . Diyakini bahwa keluarga yang sehat
akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang
sehat.
1. The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang
dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah
yang hidup serumah.
4. The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
5. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex
tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
6. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena alasan tertentu.
7. Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa
saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan
anak.
8. Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh
norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang
yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
9. Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada
hubungan saudara untuk waktu sementara.
10. Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang
permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
11. Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial (Friedman, 1986)
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar
norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan
keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhansemua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat
tinggal dan lain sebagainya.
3. Melakukan validasi
B. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami/istri atau anak.
C. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang
lain kearah positif.
Tipe struktur kekuatan
1. Legitimate power/authority yaitu hak untuk mengatur seperti orang tua
kepada anak.
2. Referent power yaitu seseorang yang ditiru
3. Reword Power yaitu pendapat ahli
4. Coercive power yaitu dipaksakan sesuai keinginan
5. Informational power yaitu pengaruh melalui persuasif
6. Affectif power yaitu pengaruh melalui manipulasi cinta kasih
D. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya.
Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dubagi
dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
16
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
2. Umur KK : 39 tahun
3. Alamat : Jalan kemiling permai II/33 RT.01 RW.03,
kelurahan kemiling
4. Pekerjaan KK : Penjahit
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi keluarga :
Genogram:
An.E ( 5 th)
Keterangan :
: laki-laki : laki-laki meninggal
20
: perempuan : cerai
7. Tipe Keluarga: keluarga single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (ibu) dengan anak karena proses ditinggalkan.
8. Suku Bangsa: ibu S mengatakan: Ibu S berasal dari suku jawa, setelah
menikah Ibu S menetap di kemiling dan bahasa yang digunakan bahasa jawa.
Keyakinan yang berhubungan dengan kesehatan keluarga Ibu S adalah
membiarkan dahulu dan mengobati semampunya dengan bantuan obat-obat
yang dapat dibeli di warung, jika tidak sembuh dapat pergi ke puskesmas
terdekat.
9. Agama: Ibu S mengatakan: kepercayaan yang dianut keluarga ibu S adalah
Islam. Menurut ibu S, ibu S biasanya melaksanakan ibadah di rumah dan
kadang-kadang melakukanya di masjid didekat rumahnya.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga: Ibu S mengatakan ia bekerja sebagai
penjahit, penghasilan yang diperoleh per bulan Rp.200.000,-. Penghasilan
tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sehingga Ibu
S mencari tambahan dengan menerima jahitan dirumahnya, menurut ibu S.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ibu S mengatakan: biasanya ibu S mengajak
An.Emi jalan-jalan ke alun-alun tetapi hal ini jarang dilakukan hanya ketika
ibu S mempunyai uang.
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah.
Tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah:
a. Membantu anak untuk bersosialisasi
Ibu S sudah mampu untuk membantu anak bersosialisasi. Ibu S
mengatakan bahwa anak E biasanya di ajak bermain kerumah tetangga.
Anak E juga sering mengajak teman-temanya bermain dirumahnya.
Hasil observasi didapatkan: anak E terlihat ceria, ketika di ajak bicara
dia menjawab.
b. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
Ibu S mengatakan: orang tua ibu S sudah meninggal tetapi ibu S masih
menjalin hubungan yang baik dengan bibinya yang tinggal di depan
rumahnya. Ibu S setiap hari bermain dan menonton tv dirumah bibinya.
Dilingkungan sekitarnya ada tetangga yang baik ada juga tetangga yang
kurang baik. Ibu S menyikapinya dengan sabar. Kadang ketika ibu S
mempunyai makanan ibu S juga sering membagikan ke tetangganya
begitu juga sebaliknya, menurut ibu S.
c. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
Ibu S mengatakan: setiap pagi sebelum dia berangkat kerja dia
menyempatkan untuk memasak makanan buat anaknya setelah itu dia
memandikan dan mengantarkan anaknya ke sekolah dan ibu S berangkat
kerja. Ketika anak E pulang dari sekolah ibu S sudah pulang dari kerja.
Ketika ibu S terlambat pulang kerumah biasanya Ibu S menitipkan
anaknya ke bibinya yang tinggal didepan rumahnya.
d. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Anak ibu S masih berusia 5 tahun sehingga dalam anggota keluarga ibu
S tidak ada pembagian tanggung jawab. Setiap pagi ibu S memandikan
anak E. Anak E sudah bisa menggunakan seragamnya dengan mandiri
kemudian ibu S menyuapi anak E dan mengantarkannya ke sekolah.
22
III. LINGKUNGAN
16. Karekteristik Lingkungan Rumah : rumah yang ditempati adalah rumah
pribadi berukuran 6m x 8m yang ditempati oleh ibu S dan Anak E. Rumah
terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang tamu, dua kamar tidur dan dapur.
Terdapat dua jendela di ruang tamu, satu jendela di kamar tidur depan yang
ditempati oleh anak dan kamar tidur kedua ditempati ibu S tanpa jendela.
Tembok rumah hanya berupa anyaman bambu, ruangan depan yang
dibangun dari batu bata. Di dalam dapur terdapat kandang ayam yang
bersebelahan dengan kamar tidur anak dan ibu.
23
7
8
6 pintu
3 5
jendela U
pintu
24
Keterangan:
1. Ruang Tamu : meja dan kursi
Tetangga (ibu S)
Tempat bekerja
Teman-teman sekolah
An.E ( 5 th)
V. FUNGSI KELUARGA
27
hanya keinginan sesaat anak E dan lebih baik uangnya dipakai untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
2. Stressor jangka panjang : keadaan perekonomian yang sulit terutama
setelah Bp. T pergi kerja ke Bali dan lama tidak pulang sehingga ibu S
harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama
anaknya. Ibu S mengatakan gaji yang didapat sebagai seorang penjahit
hanyalah Rp. 200.000/bulan dan itu sangat kurang. Penyakit TBC
yang sudah lama dideritanya dianggap biasa olehnya sudah jarang
kambuh.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : ibu S sangat
mampu dan sabar dalam menghadapi masalah yang muncul di dalam
keluarganya. Ibu S mengatakan bahwa manusia hidup pasti ada
masalah. Namun kita harus menghadapi itu dengan penuh kesabaran.
Apalagi masalah ekonomi yang sangat minimal sekali. Ibu S jarang
mengeluh saat kesulitan keuangan dan tidak pernah bersikap kasar
terhadap anak S karena masalah yang dipikirkannya.
4. Strategi koping yang digunakan : menurut ibu S koping yang
digunakan untuk membantu meringankan masalah ekonomi adalah
menjual sayuran yang ditanam di belakang rumahnya. Selain itu
menjual ayam dan telurnya serta menerima jahitan di rumah.
5. Strategi adaptasi disfungsional : ibu S mengatakan tidak ada perilaku
yang menyimpang dalam menghadapi masalahnya. Semua masalah
yang ada dihadapi dengan sabar.
matang. matang.
Bibir kecokelatan Bibir kecokelatan
Lidah merah muda, permukaan Lidah merah muda,
berbintik. permukaan berbintik.
Gigi bersih. Gigi bersih.
3 Leher Tidak ada pembengkakan Tidak ada pembengkakan
kelenjar tyroid. kelenjar tyroid.
Teraba denyutan vena Teraba denyutan vena
jugularis. jugularis.
4 Thorax Suara nafas vesikuler. Suara nafas vesikuler.
Perbandingan diameter Perbandingan diameter
anteroposterior: transversal= anteroposterior: transversal=
1:2 1:2
5 Abdomen Inspeksi, perkusi, palpasi: Inspeksi, perkusi, palpasi:
tidak ada pembesaran organ. tidak ada pembesaran organ.
Warna kulit kecokelatan. Warna kulit kecokelatan
Terdengar bising usus. Terdengar bising usus.
6 Ekstremitas atas Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri
simetris. simetris.
Teraba arteri brakhialis. Teraba arteri brakhialis.
Warna kulit kecokelatan. Warna kulit kecokelatan
Tidak menderita kelumpuhan Tidak menderita
(kekuatan otot baik) kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
7 Ekstremitas Kaki kanan dan kiri simetris. Kaki kanan dan kiri simetris.
bawah Warna kulit kecokelatan. Warna kulit kecokelatan
Tidak menderita kelumpuhan Tidak menderita
(kekuatan otot baik) kelumpuhan (kekuatan otot
baik)
DO:
- Tidak terdapat
Jendela kamar di
kamar ibu S.
- Lingkungan tidak
layak ( kandang
hewan di sekitar
rumah).
Tahap II
Keluarga tidak
mampu
memelihara atau
memodifikasi
lingkungan yang
sehat.
DO:
- Ibu S hanya
lulusan SD
- Anak E
Berpisah dengan
bapak T sejak
balita
- Perhatian dari
ayah kurang
kepada anak E.
- Ibu S tidak
memperhatikan
kebersihan anak E
setelah bermain
(cuci tangan, kuku
33
kotor)
- Anak E malu
saat ditemui orang
lain
Tahap II
Ketidak mampuan
keluarga dalam
mengenal dampak
situasi pada
perubahan peran
DO :
- Rumah berdebu
- Lantai dari semen
- kandang dan
rumah hanya
berbatasan dengan
dinding bambu
Tahap II
Ketidak mampuan
keluarga dalam
mengambil
keputusan (salah
mengambil
keputusan)
Ibu S tidak
mengerti
mengenai sifat,
berat dan luasnya
masalah
35
PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan :
tata ruang
terhadap
pemeliharaa
n kesehatan
keluarga
2 Perubahan Setelah Setelah
penampilan peran dilakukan dilakukan
keluarga terutama asuhan pertemuan 4x60
ibu S keperawatan menit, keluarga
berhubungan Ibu S mampu menunjukkan:
dengan ketidak menjalankan 1. Keluarga Respon Keluarga dapat 1.1.1 Bantu keluarga
mampuan perannya mampu verbal menyebutkan mengenal masalah
keluarga merawat sebagai single mengenal adanya kesulitan 1.1.2 Diskusikan dengan
anggota keluarga parent dampak dalam melakukan ibu S mengenai rasa
yang sakit situasi pada peran yang baru tidak menerima
perubahan kondisi bahwa ibu S
peran melakukan peran
ganda
2. Keluarga Respon Ibu S tidak 2.1.1 Ajarkan perilaku
mampu verbal membutuhkan baru yang
memutuskan bantuan orang dibutuhkan oleh ibu
43
5. Keluarga
redemon 5.1.1 Beri penjelasan
dapat
strasi pada keluarga
menggunaka
tentang fungsi
n fasilitas
fasilitas dan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan yang
sebagai
dapat digunakan.
sarana untuk
5.1.2 Diskusikan tentang
memutuskan
pelayanan yang ada
masalah
sebagai tempat
untuk mendapatkan
solusi masalah
peran keluarga.
keputusan
3. Keluarga Respon Ibu S dapat 3.1.1 Kaji kemampuan
mampu verbal memindahkan anggota keluarga
melakukan kandang ayam ke dalam
tindakan halaman belakang memodifikasi
modifikasi dan membuat WC lingkungan
dengan tepat supaya yidak 3.1.1 Jelaskan tentang
BAB di sungai perubahan yang
bisa terjadi setelah
memodifikasi
lingkungan.
4. Keluarga redemon Penataan ruang 4.1.1 Ajarkan dan
mampu strasikan rumah yang baik demontrasikan cara
menciptakan dapat modifikasi
lingkungan menciptakan lingkungan rumah.
yang bersih lingkungan yang 4.1.2 Bantu keluarga
dan nyaman nyaman dan dalam menciptakan
bersih lingkungan yang
sehat
5. Menganjurkan keluarga
khususnya pada ibui S ke
puskesmas untuk selalu
mengontrol kesehatannya dan
keluarga untuk menjaga
hygiene pribadi untuk
melindungi tubuh terhadap
infeksi
A: Masalah belum
selesai karena
keterbatasan biaya tapi
ada kemauan dari
keluarga
P : anjurkan untuk
segera melakukan
tindakan
52