Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK KOMUNITAS DENGAN PENYAKIT MENULAR

( TB PARU DI KELURAHAN BILALANG.KEC.KOTAMUBAGU)

KELOMPOK 4

1.SITI JAWIA BELASA


2. WARDA TAUFIK
3.ANNA SABRIANA

Dosen Musaida.,S.Kep,Ns.M.Kes M. Kes


Matkul : Komunitas
A.Latar Belakang

Salah satu penyakit menular yang ada adalah penyakit yang disebabkan
oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis (TB), sebagian besar TB
umumnya menyerang paru-paru namun juga dapat menyerang organ
lainnya. TB Paru merupakan bentuk yang paling sering dijumpai yaitu
sekitar 80% dari semua penderita. TB yang menyerang jaringan paru ini
merupakan satu-satunya bentuk dari TB yang dapat menular. TB
merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Indonesia. Selain itu,
Indonesia menduduki peringkat ke-3 negara dengan jumlah penderita TB
terbanyak di dunia setelah India dan China. Jumlah pasien TB di
Indonesia adalah sekitar 5,8 % dari total jumlah pasien TB dunia.
B.KONSEP TEORI
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TBC (Depkes RI, 2002). Definisi lain
menyebutkan bahwa Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi
menahun yang menular yang disebabkan oleh mybacterium tuberculosis
(Depkes RI, 1998). Kuman tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh
manusia melalui udara (pernapasan) ke dalam paru. Kemudian kuman
tersebut menyebar dari paru ke organ tubuh yang lain melaui peredaran
darah, kelenjar limfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke organ
tubuh lain (Depkes RI, 2002).
C. Etiologi

1. Tuberculosis merupakan penyakit paru yang disebabkan


mycobacterium tuberculosis ditemukan oleh Robert Koch (1882)
2.Kuman berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai
Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari
langsung.
3. Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu
dalam keadaan kering tetapi dapat mati pada suhu 60 derajat C dalam
15 – 20 menit.
 
D.Patofisiologi

Individu terinfeksi melalui droplet dari pasien atau keluarga ketika


batuk,bersin.Droplet ini mengandung bacil TB dan ukurannya kurang
dari 5 mikron dan akan melayang-layang di udara.
Bakteri juga dapat masuk melalui luka pada kulit atau mukosa tetapi
jarang sekali terjadi. Bila bakteri menetap di jaringan paru, akan tumbuh
dan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag. Bakteri terbawa
masuk ke organ lainnya. Bakteri yang bersarang di jaringan paru akan
membentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut sarang
primer atau efek efek primer

E. Tanda Dan Gejala


Demam yang terjadi biasanya menyerupai demam pada
influenza, terkadang sampai 40-410 C.
Batuk terjadi karena iritasi bronchus, sifat batuk dimulai dari batuk non
produktif kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif.
Keadaan lanjut dapat terjadi hemoptoe karena pecahnya pembuluh
darah. Ini terjadi karena kavitas, tapi dapat juga terjadi ulkus dinding
bronchus.
Sesak nafas terjadi pada kondisi lanjut dimana infiltrasinya sudah
setengah bagian paru.
Nyeri dada timbul bila sudah terjadi infiltrasi ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
Malaise dengan gejala yang dapat ditemukan adalah anorexia, berat
badan menurun, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam hari
(Soeparman, 1990; Heitkemper, 2000).
Asuhan keperawatan
Komunitas

1. Pengkajian
Dalam pengkajian kelompok(keluarga)menurut Friedman
2010,terdiri dari :
Identitas pasien,Umur,jenis
kelamin,Agama,Pendidikan,Pekerjaan,Pengetahuan,kesehatan
keluarga,status sosial dan ekonomi.
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang
dicari, maka kemudian dikelompokkan dan dianalisa seberapa
besar stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat
reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal
tersebut di atas dapat disusun diagnose keperawatan komunitas
dimana terdiri dari : masalah kesehatan, karakteristik populasi,
dan karakteristik lingkungan. ( R. Fallen & R Budi Dwi K, 2010 ).
DS= Masyarakat yang menderita TB Paru tidak memeriksakan /
mengontrol kesehatannya ke puskesmas. Dan bahkan mereka
tidak rutin mengambil obat TB ke Puskesmas sehingga sebagian
warga banyak yang mengalami putus obat dan kambuh akibat
pengobatan yang tidak tuntas atau juga karena bosan/ lupa
tidak minum obat TB akibat kesibukan kerja. Mayoritas
masyarakat tidak tahu tentang perawatan TB Paru sehingga
mereka kadang-kadang meludah/ berdahak di sembarang
tempat (kadang di got, di jalan umum), Tidak ada pengkhususan
alat tenun dan alat makan antara penderita dengan orang yang
sehat.
 
D0= warga yang memiliki pengetahuan tentang TB paru
sebanyak   23%
Warga yang tidak memilki cukup pengetahuan TB paru
sebanyak   57%
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Utama

1. Resiko terjadi peningkatan prevalensi penyakit TB Paru di Bilalang 2 Kelurahan Bilalang


kecamatan kotamobagu utara berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang penyakit TB
paru
2.Resiko penularan penyakit TB paru di Bilalang 2 Kelurahan Bilalang kecamatan kotamobagu
utara berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang perawatan penyakit TB paru
3. Kurang pengetahuan tentang perawatan TB paru di Bilalang 2 Kelurahan Bilalang kecamatan
kotamobagu utara berhubungan dengan Kurangnya peranan fasilitas pelayanan kesehatan
 
3. Rencana Keperawatan
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa
yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah
menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah
ditetapkan sesuai dengan diagnose keperawatan.
4.Implementasi

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksaan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat
5.Evaluasi

Evaluasi di dilakukan atas respons komunitas terhadap program


kesehatan. Hal-hal yang dievaluasi adalah masukan
(input),pelaksanaan (proses),dan akhir akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula .Ada 4 deminsi
yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan
penilaian ,yaitu :Daya guna ,hasil guna , kelayakan ,kecukupan
Adapun dalam evaluasi difokuskan dalam :
a) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan
b) Perkembangan atau kemajuan proses
c) Efensiensi biaya
d) Efektifitas kerja
e) Dampak : apakah status kesehatan meningkat/ menurun ,
dalam rangka waktu berapa
Kesimpulan

• Dengan menyimak pada permasalahan yang terjadi  di Desa


Bilalang 2 dapat kita tarik kesimpulan bahwa Desa bilalang
2 masih memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah
baik oleh pemerintah daerah maupun oleh pemerintah
provinsi terutama di bidang pendidikan dan bidang
kesehatan yang perlu di berikan perhatian lebih begitupun
dengan bidang-bidang lainnya yang memerlukan tindakan
nyata dan perhatian juga dari semua pihak
Terima Kasih

Berproses Sampai Tidak Ada Yang Protes

Anda mungkin juga menyukai