PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan
seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya
disebabkan oleh TBC. Meskipun pada tahun 2007 mulai terjadi penurunan insiden
TBC, Indonesia adalah negara kelima terbesar dengan masalah TBC di dunia (2009).
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO
pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256
kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
Tahun 2007 total kasus TB 528.000 dan tahun 2008 sebanyak 429.730 kasus.
Diperkirakan setiap tahun 430.000 kasus baru TBC dimana sekitar 1/3 penderita
terdapat disekitar puskesmas, 1/3 ditemukan di pelayanan rumah sakit atau klinik
pemerintah dan swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangku unit pelayanan
kesehatan. Sedangkan kematian karena TB diperkirakan 175.000 per tahun. Penyakit
TB merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar karena TB merupakan
penyebab kematian nomor dua terbesar di Indonesia. Pengobatan TBC harus dilakukan
secara terus-menerus tanpa terputus walaupun pasien telah merasa lebih baik atau sehat.
Pengobatan yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan bakteri menjadi
resistendan TBC akan sulit untuk disembuhkan dan membutuhkan waktu yang lebih
lama maka butuh keterlibatan anggota keluarga untuk mengawasi dan jika perlu
menyiapkan obat. Dukungan keluarga penderita sangat dibutuhkan untuk menuntaskan
pengobatan agar benar-benar tercapai kesembuhan
Banyaknya kasus TB paru dan masih rendahnya angka penyembuhan, kasus
kambuh dan kegagalan pengobatan dan resistensi kuman karena kurang disiplinnya
pasien dalam minum obat maka penulis berkeinginan untuk menyusun makalah asuhan
keperawatan keluarga dengan TBC.
B. Rumusan Masalah
1
Rumusan masalah dari makalah ini adalah “bagaimanakah asuhan keperawatan
keluarga dengan penyakit TBC?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan TBC
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep tahap perkembangan
b. Mengetahui tinjauan medis TBC meliputi pengertian, etiologi, manifestasi klinis,
komplikasi, penatalaksanaan, dan prognosis
c. Mengetahui ciri-ciri klien TBC dengan melakukan pengkajian keperawatan
d. Mengetahui intervensi keperawatan pada klien dengan TBC
e. Mengetahui tindak lanjut intervensi dalam evaluasi keperawatan pada klien TBC
f. Mengetahui konsep proses keperawatan keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. Konsep Tahap Perkembangan
Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti individu-individu
yang mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berturut-turut, keluarga
juga mengalami tahap perkembangan yang berturut-turut. Adapun tahap-tahap
perkembangan menurut Duvall dan Miller dalam Friedman (1998) adalah :
a. Tahap I : keluarga pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak
Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
c. Tahap III : keluarga dengan anak usia pra sekolah
Dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak
berusia lima tahun.
d. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah
Dimulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam
hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga
lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur 19 atau
20 tahun.
f. Tahap VI : keluarga yang melepas anak usia dewasa muda
Ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
“rumah kosong,” ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat
atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang belum menikah yang
masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari
dan oleh anak -anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.
g. Tahap VII : orangtua usia pertengahan
Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan.
3
B. Konsep Masalah Kesehatan
1. Definisi
TBC adalah penyakit infeksi menular dan menahun yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis, kuman tersebut biasanya masuk kedalam tubuh
manusia melalui udara (pernafasan) kedalam paru-paru, kemudian kuman tersebut
menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui penyebaran darah,
kelenjar limfe, saluran pernafasan, penyebaran langsung ke organ tubuh lain (Sylvia
Anderson 1995 : 753)
2. Etiologi
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk
mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC
pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
4. Cara Penularan
Droplet Nucles yang merupakan partikel 1-10 mikron, dikeluarkan oleh penderita
penyakit TBC dengan cara batuk-batuk, bersin, bicara, penderita meludah ke tanah
kemudian kuman tersebar ke udara. Oleh karena itu penyakit ini disebut “Airbone
Infection”. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pernafasan.
5. Patofisiologi
4
Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan menjadi terinfeksi. Bakteri
dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli,tempat dimana mereka berkumpul dan
mulai untuk memperbanyak diri dalam sistem imun tubuh dengan melakukan reaksi
inflamasi. Fagosit (neurofil & makrofagi) menelan banyak bakteri, limfosit spesifik
tuberculosis melisis (menghancurkan) basil dan jaringn normal. Reaksi jaringan ini
mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli akan terjadi gangguan pertukaran
gas karena sputum menumpuk akan menutupi jalan nafas, dan sputum bergerak maju
ke bronkus, maka akan terjadi ganguan jalan nafas. (Brunner & Suddart, 2002 : 585).
6. Komplikasi
a. Pneumonia (radang parenkim paru)
b. Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga pleura)
c. Pneumotorak (adanya udara dan gas dalam rongga selaput dada)
d. Empiema
e. Lasingitis
f. Menjalar ke organ lain (spt, usus)
7. Penatalaksanaan
Pengobatan untuk individu dengan TB aktif memerlukan waktu lama karena basil
resisten terhadap sebagian besar antibiotic dan cepat bermutasi apabila terpajan
antibiotic yang semula masih efektif. Saat ini terapi untuk pasien dengan infeksi
aktif adalah kombinasi empat obat dan berlangsung paling kurang 9 bulan dan
biasanya lebih lama. Apabila pasien tidak berespons terhadap obat-obatan tersebut,
maka obat dan protocol pengobatan lain akan dicoba. Individu yang memperlihatkan
uji kulit tuberculin positif setelah sebelumnya negative biasanya mendapat antibiotic
selama 6-9 bulan untuk membantu respons imunnya dan meningkatkan
kemungkinan eradikasi basil total.
5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DATA UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Suku : Tionghoa
Umur : 56 Tahun
Agama : Konguchu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat :Jl. Pramuka Gg Nyunyai No 69 Bandar Lampung
6
1. Ny.L P 64 tahun Istri SD IRT Sehat
2. Tn.HK L 22 tahun Anak PT bekerja Sehat
3. Tn.Y L 21tahun Anak PT Mahasiswa Sakit
/Swasta
c. Genogram
K
K
Keterangan :
= Laki Laki
= Perempuan
= Laki-laki meniggal
= Perempuan meninggal
= Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam nuclear family karena dalam satu rumah terdapat ayah,
ibu dan dua orang anak.
e. Suku Bangsa
Semua anggota keluarga merupakan suku tionghoa,tidak ada nilai yang dianut
bertentengan dengan kesehatan
7
f. Agama
Semua anggota keluaga menganut agama konguchu dan mempunyai pandangan yang
sama dalam praktik agama
C. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
8
Rumah Tn. H termasuk tipe rumah permanen dengan ukuran ± 8 x 10 meter, dengan
dinding seluruhnya dari semen, dan lantai dari porselen. Rumah Tn.
Hmemiliki 3kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 1 ruang tempat mencuci,dan 1
WC
1. Luas bangunan rumah dan pekarangan
Luas bangunan rumah ± 8 x 10 meter, sedangkan pekarangan tidak ada
2. Jenis bangunan rumah
Jenis bangunan rumah Tn.H adalah permanen.
3. Pencahayaan dan Ventilasi
Pada siang hari sinar matahari hanya sedikit masuk ke dalam rumah dan kamar.
Malam harinya menggunakan lampu neon besar untuk ruangan yang besar,ruang
tamu. Sedangkan kamar dan ruangan kecil lainnya menggunakan lampu kecil.
Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang dan juga redup. Untuk
ventilasi setiap ruangan memiliki 1 ventilasi dengan rongga yang kecil untuk
sirkulasi udara.setiap kamar tidak mempunyai jendela karena rumah Tn H
berdempet dengan rumah sebelah kiri dan kanan. Khusus pada WC sinar matahari
tidak dapat masuk.
4. Penataan alat dan perabot
Penataan alat - alat dan perabotan rumah tangga dalam rumah Tn. H terlihat
tersusun dengan rapi.
5. Sumber air dan air minum
Untuk mencuci pakaian, baju, alat - alat rumah tangga, dan mandi keluarga
Bpk.I menggunakan air yang berasal dari sungai. Untuk masak dan mencuci
bahan - bahan makanan menggunakan air hujan yang di tampung di dalam
tempayan yangtertutup.Untuk minumnya juga menggunakan air hujan yang telah
dimasak terlebih dahulu.
6 7
pintu
9
4
3 5
jendel U
pintu
Keterangan: a
1. Ruang Tamu
2. Ruang dapur
3. Tempat tidur
4. Tempat tidur
5. Kamar mandi
6. Sumur
7. Halaman
D. STRUKTUR KELUARGA
a. Struktur peran
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran.Peran
secara informal,Tn.H sebagai kepala keluarga yang sebagian besar keputusan dalam
keluarga ditentukan oleh Tn.H ,Ny.L sebagai ibu rumah tangga dan biasa nya merawat
jika ada anggota keluarga yang sakit dan Tn.HK dan Tn. Y sebagai anak yang
membantu kedua orang tua nya bekerja
10
b. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menganut agama konguchu,dan merupakan keturunan tionghoa,tidak ada
kebiasaan atau norma yang dianut bertentangan dengan kesehatan
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
keluarga Tn. H sangat harmonis, rukun dan tentram. Semua keluarga merasa saling
memiliki, apabila ada keluarga yang sakit atau ditimpa musibah, maka anggota
keluarga yang lain ikut merasakan akan hal yang sama yaitu keadaan sakit atau
ditimpa musibah
b. Fungsi Sosialisasi
Dalam berhubungan antar anggota keluarga,semua anggota keluarga
berinteraksidengan baik sedangkan dengan anggota masyarakat, keluarga tidak
tampak kaku. Keluarga sangat membaur dengan budaya yang ada disekitarnya.
.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan.
Fungsi ini dapat dilihat bahwa Keluarga kurang mengenal dengan baik masalah
kesehatan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. Y dengan TB
paru. Hal ini dibuktikan dengan bahwa Tn. H dan istrinya belum mampu untuk
menyebutkan penyakit yang dialami anaknya yaitu Tn.Y.
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena
pertama keluarga menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh
Tn. Y dianggap sebagai batuk biasa
2) Mengambil keputusan terhadap tindakan kesehatan
Setiap anggota keluarga mampu mengambil keputusan terhadap tindakan
kesehatan pada diri nya masing-masing,seperti Tn.Y yang merasa diri nya
mengalami masalah kesehatan dengan batuk berdahak ± 3 minggu memutuskan
untuk memeriksakannya ke PuskesmasKampung bangka,dan hasilnya positif TB.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit dirumah jika hanya demam
biasa atau batuk biasa seperti menggunakan kompres saat demam dan banyak
minum air putih hangat saat batuk. Untuk merawat Tn.Y,keluarga mengatakan
kurang mengetahui cara untuk merawat Tn.Y.
11
Tn. Y sudah mendapat terapi sejak bulan januari 2012,sejak awal pengobatan,
Tn.Ymengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis, Tn.Y langsung
pergi ke Puskesmas untuk mengambil obat. Tn.Y mengatakan sebenarnya malas
minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual dan kembung sedangkan
Tn.Y sibuk bekerja dan kuliah Tapi Tn.Y ingin cepat sembuh, sehingga walaupun
malas ia tetap meminum obatnya tanpa diawasi dan di ingatkan anggota keluarga
4) Mempertahan keadaan lingkungan yang sehat
Lingkungan rumah Tn. H sudah cukup bersih bebas dari sampah,namun ventilasi
dan jendela pada rumah Tn.H sedikit sehingga cahaya matahari tidak masuk dan
pertukaran udara juga kurang baik
5) Menggunakan fasilitas kesehataan yang ada di masyarakat
Apabila sakitnya sudah tidak bisa diatasi Tn.H dan keluarga berobat ke
puskesmas terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. H adalah 2 orang, Ny.L menggunakan pil KB .
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. H termasuk keluarga yang mampu hal ini dapat dilihat dari penghasilan
tiap bulan sekitar Rp.2.500.000/perbulan.Dalam pemenuhan sandang, pangan dan
papan keluarga Tn. Hmampu memenuhi nya.
12
G. PEMERIKSAAN FISIK
Indikator Nama Anggota Keluarga
Tn.H Ny.L Tn. HK Tn. Y
Kepala Bentuk simetris Bentuk Saat pengkajian Bentuk
tidak terdapat simetris Tn.HK tidak simetris
benjolan, rambut tidak ada tidak
hitam, leher, tidak terdapat dirumah,menur terdapat
terdapat benjolan, ut penuturan benjolan,
pembesaran vena rambut keluarga Tn.HK rambut
jugularis dan hitam dalam kondisi hitam
pembekakan panjang , sehat,tidak ada panjang ,
kelenjar tiroid. tidak gejala-gejala tidak
terdapat tertular TBC terdapat
pembesaran pembesaran
vena vena
jugularis dan jugularis dan
pembekakan pembekakan
kelenjar kelenjar
Mata tiroid. tiroid.
Bentuk simetris
konjungtiva tidak
anemis. Penglihatan Bentuk Bentuk
baik skelera tidak simetris, simetris,
ikterikdan tidak konjungtiva konjungtiva
menggunakan kaca tidak anemis,
mata. anemis, penglihatan
penglihatan baik, skelera
baik, skelera tidak
tidak ikterik dan
ikterik dan tidak
tidak menggunaka
Hidung menggunaka n kaca mata.
Hidung simetris, n kaca mata.
penciuman baik,
tidak terdapat Hidung
sumbatan pada Hidung simetris
daerah hidung, simetris penciuman
tidak terdapat polip. penciuman baik, tidak
baik, tidak terdapat
Mulut & terdapat sumbatan.
Faring Bentuk bibir sumbatan.
simetris, tidak
terdapat labio palato Bentuk bibir
sikizis. Kemampuan Bentuk bibir simetris,
menelan baik, simetris, tidak
13
mukosa lembab dan tidak terdapat
kebersihan cukup. terdapat labio palato
labio palato skizis.
skizis. Kemampuan
Kemampuan menelan
menelan baik,
baik, mukosa
Leher & mukosa lembabdan
Axilla Kebersihan cukup, lembabdan ke bersihan
tidak ke bersihan cukup.
adapembekakantons cukup.
il pada leher.
Kebersihan
Kebersihan cukup, tidak
cukup, tidak ada lesi dan
Dada ada lesi dan pembekakan
Bentuk pembekakan tonsilitis
simetris,Tanpa lesi, tonsilitis pada leher.
pergerakan reguler pada leher.
20x/mnt, tidak
terdapat trauma Bentuk
thorak Bentuk simetris
simetris tanpa lesi,
tanpa lesi, pergerakan
pergerakan reguler
reguler 22x/mnt,
22x/mnt, tidak t
tidak terdapat
terdapat trauma
Punggung trauma thorak
Simetris tidak thorak Auskultasi
terdapat lesi, tidak terdengar
ada kelainan pada bunyi
tulang belakan. rongkhi
Simetris
tidak
Rectum & Simetris terdapat lesi,
Gene talia Tidak terkaji tidak tidak ada
terdapat lesi, kelainan
Ekstremita tidak ada pada tulang
s Atas Capilari revil < dari kelainan belakang.
2detik, tidak ada pada tulang
edema, tidak belakang.
terdapat lesi. Tidak terkaji
14
Tidak terkaji
Capilari
Ekstremita revil <dari 2
s bawah Pergerakan Capilari detik, tidak
baik,tidak ada revil <dari 2 ada edema,
edema dan lesi, atau detik, tidak tidak
kelainan lainnya. ada edema, terdapat lesi.
tidak
terdapat lesi.
TTV Pergerakan
TD: 120/80 baik, tidak
mmHg Pergerakan ada edema
N :88x/mnt baik, tidak dan lesi atau
RR:22x/mnt ada edema kelainan
T : 36,2◦C dan lesi atau lainnya.
kelainan
lainnya.
TD :
110/700
TD : 110/80 mmHg
mmHg N : 82 x/mn
N : 80x/mnt t
RR: 20x/mnt RR: 20x/mnt
T : 36,5◦C T : 36,5◦C
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar batuk Tn.Y segera sembuh sehingga tidak mengalami gangguan
jika bekerja dan kuliah.
I. Analisa Data
DO :
- Pencahayaan rumah
(kamar tidur) kurang.
- Jendela pada kamar
15
Tn.Y tidak ada
- Ventilasi kecil dikamar
hanya satu pada pintu
kamar saja
DS : Ketidakmampuan Kurang
- Keluarga keluarga Tn.H pengetahuantentang
mengatakan sejak lima dan istrinya penyakit TBC pada
bulan yang mengenal Tn.H dan istrinya
laluTn.Y sering batuk masalah
yang disertai dahak. kesehatan yang
- Keluarga mengatakan ada pada Tn.Y
bahwa Tn.Y sakit paru-
paru, tapi tidak tahu
jenis penyakit,
penyebab, pencegahan,
perawatan dan
pengobatannya.
DO :
- Tn.H dan istri nya tidak
bisa menjawab
pertanyaan tentang
pengertian penyakit,
pencegahan, perawatan
dan pengobatannya
- Pendidikan Tn.H dan
Ny. L
J. Prioritas Masalah
1. Resiko penyebaran infeksi oleh Tn.Y pada keluarga Tn.H berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam memodifikasi lingkungan.
16
masalah untuk teratur, kuman TBC
diubah : kemungkinan besar tidak akan
mudah aktif. Tapi perlu didukung
oeleh perubahan perilaku yang
lebih higienis dan lingkungan
yang sehat
17
baik, pendidikan rendah
Jumlah 3 2/3
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga dapat memberikan data yang
sesuai untuk permasalahan kesehatan keluarga
18
c. Penyusunan perencanaan dilakukan dengan menentukan prioritas, menetapkan tujuan,
identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keluarga
d. Tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dengan
memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat, dan pemerintah
B. Saran
a. Diharapkan keluarga secara mandiri dapat menilai status kesehatannya sehingga status
kesehatan keluarga dan masyarakat meningkat.
b. Mahasiswa dan perawat dapat memahami karakteristik budaya termasuk didalamnya
adalah bahasa daerah agar proses keperawatan dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
19
Piogama. 2009. Mengatasi TBC Dengan Pengobatan yang Sesuai.
http://www.piogama.ugm.ac.id [didownload tanggal 13 desember 2010]
http://www.medicalzone.org/2010/index.php?option=com_content&view=article&id=534:tb-
kini-indonesia-peringkat-ke-5&catid=11:info
20