Artikel history
Dikirim, May 2nd, 2020
Ditinjau, May 9th, 2020
Diterima, May 10th, 2020
ABSTRACT
Health Education improves family knowledge and performance in preventing the risk of
falling from Lania. The population is all the elderly in crocodile holes that have fallen.
The number of samples is 50 people. Sampling with proportional sampling. Collected
using a questionnaire and analyzed by univatriate, bivatriate (dependent t test), and
multivatriate with manova analysis. The results of the study showed significant
differences before and given health education on knowledge (p = 0.001) with a
difference in the average value = 0.9183, and a family skills score with a value of p =
0.035) with a difference in the average value = 1,100. gender is assessed against the
level of knowledge with a value of P value = 0,000 and the status of the job depends on
the skill value of the p value of 0.001. then it can help the success of education can
improve aspects of family knowledge and skills in making failures in the elderly.
Provided that proper education is given to families as a form of self-care and to
implement appropriate environmental management to prevent the risk of falls.
Keywords: Health education, Family, Skills, Elderly. Knowledge. Fall prevention
ABSTRAK
Edukasi Kesehatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam
pencegahan risiko jatuh pada Lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh edukasi pada keluarga dalam pencegahan risiko jatuh pada lansia sebelum dan
sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan kesehatan. Disain penelitian ini Quasi
eksperimenpre-post test without control group.Populasinya adalah seluruh lansia
dikelurahan lubang buaya yang pernah jatuh. Jumlah sampel 50 orang. Pengambilan
sampel secara propotional sampling. Dikumpulkan dengan menggunakan kuestioner
dan dianalisis secara univatriate, bivatriate (uji t test dependen), dan multivatriate
dengan analisis manova . HasilPenelitian terdapat perbedaan signifikan sebelum dan
sesudah diberikan edukasi kesehatan pada pengetahuan ( p= 0,001) dengan selisihnilai
rata-rata = 0.9183, dan skor keterampilan keluarga dengan nilai p= 0,035) dengan
84
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 85
membuat lantai tidak licin, lantai yang keluarga dengan risiko jatuh. Hal ini
rata, tidak ada barang-barang yang diperkuat juga oleh penelitian Setya
berserakan di lantai, pencahayaan yang budi S., (2016) dalam penelitiannya
cukup dan tidak menyilaukan serta menyatakan terdapat hubungan
mengurangi tangga yang ada di jalur signifikan antara dukungan keluarga
lansia berjalan. Sekitar 24% lansia jatuh dengan risiko jatuh di Notoyudan RW
ditangga dan 36 % jatuh terjadi diluar 24 Pringgo kusuman Yogyakarta. Juga
(Kamel, Abdulmajeed & Ismail, 2013). penelitian Budi Alif Kurniawan pada
Keluarga mempunyai peranan penting tahun 2014 tentang hubungan
untuk kelangsungan hidup lansia kearah pengetahuan dan perilaku keluarga
yang lebih baik, salah satunya adalah dengan resiko jatuh pada lansia
mencegah terjadinya jatuh pada lansia. Di menyatakan terdapat hubungan antara
sini bias berfungsi sebagai sistem perilaku yang dimiliki oleh keluarga
pendukung bagi anggotanya dengan yang didukung dengan factor
berperan dan siaga untuk memberikan pendukung seperti lingkungan yang
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 88
VARIABEL f %
Usia
<20 Tahun 5 10
20Tahun 2 4
30 ahun 6 12
>30 Tahun 37 74
Jenis Kelamin
Laki-laki 10 20
Perempuan 40 80
Pendidikan
SD 12 24
SMP 6 12
SMA 26 52
Perguruan Tinggi 6 12
Pekerjaan
Wiraswasta 2 4
PNS - -
Karyawan 20 40
IRT 28 56
Hubungan dengan
Klien/lansia
Anak 38 76
Cucu 7 14
Mantu 5 10
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 90
Perilaku
Sebelum 49.260 7.995 -3.372-1.172 0.035
Sesudah 50.360
Tabel 3.
Pengaruh karakteristik responden terhadap Tk. Pengetahuan dan perilaku pencegahan
jatuh
Berdasarkan tabel diatas hasil uji dan pola pikirnya. .Usia berperan
multivariat dengan mancova ditemukan dalam menentukan kedewasaan
bahwa jenis kelamin berpengaruh seseorang, tetapi bukan satu-satunya
terhadap tingkat pengetahuan responden factor yang paling menentukan karena
dalam pencegahan risiko jatuh dan kedewasaan ditentukan bagaimana
status pekerjaan berpengaruh terhadap proses pembelajaran seseorang
perilaku responden dalam pencegahan mengubah dirinya ke arah yang selalu
risiko jatuh lebih baik, berdasarkan pengetahuan,
pengalaman, atau keahliannya.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
Hasilpenelitian berdasarkan jenis
Karakteristik responden pada penelitian
kelamin menunjukkan responden
ini adalah sebagian besar berusiadi 30
terbanyak adalah perempuan ( 80% ).
tahun lebih sebanyak 74%. Hasil
dengan tingginya responden yang
penelitian ini sama dengan hasil
berjenis kelamin perempuan
penelitian Helena Winata (2013 )dalam
nemungkinkan untuk lebih mudah
peneliannya usia yang terbanyak adalah
dalam mencari dan menerima informasi
33 tahun. Menurut Koesoemanto
tentang pencegahan jatuh pada lansia,
Setyonegoro, usia 30 tahun
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
diklasifikasi dalam Usia dewasa tengah
bahwa nilai tradisi, sosial budaya,
(Middle years) Usia ini mempunyai
agama dan tanggung jawab dalam
tanggumg jawab pada anggota keluarga
memberikan perawatan pada lansia ada
atau orang lain salah satunya lansia.
pada pundak jenis kelamin perempuan
Menurut Santrock (2010 ) tugas
baik itu anak atau menantu.hal ini
perkembangan pada masa dewasa ini
karena dari segi aspek kesempatan
yaitu menyesuaikan diri dengan orang
perempuan lebih banyak waktu karena
tua yang bertambah tua. Usia termasuk
bekereja sebagai ibu rumah tangga
kedalam kelompok masa dewasa tengah
responden mayoritas berlatar belakang
yang disebut masa paruh baya. Menurut
pendidikan SMA (45,6%). Penelitian ini
Notoatmodjo (2010) faktor usia
juga sama dengan hasil penelitian
berpengaruh pada aspek pengetahuan
Helena ( 2013 )yang menyatakan
individu Semakin bertambah usia akan
sebagian besar responden memiliki
semakin berkembang pula daya tangkap
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 92
tingkat pendidikan yang cukup tinggi berfikir dan dan dapat menerapkannya
yaitu SMA. Menurutnya bahwa dengan pada anggota keluarganya sesuai
latar belakang pendidikan SMA dengan pengetahuan yang diterimanya.
responden sudah memiliki ilmu dan Pendekatan pendidikan kesehatan lebih
pengetahuan yang cukup dalam hal tepat dibandingkan dengan pendelatan
informasi tersebut. Hal ini sejalan koersi untuk melakukan pembinaan
dengan yang dikemukakan oleh dan peningkatan perilaku kesehatan
Notoatmojo ( 2012 ) factor pendidikan masyarakat, karena melalui pendidikan
sangat berpengaruh . Pendidikan erat akan terjadi penambahan pengetahuan.
kaitannya dengan pengetahuan yang Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian
dimiliki. Menurut Notoatmojo ( 2012) setelah diberikan intervensi terdapat
bahwa Tingkat pengetahuan akan lebih perbedaan bermakna skor pengetahuan
mudah dipahami apabila individu pencegahan jatuh pada keluarga
semakin tinggi tingkat pendidikannya sebelum dan sesudah tintervensi
sehingga akan mempengaruhi pola edukasi (p=0,001)begitu juga aspek
pikir berusaha untuk mencari informasi keterampilan Hasil analisis
tentang pencegahan jatuh pada lansia menunjukkan bahwa responden
dan juga karena tingkat pendidikan sebelum edukasi menunjukkan sebesar
yang tinggi maka responden lebih 49.200, setelah dilakukan edukasi ada
mudah dalam menerima informasi.pola peningkatan sebesar 50.360 dengan
sikap dan tindakan dalam meningkatkan selisih 1.100. ini artinya terdapat
kualitas hidup. Menurut Saragih ( 2010) perbedaan yang bermakna pada skor
Cara pandang seseorang terhadap keterampilan pencegahan risiko jatuh
informasi yang diterimanya tergantung pada keluarga sebelum dan sesudan
dari tingkat pendidiokan yang intintervensi edukasi ( p=0.035 ) dengan
diperoleh. Sehingga bisa dikatakan selisih rata – rata peningkatan skor
semakin tinggi tingkat pendidikannya, perilaku =1.100. Menurut Kholid dan
semakin mudah seseorang menerima Notoatmojo tingkatan pengetahuan ini
informasi yang didapatnya. Sehingga dimulai dari individi mengenal atau
apabila keluarga mendapatkan tahu atau mengamati sesuiatu kemudian
informasi tentang cara pencegahan memahami atau mampu menjelaskan
risioko jatuh, maka keluarga dapat tentang obyek yang diketahiuinya
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 93
proses sensoris, terutama pada mata dan Dahliyani (2014) bahwa status
telinga terhadap objek tertentu. pekerjaan berhubungan dengan
Pengetahuan merupakan domain yang
aktualisasi diri seseorang dan
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 94
mendorong seseorang lebih percaya diri hasil penelitian dari Kurniawan Afi
dengan hasil penelitian Abidemi (2005) Dengan Resiko Jatuh Pada Lansia Di
risiko jatuh. Resiko jatuh bisa menjadi kesehatan lansia yang baik maka akan
dari pekerjaan yang berimbas pada Menurut Notoatmodjo (2007) ada tiga
tidak mendukung.. Hal tersebut sesuai seseorang yaitu faktor predisposisi yaitu
penyebab lansia jatuh adalah akibat dari pendapatan yang bisa memberikan
untuk lansia beraktifitas. Begitu juga pencegahan risiko jatuh pada lansia
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 95
seperti dengan memeriksakan aspek pasangan dan anak dewasa hal ini juga
sebagiam besar ibu rumah tangga kewajiban dan tanggung jawab anak
kesehatan lansia dengan tujuan hasil Penelitian Read dan Wuest dalam
mengurangi kejadian jatuh pada lansia. Pealer (2008) yang menyatakan bahwa
Hal ini karena perempuan mempunyai berdasarkan nilai tradisi, sosial budaya
adalah sebagai anak yang melakukan role model bagi anggota keluarga yang
perawatan pada lansia, Dibuktikan oleh lain untuk melakukan perilaku sehat
berjudul Merawat Manusia Lanjut Usia: orang yang terdekat dengan lansia perlu
dan lebih dari sepertiga dirawat atau anggota keluarga yang lain.
JKEP. Vol.5 No. 1 Mei hlm 84-100 96
Pengetahuan dan perilaku yang dimiliki baik maka akan menghasilkan resiko
lingkungan yang aman bagi lansia. perilaku yang baik dan didukung faktor
Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan pendukung seperti diatas maka resiko
oleh keluarga adalah memodifikasi jatuh akan rendah dan bahkan tidak
lingkungan rumah seperti menjaga agar beresiko. Hal ini sesuai dengan hasil
lantai tidak licin, misalnya basah atau prosentase resiko jatuh yang beda tipis
ada genangan air.lantai terbuat dari yaitu beda 3,5% untuk resiko rendah
bahan yang tidak licin dan rata, tidak dan beda 7% untuk tidak beresiko jatuh.
tangga yang ada dijalur lansia berjalan. pendukung yang baik. Diketahui faktor
Keluarga Dengan Resiko Jatuh Pada ekonomi keluarga dan kedua, kesehatan
jenis kelamin perempuan dan untuk lansia agar terhindar dari risiko
memiliki pekerjaan sebagai ibu jatuh
rumah tangga serta hubungan dengan 3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
lansia adalah sebagai anak mengembangkan pada asppek
variable dan jumlah responden
2. Terdapat perbedaan yang signifikan
sehingga ada pembanding dalam
pemberian edukasi terhadap
benrtuk kontrol
pengetahuan dan keterampilan
keluarga dalam pencegahan jatuh DAFTAR PUSTAKA
pada lansiua dibuktikan dengan
Asih. W & Tambunan, R ( 2015 ).
terdapat perbedaanbermakna skor Pengaruh Program Pencegahan
pengetahuan pencegahan jatuh pada Jatuh berupa edukasi dan
latihan kekuatan otot terhadap
lansia sebelum dan sesudah factor resiko jatuh yang dimiliki
intervensi edukasi oleh lansia di Balai
Perlindungan Sosial tresna
Graha Werdha ( BPSTW)
3. Factor jenis kelamin berpengaruh Ciparay Bandung. Jurnal Ilmu
terhadap tingkat pengetahuan Kesehatan Volume 9 no 2
responden dalam pencegahan risiko
Astuti, A.D., Sahar, J.,& Sukihananto.
jatuh pada lansia sedangkan status
(2013). Hubungan dukungan
pekerjaan berpengaruh terhadap keluarga dengan kualitas hidup
perilaku responden dalam lansia hipertensi di Wilayah
pencegahan risiko jatuh pada lansia. Kerja Puskesmas Jekan Raya
Kota Palangkaraya. Tesis.
Depok: FIK UI.
SARAN
Asiyanbola, Abidemi 2015.
Berdasarkan hasil penelitian yang Patriarchy.Male Dominance.
didapat, disarankan The Rple and Women
empowerment in Nigeria, Paper
1. Perlu diterapkan edukasi yang tepat Presented at the XXV.
pada keluarga sebagai bentuk Internatiomal Population
Conference.Tours. France
intervensi keperawatan mandiri
dalam rangka upaya pencegahan Badan Pusat Statistik. (2013).
Gambaran Kesehatan Lanjut
risiko jatuh Usia Indonesia. Jakarta: Bakti
2. Keluarga perluaktif dalam mencari Husada
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Friedman, M., Bowden, V., Jones, E.
Keperawatan Gerontik. (2010). Keperawatan Keluarga:
Yogyakarta: Nuha Medika. Riset,Teori&Praktek.Ed
5.Jakarta: EGC.
Dahliyani. (2014). Aktivitas Keluarga
Dengan Tingkat Kemandirian https://docplayer.info/47599598-
Dalam Merawat Anggota Kuesioner-penelitian-hubungan-
Keluarga Dengan Penyakit DM. peran-keluarga-dalam-
Jurnal Keperawatan. Vol. 11, pencegahan-risiko-jatuh-pada-
No. 2. April 2014. Riau: Progdi lansia-terhadap-kejadian-jatuh-
Ilmu Keperawatan Universitas di-rw-06.html diakses hari
Riau. Kamis, 31 Januari jam22;22