Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

BERKOLOSIS PADA KEHAMILAN

ma Anggota Kelompok 7 :

DEWI N. RUMSANO (2020081024005)


HUDAYA KUSUSMA (2020081024137
TERSIA K. MURIB (2020081024173)
SELPI NAWIPA (2020081024133)
DEFINISI

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat
mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer (Arif Mansjoer, 2000). Tuberkolosis merupakan infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan
oleh hipersensitivitas yang diperantarai-sel (Cell-Mediated-Hypersensitivity). Tuberkolusis paru adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu
penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan
paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon
( Hood Alsagaff, thn 1995. hal 73)
ETIOLOGI

Penyebab tubercolosis adalah Microbakterium Tubercolosis sejenis


kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 -4/ um dan tebal 0,3-
0,6/um. Sebagian dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid),
peptidoglikan dan arabinomanan. Lipid inilah yang membuat kuman
lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan
asam(BTA). Ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis.
Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupaun dalam keadaan
dingin (dapat bertahan tahun tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi
karena kuman berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman
dapat bangkit kembali dan menjadikan penyakit tuberculosis menjadi
aktif lagi.
MANIFESTASI KLINIS

Yang Terjadi pada Ibu :

1. Demam,
2. Batuk/batuk berdarah,
3. Sesak nafas,
4. Nyeri dada, dan
5. Malaise

Yang terjadi pada janin :

6. Abortus,
7. Terhambatnya pertumbuhan janin,
8. Kelahiran premature, dan
9. TB congenital
PATOFISIOLOGI

Mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan


melalui inhalasi percikan ludah (droplet), orang ke orang dan
mengkolonisasi bronkiolus atau alveolus. Apabila bakteri
tuberculin dalam jumlah yang bermakna berhasil menembus
mekanisme pertahanan sistem pernapasan dan berhasil
menempati saluran napas bawah, maka pejamu akan
melakukan respons imun dan peradangan yang kuat. Penderita
TBC yang bersifat menular bagi orang lain adalah mereka yang
mengidap infeksi tuberculosis aktif dan hanya pada masa
infeksi aktif.
Pada ibu hamil mycobacterium tuberkolosis ini menular pada janin melaui
plasenta. Selama kehamilan terjadi transmisi basil ke janin. Transmisi ini biasanya
terjadi secara limfatik, hematogen atau secara langsung. Janin dapat terinfeksi
melalui darah yang berasal dari infeksi plasenta melalui vena umbilikalis atau
aspirasi cairan amnion.
2.6 PATHWAY

PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Berikut ini pemeriksaan penunjang yang dilakukan


untuk menguji seseorang positif terkena TB Paru :

1. Uji Serologi
2. Pemeriksaan radiologi
3. Pemeriksaan Dahak
4. Tes Tuberkulin
KOMPLIKASI

Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat


terjadi pada penderita tuberculosis paru stadium lanjut yaitu :

1. Hemoptisis berat
2. Atelektasis
3. Bronkiektasis
4. Penyebaran infeksi ke organ lain
PENATALAKSANAAN MEDIS
Dalam perawatan klien hamil dengan TB perawat harus mampu
memberikan pendidikan pada klien dan keluarga tentang penyebaran
penyakit dan pencegahannya, tentang pengobatan yang diberikan dan
efek sampingnya, serta hal yang mungkin terjadi jika penyakit TB tidak
mendapatkan pengobatan yang adekuat.

Pengobatan farmakologik yang dapat diberikan kepada ibu hamil


dengan TB paru adalah:

1. Isoniazid 5mg/Kg, jangan melebihi 300mg/hari. Bersama dengan peridoksin


50mg/hari
2. Rifampin 10mg/Kg/hari, jangan melebihu 500mg/hari
3. Etambutol 5-25mg/kg/hari, jangan melebihi 2,5gr/hari
TERAPI FARMAKOLOGI

Terapi tuberkulosis (TB) pada kehamilan berbeda dengan terapi tuberkulosis pada
populasi lain karena tidak hanya bertujuan untuk menyembuhkan infeksi, tetapi juga
mencegah penularan ke janin yang dapat terjadi secara hematogen via vena umbilikalis. Terapi
tuberkulosis pada kehamilan juga berperan untuk mencegah komplikasi atau kematian ibu. Di
sisi lain, terdapat potensi teratogenik pada obat anti tuberkulosis (OAT).
ASUHAN KEPERAWATAN
KONSEP ASKEP

 KASUS TUBERKOLOSIS PARU

Seorang perempuan, usia 38 tahun, G5P4A0H4, hamil 20 minggu,


datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Hasil
pengkajian: batuk sejak dua bulan yang lalu dan tidak sembuh –
sembuh, sekret (+), hampir setiap malam keringat dingin, suami (+)
TB Paru dan sedang dalam pengobatan, BB: 35 Kg, TB: 140 cm,
LILA: 20cm, ibu belum pernah memeriksakan kehamilannya ke
pelayanan kesehatan, dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.
 PENGKAJIAN

a. Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tinggal : Jalan Muaro
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
BB : 35 Kg
Tinggi : 140 cm
LILA : 120 cm
Lanjutan…

b. Riwayat penyakit sekarang


● Klien mengeluh batuk (ada secret) sejak 2 bulan, dan keringat malam, nafsu makan
menurun.
c. Riwayat penyakit dahulu
● Klien tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan tuberkulosis ini
sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
● Suami klien menderita (+) TB Paru dan sedang dalam pengobatan.
e. Riwayat psikososial
● Status ekonomi klien menengah ke bawah dan sanitasi kesehatan yang kurang ditunjang
dengan padatnya penduduk dan pernah punya riwayat kontak dengan penderita
tuberkulosis paru seperti suaminya.
Lanjutan ….

f. Pola fungsi kesehatan


 Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
 Pola nutrisi dan metabolic
 Pola eliminasi 
 Pola aktivitas dan latihan
 Pola tidur dan istirahatDen
 Pola hubungan dan peran
 Pola sensori dan kognitif
 Pola reproduksi dan seksual
 Pola penanggulangan stress
 Pola tata nilai dan kepercayaan
Lanjutan…

g. Pemeriksaan Fisik Antenatal


 Kunjungan pertama
1. Anamnesis
● Pertanyaan kapan haid terakhir, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya.
riwayat penyakit yang pernah diderita,kesehatan keluarga,kontrasepsi,dll
1. Pemeriksaan umum
● Status gizi ,tanda vital.
1. Pemeriksaan berat badan : pada kasus 35 kg
2. Pemeriksaan tinggi badan : pada kasus 120 cm
3. Pemeriksaan urin
4. Pemeriksaan obstetric
- Pemeriksaan luar
- Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan panggul
- Pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d batuk produktif, batu darah
2. Gangguan pertukaran gas b.d hiperventilasi
3. Pola napas tidak efektif b.d perubahan cairan intrapleura
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d reaksi sistematik tubuh
5. Risiko infeksi b.d factor lingkungan
6. Intoleransi aktivitas b.d reaksi sistemik tubuh
7. Kurangnya pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai