Anda di halaman 1dari 16

TBC DALAM

KEHAMILAN
Nama Anggota Kelompok 3 :
1. Naeli Habibah (202102020001)
2. Sherly Aprilyan (202102020020)
3. Liya Fatikhatun N. (202102020022)
PENGERTIAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung
yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, yang sebagian besar (80%)
menyerang paru-paru. Penularan penyakit ini
sebagian besar melalui inhalasi yang
mengandung droplet nuclei, sehingga TB paru
merupakan manifestasi klinis yang paling sering
dibandingkan pada organ lain. Pada TB kulit
atau jaringan lunak penularan bisa melalui
inokulasi langsung
EPIDIOMOLOGI
• WHO menyatakan bahwa sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
kuman tuberkulosis. Dalam setiap detik, ada satu orang yang terinfeksi
tuberkulosis. Setiap tahunnya, diperkirakan dapat ditemukan 6 hingga
9 juta kasus tuberkulosis baru yaitu 95%. Kecepatan penyebaran
tuberkulosis bisa meningkat lagi sesuai dengan peningkatan
penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acuired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan munculnya kasus TB-MDR
(multy drug resistant) yang kebal terhadap bermacam Obat.
• Tuberkulosis di Indonesia menduduki peringkat lima besar dunia
bersama India, China, Filipina dan Pakistan. Jumlah pasien TB di
Indonesia adalah sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB dunia. Angka
prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2016 adalah 391 per 100.000
penduduk, dimana hampir separuhnya adalah wanita, dan menyerang
sebagian besar wanita pada usia produktif. Sekitar 1-3% dari semua
wanita hamil menderita tuberkulosis dan terdapat 16
wanitahamildengantuberkulosisaktif, dan 7 dari 11 yang diperiksa
menderita positif HIV.
ETIOLOGI
 Tuberkulosis (TB) adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan
oleh basil Mycobacterium tuberculosis
(M. tuberculosis )
 Basil TB memerlukan waktu 12
sampai 24 jam untuk bermitosis,
bersifat aerob, mati 5 menit pada
suhu 800C ,dan 20 menit pada suhu
600C.
FAKTOR RESIKO
TB dapat meningkatkan morbiditas neonatal,
seperti berat lahir rendah, prematuritas, dan juga
dapat meningkatkan empat kali lipat morbiditas
ibu, seperti aborsi, perdarahan post partum,
kesulitan persalinan, dan pre eklampsia.
Perawatan pranatal dapat menjadi peluang yang
sangat baik untuk skrining, mendiagnosis TB dan
menindaklanjuti perawatan TB, terutama untuk
wanita yang memilikiakses terbatas ke layanan
kesehatan, seperti perempuan dengan status
sosial dan ekonomi yang terbatas.
DIAGNOSIS
untuk mencegah keterlambatan diagnosis. Gejala klinis
tuberkulosis pada kehamilan berupa batuk (74%),
penurunan berat badan (41%), demam (30%), nafsu makan
menurun (30%) dan hemoptisis (19%). Sebagian besar
tuberkulosis pada kehamilan sering kali tanpa gejala yang
khas, maka sekitar 30% ibu terdiagnosis tuberkulosis
setelah bayi yang dilahirkan diketahui menderita
tuberkulosis kongenital Diagnosis TB ditegakkan dari hasil
pemeriksaan sputum dan atau kultur bakteri yang positif
PATOFISIOLOGI
TB PRIMER
1. TB primer
 TB primer merupakan sindrom yang disebabkan
oleh infeksi M. tuberculosis pada pasien nonsensitif
yaitu mereka yang belum pernah terinfeksi.
 Terdapat respon radang ringan pada tempat infeksi
(subpleura pada bagian tengah paru, dalam faring,
atau di ileum terminal), diikuti penyebaran ke
kelenjar getah bening regional.
 Satu atau dua minggu setelah infeksi, dengan onset
sensitivitas tuberkulin, terjadi perubahan reaksi
jaringan baik pada fokus dan pada kelenjar getah
bening, menjadi bentuk granuloma kaseosa yang
khas.
TB SEKUNDER
2. TB sekunder
 TB sekunder merupakan sindrom yang
disebabkan oleh infeksi M. tuberculosis pada
orang yang pernah terinfeksi dan pasien sensitif
terhadap tuberkulin.
 TB sekunder terjadi karena imunitas menurun.
 TB sekunder ini dimulai dari sarang dini yang
berlokasi di regio atas paru. Invasi ke daerah
parenkim paru dan tidak ke nodus hiler paru.
Dalam 3-10 minggu sarang ini menjadi tuberkel
yakni suatu granuloma yang terdiri dari sel
histiosit dan sel Datia-Langhans yang dikelilingi
oleh sel limfosit dan berbagai jaringan ikat
KOMPLIKASI DAN DAMPAK TBC DALAM KEHAMILAN

Pada Bayi :
Pada Ibu hamil :
1. Kerusakan pada Otak
1. keguguran 2. Gangguan Fungsi
2. berat bayi lahir Penglihatan
rendah (BBLR) 3. Kerusakan pada
3. kelahiran prematur Tulang dan Sendi
4. kematian janin 4. Kerusakan Fungsi
5. TBC kongenital Hati
5. Kerusakan pada
Ginjal
6. Kerusakan pada
Jantung
PENATALAKSANAAN KEBIDANAN
1. cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
2. observasi tanda-tanda vital
3. timbang berat badan bayi
4. ganti popok bayi saat basah
5. anjurkan ibu pertahankan suhu badan bayi
6. berikan nutrisi pada bayi
7. anjurkan kepada ibu untuk selalu memberikan ASI ekslusif
pada bayinya selama 6 bulan dan
8. ajarakan ibu tentang metode kangguru
9. anjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on
demand
10. anjurkan kepada ibu dan keluarga agar selalu menjaga
kebersihan bayinya dengan mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayinya
PENATALAKSANAAN KEBIDANAN
Rencana asuhan kebidanan selanjutnya yaitu
melakukan kunjungan kepada bayi untuk
memantau keadaannya setelah pulang kerumah
apakah berat badannya terjadi peningkatan atau
tidak.
1. anjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI
eksklusif pada bayinya secara on demand
2. menganjurkan ibu untuk mempertahankan
suhu tubuh bayinya dengan cara
membedongnya
3. timbang berat badan bayi dan periksa TTV bayi
4. anjurkan kepada ibu untuk selalu mencuci
tangan apabila menyentuh bayinya
PENCEGAHAN
• Peran bidan dalam menganjurkan ibu hamil untuk kunjungan ulang dan tindakan
dalam membantu klien dalam mencegah TBC. Dalam tindakan pencegahan TBC
seperti menggunakan masker dan menutup mulut saat batuk dan bersin hal ini
berdasarkan Pudiastuti (2011) bahwa cara mencegah untuk tidak tertular TBC dengan
tenaga kesehatan seperti bidan berperan dalam menginformasikan cara mencegah
TBC.
• Tindakan pencegahan tuberkulosis meliputi upaya menghindari kontak dengan
penderita, membuka jendela pagi hari, tindakan menjemur alat tidur secara rutin
masih sangat kurang, memerhatikan PHBS dan menutup mulut saat bersin dan batuk.
• Tindakan pencegahan yang dilakukan mencakup menghindari kontak dengan
penderita tuberkulosis dengan cara tidak berada didekat penderita, menghindari
peralatan makan bekas penderita tuberkulosis, membuka jendela pagi hari agar sinar
matahari masuk untuk membunuh mycobacterium tuberculosis, memperhatikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu melakukan cuci tangan, mengonsumsi
makanan bergizi, menjaga kesehatan lingkungan dan tidak merokok, serta melakukan
vaksinasi BCG (Pudiastuti, 2011; Mumpuni, 2016).
Kesimpulan
Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung
yang penyebabnya adalah mycobacterium,tuberculosis. Kuman
menyerang paru tetapi dan bisa menyerang bagian,organ tubuh
lain. TB dapat meningkatkan morbiditas neonatal, seperti berat
lahir rendah, prematuritas, dan juga dapat meningkatkan empat
kali lipat morbiditas ibu, seperti aborsi, perdarahan post partum,
kesulitan persalinan, dan pre eklampsia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai