Anda di halaman 1dari 18

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari Kehidupan pada masa neonatus in sangat rawan oleh
karena memerlukan penyesuain fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.
Namun,banyka maslah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuain
biokimia dan faali, Masalah pada neonatus in biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada masa
perinatal. Tidak hanyal menyebabkan kematian tetapi juga kecacatan Masalah ini timbul sebagai akibat
buruknya kesehatan ibu perawatan kehamilan yang kurang memadamanejemen persalinan yang tidak tepat
dan tidak bersih,serta kurangnya perawatan bayi baru lah Intesi merupakan salah satu penyebab terpenting
morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir sepals berhubungan dengan angka kematian 13-50% dan
kemungkinan morbiditas yan kuat pada bayi yang bertahan hidup (Fanarot & Marin,1992) infeksi pada bay
baru lahir (BBL) sering sekal menjalar ke infekst umum sehingga gejala umum tidak menonjol lag Beberapa
gejala tingkah laku BBL tersebut diatas adalah matas minum gelisah atau mungkin tampak letargi frekuensi
pernafasan menigkat berat badan tiba-tiba menurun,muntah dan diare. Masyarakat yang menerima pelayanan
medis dan kesehatan,baik di rumah sakit atau klink,dihadapkan kepada resiko tereksi kecuali kalau di bukan
kewaspadaan untuk mencegah terjadinya infeksi Persalinan aman dan bersih merupakan salah satu pilor safe
motherhood, bersib artinya bebos dari infeksi infeksi dalam kehamilan,persalinan dan masa nitas merupakan
penyebab utama kedua dari kematian ibu dan perinatal persalinan terjadi di rumah sakit atau rumah bersalin
yang telah menjalankan pratik pencegahan infeksi dengan baik. Dengan demikian,infeksi nosokomial atau
dengan organisme yang kebal terhadap banyak obat menjadi rendah. Pencegahan infeksi merupakan bagian
terpenting dalam dan dari setiap komponen perawatan BBL Pencegahan yang di lakukan antara lain adalah
imunisasi maternal (tetanusrubella, vansela, hepatitis 8). Dengan demikian risiko infeksi bayi baru lahir dapat
di minimalkan

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan demikian dapat di rumuskan masalah ebagai berikut:
1. Apa pengertian pencegahan infeksi?
2. Bagamana cara pencegahan infeksi?
3. Bagaimana proses perawatan bayi baru lahir agar tidak terkena infeksi?
4. Apa saja macam infeksi?
5. Apa yang dimaksud dengan infeksi?
6. Bagaimana tanda-tanda infeksi pada neonatus bayi dan balita?
7. Cara pencegahan infeksi pada neonatus bayi dan balita?

1.3 Tujuan
1. Memahami dan mengerti mengenai pencegahan infeksi.
2. Mengetahui cara dan proses dalam pencegahan infeksi
3 Mengetahui cara perawatan bayi baru lahir agar tidak terkena infeks
4. Agar kita dapat mengetahui apa yang di maksud dengan infeksi
5. Agar kita dapat mengetahui macam-macam infeks
6. Agar kita dapat mengetahui tanda-tanda infeksi pada neonatus bayi dan balita
7. Agar kita dapat mengetahui cara pencegahan terhadap infeksi pada neonatus,bay dan balita
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFENISI
Spesis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melaui darah dan Jaringan tain Spesis
terjadi pada kurang dan 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab daro 30% kematian pada bayi
baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari
n2,75kg dan dua kali lebih sering menyerang bayi laki-laki. Spesis neonatrum atau septikemia neonatal di
definisi sebagai infoku bakteri pada aliran darah bayi selama empat minggu pertama kehidupan
(Bobak.2004). Spesis adalah infeksi bakter generalisata yag biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan (Mary) EMuscan 2005) Spesis neonatrum atau sepcitemia neonatrum merupakan keadaan di
mana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh. (Muryan 2009)
Sepsis neatum adalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistematik dan terdapat bakteri
dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis neonatrum dapat berlangsung tepat sehingga sering sekali tidak
terpantau,tanpa pengobatn yang memadai bayi dapat meninggal dalam 24 jam sampai 48 juam (Surasmi,
2003)

B.KLASIFIKASI

Berdasarkan waktu terjadinya sepsis neonatus dapat di bagi menjadi dua bentuk voltu

1. Spesis dins/sepsis wanita awitan dini. Merupakan inteks parinatal yang terjadi segera dalam penode setelah lahir
(kurang dari 72 jam) dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran atau in utero

2. Sepsis lanjutan/sepsis nasokomial atau sepsis awitan lambat (SAL) Merupakan infeksi setelah lahir (lebih dari
27 jam) yang diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah sakit (infeksi nasokomial)

C.ETIOLOGI

Penyebab neonatus sepsis/sepsis neonatrum adalah berbagai macam kuman seperti bakteri,virus,parasit atau jamur
Sepsis pada bayi hampir selalu di sebabkan oleh bakteri
1. Bakteri escherichia koli

2. Sterptococus group

3. Stophylococus aureus

4. Enterococus

5. Listeria monocytogenes

6.klepsiela

7. Entererobacter sp

8.Pseudomonas aeruginosa

9. Proteus sp

10. Organisme anaerobik

Streptococus grup 3 dapat masuk kedalam tubuh bayi selama proses kelahiran Menurut Centers for Diseases
Control and Prevention (CDC) Amerika paling tidak terdapat bakteria pada vagina atau rektum pada satu dan
setiap lima wanita hamil,yang dapat mengkontaminasibay selama melahirkan Bayi berusia 3 bulan sampal 3
tahun resiko mengalami bakteriemia tertama yang bila tidak segera di rawat kadang kadang dapat mengarah ke
sepsis. Bakteremia tersama artinya bahwa bakteria telah memasuki aliran darah,tetapi naak ada sumber infeksi
yang jelas. Tanda paling umum terjadinya bakteriemia tersamar adalah demam. Hampir satu per tiga dan semua
bay pada rentang usia ini mengalami demam tanpa adanya alasan yang jelas dan penelitian menunjukan bahwa
4% dari mereka akhirnya akan mengalami infeksi bakterial di dalam darah.

D.PATOFISIOLOGI

Sepsis di mulai dengan invasi bakteri dan kontaminasi sistemik Pelepasan endotoksin oleh bakteri penyebab
perubahan fungsi miokardium.perubahan ambilan dan penggunaan oksigen, terhambatnya fungsi mitokondri,dan
kekacuan metabolik yeng progresif. Pada sepsis dan tiba-tiba dan berat menimbulkan banyak kematian dan
kerusakan set. Akbatnya adalah penurunan perfusi jaringan asidosis metabolik,dan syok,yang mengakibatkan
disseminated intravaskuler coagulation (DIC) dan kematian,Infeksi pada bayi cepat sakali meluas. Infeksi BBL
lebih sering ditemukan di RS dan pada dirumah dari ibu,petugas kesehatan, dokter atau perawat) dan petugas
kesehatan yang lain juga pengunjung yang datang keruangan.

Macam-macam infeksi pada neonatus:

a) Tetanus neonatrum

b) CMV

c) Virus herpes simplex

Penyebab :

Infeksi neonatus dapat melalui beberapa cara blane (1961) dan di bagi dalam golongan yaitu :

1. Infeksi intranatat
Kuman dari vagina naik dan masuk dalam rongga amnion setelah ketuban pecah infeksi dapat terjadi
walaupun ketuban masih utuh. Misalnya pada partus lama dan sering di lakukan pemeriksaan dalam lain
terkena infeksin karena inhalasi kour yang septik sehingga terjadi pneumonia congenital/karena kuman
memasuki peredaran darahnya dan menyebabkan seplikerta infeksi inranaati dapat juga dengan jalan
kontak langsung dengan kuman yang terdapat dualm vagina this blenorea.

2. Infeksi antenatal Kuman mencapai janin menlaui peredaran darah ibu ke plasenta dan selanjutnya infeksi
melauisrikulasi umbilikus masuk kejanin 3. Infeksi pascanatal inted tradi sesudan hayi lahir lengkap,infeksi
terjadi akibat penggunaan alat-alat perawatan yang tidak ster atau karena cross intection

E. FAKTOR RESIKO

1. Sepsis Dini

a Kolonisasi maternal dalam GBS,infeksi fekal

b. Malnutrisi pada ibu

c.Prematuritas,BBL

2. Sepsis Nosokomial

a.BBL-berhubungan dengan pertahanan imun


b.Nutrisi parenteral total,pemberian makanan melalui selang

c. Pemberian antibiotik (superinfeksi dan infeksi organisme resisten)

F. KOMPLIKASI

1. Hipogema hiperglikemia,asidosis dan jaundice bayi memiliki kebutuhan glukosa meningkat sebagai akibat dan
keadaan septik Bayi mungkin juga kurang gas sebagai akibat dari asupan energi yang berkurang. Asidosis
metabolik disebabkan oleh konversi ke metabolisme anaerobik dengan produksi asem aktat, selain itu ketika bayi
mengalami hipotermia atau tidak disimpan dalam lingkungan termal netral,upaya untuk mengatur suhu tubuh
dapat menyebabkan asidosis metabolik Jaundice terjadi dalam menanggapi terlalu banyaknya birubin yang
dilepaskan ke seluruh tubuh yang disebabkan oleh organ hab sebagian bayi bru lahir belum dapat berfungsi
optimalbahkan disfungsi ham akibat sepsis yang terjadi dan kerusakan entrosit yang meningkat.

G. PROGNOSIS

Pada umumnya angka kemanan pada sepsis neonatal berkisar antara 10%-40% dan pada meningitis 15% Angka
tersebut berbeda beda tergantung dan waktu timbulnya penyakit, derajat prematuritas bay, adanya dan keparahan
penyakit lain yang menyertai dan keadaan ruang bayi atau unit perawatan

CARA PENULARAN MIKROORGANISME

Proses penyebaran mikroorganisme ke dedalam tubuh,baik pada manusia maupun hewan,dapat melaui berbagai
cara,di antaranya: kontak tubuh,kuman masuk kedalam tubuh melaui proses penyebaran secara langsung maupun
tidak langsu makanan dan minuman serangga, udara.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INFEKSI

 Sumber penyakit
Sumber penyit dapat mempengaruhi apakah infeksi dapat berjalan cepat atau lambat

• Kuman penyebab

Kuman penyebab dapat menetukan Jumlah mikroorganisme,kemampuan mikroorganisme masuk kedalam tubuh
dan virulensina

• Cara membebaskan sumber dari kuman.


Kuman dapat menentukan apakah proses infeksi cepat/lambat,seperti tingkat kasaman

 Cara penularan
Cara penularan seperti kontak melalui makanan atau udara,dapat menyebabkan penyebar
 Cara masuknya kuman Proses payebaran tergantung dan sifatny Kuman dapat masuk melalui
pernapasan saluran pencernaan kulit dan lain-lain.
 Daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau mempercepat proses
penyembuhan.

Diagnosis infeksi bak mudah karena tanda khas seperti yang terdapat pada bayi lebih tua sering kali tidak
ditemukan,diagnosis dapat di buat dengan pengamatan yang cermat. Diagnosis ini dapat di buat apabila terdapat
kelainan tingkah laku bayi daapt merupakan tanda-tanda permulaan infeksi umum Tanda infeksi pada bayi
biasanya tidak khas seperti yang terdapat pada bayi yang lebih tua ada beberapa gejala yaitu :

a.Malas minum

b. Gelisa

c. Frekuensi pemalasan meningkat

d. Berat badan turun

e Pergerakan kurang

f. Munta

g. Diare

h. Odema

i.Perdarahan terus kejang suhu menigkat,normal atau kurang dari normal,

2.1 Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus di lakukan pada bayi baru lahin karena bayi baru
lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baur lahir,pastikan penolong untuk melakukan
tindakan pencegahan infeksi
Tindakan-tindakan pencegahan infeksibayi baru lahir sbb.

1 Mencuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan

2. Memakai sarung tangan bersih saat melayani bayi yang belum di mandikan

3. Memastikan semua peralatan telah di sterkan

4. Memastikan semua perlengkapan bayi dalam keadaan bersih

5. Memastikan semua alat-alat yang bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih

6. Membersihkan muka.pantat,dan tali pusat bayi dengan air bersih hangat dan sabun setiap hari

7. Menjaga bayi dan orang-orang yang menderita infeksi.

Upaya lain untuk mencegah infeksi sbb.

1. Pencegahan seksi pada tali pusat,upaya dilakukan dengan cara merawat tali pusat agar luka tersebut tetap
bersih Di larang membubuhkan atau mengolmkan ramuan abu dapur,dan sebagainya pada luka tali pusat
sebab akan menyebabkan infeksi, tetanus dan kematian
2. Pencegahan infeksi pada kulit, beberapa cara yang di ketahui dapat mencegah terjadinya infeksi pada
kulit bayi baru lahir adalah meletakan bayi di dada ibu,agar terjadi kontak kulit langsung antara itu dan
bayi,sehingga menyebabkan terjadinya kolonisasi mikroorganisme ibu yang cenderung bersifat payogen
sarta adanya sat antibodi bayi yang sudah terbentuk dan terkandung di dalam ASI
3. Pencegahan infeksi pada mata,bayi baru lahir adalah dengan memberikan salep mata atau obat tetes mata
dalam aktu 1 jam setatah bayi lahir untuk mencegah oftalmia neonatorium,biarkan obat pada mata bayi
dan obat yang ada di sekitarnya jangan di bersihkan, keterlambatan memberikan salep mata pada bayi
baru lahir merupakan seringnya kegagalan upaya pencegahan infeksi pada mata.
4. 4. Imunisasi pada daerah risiko tinggi infeksi TBCimunisasi BCG harus segera diberikan pada bay segera
setaih bayi lahir pemberian dosis pertama tetesan polio dianjurkan pada umur 2 minggu,makaud
pemberian imunisasi polio secara dini adalah untuk meningkatkan perlindungan awal, imunisasi hepatitis
B sudah merupakan program nasional meskipun pemberiannya secara bertahap

2.2 Prinsip Dasar


Amati praktek praktek di bawah mi untuk melindungi hay, ibu dan petugas kesehatan terhadap infeks

Berkut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegan penyebaran infeksi:

 Setiap orang (pasien dan petugas pelayanan kesehatan harus di anggap berpotensi memudarkan infeksi
 Cuci tangan adalah prosedur yang paling praktis dalam mencegah kontaminasi langsung
 Pakailah sarung tangan sebelum menyentuh setiap kulit yang luka,selaput lendir (imukosa), darah dan
cairan tubuh lainnya (secret)
 Gunakan pelindung (barier) seperti kacamata (goggies),makes celemek (apron) pada setiap kali yang
melakukan kegiatan pelayanan yang diantisipasi dapat karena percikan atau terkena darah dan cara tubuh
pasien
 Selalu melakukan tindakan/prosedur menurut lalangkah yang aman seperti tidak membengkokan jarum
dengan tangan, meningang alat medis dan prosesnya dengan benar,membuang proses sampah medis
dengan benar
 Bersihkan dan bila perlu lakukan disenfeksi peralatan dan barang yang digunakan sebelum daur ulang
 Bersihkan ruang perawatan pasien secara rutin
 Letakan bayi yang mungkin dapat mengkontaminasi lingkungan (misalnya bayi dengan diare yang
terinfeksus) di dalam ruangan khusus

2.3 Cuci Tangan

a Cuci tanan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol Sebelum dan
sesudah merawat bayi serta sebelum melakukan

tindakan sesudah melepas sarung tangan sesudah memegang instrument atau barang

yeng kotor.
ben petunjuk kepada ibu atau anggota lainnya untuk cuci tangan sebelum dan sesudah

memegang bayi

Cara cuci tangan:

Basahi kedua tangan

• Cuci tangan selama 10-15'dengan sabun dan air mengalir

Biarkan tangan kering di udara atau keringkan dengan kertas

bersih atau handuk pribadi membersihkan tangan dengan cairan

pembersih berbasis alkohol (di buat dari 2 mi gliserin dan 100 mi alkohol 60%), lebih efektif di banding dengan
cuci tangan,kecuali kedua tangan memang kelihatan kotor.cara membersihkan tangan dengan memakai cairan
pembersih tangan berbasis

alkohab Basahi seluruh permukaan tangan dan jari dengan cairan pembersih tangan [17.56, 17/6/2022] Kak Putri
Okta S1: Basuh dan gosokan cairan ke tangan sampai kering.
2.4 Perlengkapan Perlindungan Mandiri

Cegah paparan terhadap infeksi dengan menggunakan barier atau pelindung untuk melindungi diri dari semburan
dan bekas dari benda tajam.

Bila mungkin pakai sepatu tertutup jangan telanjang kaki Mita sarung tangan di perlukan tindakan gunakan
sepasang sarung tangan untuk tiap bay guna menghindari kontaminasi silang dan buanglah sarung tangan yang
sudah kotor gunakan sarung tangin yang berbedauntuk setiap situasi 1

Sarung tangan steril atau sarung tangan desinfeksi tinggi ba memegang atau kootak langsung dengan kulit lecet
jaringan di bawah kulit atau darah

Sarung tangan yang bersih bila ada kontak dengan membranemukosa atau

cairan tubuh (misalnya mengambil sample darah) Sarung tangan tebal dari bahan karet atau lateks untuk
memegang barang yang terkontaminasi serta akan membersihkan atau membuang kotoran sarung

tangan sekall pakai sangat dianjurkan, tetapi di beberapa tempat karena keterbatasan sararia sarung tangan untuk
tindakan bedah dapat di pakai ulang setelah

• Dilakukan dekontaminasi direndam dalam larutan klorin selama 10 menit


Cuci dan bilas • Onterikan dengan autoklat (membunuh organisme) atau desinfeksi tingkat tinggi dengan di rebus
atau di kukus (membunuh organitme kecuali beberapa

endospora) ⚫ Catatan bila sarung tangan betah di pakai ulang,tidak boleh lebih dari tiga kall

karena dikhawatirkan terjadi robekan yang tidak dapat terlihat

2.5 Perawatan Secara Umum

Petunjuk untuk mengurangi resiko infeksi pada bayi sesudah lahir adalah sebagai berikut:

Gunakan sarung tangan dan celemek plastik atau karet waktu memegang BBL sampai dengan kulit bayi bersih
dan darah, mesonium dan cairan Bersihkan darah dan cairan tubuh bayi lainnya dengan menggunakan lapas yang
di rendam air hangat kemudian di keringkan, bersihkan pantat dan daerah sekitar anus bayi setiap selesai menganti
popok atau setiap di perlukan dengan menggunakan kapas yang di rendam air hangat air larutan sabun dan
kemudian keringkan dengan hat-ham ganakan sarung tangan waktu merawat tali pusat. Ajan ibu merawat
payudara dan bagaimana cara mengurangi trauma pada payudara dan putting agar tidak terjadi masti.

2.6 Teknik Aseptik Untuk Melakukan Tindakan

[17.57, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: Teknik aptek membuat findakan labih aman bagi BBL maupun tenaga
kesehatan dengan mengurangi atau menghilangkan organisme dikulit,jaringan atau benda mati ketingkat lebin.
aman. Meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

• Cuci tangan selama 3-5 menit dengan menggunakan sekat yang lembut dan sabun
antiseptic

Kenakan sarung tangan steril atau sarung tangan DTT

• Siapkan kulit untuk di lakukan tindakan dengan mencuci dengan menggunakan cairan antiseptik dengan
gerakan melingkar gerakan dari sentral keluar seperti membentuk spiral

• la ragu-ragi apakah peralatannya terkontaminasi atau tidak, anggaplah saja

Terkontaminasi

[17.57, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: 2.7 Cairan Antiseptik dan Desinfektan

Meskipun kedua istilah ini sering tertukar.cairan antiseptik dan desinfektan masing-masing mempunyai manfaat
yang berbeda. Cairan antiseptik digunakan untuk kulit dan biasannya tidak sekuat desinfektan Desinfektan di
gunakan dekontaminasi alat atau bahan yang terkontaminasi derajat tingg

Cara mencegah terkontaminasi cairan antiseptic dan desinfektan

⚫ la pertu pengenceran, hanya menggunakan air yang di masak.

• taga jangan sampai multu botol besar tempat cairan terkontaminasi waktu menuangkan
cairan kedalam botol/tempat yang lebih kecil • Kosongkan dan cuci tabung dengan sabun dan air kemudian
keringkan di udara

terbuka paling tidak seminggu

• Tuangkan cairan antiseptik keatas gulungan kapas atau kain kassa,jangan mencelupkan

kapkan kassa kedalam cairan antiseptic

• Simpan cairan di tempat digin dan gelap

2.8 Pembersih dan Pembuangan Tempat Sampah

Membersihkan secara teratur dan teliti akan mengurangi mikroorganisme di permukaan dapat

mencegah infeksi dan luka.

• Setup perawatan BBL harus mempunyai jadwal membersihkan u petunjuk uk membersihkan

• Yakinkan selalu tersedia ember bersih yang berisi cairan coin 0,5%. Bungkus dan tup dengan kain linen yang
bersih dan simpan dalam lemari tertutup untuk menghindar kontaminasi dengan debu
Sesudah digunakan.basuh tempat tidur,meja,dan troli untuk tindakan menggunakan cairan pembersih dengan
larutan clorin 0,5% atau cairan diterjem

[17.57, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: Lantai dan permukaan yang horizontal harus di bersihkan seriap hari atau
sesuai dengan

kebutuhan dengan cairan pembersih larutan dorin 0,5% dan cairan diterje Pisahkan cairan yang terkontaminasi
misalnya darah,nanat,dan barang yang kotor dair

benda yang tidak terkontaminasi dan bakariah • Yakinkan bahwa barang tajam yang terkontaminasi telah dibakar
dan dikubur

2.9 Cara lain Pencegahan Infeksi

Ruang perawatan resiko di lokasi diare yang tidak terlalu banyak di lewat orang dan jalur masuknya terbatas Bila
mungkin,sediakan ruangan khusus dan bayi baru lahir yakinkan bahwa tenaga yang berhubungan langsung
dengan BBL telah di imunisasikan rubella.campak, hepatitis B,dan parut serta mendapat vaksin influenza setiap
tahun, Tengan yang mempunyai lesi atau infek…

[17.58, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: Pencegahan telah lama menjadi satu-satunya alternative dalam memerangi
penyakit infeksi bayi baru lahir, Selama 50 tahun terakhir in upaya pencegahan berhasil mengurangi resko infeksi
janin dan bayi baru lahir di negara-negara berkembang keberhasilan ini telah di laksanakan melau

•Imunisasi maternal (tetanus, rube,varisella dan hepatitis B).


Pengobatan antenatal sifilis maternal gonorhoe,klamydea • Penggunaan profilaksia obat tetas mata postnatal untuk
mencegah inflasi mata

(konjungtivitis) karena kamidea, gonorhoe,dan jamur (kandida) ⚫ Pengobatan profilaksis perempuan hamil yang
berako terhadap penyakit group

• Pengobatan denga anti retroviral (ARV) maternal antenatal dan intrapartumdan bayi baru lahir (postnatal) untuk
mencegah HIV.

2.12 Perawatan Pos…

[17.58, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: .

[17.59, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: Jekaskan pada ibu,jiks puntung tali pusat menjadi merah atau
bernana,bawah bayi ke klinik atau rumah sakit secepatnya

PENCEGAHAN

1. Pencegahan infeksi pada tai pusat

Upaya ini dilakukan dengan cara merawat tall pusat yang berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih,tidak
terkena air kencing kotorang bati atau tanah. Pemakaian popok bayi dilettakan di sebelah bawah tali pusat. Apabila
tali pusat kotor cu luka tail pusat dengan air bersih yang mengalir dan sabun,segera di keringkan kain kasa kering
dan di bungkus dengan kasa tipis yang steril dan kering Drang membubukan atau mengoleskan ramuan abu dapur
dan sebagainya pada luka tali pusat.sebab akan menyebabkan infeksi dan tetanus yang dapat berakhir dengan
kematian neonatal Tanda-tanda infeksi yang har…
[17.59, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: b. Bersihkan darah dan cairan tubuh bayi lainnya dengan menggunakan
kapas yang di rendam di dalam air hangat kemudian keringkan. C. Bersihkan pantat dan daerah sekitar anus bayi
setiap selesai menganti

popok. d. Gunakan sarung tangan waktu merawat tali pusat e. Ajari ibu merawat payudara dan bagaimana cara
mengurangi trauma

pada payudara dan puting agar tidak terjadi mastitis.

f. Ruangan perawat bayi resiko di area yang tidak terlalu banyak di lewati

orangg dan jarang masuknya terbatas.

[18.00, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: PENUTUP

A. Kesimpulan

Sepsis neonatorum adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh tanda-tanda kinis dan enjala-gejala infeksi berat
yang diderita neonatus dengan gejala sistematik dan terdapat bakteri dalam darah yang dapat berkembang ke arah
seprisemia dan syok septik. Perjalanan penyakit sepsis neonatorum dapat berlangsung cepat sehingga sering sekall
tidak terpantau, tanpa pengobatan yang memadal bayi dapat meninggal dalam 24 jam sampai 48 jam

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua agar dapat memahami dan mengerti serta
menanggapi apa yang telah disusun untuk kemajuan makalah selanjutnya dan umumnya untuk lebih dalam
asuhan keperawatan dalam kasus sepsis

[18.00, 17/6/2022] Kak Putri Okta S1: Bobak (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC Data,
Parul.2007. pediatric Nursing. JAYPEE:New Delhi

Maryunani, Anak.2009. Asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus.

Penerbit buku kesehatan Jakarta McMillan, Julia A. 2006. Oski's pediatrics principles & practice. Lippincott
Williams &

Wilkins: USA

Udara, Sangayu, 2012. Sepsis neonatorum. (online) http://udarajunior.blogspot.com

diunduh 11 April 2015

Anda mungkin juga menyukai