Anda di halaman 1dari 14

TUBERKULOSIS

PADA ANAK
Epidemiologi

● Menurut perkiraan WHO pada tahun 2020,


diperkirakan ada sekitar 1 juta kasus baru tuberkulosis
paru pada anak di seluruh dunia.
● Tuberkulosis paru pada anak menyumbang sekitar
11% dari total kasus tuberkulosis di semua kelompok
usia.
● Insiden tuberkulosis paru pada anak cenderung
bervariasi di berbagai wilayah, dengan angka kejadian
yang lebih tinggi di negara-negara dengan beban
tuberkulosis yang tinggi.
DEFINISI
Tuberkulosis merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya terjadi
setelah terpapar dengan orang yang terinfeksi tuberkulosis aktif. Infeksi tuberkulosis pada anak bisa bersifat laten (tidak
menimbulkan gejala) atau aktif (menimbulkan gejala klinis). Gejala tuberkulosis paru pada anak seringkali tidak spesifik dan
mirip dengan gejala penyakit lainnya, sehingga seringkali sulit untuk didiagnosis. Secara global, diperkirakan terdapat
sekitar 1 juta kasus baru tuberkulosis paru pada anak pada tahun 2020.
Etiologi
• Mycobacterium tubercolusis = BTA (basil
• tahan asam)
• Kuman lbh byk menyerang paru
• Faktor risiko = daya tahan tubuh
• lemah (gizi buruk/TBC)
Berikut adalah faktor yang berkontribusi terhadap
infeksi tuberkulosis pada anak:
1. Paparan Terhadap Bakteri
2. Imunitas Tubuh yang Lemah
3. Paparan Tuberkulosis pada Ibu
4. Kondisi Lingkungan
5. Kondisi Medis yang Meningkatkan Risiko
Patofisiologi
Tuberkulosis merupakan infeksi kronik. Kuman ini tinggal di makrofag
dan membelah setiap 23-32 jam sekali. Pada individu yang terinfeksi,
dapat menjadi infeksi primer aktif dan infeksi laten. Infeksi laten dapat
mengalami reaktivasi menjadi infeksi aktif kembali apabila terdapat
perubahan kondisi misalnya apabila penderita mengalami imunodefisiensi.

Progres perjalanan infeksi ini tergantung dari proses imunitas yang


dimediasi oleh sel T. Selain menyebabkan bentuk khas lesi infeksi TB,
reaksi sel T ini juga bertanggung jawab dalam bentuk reaksi yang
dimunculkan oleh tubuh terhadap patogen MTB.
GEJALA
UMUM
• Pertumbuhan terhambat
• Berat badan rendah
• Kelelahan
• Keringat malam
• Batuk berdarah
Diagnosis

Diagnosis tuberkulosis paru pada anak melibatkan serangkaian langkah evaluasi medis
dan tes laboratorium. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan
untuk mendiagnosis tuberkulosis paru pada anak:

1. Riwayat Klinis dan Pemeriksaan Fisik


2. Tes Tuberkulin (Mantoux
3. Tes Darah
4. Foto Rontgen Dada
5. Pemeriksaan Dahak
6. Kultur dan Uji Kepekaan
7. Pemeriksaan Tambahan seperti CT scan dada atau biopsi paru mungkin
diperlukan untuk memperjelas diagnosis tuberkulosis paru pada anak.
Terapi -
-
Fase Intensif : Panduan 3-5 OAT 2 bulan awal
Fase Lanjutan : 2 OAT (INH-rifampicin) hingga 6-12
bulan
- Beda
- Suportif
- dll
Pencegahan Tuberkulosis
Paru pada Anak

• Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin)


• Edukasi mengenai ciri-ciri TB paru pada anak
kepada orang tua dan tenaga medis
• Pencegahan penyebaran infeksi melalui edukasi
higienitas dan ventilasi yang baik
Komplikasi dan
Prognosis
Tuberkulosis paru pada anak dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan prognosisnya
tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat keparahan infeksi, adanya penyakit
penyerta, ketersediaan akses terhadap perawatan medis, dan kepatuhan terhadap
pengobatan.

Komplikasi Tuberkulosis Paru:


• Penyebaran Infeksi: Jika tidak diobati dengan tepat, tuberkulosis paru pada
anak dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau sistem
limfatik, menyebabkan tuberkulosis ekstrapulmoner seperti tuberkulosis
tulang, ginjal, otak, atau kelenjar getah bening.
• Kerusakan Jaringan Paru: Infeksi tuberkulosis yang tidak diobati dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan paru, termasuk
pembentukan kavitas (ruang kosong) atau fibrosis paru.
Prognosis:
• Kepatuhan Pengobatan: Kepatuhan anak terhadap pengobatan tuberkulosis sangat
penting. Pengobatan yang tepat dan selesai dapat menyebabkan penyembuhan dan
pemulihan penuh dari tuberkulosis paru.
• Keberhasilan Pengobatan: Dalam banyak kasus, anak-anak dengan tuberkulosis paru
yang menerima pengobatan yang tepat memiliki prognosis yang baik. Tingkat
kesembuhan yang tinggi dapat dicapai dengan jadwal pengobatan yang tepat dan selesai,
biasanya berlangsung selama 6 hingga 9 bulan.
• Keparahan Infeksi dan Penyakit Penyerta: Anak-anak dengan infeksi tuberkulosis paru
yang lebih parah atau dengan penyakit penyerta, seperti HIV atau gangguan imun
lainnya, mungkin memiliki prognosis yang lebih buruk.
• Faktor Lingkungan dan Akses Terhadap Perawatan: Faktor lingkungan yang buruk,
termasuk akses terbatas terhadap perawatan medis dan kondisi hidup yang tidak
memadai, dapat mempengaruhi prognosis dan menghambat pemulihan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai