Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWAT

AN
TUBERCULO
SIS
KELOMPOK 2

Zakiatun Nufus : 19010072


Widia Mauliza : 19010090
Rahma yanti : 19010078
Arif Fazillah : 19010020
A. Definisi Tuberculosis
Tuberkulosis penyakit yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru,
kemudian menyerang kesemua bagian tubuh. Infeksi biasanya
terjadi 2-10 minggu. setelah 10 minggu, klien akan muncul
manifestasi penyakit gangguan, ketidakefektifan respons imun.
Proses aktivasi dapat berkepanjangan ditandai dengan remisi
panjang ketika penyakit dicegah, hanya diikuti oleh periode
aktivitas yang diperbarui (Setiyowati et al., 2020).
B. Etiologi
Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut
mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar saat penderita TB batuk
atau bersin dan orang lain menghirup droplet yang dikeluarkan
yangmengandung bakteri TB. Meskipun TB menyebar dengan cara yang
sama dengan flu, penyakit ini tidak menular dengan mudah. Seseorang harus
kontak waktu dalam beberapa jam dengan orang yang terinfeksi. Misalnya,
infeksi TBC biasanya menyebar antara anggota keluarga yang tinggal di
rumah yang sama. Akan sangat tidak mungkin bagi seseorang untuk
terinfeksi dengan duduk di samping orang yang terinfeksi di buas atau kereta
api. Selain itu, tidak semua orang dengan TB dapat menularkan TB. Anak
dengan TB atau orang dengan infeksi TB yang terjadi di luar paru-paru (TB
ekstrapulmoner) tidak menyebabkan infeksi (Puspasari, 2019).
C. Faktor Resiko
Faktor Risiko Tuberkulosis
1. Kontak yang dekat dengan seseorang yang memiliki TB aktif
2. Status imunocompromized (penurunan imunitas) misalnya, lansia,
kanker, terapi kortikosteroid, dan HIV.
3. Penggunaan narkoba suntikan dan alkoholisme
4. Orang yang kurang mendapat perawatan kesehatan yang memadai
(misalnya, tunawisma atau miskin, minoritas, anak-anak, dan orang
dewasa muda).
5. Konidisi medis yang sudah ada sebelumnya termasuk diabetes,
gagal ginjal kronis, silicosis, dan kekurangan gizi.
6. Imigran dari Negara-negara dengan tingkat TBC yang tinggi
(misalnya, Haiti, Asia Tenggar).
7. Pelembagaan (misalnya, fasilitas perawatan jangka panjang,
penjara).
8. Tinggal di perumahan yang dapat dan tidak sesuai standar.
9. Pekerjaan (misalnya, petugas layanan kesehatan, terutama mereka
yang melakukan kegiatan berisiko tinggi.
D.Patogenesis
E. Manifestasi Klinis
01
Batuk lebih dari 3
minggu
04
Mudah lelah
02
Demam 05
Hilang nafsu
03 makan
Berat badan menurun
tanpa sebab
F. Diagnosis
1 2 3

a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mokus


dalam jumlah berlebihan, eksudat dalam jalan alveoli, sekresi
bertahan/sisasekresi
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi,
keletihan,keletihan otot pernapasan
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membranalveolar-kapiler
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungandengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan
G. Penatalaksanaan
Pengobatan individu ( tuberkulosis aktif ) memerlukan waktu lama →
Terapi : kombinasi empat obat
• uji kulit tuberkulin positif antibiotik selama 6-9 bulan Pengobatan terdiri
atas 2 tahap :
1.tahap intensif : 2 bln
2.tahap lanjutan : 4-6 bln

Obat:
•Rifampisin
•INH
•Streptomisin
•PAS
•Kortikosteroid
H .Epidemiologi
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia, insidensi tuberkulosis di Indonesia
mencapai 316 per 100.000 penduduk di tahun 2018. Namun, ada penurunan
jumlah kasus TB dari 568.987 di tahun 2019 menjadi 351.936 di tahun 2020.Di
Aceh, jumlah kasus TB sebesar 5,072 pada tahun 2016 yang diantaranya 3,204
laki-laki dan 1,868 perempuan dengan angka kematian pada laki-laki 3/100.000
penduduk dan perempuan 1/100.000 penduduk. Jumlah kasus baru Basil Tahan
Asam Positif (BTA+) ditemukan sebanyak 3.410 kasus. Jumlah ini menurun
dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 4.023 kasus (Dinas Kesehatan Aceh,
2017).Prevalensi kejadian TB paru di Kab. Pidie termasuk lima tertinggi yang
diperkirakan 2,1%.
Askep tuberculosis
Nama : NY. H
Umur : 15 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Pelajar
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Desa Sagoe Bambong, Kecamatan Delima
Kabupaten Pidie
Tgl. Masuk : 01.03.2018
Tgl. Pengkajian : 20.10.2022
No. CM : 218151
Diagnosa Medis : TBC (Paru)
Riwayat Kesehatan
A.Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan utama saat masuk RS Klien
mengatakan sejak 1 bulan yang lalu mengeluh tidak enak badan ,lemas disertai
panas badan dan menggigil, serta keluar keringat banyak setiap malam diatas
jam 01.00 WIB. Klien merasakan nafsu makan turun, kadang-kadang klien batuk
berdahak dengan lendir kekuningan.

B.Keluhan utama saat dikaji Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh
sesak nafas. Sesak dirasakan ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang
ketika klien beristirahat, sesak dirasakan pada daerah dada ( kedua lapang paru )
dan tidak menyebar, sesak dirasakan oleh klien seperti diikat oleh tali yang keras,
klien merasakan nyeri sepanjang hari.

C.Riwayat Kesehatan Dahulu Klien mengatakan todak pernah masuk rumah sakit
sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Compos mentis GCS 15
b. Tanda-Tanda Vital TD : 100 / 70 mmhg
N : 100 x / menit
S : 37ْ°C
R : 24 x / menit
c. System Pernapasan
d. Sistem Kardiovaskuler
e. Sistem Pencernaan
f. Sistem Persyarafan
g. Sistem Endokrin
h. Sistem Genetourinaria
i. Sistem Muskoloskeletal
j. Sistem Integumen
k. Sistem penglihatan dan pendengaran dan wicara
Pemeriksaan penunjang
●Foto thorax (untuk mengetahui ada tidaknya TB paru)
●Uji sensitivitas obat / tes resistensi terhadap isoniazid dan rifampisin dan
biakan kuman (untuk pasien yang sudah pernah diobati)
●Darah tepi (untuk menilai hasil pengobatan disamping penilaian secara
klinis)
●Tes Tuberkulin(merupakan salah satu jenis uji yang digunakan untuk
mendiagnosa TB. Penggunaan uji tuberkulin yang utama adalah untuk
mengetahui orang yang terinfeksi dengan kuman TB, tetapi belum mengidap
penyakit yang aktif).
Dokumentasi
Dokumentasi
Analisa data
Analisa data
Analisa data
Analisa data
Diagnosa Keperawatan

Gangguan Gangguan pemenuhan


oxigenasi : difusi Resiko infeksi Gangguan kebutuhan istirahat tidur
berhubungan pada luka insisi pemenuhan berhubungan dengan
dengan b.d post op kebutuhan nutrisi b.d RAS yang teraktivasi
kerusakan limfadenopati anoreksia akibat akibat sesak dan nyeri
membran alveoli. sesak nafas dada

01 02 03 04
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi
Implementasi dan Evaluasi
Promotif
●memberikan penjelasan dan informasi tentang penyakit TB Paru kepada
pasien, keluarga dan masyarakat agar persepsi yang salah mengenai
pasien dan penyakit TB Paru dapat diluruskan.

Preventif
●Preventif misalnya menganjurkan pasien yang terkena TB Paru untuk
selalu menggunakan masker saat berbicara dengan keluarga atau orang
lain.

Kuratif
●melakukan pengobatan rutin selana 6 bulan menyembuhkan penderita TB
Paru dengan menggunakan strategi DOTS

Rehabilitative
●melalukan re-evaluasi kembali kondisi klien ke rumah sakit atau tenaga
Kesehatan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai