z A. EFEK KONDISI KRITIS TERHADAP PASIEN Pasien kritis adalah pasien yang memiliki besar kemungkinan menjadi sangat rentan, tidak stabil, dan kompleks sehingga memerlukan perawatan intensif dan asuhan keperawatan (Nurhadi, 2014). Area keperawatan kritis melibatkan keluarga karena keluarga dapat menjadi Abagian integral dari perawatan pasien di ICU dan mempengaruhi kesembuhan pasien. Pasien kritis dapat diketahui dari beberapa tanda dan gejala berikut :
a) Kehilangan kesadaran
b) Mengalami kelumpuhan dan dapat dilakukan monitoring
z
Kecemasan yaitu penyebab: perasaan terisolasi, dan perasaan
kesepian. Kecemasan terjadi saat seseorang mengalami hal-hal:
a. Ancaman ketidakberdayaan
b. Kehilangan kendali
c. Merasa kehilangan fungsi dan harga diri
d. Pernah mengalami kegagalan pertahanan
e. Rasa isolasi
f. Rasa takut sekarat
z
Adapun efek psikologis terhadap pasien kritis antara lain:
a. Stres akibat kondisi penyakit
b. Rasa cemas dan takut bahwa hidup terancam (kematian)
c. Perasaan isolasi
d. Depresi
e. Perasaan rapuh karena ketergantungan fisik dan emosional
z
Stress: muncul apabila pasien dihadapkan dengan stimulus yang
menyebabkan ketidakseimbangan antara fungsi fisiologis dan psikologis. z z B. EFEK KONDISI KRITIS TERHADAP KELUARGA
Efek kondisi kritis pada keluarga:
a. Stres. Stresor dapat berupa: fisiologis (trauma, biokimia, atau
lingkungan), psikologis (emosional, pekerjaan, sosial, atau budaya)
b. Rasa takut dan kecemasan
c. Peralihan tanggung jawab
d. Masalah keuangan
e. Tidak adanya peran social
z EFEK KONDISI KRITIS PADA PASIEN DAN KELUARGA z A. KESIMPULAN
Masing-masing efek kondisi kritis baik bagi pasien maupun keluarga
ada efek psikologis maupun non psikologis. Adapun efek psikologis terhadap pasien kritis antara lain: stres akibat kondisi penyakit , rasa cemas dan takut bahwa hidup terancam (kematian), perasaan isolasi, depresi, dan perasaan rapuh karena ketergantungan fisik dan emosional. Adapun efek non psikologis terhadap pasien kritis antara lain: ketidakberdayaan, pukulan (perubahan) konsep diri, perubahan citra diri, perubahan pola hidup, perubahan pada aspek sosial- ekonomi (pekerjaan, financial pasien, kesejahteraan pasien dan keluarga), keterbatasan komunikasi (tidak mampu berkomunikasi). z