FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA Latar Belakang • Pasien kritis adalah pasien yang memiliki besar kemungkinan menjadi sangat rentan, tidak stabil, dan kompleks sehingga memerlukan perawatan intensif dan asuhan keperawatan. • Area keperawatan kritis melibatkan keluarga karena keluarga dapat menjadi bagian integral dari perawatan pasien di ICU dan mempengaruhi kesembuhan pasien. • Stress: muncul apabila pasien dihadapkan dengan stimulus yang menyebabkan ketidakseimbangan antara fungsi fisiologis dan psikologis. Kecemasan yaitu penyebab: perasaan terisolasi, dan perasaan kesepian. Kecemasan terjadi saat seseorang mengalami hal-hal: a. Ancaman ketidakberdayaan b. Kehilangan kendali c. Merasa kehilangan fungsi dan harga diri d. Pernah mengalami kegagalan pertahanan e. Rasa isolasi f. Rasa takut sekarat Adapun efek psikologis terhadap pasien kritis antara lain: a. Stres akibat kondisi penyakit b. Rasa cemas dan takut bahwa hidup terancam (kematian) c. Perasaan isolasi d. Depresi e. Perasaan rapuh karena ketergantungan fisik dan emosional Sebuah penelitian di Norwegia yang mereview beberapa penelitian kualitatif pada pasien yang dirawat diruang ICU menemukan bahwa pasien mengalami stres yang berhubungan dengan 3 tema besar, yaitu: a. Stres berkaitan dengan tubuh mereka b. Stres berkaitan dengan ruangan ICU c. Stres berkaitan dengan relationship dengan orang lain Adapun efek non psikologis terhadap pasien kritis antara lain a. Ketidakberdayaan b. Pukulan (perubahan) konsep diri c. Perubahan citra diri d. Perubahan pola hidup e. Perubahan pada aspek sosial-ekonomi (pekerjaan, financial pasien, kesejahteraan pasien dan keluarga) f. Keterbatasan komunikasi (tidak mampu berkomunikasi) Respon terhadap kecemasan: a. Respon fisologis frekuensi nadi cepat, peningkatan tekanan darah, peningkatan pernapasan, dilatasi pupil, mulut kering, dan vasokontriksi perifer dapat tidak terdeteksi b. Respon sosiopsikologis respon perilaku yang menandakan kecemasan seringkali didasari oleh sikap keluarga dan budaya. Peran Perawat pada pasien kritis: a. Menciptakan lingkungan yang menyembuhkan b. Menumbuhkan rasa percaya c. Memberikan informasi d. Memberikan kendali e. Kepekaan budaya f. Kehadiran dan penenangan g. Teknik kognitif EFEK KONDISI KRITIS TERHADAP KELUARGA
Efek kondisi kritis pada keluarga:
a. Stres. Stresor dapat berupa: fisiologis (trauma, biokimia, atau lingkungan), psikologis (emosional, pekerjaan, sosial, atau budaya) b. Rasa takut dan kecemasan c. Peralihan tanggung jawab d. Masalah keuangan e. Tidak adanya peran social Stress Stress adalah suatu kondisi secara psikologis dimana seseorang merasakan tertekan dan ingin menyerah. Penyebab stress inilah disebut dengan stressor. Stressor ini dibagi menjadi 2 yaitu: a. Jangka pendek yaitu stressor yang di alami keluarga yang memperlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan b. Jangka Panjang yaitu stressor yang di alami keluarga yang memperlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan. Penyebab stress pada keluarga ini dapat berasal dari : a. Kondisi keluarga yang masuk ICU dan tidak dapat mengunjungi keluarga karena ruangan intensif. b. Keluarga tidak mampu beradaptasi dengan stressor yang dimiliki yaitu memikirkan kondisi pasien yang berada di ICU. c. Keluarga merasa takut akan kematian atau kecacatan tubuh yang terjadi pada pasien yang sedang dirawat di ICU. d. Masalah keuangan tarif di ruang ICU relatif mahal. Kecemasan Kecemasan adalah perasaan yang tidak senang dan tidak nyaman sehingga orang-orang berusaha untuk menghindarinya. Penyebab kecemasan dapat berasal dari perilaku (Behaviour). Teori ini menjelaskan bahwa kecemasan akan meningkat melalui konflik yang terjadi sehingga tercipta perseosi dan menuju rasa tidak berdaya. Kecemasan dapat menimbulkan berbagai respon, diantaranya: 1) Kognitif Gangguan kognitif merupakan gangguan pada proses berpikir, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan mengingat. 2) Psikomotor Gangguan psikomotor merupakan gangguan yang terjadi saat melakukan aktivitas fisik. 3) Fisiologis Gangguan fisiologis merupakan gangguan fungsi tubuh yang mendukung kehidupan. 4) Perasaan Tidak Nyaman Perasaan tidak nyaman terjadi ketika seseorang merasa berada di dalam bahaya. Traumatis Traumatis berkaitan erat dengan pengalaman yang dilalui seseorang yang bersifat psikis hingga memberikan dampak yang negatif pada dirinya untuk sekarang dan masa depan. Trauma psikologis akan terus terbayang selama hidup jika individu tersebut tidak menemukan dukungan. Dukungan yang diperlukan biasanya berasal dari keluarga dan teman-teman terdekat. • Traumatis adalah sikap dengan dukungan keluarga pasien dapat menurunkan level kecemasan dan meningkatkan level kenyamanan ( Holly, 2012). Tugas keluarga pasien kritis agama adalah mengembalikan keseimbangan dan mendapatkan ketahan. Menurut Mc Adam,dkk (2008) peran keluarga : a) Active Presence (keluarga berada di sisi pasien) b) Protector (Memastikan perawatan terbaik) c) Facilitator( memberikan fasilitas sesuai dengan kebutuhan pasien) d) Historian ( Sumber informasi ) e) Coaching ( Pendukung pasien ) Adapun efek psikologis terhadap keluarga: 1. Stres akibat kondisi penyakit pasien (anggota keluarga), prosedur penanganan 2. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian pada pasien (anggota keluarga) 3. Pengingkaran terhadap kondisi kritis pasien (anggota keluarga) Sedangkan efek non psikologis terhadap keluarga: 1. Perubahan struktur peran dalam keluarga 2. Perubahan pelaksanaan fungsi peran dalam keluarga 3. Terbatasnya komunikasi dan waktu bersama 4. Masalah financial keluarga* 5. Perubahan pola hidup keluarga * Terimakasih……………….
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita