ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh:
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
disarankan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai
pernataan negatif atau mengancam. (Nurarif, 2012)
B. Etiologi
Proses terjadinya Isolasi sosial pada pasienakan dijelaskan dengan
menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari
faktor predisposisi dan presipitasi. (Nuhalimah,2016)
a) Faktor predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial,
meliputi:
1) Faktor Biologis Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi
adanya faktor herediter dimana ada riwayata anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa. Adanya risiko bunuh diri,
riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
NAPZA. Selain itu ditemukan adanya kondisi patologis otak,
yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan struktur otak
melalui pemeriksaan CT Scan dan hasil pemeriksaan MRI untuk
melihat gangguan struktur dan fungsi otak (Thomb, 2000).
2) Faktor Psikologis
Pasien dengan masalah isolasi sosial, seringkali mengalami
kegagalan yang berulang dalam mencapai keinginan/harapan,
hal ini mengakibatkan terganggunya konsep diri, yang pada
akhirnya akan berdampak dalam membina hubungan dengan
orang lain.Koping individual yang digunakan pada
pasiendengan isolasi sosial dalam mengatasi masalahnya,
biasanya maladaptif. Koping yang biasa digunakan meliputi:
represi, supresi, sublimasi dan proyeksi.
C. Tanda Gejala
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasienyang
menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan didukung
dengan data hasil observasi. (Nuhalimah,2016)
1) Data subjektif: Pasienmengungkapkan tentang
a. Perasaan sepi
b. Perasaan tidak aman
c. Perasan bosan dan waktu terasa lambat
d. Ketidakmampun berkonsentrasi
e. Perasaan ditolak
2) Data Objektif:
a. Banyak diam
b. Tidak mau bicara
c. Menyendiri
d. Tidak mau berinteraksi
e. Tampak sedih
f. Ekspresi datar dan dangkal
g. Kontak mata kurang
Gambar
Pohon masalah dengan pasien isolasi social
(Nuhalimah,2016)
Berdasarkan Gambar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Masalah utama (Core Problem) pada gambar diatas adalahisolasi
sosial.
Penyebab pasien mengalami isolasi sosial dikarenakan pasien
memiliki harga diri rendah. Apabila pasien isolasi sosial tidak
diberikan asuhan keperawatan akan mengakibatkan gangguan sensori
persepsi halusinasi.
3. Dapat
memberitahukan
3. Jelaskan kerugian
kepada klien
tidak punya teman
keuntungan
dan tidak
memiliki teman bercakap-cakap
dan bercakap-
cakap 4. Latih cara
berkenalan dengan
4. Dapat pasien, perawat
memberitahukan dan tamu
kepada klien
kerugian tidak 5. Masukkan pada
punya teman dan jadwal kegiatan
tidak bercakap- untuk latihan
cakap berkenalan.
5. Klien dapat
berkenalan dengan
pasien, perawat,
dan tamu.
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan dengan
2-3 orang pasien,
perawat dan tamu,
berbicara saat
melakukan
kegiatan harian.
3. memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
untuk latihan
berkenalan 4-5
orang, berbicara
saat melakukan 4
kegiatan harian.
1. Klien dapat Pertemuan 4
berbicara sosial : 1. Evaluasi kegiatan
meminta sesuatu, latihan
menjawab berkenalan, bicara
pertanyaan saat melakukan
empat kegiatan
2. Klien dapat harian. Berikan
berkenalan dengan pujian
> 5 orang, orang
baru, berbicara saat 2. Latih cara bicara
melakukan sosial: meminta
kegiatan harian dan sesuatu,
sosialisasi menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
berkenalan 5
orang, orang baru,
berbicara saat
melakukan
kegiatan harian
dan sosialisasi
2. Latih kegiatan
harian
3. Nilai kemampuan
telah mandiri.
Tim Pokja DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan. DPP PPNI