ISOLASI SOSIAL
C. Pohon Masalah
Menurut Yusuf, Fitriyasari, Nihayati (2015 : 107), pohon masalah dari isolasi
sosial yaitu sebagai berikut :
Risiko perubahan persepsi : Halusinasi
Isolasi Sosial : Menarik Diri
E. Diagnosa Keperawatan
Menurut Yusuf, Fitriyasari, Nihayati (2015 : 107), terdapat diagnosa
keperawatan dari isolasi sosial yaitu sebagai berikur :
1. Risiko perubahan sensori persepsi : halusinasi berhubungan dengan
menarik diri
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
F. Rencana Tindakan
Menurut Yusuf, Fitriyasari, Nihayati (2015 : 107-108), terdapat rencana
tindakan untuk pasien isolasi sosial yaitu sebagai berikut :
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan
Setelah tindakan keperawatan, pasien mampu melakukan hal berikut
:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Menyadari penyebab isolasi sosial
3) Berinteraksi dengan orang lain
b. Tindakan
1) Membina hubungan saling percaya
Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
Berkenalan dengan pasien, seperti perkenalkan nama dan
nama panggilan yang anda sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasien
Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan, misalnya apa yang anada lakukan
bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan
tempatnya dimana
Jelaskan bahwa anda akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
Setiap saat tunjukan sikap empati terhadap pasien
Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2) Membantu pasien menyadari perilaku isolasi sosial
Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman
dan bergaul akrab dengan mereka
Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan
tidak bergaul dengan orang lain
Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
3) Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Jelaskan kepada pasien cara berinteraksi dengan orang lain
Berikan contoh berbicara dengan orang lain
Beri kesempatan pasien mempraktikkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan dihadapan anda
Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan dua, tiga, empat orang, dan seterusnya
Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah
berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri
dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya
2. Tindakan keperawatan untuk keluarga
a. Tujuan
Setelah tindakan keperawatan, keluarga mampu merawat pasien
isolasi sosial di rumah
b. Tindakan
1) Melatih keluarga merawat pasien isolasi sosial
Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien
Penyebab isolasi sosial
Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi
sosialnya
Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah putus obat
Tempat rujukan bertanya dan fasilitas kesehatan yang
tersedia bagi pasien
2) Memperagakan cara berkomunikasi dengan pasien
3) Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikkan
cara berkomunikasi dengan pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
Klien terlihat sedang sendiri di sudut ruangan dengan pandangan yang
kosong. Kaki serta tangannya dilipat. Saat perawat menghampiri, klien
hanya menjawab ya dan tidak, terlihat seperti tidak ingin ditemani dan
klien mengatakan bahwa dirinya tidak suka berbicara dengan teman-
temannya.
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
3. Tujuan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Menyadari penyebab isolasi sosial.
c. Mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan
SP I
a. Tindakan untuk pasien
1) Identifikasi penyebab isolasi sosial : siapa yang serumah, siapa
yang dekat, yang tidak dekat, dan apa sebabnya
2) Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
3) Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
4) Latih cara brkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu
5) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan
b. Tindakan untuk keluarga
1) Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien
2) Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
isolasi sosial (gunakan booklet)
3) Jelaskan cara merawat isolasi sosial
4) Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat melakukan
kegiatan harian
5) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
saat besuk
SP II
a. Tindakan untuk pasien
1) Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang). Beri pujian
2) Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2
kegiatan)
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 2- 3
orang pasien, perawat dan tamu, berbicara saat melakukan
kegiatan harian
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri
pujian
2) Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien
berbicara (makan, sholat bersama) di rumah
3) Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
4) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual saat besuk
SP III
a. Tindakan untuk pasien
1) Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) dan bicara
saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
2) Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan
baru)
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5
orang, berbicara saat melakukan 4 kegiatan harian
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2) Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial seperti
berbelanja, meminta sesuatu dll
3) Latih keluarga mengajak pasien belanja saat besuk
4) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian saat
besuk
SP IV
a. Tindakan untuk pasien
1) Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan
empat kegiatan harian. Beri pujian
2) Latih cara bicara sosial: meminta sesuatu, menjawab pertanyan
3) Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan >5
orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
sosialisasi
b. Tindakan untuk keluarga
1) Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja. Beri pujian
2) Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
3) Anjurkan membantu pasien sesuai jadual kegiatan dan
memberikan pujian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
“Assalammualaikum”
“Saya H....... saya senang dipanggil Ibu Her...... saya perawat di Ruang
Mawar ini ... yang akan merawat Ibu.”
“Siapa nama ibu? Senang dipanggil siapa?”
“Bagaimana perasaan S hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang keluarga dan teman-teman S? Mau dimana kita bercakap-cakap?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau berapa lama, S? Bagaimana kalau
15 menit?”
2. Kerja
(Jika pasien baru)
“Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat? Siapa yang
jarang bercakap-cakap dengan S? Apa yang membuat S jarang
bercakap-cakap?
(Jika pasien sudah lama dirawat)
“Apa yang S yang rasakan selama S dirawat disini? O..S merasa
sendirian? Siapa saja yang S kenal di ruangan ini?”
“Apa saja kegiatan yang S lakukan dengan teman yang S kenal?” “Apa
yang menghambat S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain?”
“Menurut S apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman? Wah
benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi? Nah kalau kerugiannya
tidak mempunyai temen apa ya S? Ya apa lagi? Jadi banyak juga ruginya
tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah S belajar bergaul dengan
orang lain?
“Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan
orang lain?” Begini lho S, untuk berkenalan dengan orang lain kita
sebutkan dulu nama kita dan nama kesukaan kita, asal kita, dan hobi
kita. Contoh : Nama saya S, saya senang dipanggil Si. Asal saya dari
Bireun, hobi memasak.” “Selanjutnya S menanyakan nama orang yang
diajak berkenalan. Contohnya begini : nama Bapak siapa? Senang
dipanggil apa? Asalnya darimana? Hobinya apa?”
“Ayo dicoba! Misalnya saya belum dengan S. Coba berkenalan dengan
saya!”
“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali!”
“Setelah S berkenalan dengan orang tersebut S bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan yang S bicarakan.
Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan
sebagainya.”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan S setelah kita latihan berkenalan?
“S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.
“Selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama
saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan dengan orang
lain. S mau praktekkan ke pasien lain, mau jam berapa mencobanya?
Mari kita masukkan pada jadual hariannya.”
“Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S
berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau?”
“Baiklah, sampai jumpa. Assalammualaikum.”
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika, Jakarta.